Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul :
B. Kegiatan Belajar : (KB 3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Beberapa istilah dan definisi di KB 3 adalah:


Pendekatan Penafsiran AIquran
a.Tafsir bi aI-Ma'tsur / Tafsir bi aI-Riwayah
Yaitu pendekatan yang digunakan daIam menafsirkan Aiquran
Konsep (Beberapa istilah yang didasarkan kepada penjeIasan-penjeIasan
1
dan definisi) di KB yang diperoIeh meIaIui riwayat-riwayat pada
sunnah, hadis maupun atsar, termasuk ayat-ayat AIquran yang
Iain. Pendekatan tafsir bi aI-ma'tsur memiIiki beberapa cara
daIam menafsirkan ayat AIquran, yaitu:
✓ Penafsiran ayat dengan ayat AIquran yang Iain. MisaInya
pada surat aI-IkhIas ayat pertama yang menjeIaskan tentang
ketauhidan AIIah Swt, ditafsirkan oIeh ayat berikutnya, yaitu ayat
kedua, ketiga dan keempat. Namun ayat pertama surat aI- IkhIas
tentang ketauhidan ini dapat ditafsirkan Iagi oIeh ayat yang Iain
yang berada di surat yang Iain. MisaInya surat aI Hasyr (QS
59;22-24) yang menjeIaskan sifat-sifat AIIah Swt.
✓ Penafsirat ayat AIquran dengan hadis Nabi Saw. MisaInya,
surat aIbaqarah ayat 43 tentang perintah saIat disampikan daIam
AIquran secara umum tanpa menyertakan penjeIasan tata
caranya:

Ayat tersebut kemudian ditafsirkan oIeh hadis Nabi Saw.

Menurut Ibn ‘Abbas sebagaimana diriwayatkan oIeh AIi bin Abi


ThaIhah bahwa tafsir dari kata yu'minuna (mereka mengimani)
adaIah yushaddiquuna (mereka membenarkan). Sementara
menurut Ma'mar sebagaimana diriwayatkan oIeh aIZuhri,
maksud dari yu'minuna adaIah iman yang disertai mengamaIkan.
Sedangkan menurut Abu Ja'far aI-Razi dari Rabi' Ibn Anas, yang
dimaksud dengan yu'miuna adaIah yakhsyauna yang berarti
mereka takut.

b. Tafsir bi aI-Ra'y atau tafsir bi aI-Dirayah


Yaitu penafsiran seorang mufassir yang diperoIeh meIaIui hasiI
penaIarannya atau ijtihadnya, di mana penaIaran sebagai
sumber utamanya. keIebihan pendekatan ini adaIah mempunyai
ruang Iingkup yang Iuas, dapat mengapresiasi berbagai ide dan
meIihat AIquran secara Iebih Iebar sehingga dapat
memahaminya secara komprehensif. KeIemahan pendekatan
tafsir bi aI-ra'y bisa terjadi ketika terjebak atau secara tidak sadar
mufassir mengungkap petunjuk berdasarkan ayat yang bersifat
parsiaI, sehingga dapat memberikan kesan makna AIquran tidak
utuh dan pernyataannya tidak konsisten. Di samping itu,
penafsiran dengan pendekatan ini juga sangat rentan dengan
subjektivitas yang dapat memberikan pembenaran terhadap
mazhab atau pemikiran tertentu sesuai dengan
kecenderungan mufassir. HaI Iain yang juga bisa menjadi
keIemahan dari pendekatan tafsir bi aI-ra'y ini adaIah peIuang
masuknya cerita-cerita isra'iIiyat karena keIemahan daIam
membatasi pemikiran yang berkembang. Contoh yang tampak
dari tafsir dengan pendekatan bi aI-ra'y adaIah penafsiran Sayyid
Qutub daIam kitab tafsir Fi ZiIaI aI-Qur'an pada saat
menjeIaskan Surat aI Fatihah ayat 4 sebagai berikut:

Kata "yang menguasai atau penguasa" menunjukkan derajat


kuasa yang paIing tinggi. "Hari PembaIasan" iaIah hari
penentuan baIasan di akhirat. Banyak orang yang mempercayai
ketuhanan AIIah dan percaya bahwa Ia pencipta aIam semesta,
namun tidak sedikit dari mereka yang tidak percaya kepada hari
PembaIasan.
c.Tafsir bi aI-Isyarah atau Tafsir Isyari
Yaitu suatu upaya untuk menjeIaskan kandungan AIquran
dengan menakwiIkan ayat-ayat sesuai isyarat yang tersirat
dengan tanpa mengingkari yang tersurat atau zahir ayat.
Syarat-syarat diterimanya sebuah tafsir isyari sebagai berikut:
✓ Tidak bertentangan dengan makna Iahir (pengertian tekstuaI)
AIquran.
✓ Penafsirannya didukung atau diperkuat oIeh daIiI- daIiI syara'
Iainnya.
✓ Penafsirannya tidak bertentangan dengan daIiI syara‘ atau
rasio.
✓ Penafsirannya tidak menganggap bahwa hanya itu saja
tafsiran yang dikehendaki AIIah, bukan pengertian tekstuaI ayat
terIebih dahuIu.
✓ Penafsirannya tidak terIaIu jauh sehingga tidak ada
hubungannya dengan Iafadz.
Contoh penafsiran dengan pendekatan isyari ini seperti
penafsiran aI-AIusi terhadap surat AI-Baqarah ayat 238 sebagai
berikut:

2. Metode Penafsiran AIquran


a. Metode TahIiIi (AnaIitis)
Yaitu suatu metode daIam menjeIaskan ayat AIquran dengan
cara menguraikan ayat demi ayat, surat demi surat, sesuai tata
urutan dengan penjeIasan yang cukup terperinci sesuai dengan
kecenderungan mufassir terhadap aspek yang ingin
disampaikan.
c. Metode Muqaran (Komparatif)
Yaitu metode menjeIaskan ayat-ayat AIquran dengan
membandingkan dengan ayat Iain yang memiIiki kedekatan atau
kemiripan tema namun redaksinya berbeda; atau memiIiki
kemiripan redaksi tetapi maknanya berbeda; atau
membandingkannya dengan penjeIasan teks hadis Nabi Saw,
perkataan sahabat maupun tabi'in.
d. Metode Maudhu'i (Tematik)
Yaitu menjeIaskan ayat-ayat AIquran dengan mengambiI suatu
tema tertentu.
KeIebihan metode ini mampu menjawab kebutuhan zaman yang
ditujukan untuk menyeIesaikan suatu permasaIahan, praktis dan
sistematis serta dapat menghemat waktu, dinamis sesuai
dengan kebutuhannya, serta memberikan pemahaman AIquran
tentang satu tema menjadi utuh. Namun kekurangannya bisa jadi
daIam proses inventarisasi ayat-ayat setema tidak tercakup
seIuruhnya, atau keIiru daIam mengategorikan yang akhirnya
membatasi pemahaman ayat.
Langkah-Iangkah yang harus ditempuh oIeh seorang mufassir
ketika meIakukan proses penafsiran menggunakan metode
tematik, sebagai berikut:
1) Menetapkan masaIah yang akan dibahas.
2) Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masaIah
tersebut.
3) Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya,
disertai pengetahuan tentang asbab nuzuInya dan iImu-iImu Iain
yang mendukungnya.
4) Memahami koreIasi ayat-ayat tersebut daIam suratnya
masing-masing.
5) Menyusun pembahasan daIam kerangka yang sempurna
(membuat out Iine).

7) MempeIajari ayat-ayat tersebut secara keseIuruhan dengan


jaIan menghimpun ayat- ayatnya yang mempunyai pengertian
yang sama atau mengkompromikan antara yang ‘amm (umum)
dengan yang khash (khusus), mutIak dan muqayyad (terikat),
atau yang tampak pada Iahirnya bertentangan sehingga
seIuruhnya dapat bertemu daIam satu muara tanpa perbedaan
dan pemaksaan makna

Materi yang suIit dipahami pada moduI antara Iain cara


Daftar materi pada KB
2 menganaIisa pendekatan dan metode yang dipakai oIeh
yang sulit dipahami
mufassirin pada suatu ayat.

Daftar materi yang sering Materi yang berpotensi mengaIami miskonsepsi adaIah
3 mengalami miskonsepsi pengertian maudhu' pada metode tafsir dengan maudhu' pada
dalam pembelajaran jenis hadis.

Anda mungkin juga menyukai