Anda di halaman 1dari 4

Nama : Drafael Nito Satria

Npm : 2202080009
Sesi :A
Tugas : kajian puisi

Kepada uang
(Joko pinurbo)

Uang, berilah aku rumah yang murah saja,

yang cukup nyaman buat berteduh

senja-senjaku, yang jendelanya

hijau menganga seperti jendela mataku.

Sabar ya, aku harus menabung dulu.

Menabung laparmu, menabung mimpimu.

Mungkin juga harus menguras cadangan sakitmu.

Uang, berilah aku ranjang yang lugu saja,

yang cukup hangat buat merawat

encok-encokku, yang kakinya

lentur dan liat seperti kaki masa kecilku.

A. Struktur fisik puisi kepada uang joko pinurbo

1.Diksi

 Pada baris ini “Uang, berilah aku rumah yang murah saja” diksinya
menggambarkan tentang si aku yang hanya menginginkan sebuah
rumah yang sederhana.
 Pada baris ini “yang cukup nyaman buat berteduh”diksinya si aku
bukanlah orang yang tamak melainkan hanya menginginkan
sebuah kenyamanan.
2.gaya bahasa

 Pada baris ini Uang, berilah aku rumah yang murah


saja,termasuk kepada gaya bahasa personafikasi
 Pada baris ini hijau menganga seperti jendela mataku.termasuk
gaya bahasa metafora

3.rima

 Rima yang terdapat pada puisi kepada uang yaitu yang terdapat
pada baris “senja-senjaku”yang mana pada baris ini memiliki
persamaan bunyi yang sama .
 Rimas yg terdapat pada puisi kepda uang yaitu Terdapat pada
baris “encok-encokku”yang mana pada baris ini memiliki
persamaan bunyi yang sama.

B. Struktur batin puisi kepada uang joko pinurbo

1.tema

Tema yang terkandung dalam puisi Kepada Uang karya Joko Pinurbo adalah
kemiskinan. Kemiskinan yang mengharapkan datangnya uang hasil, tetapi bukan dalam
jumlah yang besar, melainkan yang cukup untuk melangsungkan hidupnya secara
sederhana.
Contohnya terdapat pada baris :

 Uang, berilah aku rumah yang murah saja,


 yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku,
 yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku.
Dari baris ini dapat kita simpulkan bahwa tema dalam puisi ini tentang kemiskinan
yang mana si aku hanya menginginkan uang untuk melangsungkan hidup nya secara
sederhana.
2.perasaan atau rasa
Perasaan yang terkandung dalam puisi Kepada Uang karya Joko Pinurbo adalah
kesedihan dan kesabaran. Kesedihan dan ketabahan itu tergambarkan pada baris :

 Sabar ya, aku harus menabung dulu.


 Menabung laparmu, menabung mimpimu.
 Mungkin juga harus menguras cadangan sakitmu.
Dari baris ini kita tau bahwa si aku dalam puisi ini harus sabar dan harus menabung
segala yang dia punya, bahkan kesehatan.  Hal itu dilakukan oleh sang aku
dikarenakan ia menginginkan kekuasan yang dilambangkan dengan uang.
3.Nada atau suasana
Nada pada puisi kepada uang joko Pinurbo ini dapat kita lihat pada baris ini yaitu:

 Uang, berilah aku rumah yang murah saja,


 Uang, berilah aku ranjang yang lugu saja,
Pada baris ini nada nya seakan akan ia sedih sambil berdo agar ia mendapat kan
ketenangan
4.amanat
Amanat yang terkandung dalam puisi Kepada Uang karya Joko Pinurbo yaitu intinya
jangan selalu bergantung kepada uang. Karena uang belum tentu hal terbaik untuk
mencapai kebahagiaan. Uang juga bisa membuat kita berkuasa dan lupa akan kuasa atas diri
kita sendiri. Dengan uang kita bisa memiliki apa pun, tetapi uang tidak bisa membeli hati
manusia. Walaupun untuk kebaikan, tapi janganlah kau gunakan kekuasaan itu hanya untuk
diri sendiri, jadikan diri kita berguna bagi orang lain.

C. Starta Norma pada puisi kepada uang (joko pinurbo)


1.Lapis bunyi
Pada puisi kepada uang ini memiliki 62 bunyi fonem a dan 18 bunyi fonem ng sebab
pada puisi kepda uang ini lebih mendominasi oleh bunyi vokal pada setiap baitnya.
2.lapis aarti
Puisi ini memiliki makna bahwa si aku dalam puisi ini hanya ingin membutuhkan uang
agar ia bisa mendapat kan sebuah rumah yang sederhana yang mana rumah dapat
memberikan ketenangan baginya , agar ia dapat menghabisi masa tuanya dengan hidup
yang tenang dan bahagia.
3.lapis metafisis
Pembaca tidak akan menyadari bahwa subjek pada puisi tersebut saat masa mudanya
adalah seorang pekerja keras yang lupa bagaimana cara mereka untuk memberikan
apresiasi bagi dirinya sendiri ataupun membahagiakan diri sendiri, ia lebih cenderung
berkutat dan fokus pada pekerjaannya.hal tersebut yang menjadi tabungan ya namun ia
hanya mersakan kelelahan saja. Maksud dari makna ini dapat kita lihat dari baris: “Sabar ya,
aku harus menabung dulu. Menabung laparmu, menabung mimpimu. Mungkin juga harus
menguras cadangan sakitmu”
4.lapis dunia
pada puisi kepada uang ini Menceritakan seorang lanjut usia yang mana ia memiliki
sebuah ketakutan untuk menghadapi sebuah kehidupan.yang mana ia tidak memikirkan
banyak uang dan kerja keras lagi tetapi ia hanya ingin kehidupan yang nyaman dan
sederhana di masa masa tuanya tanpa memikirkan apapun yang bersangkutan dengan uang
dan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai