Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN KUALITATIF KUANTITATIF DAN GABUNGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Taujih Risalah


Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Emzir, M.Pd. dan Andri Ilham, S.S., MA. Hum.
_________________________________________________________________________

Disusun Oleh :

Dewi Puspita Sari 3A (1205617032)

__________________________________________________________
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................1

BAB 1 PENELITIAN KUALITATIF

1.1 Pengertian Penelitian Kualitatif................................................................................2

1.2 Karakteristik Penelitian Kualitatif.............................................................................3

1.3 Prosedur Penelitian Kualitatif ...................................................................................5

BAB 2 PENELITIAN KUANTITATIF

2.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif .............................................................................6

2.2 Karakteristik Penelitian Kuantitatif ………............................................................. 6

2.3 Prosedur Penelitian Kuantitatif................................................................................. 7

BAB 3 PENELITIAN GABUNGAN

3.1 Pengertian Penelitian Gabungan................................................................................8

3.2 Karakteristik Penelitian Gabungan ...........................................................................8

3.3 Prosedur Penelitian Gabungan ................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................11

1
BAB 1

PENELITIAN KUALITATIF

1.1 Pengertian Penelitian Kualitatif


Merriam (2009: 13) mengemukakan pengertian penelitian kualitatif menurut Van Maanen
(1979 : 520) sebagai berikut : “Qualitative research is an umbrella term covering an array of interpretive
techniques which seek to describe, decode, translate, and otherwise come to terms with the meaning, not the

frequency of certain more or less naturally occurring phenomena in the social world ”. Dengan terjemahan
bebas dapat diartikan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah istilah ‘payung’ yang meliputi
berbagai teknik interpretasi yang berusaha untuk mendeskripsikan, ‘membaca’ kode,
menerjemahkan, dan di samping itu bisa memahami makna, bukan frekuensi, dari berbagai
feomena yang secara alamiah ada di dunia sosial. Pengertian penelitian kualitatif secara tidak
langsung juga dapat dipahami dari kutipan berikut : “ Qualitative researchers study things in their natural
settings, attempting to make sense of, or interpret, phenomena in terms of the meanings people bring to them ”

(Denzin dan Lincoln, 2005 : 3, dalam Merriam, 2009 : 13). Diterjemahkan secara bebas, dapat
diartikan bahwa para peneliti pada penelitian kualitatif mempelajari berbagai hal atau berbagai
fenomena di dunia ini dalam lingkungannya yang alami, dan berusaha mendapatkan pemahaman
tentang hal-hal atau fenomenafenomena tersebut berdasarkan pemaknaan dari orang-orang yang
menjalani atau mengalami hal-hal atau fenomena-fenomena tertsebut.
Definisi yang lebih komprehensif diberikan oleh Lichtman (2013:7), sebagai berikut :
“Qualitative research is a general term. It is a way of knowing in which a researcher gathers, organizes,
and interprets information obtained from humans using his or her eyes and ears as filters. It often involves
in-depth interviews and/or observations of humans in natural, online, or social settings. It can be
contrasted with quantitative research, which relies heavily on hypothesis testing, cause and effect, and
statistical analyses”. Diterjemahkan secara bebas, dapat diartikan bahwa penelitian kualitatif
merupakan suatu istilah yang umum (generik), yang mengandung pengertian bahwa itu
(penelitian kualitatif) adalah suatu cara untuk mengetahui (sesuatu) di mana seorang peneliti
mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menginterpretasi informasi yang diperoleh dari manusia
dengan menggunakan mata atau telinga sebagai penyaring. Seringkali penelitian itu melibatkan
wawancara-wawancara mendalam dan/atau observasi-observasi terhadap manusia dalam situasi
(setting) yang alamiah, online, atau sosial. Itu dapat dikontraskan dengan penelitian kuantitatif,
yang mengandalkan secara kuat pada pengetesan hipotesis, sebab dan akibat, dan analisis-analisis
statistik.
2
Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dipahami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memamfaatkan berbagai metode ilmiah.
Menurut Kirl dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya.1

1.2 Karakteristik Penelitian Kualitatif

Menurut Moloeng, karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut2 :

a) Latar alamiah

Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar ilmiah. Hal ini dilakukan karena ontologi
alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami
jika dipisahkan dari konteksnya. Untuk itu peneliti melibatkan waktunya kesuatu tempat dalam
penelitian.

b) Manusia sebagai alat (instrument)

Dalam penelitian kualitaif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat
pengumpul utama, dengan demikian peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan
memahami keadaan di lapangan.

c) Metode kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara dan penelaahan
dokumen.

d) Analisis data secara induktif

Upaya pencarian data tidak dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan
sebelum diadakan. Analisis ini lebih merupakan pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-
bagian yang telah dikumpulkan, kemudian dikelompokkan.

1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 6
2
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta, 2011), hal. 70-72
3
e) Teori dari dasar (Grounded Teory)

Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal
dari data. Jadi, penyusunan teori ini bersal dari bawah ke atas (grounded theory), yaitu dari
sejumlah data yang banyak dikumpulkan dan saling berhubungan.

f) Deskriptif

Data yang dikumpulkan adalah berupa kara-kata, gambar, dan bukan angka - angka.

g) Mementingkan proses daripada hasil

Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas
apabila diamati dalam proses.

h) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus

Penelitian kualitatif meghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul
sebagai masalah dalam penelitian. Hal ini terjadi Karena batas fokus yang timbul sebagai
masalah dalam penelitian. Hal ini terjadi Karena batas menentukan kenyataan ganda yang
kemudian mempertajam fokus.

i) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reliabilitas dan obyektivitas dalam fersi lain.

j) Desain bersifat sementara

Penelitian kualitatif menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan
dilapangan. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama penelitian kualitatif
menghendaki agar hasil interpretatif yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh anusian
yang menjadi sumber data.

(Merriam, 2009: 14-17) juga menjelaskan beberapa karakteristik penelitian kualitatif selain yang
tersebut diatas, antara lain :

 Fokus pada pencarian makna (meaning) dan pemahaman (understanding)


 Peneliti merupakan instrumen utama
 Menggunakan proses induktif dalam analisis data
 Hasil penelitian dinyatakan (disajikan) dengan deskripsi yang ‘kaya’ (rich description), dalam
bentuk kata-kata (uraian) dan kadang-kadang disertai gambar daripada dalam bentuk bilangan-
bilangan
4
 Desain penelitian bersifat emergent dan flexible, responsif terhadap perubahan situasi dari
penelitian yang sedang berjalan
 Pemilihan subjek bersifat nonrandom (purposif), dan jumlah subjek biasanya sedikit
 Peneliti menggunakan waktu yang cukup banyak untuk terlibat dalam kegiatan penelitian itu
bersama subjeknya dalam situasi (setting) yang alamiah.

1.3 Prosedur Penelitian Kualitatif


Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta
situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian kualitatif menurut
(Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80) , sebagai berikut :
 Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
 Mengumpulkan data di lapangan.
 Menganalisis data.
 Merumuskan hasil studi.
 Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

5
BAB 2

PENELITIAN KUANTITATIF

2.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif

Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7).

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).
Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas.
Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan
reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang
dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam
penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah
teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).

2.2 Karakteristik Penelitian Kuantitatif


Karakteristik penelitian kuantitatif menurut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi
Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150) adalah sebagai berikut:

a) Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau topdown), yang berusaha
memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk
menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
b) Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari halhal yang bersifat subjektif.
c) Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d) Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang
berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
e) Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat
pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
6
f) Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat yang objektif dan
baku.
g) Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak
terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
h) Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
i) Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.

2.3 Prosedur Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya.


Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut :

 Identifikasi permasalahan
 Studi literatur.
 Pengembangan kerangka konsep
 Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
 Pengembangan disain penelitian.
 Teknik sampling.
 Pengumpulan dan kuantifikasi data.
 Analisis data.
 Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.

7
BAB 3

PENELITIAN GABUNGAN

3.1 Pengertian Penelitian Gabungan


Penelitian mixed methods merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara
penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif untuk menyelesaikan masalah penelitian
(Creswell, 2012). Menurut Sugiyono (2016), metode penelitian gabungan merupakan metode
penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
dalam suatu kegiatan penelitian sehingga akan diperoleh data yang lebih komprehensif, valid,

reliabel, dan objektif. Menurut Fraenkel & Wallen (2009), metode penelitian gabungan
melibatkan penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian, kedua metode
memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah-masalah penelitian.
Penelitian gabungan menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah
penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh kebebasan peneliti untuk menggunakan semua alat
pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Sedangkan kuantitatif atau kualitatif
hanya terbatas pada jenis alat pengumpul data tertentu saja (Creswell, 2012).

3.2 Karakteristik Penelitian Gabungan

Penelitian mixed methods memiliki karakter yang berbeda dengan penelitian lain. Berikut ini
beberapa karakter dari penelitian mixed methods menurut Creswell (2012), yaitu :

a) Provide a rationale for the design

Pada penelitian yang menggunakan metode kombinasi, peneliti harus memberikan kerangka dan
alasan yang jelas mengapa memilih desain penelitian campuran (kuantitatif dan kualitatif).
Kerangka atau penjelasan ini biasanya disebutkan di awal sebelum penelitian dilakukan. Alasan
untuk melakukan studi metode campuran adalah untuk menjelaskan secara lebih rinci melalui
penelitian statistik kuantitatif awal yang diperoleh dari data sejumlah besar orang dan
menyamaratakan hasil, sedangkan kualitatif memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap
beberapa individu.

8
b) Include collecting quantitative and qualitative data

Data dalam penelitian mixed methods, terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Metode
pengumpulan data dikaitkan dengan angka atau data numerik dan kata-kata atau teks dan data
gambar. Metode atau teknik pengambilan data seperti pada gambar berikut.

c) Consider priority
Penentuan prioritas pada kedua data yang diperoleh dalam penelitian mixed method tergantung
pada tujuan penelitian yang akan dilakukan.Prioritasnya adalah bahwa dalam desain metode
campuran, peneliti lebih menekankan pada satu jenis data daripada jenis data lain dalam
penelitian dan laporan tertulis.Penekanan ini dapat dihasilkan dari pengalaman pribadi dengan
pengumpulan data, kebutuhan untuk memahami satu bentuk data sebelum melanjutkan
tahapberikutnya.
d) Consider sequence

Penggunaan data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian kombinasi memungkinkan adanya
data pengurutan dalam penggunaan kedua jenis data. Ada beberapa kemungkinan pengurutan
dalam pengumpulan data pada metode penelitian gabungan, yaitu:

 Data kuantitatif dan data kualitatif diambil secara bersamaan;


 Data kuantitatif diambil terlebih dahulu sebelum data kualitatif;
 Data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu sebelum data kuantitatif.

9
e) Match the data analysis to a design

Metode penelitian kombinasi memiliki tantangan yang cukup sulit terutama dalam menganalisa
data dari metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis data pada penelitian kombinasi harus
disesuaikan dengan model penelitian kombinasi yang dipilih.

f) Diagram the procedure

Metode penelitian kombinasi memiliki diagram khas yang menunjukkan proses penggunaan
kedua jenis data (kuantitatif dan kualitatif), urutan penggunaan data, serta menunjukkan prioritas
data yang digunakan dalam penelitian.

3.3 Prosedur Penelitian Gabungan


Di dalam penelitian campuran, penting kiranya mempertimbangkan terlebih dahulu sejumlah
aspek penting dalam merancang prosedur-prosedur untuk penelitian. (Creswell:2003)
menjelaskan ada beberapa aspek prosedur dalam penelitian metode campuran, yaitu :
a) Timing (waktu)

Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap (sekuensial) atau dikumpulkan sekaligus dalam
satu waktu (konkuren).

b) Weigthing (bobot)

Bobot dalam penelitian metode campuran ini perlu diprioritaskan, karena bobot itu bisa saja
seimbang dan bisa juga lebih berat ke satu metode daripada metode lainnya.

c) Mixing (pencampuran)

Mencampurkan data, dalam pengertian lebih luas mencampur rumusan masalah, filosofi, dan
interpretasi penelitian. Mencampurkannya bukanlah pekerjaan yang mudah mengingat data
kualitatif terdiri dari teks-teks dan gambar-gambar, sedangkan data kuantitatif terdiri dari angka-
angka.

d) Teorizing (teorisasi)

Dalam prosedur metode campuran, perspektif teoretis yang akan menjadi landasan bagi
keseluruhan proses atau tahap penelitian.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Kuntjojo. 2009. Metode Penelitian. Kediri. Dalam versi PDF.


 Lexy J. Moleong. 2010 . Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
 Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.
 Burhanuddin, Afid. (2013). “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. [online] Tersedia :
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/ yang
diakses pada [21 Mei 2013].
 Suwarsono, St. 2016. Pengantar Penelitian Kualitatif. Disajikan dalam Acara Hari Studi
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, JPMIPA-FKIP Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta, Rabu 25 Mei 2016. Dalam versi PDF.
 Pendidikan, Guru. (2019). “Metode Penelitian Gabungan”. [online] Tersedia :
https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-gabungan/ yang diakses pada [26
November 2019].

11

Anda mungkin juga menyukai