ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mngetahui gambaran strategi pemasaran yang paling
berpeluang dalam memenangkan persaingan pada masa pandemic Covid-19. Metode
analisa data dalam penelitian digunakan EFAS dan IFAS dengan analisis SWOT dengan
Model Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian PT. PINDAD Persero memiliki kekuatan
yang sangat dominan, mengingat PT. PINDAD Persero merupakan satu-satunya BUMN
yang bergerak dibidang alutsista, salah satu keunikan strategi pemasaran pada industri
alutsista ada pada keterlibatan pemerintah dalam kebijakan konsumen pada upaya
penentuan pembelian produk yang tertuang dalam rencana anggaran belanja negara dan
dilindungi oleh undang-undang pertahanan, sehingga secara garis besar PT. PINDAD
Persero mampu mengendalikan pasar industri pertahanan, akan tetapi era pandemi
Covid-19 menyebabkan ada potensi ancaman penurunan anggaran pertahanan negara
seperti tertuang dalam inpres no 4 tahun 2020, dimana pemerintah berupaya melakukan
refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. Refocusing
anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 yang dilakukan pemerintah, mampu
dipandang juga sebagai kesempatan PT. PINDAD Persero dalam mendalami research
and development produk, baik produk eksisting berupa amunisi sebagai upaya
peningkatan kualitas untuk mereduksi ancaman pesaing dikemudian hari, serta research
and development produk non alutsista, dimana saat ini lini produksi pendukung PT.
PINDAD Persero yang memiliki kemampuan dalam memproduksi perkakas serta
perlengkapan dengan sistem tempa, press dan manchining dengan CNC basic
production untuk mendukung program perusahaan dalam mendukung pembuatan alat
kesehatan berupa ventilator (alat bantu pernafasan pasien covid-19) sesuai arahan
pemerintah kepada beberapa BUMN strategis. Hal ini dirasa mampu dilaksanakan oleh
PT. PINDAD
ABSTRACT
The purpose of this study is to describe the marketing strategies that have the most
chance of winning the competition during the Covid-19 pandemic. Data analysis
methods used in this study are EFAS and IFAS with SWOT analysis with a Qualitative
Descriptive Model. The research results of PT. PINDAD Persero has a very dominant
strength, considering that PT. PINDAD Persero is the only BUMN engaged in defense
equipment, one of the unique marketing strategies in the defense equipment industry is
the government's involvement in consumer policy in determining the purchase of
products contained in the state budget plan and protected by defense law, so that in line
large PT. PINDAD Persero is able to control the defense industry market, but the
Covid-19 pandemic era causes a potential threat of reducing the state defense budget as
stated in Presidential Instruction No. 4 of 2020, where the government seeks to refocus
the budget for handling the Covid-19 pandemic in Indonesia. The refocusing of the
budget for handling the covid-19 pandemic by the government can also be seen as an
opportunity for PT. PINDAD Persero in exploring product research and development,
both existing products in the form of ammunition as an effort to improve quality to
reduce the threat of competitors in the future, as well as research and development of
non-defense equipment products, where currently the production line supporting PT.
PINDAD Persero which has the ability to produce tools and equipment with a forging,
press and manchining system with CNC basic production to support the company's
program in supporting the manufacture of medical devices in the form of ventilators
(covid-19 patient breathing aids) according to government directions to several
strategic. PT. PINDAD
PENDAHULUAN
Dewasa ini negara kita merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang patut
diperhitungkan dikancah persaingan internasional, dimana economist ternama Jim
O’Neil memasukkan Indonesia dalam kelompok “MINT” yaitu Mexico, Indonesia,
Nigeria dan Turki, dimana keempat negara tersebut kelak diprediksi akan menjadi
raksasa ekonomi dunia dengan kekuatan ekonomi yang besar, IMF memprediksi bahwa
PDB Indonesia saat ini telah mencapai US $3.500,00 dan diperkirakan pada tahun 2050
akan melonjak hingga US $21.000,00. Apakah saat ini perekonomian Indonesia sudah
bisa disejajarkan dengan negara-negara maju anggota G-20? secara umum pangsa pasar
yang telah mencapai 1% merupakan indikasi bahwa Indonesia sudah mampu
digolongkan sebagai negara kelompok G-20, akan tetapi sesuai data yang telah
dihimpun berdasarkan aktual PDB Indonesia masih jauh dari negara-negara maju.
Beberapa waktu terakhir, Indonesia memang sedang memperkuat kekuatan
ekonomi dalam persaingan dunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan
dimana secara umum grafik data PDB Indonesia meningkat stabil setiap tahunnya, hal
ini meningkatkan optimisme positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia
pada tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan grafik 1, menyimpulkan apabila kekuatan ekonomi Indonesia kelak
secara aktual terealisasi meningkat tajam, maka sejalan dengan peningkatan PDB
tersebut pula kekuatan pertahanan juga mutlak harus ditingkatkan. Indicator utama
inilah yang membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dan cepat
untuk mereduksi ketatnya persaingan industri alutsista dan peralatan pertahanan saat
ini. Hal tersebut diatas juga berdampak pada PT. PINDAD Persero, yang dahulu
merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dibidang produksi alutsista dan
peralatan pertahanan kini harus bersaing dengan BUMS dengan bidang yang sama.
Persaingan ini akhirnya berdampak pada fluktuatifnya penjualan khususnya pada divisi
munisi dalam lima tahun terakhir.
Fenomena persaingan inilah yang mendasari pentingnya strategi pemasaran
produk alutsista dan peralatan pertahanan pada PT. PINDAD divisi munisi untuk dikaji
lebih mendalam guna meningkatkan penjualan yang bermuara pada kinerja perusahaan.
Saat ini, negara-negara di seluruh dunia tengah memerangi coronavirus atau biasa
disebut dengan COVID-19. COVID-19 telah membuat ancaman yang bukan hanya
ancaman terhadap sektor kesehatan setiap negara, namun juga mengancam sektor
ekonomi (Zulkarnaen, W., et al. (2020:6519).
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Strategi
strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan
tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang
berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Chandler (1962),
Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Distinctive Competence yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar
dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
2. Competitive Advantage yaitu kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh
perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Riset
menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan konsep strategi akan
mendapatkan keuntungan finansial yang lebih besar. Konsep strategi menjadikan
perusahaan lebih sistematis dalam menghadapi dinamika yang terjadi baik di
luar maupun di dalam perusahaan. Perusahaan yang menerapkan konsep dasar
manajemen strategi akan dapat mengantisipasi berbagai ancaman yang datang
karena telah melakukan pengidentifikasian ancaman.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. William F. Glueck & Laurence R. Jauch
(1999) (Lihat Gambar 1)
METODE PENELITIAN
industri pertahanan dalam negeri, dimana PT. PINDAD Persero merupakan BUMN
industri strategis satu-satunya di Indonesia yang bergerak pada bidang manufaktur
alutsista. Saat ini yang menjadi permasalahan utama adalah kondisi pandemi covid-19
yang membuat konsentrasi pemerintah terfokus pada pemecahan dan penyelesaian
kasus pandemi tersebut, seperti tertuang pada instruksi presiden nomor: 4 tahun 2020,
perihal: Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sehingga berdampak pada
penjualan PT. PINDAD Persero ditriwulan 2 tahun 2020.
Sementara untuk proyeksi penjualan ekspor, PT. PINDAD Persero mempunyai
kekuatan yang besar dimana munisi serta alutsista lain yang diproduksi, mampu
berbicara banyak pada kancah lomba tembak internasional seperti AARM (ASEAN
Armies Rifle Meet) dan AASAM (Australian Army Skills at Arms Meet), dimana dengan
produk buatan PT. PINDAD Persero, TNI mampu menyabet beberapa penghargaan
penting yaitu 14 kali juara umum AARM (1992, 2004, 2006, 2008, 2009, 2010, 2011,
2012, 2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019) dan 12 kali berturut-turut juara umum
lomba tembak AASAM. Hal ini lah yang menjadi potensi besar promosi yang dilakukan
oleh PT. PINDAD Persero dikancah internasional, selain melakukan kegiatan promosi
pada gelaran pameran industri strategis bersekala internasional seperti Indo Defense
Expo and Forum yang secara rutin dihelat di Indonesia setiap tahunnya, atau
Maritime/Air Systems & Technologies for Defence, Security and Safety (MAST Asia)
yang diselenggarakan di Jepang. Akan tetapi torehan prestasi dan giat promosi yang
dilakukan PT. PINDAD Persero sampai saat ini belum bisa mengangkat nama
perusahaan tersebut sejajar dengan BAe System (British Aerospace) dari Inggris,
kemudian ada Thales dari Prancis, North China C.o. dari Tiongkok, FNSS dari Turki,
serta Poongsan C.o. dari Korea Selatan, inilah yang saat ini menjadi kelemahan PT.
PINDAD Persero. Selain itu dalam kebijakan export alutsista buatan PT. PINDAD
Persero, perusahaan akan selalu mengikuti kebijakan pemerintah, dimana pemerintah
merupakan lead integrator dalam menentukan kebijakan penjualan perusahaan,
sehingga secara umum segi positif yang menjadi kekuatan perusahaan dalam
mengadopsi sistem ini adalah perusahaan dimudahkan dalam mendapatkan pasar baik
pasar dalam negeri maupun pasar ekspor alutsista, akan tetapi hal ini sekaligus menjadi
kelemahan karena perusahaan tidak bisa bersinggungan langsung dengan pasar dimana
tanpa ada campur tangan pemerintah, terutama untuk potensi pasar luar negeri yang
sangat besar tidak akan pernah kita dapat jika tidak ada kebijakan G to G, atau
goverment to goverment dibalik kesepakatan bisnis atau kerjasama yang jalin.
Analisis Kesempatan dan Ancaman Pemasaran Perusahaan
Faktor-faktor teknologi alutsista industri pertahanan dari negara-negara besar
seperti Amerika, Inggris, Perancis, Turki Korea Selatan dan China membuat persaingan
utama industri pertahanan berasal dari luar negeri, hal tersebut diperkuat dengan adanya
standarisasi harga pasar dari produk alutsista terutama munisi kaliber kecil, sehingga
penawaran dari negara-negara yang telah memiliki industri pertahanan dari hulu hingga
hilir seperti pada perusahaan Norinco (North China Corporation), Poongsan, Thales
dan Rhastriya India membuat munisi buatan PT. PINDAD Persero yang secara umum
masih bergantung pada raw materials dan komponen impor kalah bersaing secara harga
dengan produsen yang memiliki kekuatan besar dalam segi supply material utama
mereka. Selain daripada hal tersebut, ekspansi perusahaan swasta lokal yang mulai
melirik pasar alutsista dalam negeri, seperti PT. Sari Bahari yang berlokasi di kota
Malang, membuat kewaspadaan dalam persaingan pasar perlu ditingkatkan, meskipun
secara garis besar pesaing lokal belum memiliki kapasitas untuk benar-benar bertarung
bebas dalam mendapatkan pasar munisi dalam negeri.
Kesempatan yang hadir dan menjadi kekuatan besar PT. PINDAD Persero
adalah faktor “plat merah” yang melekat pada industri pertahanan tersebut, jadi sudah
hampir bisa dipastikan langkah industri telah dinaungi oleh undang-undang dan aturan
pemerintah, sehingga menjadi prioritas utama dalam pemenuhan alutsista dalam negeri
guna mendukung keamanan serta pertahanan NKRI. Bahkan secara garis besar industri
pertahanan BUMN seperti PT. PINDAD Persero memiliki induk industri dengan peran
pemerintah sebagai sponsor dan regulator pada sektor vital industri pertahanan tersebut,
Silmy Karim (2014) menyatakan bahwa, regulasi bermakna mekanisme kontrol yang
diterapkan pemerintah terhadap industri pertahanan. Sebagai sektor yang menyokong
pertahanan negara, umumnya industri pertahanan mendapat perlakuan atau aturan
khusus yang lebih longgar dibanding industri lain. Walaupun demikian, ada juga aturan
yang justru membatasi industri pertahanan, lebih berat disektor lain. Hal inilah yang
menyebabkan pada kebijakan industri pertahanan seperti pisau bermata dua, yang sama-
sama tajam dan bisa menjadi kesempatan sekaligus ancaman bagi strategi pemasaran
perusahaan. Selain hal tersebut di atas, kesempatan PT. PINDAD Persero dalam
mengembangkan research and development saat ini tidak lagi hanya terbatas pada
pengembangan teknologi alutsista, pengembangan mesin-mesin industri, generator
listrik, alat perkeretaapian, tabung gas, syber security, kendaraan angkut komersial, alat
berat dan alat kesehatan membuat perusahaan ini memiliki kesempatan besar dalam
mengembangkan jaring industri dalam mendukung kebutuhan nasional disegala bidang.
Analisis SWOT
Dari uraian diatas analisa SWOT dari perusahaan sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strenght)
a. Produk
1) Varian produk munisi yang beragam dan sangat banyak membuat PT. PINDAD
Persero memiliki daya tawar dari segi variasi produk.
2) Research and development enginering PT. PINDAD Persero juga merambah ke
alat kesehatan dan kebutuhan industrial untuk masyarakat (sipil).
3) Teknologi produk PT. PINDAD Persero yang sudah memiliki standard NATO
(North Atlantic Treaty Organization) sehingga secara kualitas produk mampu
bersaing dengan produk dari negara maju lainnya.
b. Promosi
1) Mengandalkan kebijakan anggaran pertahanan pemerintah, sehingga ada
kepastian kontrak pemerintah setiap tahunnya.
2) Pada proyeksi ekspor, kebijakan G to G atau atau goverment to goverment
sehingga potensi kerjasama industri dengan negara sahabat terbuka luas bagi PT.
PINDAD Persero.
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Produk
1) Bukan produk konsumsi, sehingga pasar terbatas.
2) Kondisi ekonomi akibat Covid-19, menyebabkan munisi bukan kebutuhan
utama pemerintah.
b. Promosi: Mengandalkan kebijakan penjualan pertahanan pemerintah, sehingga
PT. PINDAD Persero tidak bisa bebas menjual produknya ke pihak swasta.
3. Peluang (Opportunity)
pada faktor-faktor strategis eksternal EFAS juga dilakukan identifikasi yang hasilnya
ada pada Tabel EFAS. (Lihat Tabel 2)
Analisis Tabel EFAS menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor Opportunity nilai
skornya 1.55 dan faktor Threat 1.75. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing
faktor dapat dirinci, Strength: 1.85, Weakness: 1.60, Opportunity: 1.55 dan Threat: 1.75.
Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.25 dan nilai
Opportunity diatas nilai Threat selisih (-) 0.20. Dari hasil identifikasi faktor–faktor
tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar
Diagram Cartesius Strategi. (Lihat Gambar 2)
Dari gambar 2, maka PT. PINDAD Persero telah berada pada posisi yang tepat
untuk melakukan strategi diversifikasi (menganekaragamkan) produk eksisting dan
diversifikasi terhadap strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. PINDAD Persero,
guna bertahan di era pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia dan Dunia, dan
mempengaruhi kebijakan anggaran pemerintah saat ini.
Berdasarkan tabel 3, menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kombinasi kedua faktor tersebut
ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai berikut:
1. Strategi SO (Mendukung Strategi Growth)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh PT. PINDAD Persero yaitu :
Meningkatkan varian produk non alutsista berupa riset pembuatan produk ventilator
untuk menangkap peluang pasar di era pandemi covid-19 serta menjawab tantangan
dari pemerintah, bahwa Divisi Munisi PT. PINDAD Persero tidak hanya mampu
memproduksi amunisi akan tetapi mampu memproduksi alat komersial dan
kesehatan. Menjadi leader company dalam menciptakan kerjasama industri
prtahanan hulu-hilir dengan kemitraan strategis dan Memaksimalkan research and
development dalam peningkatan kapasitas produksi guna memenuhi 1 BP
kebutuhan TNI dengan fasilitas PMN (Modal Negara).
2. Strategi ST (Mendukung Strategi Diversifikasi)
Adalah Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST ditempuh oleh PT. PINDAD Persero yaitu:
Meningkatkan varian kualitas produk, mengingat PT. PINDAD merupakan leader
company industri pertahanan Indonesia, sehingga mampu mereduksi ancaman
pesaing, Fokus pada sourcing supply material lokal dengan kemitraan strategis antar
BUMN/BUMS, dan PT. PINDAD sebagai leader company dan Meningkatkan
research and development untuk menangkap peluang pasar non alutsista di era
pandemi covid-19.
3. Strategi WO (Mendukung Strategi Turn-Around)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO yang ditempuh oleh PT.
PINDAD Persero, yaitu: Menekan reject produksi yang tinggi, guna meningkatkan
kepercayaan konsumen dalam pemenuhan bekal pokok TNI, Memanfaatkan
regulasi (Undang-Undang) untuk memaksimalkan penyerapan anggaran pemerintah
dan Menekan ketergantungan impor dengan kemitraan strategis pada industri
pertahanan Indonesia melalui upaya peningkatan TKDN (Tingkat Komponen
Dalam Negeri).
4. Strategi WT (Mendukung Strategi Defensif )
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi WT
Mengembangkan pangsa pasar produk munisi buatan PT. PINDAD Persero adalah
sebagai berikut: Menekan ketergantungan anggaran alutsista pemerintah, untuk
mengantisipasi turunnya anggarana pertahanan akibat pandemi covid-19, Fokus
mereduksi ketergantungan impor, untuk menjaga ketersediaan supply material
utama dan Menekan reject rate untuk memenangkan persaingan harga dengan
pesaing.
Berdasarakan hasil analisis SWOT PT. PINDAD Persero memiliki kekuatan
yang sangat dominan, mengingat PT. PINDAD Persero merupakan satu-satunya BUMN
yang bergerak dibidang alutsista, salah satu keunikan strategi pemasaran pada industri
alutsista ada pada keterlibatan pemerintah dalam kebijakan konsumen pada upaya
penentuan pembelian produk yang tertuang dalam rencana anggaran belanja negara dan
dilindungi oleh undang-undang pertahanan, sehingga secara garis besar PT. PINDAD
Persero mampu mengendalikan pasar industri pertahanan, akan tetapi era pandemi
covid-19 menyebabkan ada potensi ancaman penurunan anggaran pertahanan negara
seperti tertuang dalam inpres no 4 tahun 2020, dimana pemerintah berupaya melakukan
refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. Refocusing
anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 yang dilakukan pemerintah, mampu
dipandang juga sebagai kesempatan PT. PINDAD Persero dalam mendalami research
and development produk, baik produk eksisting berupa amunisi sebagai upaya
peningkatan kualitas untuk mereduksi ancaman pesaing dikemudian hari, serta research
and development produk non alutsista, dimana saat ini lini produksi pendukung PT.
PINDAD Persero yang memiliki kemampuan dalam memproduksi perkakas serta
perlengkapan dengan sistem tempa, press dan manchining dengan CNC basic
production untuk mendukung program perusahaan dalam mendukung pembuatan alat
kesehatan berupa ventilator (alat bantu pernafasan pasien covid-19) sesuai arahan
pemerintah kepada beberapa BUMN strategis. Hal ini dirasa mampu dilaksanakan oleh
PT. PINDAD Persero, mengingat perusahaan ini telah memiliki peralatan canggih baik
untuk mendukung proses pembuatan munisi serta pembuatan lini pendukung munisi,
sehingga sangat memungkinkan komponen-komponen utama dapat didukung dengan
produksi inhouse oleh PT. PINDAD Persero dengan memanfaatkan kekosongan
produksi. Selain daripada itu, PT. PINDAD Persero diharapkan mampu menjadi leader
company dalam pemenuhan sourcing material dalam negeri dengan mengintegrasikan
perusahaan baik BUMN maupun BUMS untuk mampu bertahan ditengah sulitnya
kegiatan impor material utama dampak pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia
saat ini, sehingga diharapkan kedepan kemandirian industri pertahanan dapat dicapai.
Dari strategi ST yang dilakukan PT. PINDAD Persero, diharapkan meskipun tidak
secara signifikan akan mempengaruhi peningkatan kinerja anggaran perusahaan akibat
refocusing anggaran dampak covid-19, akan tetapi proyeksi peningkatan kualitas
produk dengan mekanisme publikasi yang tepat seperti riset bersama dan latihan
gabungan dengan TNI ataupun Polri sebagai mitra strategis PINDAD diharapkan akan
mampu meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang, selain daripada itu
potensi riset pada produk non alutsista seperti alat bantu pernafasan (ventilator) di era
pandemi covid-19 diharapkan mampu meningkatkan kredibilitas serta eksistensi PT.
PINDAD Persero, bahwa selain memiliki kemampuan yang sangat baik dalam industri
alat pertahanan, PINDAD ternyata mampu menjawab tantangan pemerintah untuk
menghasilkan produk non alutsista dengan fungsi yang baik dan mampu dipergunakan
untuk kepentingan masyarakat di era pandemi covid-19.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Feriaty, S. Rizkia. (2015). Rumusan Strategi Perusahaan PT. PINDAD Persero untuk
Bisnis E-Clip dalam Menghadapi Persaingan Industri. 4, (3). 377-388
Indonesia GDP per capita. https://tradingeconomics.com/indonesia/gdp-per-capita.
Diakses 15. Mei 2020, 20.00 WIB.
Instruksi Presiden (Inpres) nomor: 4 tahun 2020, perihal: Anggaran serta Pengadaan
Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19)
Jauch Lawrence R. & Glueck William F. (1999). Manajemen Dan Strategis Kebijakan
Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
J. Moleong, Lexy. (2014). Metode Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Karim, Silmy. (2014). Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia.
Jakarta: PT. Gramedia.
Katadata.co.id. https://katadata.co.id/telaah/2020/04/22/mewaspadai-ancaman-krisis-
ekonomi-panjang-imbas-pandemi-corona/0. Diakses 15 Mei 2020, 20.00 WIB.
Kautsar, M. Haikal. (2019). Analisis SWOT Inovasi Lini Bisnis PT. PINDAD (Persero)
Pelayanan Keamanan Siber. 4, (1). 01-10
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Indeks Kelompok
Gramedia.
Letter of Intent, BARANAHAN-PINDAD T. A. 2020-2024 Nomor
B/3635/VII/2020/BARANAHAN, tahun 2020
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Naipitu, J. Jonathan. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Dirgantara Indonesia
dalam Memasarkan Pesawat Terbang N219. 5, (3). 4.243-4.252
Nazir, M. (2016). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Porter, Michael. 1980. Competitive Strategy, Techniques for Analyzing Industries and
Competitors. New York: The Free Press.
Rangkuti, Freddy. (2009). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ulber, Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 16 Tahun 2012 bagian keenam, perihal:
Perluasan Usaha, dan Peningkatan Kapasitas Produksi. Pasal 40, pasal 41 dan
pasal 42.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 Tahun 2012 bagian ketujuh, perihal:
Pengadaan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Peralatan Pertahanan dan Keamanan.
Pasal 43 ayat 1, 2 dan 3.
Zulkarnaen, W., et al. (2020). Comparative Study of Tax Policy Related to COVID-19 in
ASEAN Countries. International Journal of TEST Engineering & Management.
83(2),6519-6528. https://testmagzine.biz/index.php/testmagzine/article/view/8548.
Grafik 1
Strategi Pemasaran
Analisis SWOT
Pemecahan
Gambar 1
Oppurtunity (1.55)
Threats (1.75)
Sumber: Data primer, Diagram Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal PT. PINDAD
Persero (2020)
Sumber: Data primer, Tabel SWOT Analysis Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal PT. PINDAD
Persero (2020)