Disusun Oleh :
__________________________________________________________
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................1
BAB 1 PUISI
BAB 2 CERPEN
BAB 3 NOVEL
1
BAB 1
PUISI
Usman Awang
Puisi bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang mencari ketenangan dan kepuasan dalam
puisi yang ditulisnya.
Herbert Spencer
Puisi adalah suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan
mempertimbangkan suatu keindahan.
James Reevas
Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.
Karya sastra yang berbentuk puisi lama memiliki berbagai jenis. Jenis-jenis tersebut memiliki ciri
yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan jenis-jenis puisi lama, yaitu :
2
Pantun. Pantun merupakan puisi lama yang bersajak a-b-a-b. Dalam setiap baitnya terdiri dari
4 baris. Tiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata. Baris 1-2 berisi sampiran. Sedangkan baris
3-4 berisi isi.
Syair. Syair merupakan karya sastra lama yang berasal dari arab. Tiap baitnya berisi 4 baris.
Sajaknya adalah a-a-a-a. Syair biasanya berisi tentang nasihat atau cerita.
Talibun. Talibun merupakan pantun genap yang disetiap baitnya terdiri dari 6,8 atau 10 baris.
Seloka. Seloka merupakan puisi Melayu klasik yang berisi perumpamaan ataupun pepatah
yang mengandung sindiran, ejekan dan senda gurau. Biasanya seloka biasanya ditulis dalam 4
baris. Namun, ada juga yang menulis lebih dari 4 baris.
Gurindam. Gurindam adalah puisi lama yang tiap baitnya berisi 2 baris. Biasanya, bersajak a-
a-a-a. Gurindam kebanyakan berisi tentang nasihat.
Karmina. Karmina merupakan puisi lama yang berbentuk pantun kilat karena isinya sangat
pendek
Ciri-ciri puisi lama berbeda dengan puisi baru. Berikut ini merupakan ciri-ciri puisi lama, yaitu :
Nama pengarang puisi biasanya tidak diketahui.
Puisi baru juga memiliki jenis-jenis puisi berdasarkan isinya. Biasanya, karya sastra ini dinilai
dari ciri-ciri isinya. Berikut ini merupakan jenis-jenis puisi baru berdasarkan isinya, yaitu:
3
Balada. Balada merupakan puisi baru yang berisi tentang kisah atau cerita. Terdiri dari 3 bait
yang setiap bait berisi 8 baris dengan rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu rima tersebut kemudian akan
berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refrain
dalam bait-bait berikutnya.
Himne. Himne adalah puisi baru yang berisi tentang pemujaan terhadap Tuhan, tanah air dan
pahlawan-pahlawan dan dianggap penting dan sakral. Berkembangnya zaman, himne bukan
hanya sebuah puisi saja. Namun, himne merupakan puisi yang bisa dinyanyikan dan berisi
pujian terhadap tuhan, guru, pahlawan dan yang lainnya.
Romansa. Romansa ialah puisi yang berisi luapan perasaan sang penyair tentang cinta kasih.
Puisi ini umumnya menimbulkan efek romantisme.
Ode. Ode adalah puisi baru yang berisi tentang sanjungan untuk seseorang yang berjasa. Gaya
dan nada dari puisi jenis ini sangat resmi. Biasanya membahas sesuatu yang mulia, bernada
anggun dan bersifat menyanjung terhadap pribadi atau peristiwa tertentu.
Epigram. Epigram adalah puisi baru yang berisi tentang ajaran hidup dan tuntunan-tuntunan.
Puisi ini juga berarti unsur pengajaran, ikhtibar, nasihat yang membawa ke jalan kebenaran
dan ada unsur teladannya.
Satire. Satire merupakan puisi baru yang berisi kritik dan sindiran-sindiran yang ditujukan
kepada seseorang atau sesuatu.
Alegi. Alegi sendiri adalah puisi yang berisi kesedihan dan berupa tangisan ataupun ratapan.
Puisi ini biasanya mengungkapkan suatu rasa duka dan keluh kesah karena kematian atau
kepergian dari seseorang.
Setelah membahas jenis-jenis puisi berdasarkan isinya, sekarang akan dibahas jenis-jenis puisi
berdasarkan bentuknya. Apa saja jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya? Berikut ini merupakan
jenis-jenis puisi baru berdasarkan bentuknya, yaitu :
Distikon. Distikon merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri dari dua baris. Puisi ini biasa
disebut dengan puisi dua seuntai.
Terzina. Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tiga baris. Puisi ini biasa disebut
dengan puisi tiga seuntai.
4
Kuatrain. Kuatrain yaitu puisi yang tiap baitnya berisi dari empat baris. Puisi ini biasa disebut
dengan puisi empat seuntai.
Kuint. Kuint adalah puisi baru yang tiap baitnya berisi dari lima baris. Puisi ini biasa disebut
dengan puisi lima seuntai.
Sektet. Sektet merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri dari enam baris. Puisi ini biasa
disebut dengan puisi enam seuntai.
Septime. Septime adalah puisi yang memiliki bait. Setiap baitnya harus terdiri dari tujuh baris.
Puisi ini biasa disebut dengan puisi tujuh seuntai.
Oktaf. Oktaf yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri dari delapan baris. Puisi ini biasa disebut
dengan double kuatrain atau delapan seuntai.
Soneta. Soneta merupakan puisi yang terdiri dari yang terdiri dari empat belas baris. Dalam
puisi ini dibagi dalam dua bait pertama yang berisi empat baris dan dua bait kedua yang berisi
tiga baris. Yang menjadi pegangan dalam membuat soneta adalah jumlah barisnya yaitu empat
belas baris.
Puisi baru juga memiliki ciri tersendiri. Berikut ini merupakan ciri-ciri puisi baru, yaitu :
5
1.3 Unsur – Unsur Puisi
Unsur-unsur puisi ini terdiri dari dua struktur yaitu struktur fisik dan struktur batin. Dari setiap
struktur puisi tersebut terdapat unsur-unsur yang membangun suatu puisi. Apa saja yang
merupakan unsur-unsur tersebut?. Berikut ini merupakan unsur-unsur puisi, yaitu :
Struktur fisik puisi umumnya sesuatu yang langsung berhubungan dalam membangun puisi.
Selain itu, struktur ini merupakan struktur yang harus ada di dalam puisi. Berikut ini merupakan
unsur-unsur puisi yang berada pada struktur fisik puisi, yaitu :
Tipografi
Tipografi merupakan bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi oleh kata, tepi kanan
dan kiri serta pengaturan baris. Termasuk tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik. Sehingga hal tersebut menentukan permaknaan dari puisi.
Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan seorang penyair terhadap karya puisinya. Puisi
merupakan karya sastra yang kata-katanya dapat mengungkapkan banyak makna, oleh karena
itu harus cermat memilih kata. Pemilihan kata ini sangat berkaitan dengan makna, urutan kata
dan keselarasan bunyi dari puisi.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau yang biasa disebut dengan majas adalah penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan, memberikan efek dan dapat memberikan konotasi tertentu. Majas yang biasa
dipakai dalam puisi yaitu majas personifikasi, metafora, repetisi, pleonasme dan lain
sebagainya.
Imaji
Imaji yaitu susunan kata yang melibatkan penggunaan alat indra seperti indra penglihatan,
indra penciuman, indra pendengaran dan indra lainnya. Penggunaan imaji ini bertujuan agar
para pembaca dapat membayangkan dan berimajinasi apa yang dirasakan penyair.
Kata Konkret
6
Kata konkret adalah kata yang yang memungkinkan untuk memunculkan imaji karena
ditangkap oleh indra manusia. Untuk kata ini biasanya berhubungan dengan kiasan atau
lambang.
Arti Struktur batin puisi adalah sesuatu yang tidak kalah wajib dengan struktur fisik puisi.
Struktur batin juga berperan dalam membangun puisi. Namun, struktur ini tidak tertulis jelas di
dalam puisi, namun lebih terlihat tersirat. Berikut ini merupakan unsur-unsur puisi yang berada
pada struktur batin puisi, yaitu :
7
BAB 2
CERPEN
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Cerpen(Cerita Pendek) berasal dari dua kata yaitu
merupakan cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan
relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata.
Cerpen atau cerita pendek yakni merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen dominan
singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih
panjang, seperti dan novel. Di lain arti cerpen adalah suatu karangan fiktif yang berisi mengenai
kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang
berfokus pada suatu tokoh saja.
Cerpen merupakan cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun
serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
Cerpen yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17
halaman kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
H.B Jassin
Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen adalah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki
bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.
Cerpen mini adalah cerpen dengan jumlah kata antara 750 -1 . 000 kata.
8
Cerpen ideal adalah cerpen dengan jumlah kata antara 3 . 000 -4000 kata.
Cerpen sempurna (wel made short-story ), merupakan teknik penulisan cerpen oleh pengarang
dimana cerpen yang ditulis hanya terfokus pada satu tema dan memiliki plot yang sangat jelas,
serta ending atau penyelesainya mudah dipahami . Cerpen tipe ini pada umumnya bersifat
konvensional dan berdasar pada realitas (fakta ).
Cerpen tak utuh (slice of life short-story ), adalah teknik penulisan cerpen dimana pengarang
menulis cerpen dengan tidak terfokus pada satu tema atau berpencar , susunan plot atau
alurnya tidak tertata , serta endingnya mengambang . Cerpen jenis ini biasanya bersifat
kontemporer dan ceritanya ditulis berdasarkan gagasan atau ide yang orisinil ( ide mentah
yang belum di olah ).
9
2.4 Unsur – Unsur Cerpen
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Berikut unsur-unsur intrinsik
cerpen, diantaranya yaitu:
Alur (Plot). Alur (plot) adalah rangkaian atau susunan jalan cerita. Alur terbagi menjadi tiga,
yaitu :
Alur maju adalah susunan peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu kejadian atau cerita
yang bergerak maju.
Alur mundur adalah susunan peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan waktu kejadian
atau cerita yang bergerak mundur atau flashback.
Alur campuran adalah rangkaian cerita yang merupakan gabungan antara alur maju dan alur
mundur.
Perwatakan. Dalam menggambarkan watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga
segi yaitu:
Dialog tokoh
Penjelasan tokoh
Penggambaran fisik tokoh
Tokoh. Tokoh adalah orang yang diceritakan dalam cerita. Berikut ini merupakan macam-macam
karakter yang diperankan tokoh, yaitu :
Penokohan. Penokohan adalah cara pengarang untuk memberikan sifat pada tokoh dalam cerita
bisa dari ucapan, perilaku, pandangan tokoh pada suatu hal, serta pikiran tokoh
Nilai (Amanat). Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang disampaikan pengarang melalui
cerita.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung
mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
Latar belakang masyarakat dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen, seperti
kondisi politik, ideologi, sosial, dan ekonomi masyarakat.
Latar belakang pengarang memuat tentang pemahaman, faktor, atau motivasi pengarang untuk
membuat sebuah cerita pendek.
Nilai yang terkandung dalam cerpen adalah nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu cerpen (nilai
agama, sosial, budaya, moral).
11
BAB 3
NOVEL
Novel Fiksi, yaitu karya sastra novel yang tidak terjadi dalam kehidupan nyata.
Novel Non Fiksi, yaitu karya sastra novel yang pernah terjadi dalam kehidupan nyata.
Novel Romanti, yaitu novel yang menceritakan kisah atau cerita mengenai kasih sayang
atau cinta.
Novel Horror, yaitu novel yang menceritakan kisah atau cerita mengenai hal yang sangat
menyeramkan serta menakutkan.
Novel Komedi, yaitu novel yang menceritakan kisah atau cerita mengenai hal-hal yang
lucu.
Novel Inspiratif, yaitu sebuah novel yang menceritakan kisah atau cerita inspiratif.
Novel Dewasa, yaitu novel yang berisi mengenai cerita orang dewasa.
12
3.3 Unsur – Unsur Novel
Didalam novel terdapat unsur-unsur pembentuk, unsur tersebut terbagi menjadi 2 yakni unsur
intrinsik dan ekstrinsik, berikut ini merupakan penjelasannya :
Dibawah ini merupakan suatu penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada
novel, yaitu :
Tema. Tema ialah pokok-pokok permasalahan yang terdapat didalam karya sastra novel yang
terlah dibuat oleh penulis.
Penokohan. Penokohan ialah suatu pemberian watak atau karakter kepada pada tiap-tiap
pelaku dalam sebuah cerita. Para tokoh tersebut bisa diketahui karakternya dari ciri fisik,
lingkungan tempat tinggal, dan juga dengan cara bertindaknya.
Alur. Alur ialah suatu rangkaian-rangkaian peristiwa atau kejadian yang membentuk jalannya
cerita dala karya sastra novel. Tahap alur tersebut meliputi pengenalan, penampilan masalah,
pemunculan konflik, puncak ketegangan, peleraian, serta juga penyelesaian. Alur tersebut
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu alur maju serta alur mundur.
a. Alur maju ialah suatu peristiwa yang bergerak dengan secara bertahap dengan berdasarkan
urutan kronologis menuju alur cerita.
b. Alur mundur ialah rangkaian peristiwa atau kejadian yang terjadi karena ada kaitannya
dengan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung.
Gaya Bahasa. Gaya bahasa ialah alat utama penulis dalam menjelaskan mengilustrasikan
menggambarkan dan juga menghidupkan cerita dengan secara estetika. Jenis-jenis gaya
bahasa antara lainnya ialah sebagai berikut:
13
Hiperbola. Hiperbola merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu dengan
secara berlebihan dengan tujuan untuk memberikan efek yang berlebihan.
Latar atau Setting. Latar merupakan penggambaran terjadinya suatu kejadian atau peristiwa
dalam sebuah cerita itu meliputi waktu, tempat, dan suasananya.
Sudut Pandang. Sudut pandang ialah suatu penempatan diri pengarang /penulis dan juga cara
penulis itu dalam melihat berbagai macam peristiwa atau kejadian dalam cerita yang di
paparkannya kepada tiap-tiap pembaca.
Amanat. Amanat ialah sebuah pesan yang disampaikan, yang terdapat dalam karya sastra
dalam sebuah novel.
Berikut ini merupakan unsur-unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel, yaitu :
Umumnya sejarah atau biografi penulis novel itu sangat berpengaruh pada jalan cerita atau
alur cerita yang terdapat dalam sebuah novel.
Situasi dan kondisi dengan secara tidak langsung ataupun langsung akan berpengaruh pada
hasil karya sastra novel.
Dalam sebuah karya sastra tersebut mengandung nilai-nilai yang dapat atau bisa disisipkan
oleh penulisnya. Nilai-nilai itu antara lainnya adalah sebagai berikut:
Nilai moral
Nilai moral adalah suatu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau juga kepribadian seseorang.
Baik itu entah baik ataupun buruk.
Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang ada didalam kehidupan
bermasyarakat.
Nilai budaya
Nilai budaya adalah suatu konsep masalah dasar yang sangat penting serta juga mempunyai
nilai dalam kehidupan manusia.
14
Nilai estetika
Nilai estetika adalah nilai yang berkaitan dengan seni serta juga estetika dalam sebuah karya
sastra.
DAFTAR PUSTAKA
Alkhaidah, dkk. 2002. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2003.
Romadecade. (2019). “Pengertian Puisi”. [online] Tersedia : https://www.romadecade.org/pengertian-
puisi/#! yang diakses pada [21 Mei 2019].
Bitar. (2019). “Puisi”. [online] Tersedia : https://www.gurupendidikan.co.id/puisi/ yang diakses pada
[6 November 2019].
Si Manis. (2019). “Pengertian Cerpen : Ciri, Fungsi, Unsur, Struktur dan Jenis Cerita Pendek
(Cerpen)”. [online] Tersedia : https://www.pelajaran.co.id/2019/24/pengertian-cerpen.html yang
diakses pada [24 November 2019].
Mughnifar Ilham. (2019). “Cerpen Adalah – Pengertian, Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, Struktur Cerpen”.
[online] Tersedia : https://materibelajar.co.id/cerpen-adalah/ yang diakses pada [6 Desember 2019].
Parta Ibeng. (2020). “Pengertian Novel, Ciri, Struktur, Jenis, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik”. [online]
Tersedia : https://pendidikan.co.id/novel/ yang diakses pada [6 Februari 2020].
15