DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP KUALITAS HIDUP

MASYARAKAT KABUPATEN TEGAL

Dani Romadhona1, Yeni Priatna Sari2, Anita Karunia3

1,2,3
Program Studi D-III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama,
Korespondensi email: romadhonadani@gmail.com

ABSTRAK
Kepadatan Penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayahnya.
Kepadatan penduduk sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat, sebab adanya
kepadatan penduduk yang tinggi akan banyak menimbulkan berbagai masalah yang kependudukan
misalnya kemiskinan, pendidikan,dan lapangan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh jumlah penduduk terhadap kualitas hidup masyarakat. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan: 1) bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Tegal pada tahun 2018 67,33% masuk ke kategori sedang, 2) Kepadatan Pendudukan
Kabupaten Tegal sebesar 1.635 jiwa /Km 2 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,26 %. 3)
Angka Melek Huruf masyarakat Kabupaten Tegal sudah tinggi yaitu 94,18 % yang berarti dari setiap
100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 94 orang yang melek huruf, 4) Tingkat kesehatan masyarakat
Kabupaten Tegal sudah cukup tinggi terbukti dari Angka Harapan Hidupnya yaitu sebesar 71,28 %.
Kata Kunci : Kepadatan penduduk, kualitas hidup, indikator kualitas hidup, pendidikan, dan
kesehatan.

The Effects of Population Density on The Quality of People’s Lives Tegal Regensi

ABSTRACT
Population density is the ratio of total population to the area. Population density is very
influential on the quality of life of the community, because a high population density will cause many
population problems such as poverty, education and employment. The purpose of this research was to
analyze the effect of population on the quality of people's lives. Methods of collecting the data used in
this research was observation, and study literature. Data analysis methods used in this research were
descriptive qualitative. The result of the research has shown that : That the Tegal regency human
development index in 2018 67,33 % falls into the medium category, Tegal regency population density
is 1.635 people/km2 with a population grow rate 0,26 %, The literacy rate of the Tegal regency
community is already high at 94,18 % which means that out every 100 people aged is years and over
there are 94 people who are literate, the level of public by the life expectancy of 71,28 %.
Keywords : Population density, quality of life, Indicator of quality life, Education, health

1
PENDAHULUAN masyarakat dikembangkan indikator dan
Pembangunan di bidang sosial, indeks–indeks tertentu. (Christiani, dkk
kependudukan dan lingkungan hidup turut 2012,102).
ditingkatkan dan diarahkan agar Table 1 Tabel Kepadatan Penduduk
pembangunan benar-benar bermanfaat dan Kabupaten Tegal Tiap Kecamatan
menyentuh semua sendi-sendi kehidupan di
Kecamata Jumlah Kepada Laju
masyarakat. Pembangunan di suatu wilayah n Pendud tan Pertumb
harus senantiasa memperhatikan kondisi uk Pendud uhan
sosial masyarakat, tingkat pendidikan, uk Pendudu
kepadatan penduduk serta berbagai faktor (Jiwa/k k
lain yang menyangkut aspek sosial dan m2)
lingkungan hidup. Sedangkan untuk Margasari 96.062 1.106 0,10
Bumijawa 84.744 957 0,10
pembangunan di bidang ekonomi adalah Bojong 62.197 1.063 0,09
untuk meningkatkan perekonomian yang Balapulan 82.218 1.098 0,09
mandiri sebagai peningkatan kemakmuran g
yang merata dan stabilitas nasional yang Pagerbara 52.794 1.228 0,09
dinamis. Dasar dari tujuan pembangunan di ng
negara berkembang adalah mengatasi Lebaksiu 84.103 2.054 0,07
Jatinegara 54.231 681 0,07
tingginya tingkat pertumbuhan populasi.
Kedungba 40.512 462 0,07
Oleh karena itu negara-negara berkembang nteng
juga harus memperhatikan kualitas hidup Pangkah 101.60 2.861 0,25
sumber daya manusia (SDM) 2
Kepadatan penduduk sangat Slawi 72.636 5.329 0,57
berpengaruh terhadap kualitas hidup Dukuhwar 60.075 2.260 0,32
masyarakat, pertumbuhan penduduk yang u
Adiwerna 119.96 5.028 0,07
tinggi menyebabkan ledakan penduduk, hal
6
ini sangat mempengaruhi kualitas hidup Dukuhturi 89.187 5.102 0,07
dan tingkat kesejahteraan penduduk dalam Talang 103.04 5.609 0,71
suatu wilayah tertentu.. Sebaliknya, 0
menjadi beban apabila jumlah penduduk Tarub 78.843 2.940 0,35
melampaui kapasitas wilayah Negara Kramat 112.80 2.931 0,98
tersebut. Sebagai akibat dari pertambahan 5
Suradadi 81.769 1.467 0,07
penduduk yang begitu cepat akan
Warureja 60.441 970 0,08
mengakibatkan terjadinya ketidak JUMLA 1.437.2 1.635 0,26
seimbangan antara jumlah penduduk
H 25
dengan alam dan fasilitas kehidupan yang
tersedia. Secara umum penduduk yang Sumber : Kabupaten Tegal Dalam Angka
terlalu padat akan memberi tekanan yang 2018
besar terhadap lingkungan sejalan dengan
Kualitas hidup manusia atau
timbulnya masalah perluasan pemukiman,
masyarakat dipengaruhi oleh banyak hal,
meningkatnya kebutuhan akan pekerjaan,
diantaranya adalah kepadatan penduduk,
pendidikan, pangan, pelayanan kesehatan
ketersediaan fasilitas-fasilitas yang
dan menurunnya mutu itu sendiri. Untuk
disediakan oleh negara untuk kesejahteraan
mengetahui kualitas hidup suatu

2
masyarakat, pola hidup yang dianut oleh
masyarakat, norma yang berlaku di suatu
daerah. Dalam kenyataannya, kapadatan
penduduklah yang sangat berpengaruh
terhadap kualitas hidup masyarakat, sebab
adanya kepadatan penduduk yang tinggi
akan banyak menimbulkan berbagai
masalah yang berhubungan dengan
masalah kependudukan misalnya
kemiskinan, perumahan, lapangan
pekerjaan dan lain-lain.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
kemudian akan diikuti dengan besarnya
tingkat kepadatan penduduk dan pengaruh
kualitas hidup masyarakat.Menurut hasil
survei sosial ekonomi nasional maret tahun
2019, jumlah penduduk miskin Kabupaten
Tegal tahun 2019 adalah sebesar 109,94
ribu jiwa. Angka ini lebih rendah jika
dibandingkan 2018 sebesar 114,06 ribu
jiwa (berkurang 4,12 ribu jiwa). Adanya
permasalahan yang timbul tersebut akan
membawa dampak pada penurunan kualitas
hidup masyarakat. Berdasarkan uraian latar
belakang diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul :
“Dampak Kepadatan Penduduk
Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat
Kabupaten Tegal”.
METODE
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
deskrifptif kualitatif. Menurut Suliyanto
(2005,134) adalah data dalam bentuk kata-
kata bukan dalam bentuk angka. Data ini
biasanya menjelaskan karakteristik atau
sifatdari hasil penelitian berupa data dari
buku publikasi Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tegal, seperti buku Kabupeten
Tgeal Dalam Angka 2020, Profil
Pendidikan Kabupaten Tegal, dan Indeks
Perkembangan Manusia Kabupaten Tegal,
data ini digunakan untuk mengetahui
sberapa besar tingkat kepadatan penduduk,
tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan
tingkat kemiskinan yang ada di Kabupaten
Tegal.
Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan
selama 2 bulan, terhitung dari tanggal 3
Maret sampai dengan 3 Mei 2020. Lokasi
penelitian ini bertempat di Badan Pusat
Statistik Kabupaten Tegal yang beralamat
diJL. Ade Irma Suryani, No 1, Slawi, Tegal.
Target/ Subjek Penelitian
Target/ subjek penelitian ini adalah
kepadatan penduduk terhadap kualitas
hidup masyarakat kabupaten Tegal, data
yang didapat di Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tegal..
Data, Intrumen, dan Teknik
Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Data Kualitatif
Data kualitatif menurut Suliyanto
(2005,134) adalah data dalam
bentuk kata-kata bukan dalam
bentuk angka. Data ini biasanya
menjelaskan karakteristik atau
sifatdari hasil penelitian berupa data
dari buku publikasi Badan Pusat
Statistik Kabupaten Tegal, seperti
buku Kabupeten Tgeal Dalam
Angka 2020, Profil Pendidikan
Kabupaten Tegal, dan Indeks
Perkembangan Manusia Kabupaten
Tegal, data ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat
kepadatan penduduk, tingkat
pendidikan, tingkat kesehatan, dan
tingkat kemiskinan yang ada di
Kabupaten Tegal.
b. Data Kuantitatif
3
 Data kuantitatif menurut Suliyanto
(2005,135) adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk angka dan
merupakan hasil dari perhitungan
dan pengukuran.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data Primer
Data Primer menurut Suharsimi
Arinkunto (2013,172) adalah data
yang dikumpulkan melalui pihak
pertama, biasanya dapat melalui
wawancara, jejak dan lain-lain. Data
ini seperti kepada pegawai, survei,
mengisi kuisioner dan melakukan
observasi di Badan Pusat Statistik.
b. Data Sekunder
Data sekunder menurut Suliyanto
(2005,132) adalah data yang
diterbitkan atau digunakan oleh
organisasi yang bukan pengolahnya.
Dalam hal ini data sekunder yang
diperoleh seperti dokumen laporan,
hasil sensus, catatan internal suatu
organisai, dan buku di Badan Pusat
Statistik Kabupaten Tegal.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data atau
keterangan yang diperlukan dalam
penelitian ini, maka metode penelitian
yang digunakan penulis ialah sebagai
berikut :
a. Observasi
Observasi menurut Sugiyono
(2014,145) yaitu teknik pengumpulan
data yang berkaitan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar. Observasi dalam
penelitian ini dilakukan secara
langsung pada instansi dengan
mengumpulkan data yang berkaitan
dengan penyusunan tugas akhir ini.
b. Wawancara
Studi Pustaka menurut Sugiyono
(2012,291) merupakan kajian teoritis
dan referensi lain yang berkaitan
dengan nilai, budaya dan norma yang
berkembang pada situasi social yang
diteliti.Studi kepustakaan sangat
penting dalam melakukan penelitian,
hal ini yang dapat menunjang dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
c. Studi Pustaka
Wawancara menurut Suliyanto
(2005,132) yaitu teknik pengambilan
data dimana peneliti langsung
berdialog dengan responden untuk
menggali informasi dari responden.
Dalam penelitian ini peneliti
melakukan tanya jawab secara
langsung dengan salah satu pegawai
di Badan Pusat Statistik Kabupaten
Tegal.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Menurut
Sugiyono (2012), menyatakan bahwa
metode deskriptif kualitatif adalah
suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis
suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan
lebih luas. Metode analisis ini dimulai
dengan langkah mengumpulkan dan
menyaring keterangan keterangan
yang diperoleh secara menyeluruh dan
detail, kemudian di uraikan sehingga
diperoleh gambaran yang jelas
mengenai fakta fakta tentang
kepadatan penduduk terhadap kualitas
hidup masyarakat Kabupaten Tegal
sehingga dapat ditarik kesimpulan dan
memberikan beberapa saran yang
dianggap perlu.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kualitas Hidup Masyarakat 99,62
99,31 99,46 98,38
89,66 93,61
Kabupaten Tegal
A. Pendidikan 71,02
65,34
59,94
Pendidikan merupakan sebuah dasar
bagi pembangunan baik
perekonomian maupun manusianya
di suatu daerah. Tingkat pendidikan
sangat memengaruhi dan menentukan 7-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Laki-Laki Perempuan Total
Seseorang yang memiliki pendidikan
Gambar 1 Angka Partisipasi Sekolah
yang tinggi akan membuat seseorang
(APS) Formal dan Nonformal Penduduk
dapat memperluas pilihannya dalam
Berumur 7-18 Tahun menurut
menentukan pekerjaan dan
Karakteristik dan Kelompok Umur,
pendapatannya. Angka Melek Huruf
2018
di Kabupaten Tegal sudah cukup
Sumber: http://bps.go.id/(diakses pada
tinggi. Berdasarkan hasil Susenas
tanggal 8 Juni 2020)
2018 di Kabupaten Tegal, dapat
B. Kesehatan
diketahui bahwa angka melek huruf
Kabupaten Tegal pada tahun 2018
penduduk Kabupaten Tegal sebesar
tingkat kesehatannya cukup tinggi
94,1%. Angka Partisipasi Sekolah
dengan Angka Harapan Hidupnya
(APS) menunjukkan besaran
(AHH) sebesar 71,28 persen. Setiap
penduduk usia sekolah yang sedang
tahun hampir mengalami kenaikan
bersekolah. APS merupakan ukuran
walaupun tidak terlalu signifikan ini
daya serap, pemerataan dan akses
berarti harapan seorang bayi yang
terhadap pendidikan khususnya
baru lahir untuk dapat hidup lebih
penduduk usia sekolah, Pendidikan di
lama menjadi semakin tinggi. Dengan
Kabupaten Tegal untuk Angka
kata lain, tingkat kesehatan selama
Partisipasi (APS) Sekolah umur 7-12
hidup penduduk Kabupaten Tegal
tahun sebesar 99,46%, sedangkan
semakin membaik dari tahun ke tahun
APS umur 13-15 tahun sebesar
93,61%, dan APS umur 16 -18 tahun 73,96 74,02 74,08 74,18
sebesar 65,34%.

71,02 71,14 71,28

70,9

Tahun Tahun Tahun Tahun

2015 2016 2017 2018

Kab. Tegal Jawa Tengah

5
Gambar 2 Angka Harapan Hidup (Tahun) dibanding tahun sebelumnya yang
Kabupaten Tegal dan Provinsi Jawa hanya mencapai 15,57 juta rupiah per
Tengah, Tahun 2015-2018 tahun.
C. Kemiskinan
Menurut Badan Pusat Statistik Tahun 14,82 15,57 16,39
14,04
2016 jumlah penduduk miskin
sebesar 144,20 ribu jiwa atau sekitar
10,10% dari total penduduk
Kabupaten Tegal. Sedangkan pada 5,13 5,58 5,07 5,24
tahun 2017 turun menjadi 141,80 ribu
jiwa atau sekitar 9,90%, dan pada Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018
tahun 2018 juga mengalami
penurunan menjadi 114,10 ribu jiwa PDRB per kapita
atau 7,94% dari total penduduk Gambar 4 PDRB Perkapita dan
Kabupaten Tegal. Garis kemiskinan pertumbuhan PDRB perkapita Kabupaten
pada tahun 2017 mencapai 319.758 Tegal
rupiah per kapita. Kemudian pada
tahun 2018 dengan batas miskin Sumber: http://bps.go.id/(diakses pada
sebesar 332.298 rupiah per kapita per tanggal 8 Juni 2020)
bulan, berikut perkembangan garis E. Indeks Pembangunan Manusia
kemiskinan di Kabupaten Tegal dari Menurut laporan Badan Pusat
tahun ke tahun Statistik tahun 2018 Angka Indek
332.298 Pembangunan Manusia (IPM)
319.758 Kabupaten Tegal dari tahun ketahun
308.270 mengalami kenaikan untuk tahun
2018 IPM Kabupaten Tegal sebesar
67,33% naik sebesar 0,89% dari
282.861
tahun sebelumnya sebesar 66,44%.
Dampak kepadatan penduduk yang
paling tinggi adalah penurunan
kualitas penduduk (pendidikan,
Tahun Tahun Tahun Tahun kesehatan, pendapatan dan
2015 2016 2017 2018
pekerjaan).
Gambar 3 Perkembangan Garis 65,04 65,84 66,44 67,33
Kemiskinan di Kabupaten Tegal

Sumber: http://bps.go.id/(diakses pada

tanggal 8 juni 2020)
D. Pendapatan
Menurut Badan Pusat Statistik tahun 1,47 1,23 0,91 1,34
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
2018 Produk Domestik Regional
Bruto ( PDRB) perkapita Kabupaten IPM Kab. Tegal Pertumbuhan
Tegal sebesar 16,39 juta rupiah Gambar 5 IPM Kabupaten Tegal dan
pertahun meningkat dari 5,24% Pertumbuhan (Persen)

6
 Sumber: http://bps.go.id/(diakses pada sekolah dapat digunakan sebagai
tanggal 9 Juli 2020) identifikasi jenjang kelulusan suatu
daerah. Tingginya jenjang kelulusan
2. Pengaruh Kepadatan Penduduk
suatu daerah tersebut menunjukkan
Terhadap Kualitas Hidup
kualitas pendidikan
Masyarakat
Berbagai ukuran pembangunan 6,7
6,3 6,45 6,55 Kabupate
manusia dibuat namun tidak semuanya n Tegal
dapat digunakan sebagai ukuran
standar yang dapat dibandingkan antar 7,03 7,15 7,27 7,35
wilayah atau antar negara. Oleh karena
Provinsi
itu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Jawa
Tengah
(PBB) menetapkan suatu ukuran
standar pembangunan manusia yaitu Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018
indeks pembangunan manusia (IPM)
atau Human Development Index (HDI).
Indeks ini dibentuk berdasarkan empat Gambar 6 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)
indikator yaitu angka harapan hidup, Kabupaten Tegal dan Provinsi
angka melek huruf, rata-rata lama JawaTengah, Tahun 2015-2018
sekolah dan kemampuan daya beli. Sumber: http://bps.go.id/(diakses pada
Melihat dari kategori IPM tanggal 25Juni 2020).
Kabupaten Tegal masuk ke kategori
SIMPULAN DAN SARAN
IPM sedang, Karena Indeks
Simpulan
Pembangunan Manusia Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian
Tegal sebesar 67,33% pada tahun
mengenai Dampak Kepadatan Penduduk
2018. Hal ini didapat dari berbagai
Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat
aspek yaitu : Angka Harapan Hidup di
Kabupaten Tegal dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Tegal pada tahun 2018
Jumlah penduduk Kabupaten Tegal setiap
sebesar 71,28% Untuk aspek
tahunnya meningkat, hal ini menyebabkan
selanjutnya adalah Angka Melek
berpengaruh terhadap Kualitas hidup
Huruf, di Kabupaten Tegal Angka
masyarakat di Kabupaten Tegal di bidang
Melek Huruf dari tahun 2016-2018
pendidikan sudah baik hal ini ditandai
mengalami peningkatan pada tahun
dengan Angka Melek Huruf masyarakat
2016 AMH Kabupaten Tegal sebesar
Kabupaten Tegal sudah tinggi yaitu
92,59% sedangkan pada tahun 2017
94,18%. Tingkat kesehatan masyarakat
mengalami peningkatan yang tidak
Kabupaten Tegal sudah cukup tinggi
terlalu signifikan yaitu sebesar 0,37%
terbukti dari Angka Harapan Hidupnya
dari 92,96%, untuk tahun 2018
yaitu sebesar 71,28 %. Tingkat pendapatan
mengalami peningkatan yang cukup
masyarakat Kabupaten Tegal sudah cukup
besar yaitu sebesar 1,22% dari 94,18%.
meningkat walaupun ratio ketergantungan
Indikator aspek Indeks
masih cukup tinggi yaitu 50,78%. Kondisi
Pembangunan Manusia selanjutnya
angkatan kerja di Kabupaten Tegal kurang
adalah Rata-Rata Lama Sekolah di
baik baik, hal ini bisa dilihat dari jumlah
Kabupaten Tegal. Rata-rata lama
pengangguran yang setiap tahunnya
7
meningkat. Jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Tegal sudah mengalami
penurunan walaupun sedikit. Yaitu dari
141,80 ribu orang (9,90%) pada september
2017 menjadi 114,10 ribu orang (7,94 %)
pada Maret 2018. Sedangkan Indek
Pembangunan Manusia mencapai 67,33%.
Sedangkan pada komparatif
mengenai pengguna kedua pelayanan
tersebut hanya menghasilkan sebanyak
3%yang menggunakan pelayanan secara
online karena kurangnya sosialisasi dan
pengenalan dari pihak PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Brebes, sehingga nasabah
tidak paham bahkan tidak mengetahui dari
adanya pelayanan secara online melalui
Aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS)
yang sebenarnya nasabah sangat terbantu
dari adanya sistem pelayanan secara online
melalui Aplikasi Pegadaian Digital Service
(PDS) tersebut. Jadi, nasabah pengguna
pelayanan secara online melalui Aplikasi
Pegadaian DigitalService (PDS) lebih
sedikit dibandingkan dengan nasabah
pengguna pelayanan secara manual pada
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Brebes.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan
oleh penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Melaksanakan sosialisasi Pengendalian
pertumbuhan penduduk, dikarenakan
Kabupaten Tegal memiliki pertumbuhan
penduduk yang cukup tinggi. Agar tidak
menyebabkan tingginya kepadatan
penduduk diwaktu mendatang
2. Peningkatan dan pengembangan nilai
atau pun tingkat dari tiap indictor
(Pendidikan, Kesehatan, Kemiskinan,
Pendapatan) sangat perlu dilakuakan,
dengan harapan bahwa kedepannya
meskipun tetap mengalami penambahan
jumlah penduduk, akan tetapi kualitas
hidupnya juga mengalami peningkatan.
3. Mengoptimalkan Program Pengendalian
Kuantitas Penduduk terutama pada usia
angkatan kerja, agar tingkat
pengangguran di kabupaten tegal
menurun. dengan pembekalan soft skill
ataupun hard skil terhadap masyarakat
usia angkatan kerja. Atau menjalin
kemitraan yang kuat dengan pelaku
usaha agar angkatan kerja dik
Kabupaten Tegal terserap maksimal.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan
menggukan metode yang lebih efektif
dengan menggukanan SPSS regresi
linier sederhana.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan
kepada semua pihak yang berperan
dalam penelitian ini, sehingga penelitian
ini dapat digunakan dalam bentuk
tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Christiani, Charis, dkk (2014) Analisis
Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap
Kualitas Hidup Masyarakat Provinsi
Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah UNTAG
Semarang. Serat Acitya, Hal. 101-
114
Triyastuti, Damayanti. (2017). Pengaruh
Kepadatan Penduduk Terhadap Kualitas
Hidup Masyarakat Di Kecaatan
Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun
2013 Dan 2017. Fakultas Geografi.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta Hal 2-14(Tidak
dipublikasikan).
Suliyanto. (2005).Metode Riset Bisnis.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suharsimi, Arikunto, (2013). Prosedur
penelitian suatu pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono (2014). Metode Penelitian
Pendidikan pendekatan kuantitatif,
8
 Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Badan Pusat Statistik. (2018). Indeks
Perkembangan Manusia Kabupaten
Tegal. Tegal:Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik
Kesejahteraan Masyarakat
Kabupaten Tegal 2019. Tegal:Badan
Pusat Statistik.