Proposal Skripsi Meri Andani
Proposal Skripsi Meri Andani
NIM : 105180373
daerahnya sendiri. Hal ini pula adalah langkah awal yang sangat strategis bagi
sumber daya alam yang di miliki untuk membangun daerah setempat, termasuk
Pemerintahan Daerah Kota Jambi. Sebab provinsi Jambi memiliki potensi wisata
1
Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
1
yang beranekaragam mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata bahari, wisata
religi dan wisata lainnya. Salah satu potensi wisata yang berkembang saat ini
adalah wisata religi, berbagai kegiatan religi juga berkaitan erat dengan aktivitas
merujuk pada Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi yang mengacu pada
Perda Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013 Pasal 7 Ayat (2) yaitu meningkatkan
dan mengembangkan kegiatan sektor unggulan pada kawasan strategis antara lain
kepentingan dari semua pihak yang terdiri dari masyarakat dan pemerintah,
kerjasama langsung dari kalangan usaha maupun dari pihak swasta. Sesuai dengan
peran dan fungsi nya dalam pembuatan dan penentu seluruh kebijakan terkait
pengembangan objek dan daya tarik wisata. Daya tarik dalam objek wisata
merupakan salah satu modal utama yang harus di miliki dalam upaya peningkatan
dan pengembangan objek wisata. Keberadaan objek dan daya tarik wisata
merupakan mata rantai terpenting dalam suatu kegiatan wisata, hal ini di sebabkan
mengunjungi daerah tujuan wisata adalah potensi dan daya tarik yang di miliki
2
Seiring perkembangan zaman yang semakin maju setiap wilayah di
pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat menonjol dan menjadi ciri
khas dari suatu daerah. Sehingga pembangunan nya juga perlu mendapat
perhatian yang lebih, selain itu tata kelola dari sebuah objek wisata juga menjadi
daerah menjadi daya tarik wisata dan aset potensial yang belum di kembangkan.
dalam sadar wisata terutama pada kebersihan lingkungan dan kebutuhan sarana
prasarana dalam objek wisata. Tata kelola dalam pengembangan sebuah objek
wisata di butuhkan sebagai salah satu tolak ukur dalam kinerja atau pencapaian
3
Salah satu daerah yang menarik untuk di kaji terkait dengan pengembangan
pariwisata di Indonesia adalah Kota Jambi sebagai daerah yang menyimpan ragam
Jambi agar terus maju dan berkembang, seperti beberapa objek wisata yang terdiri
Wisata religi yang berada di Kota Jambi yaitu Makam Habib Syayid Idrus
bin Hasan Al-jufri dengan gelar Pangeran Wiro Kusumo, Habib Husein Baraqbah,
Selain beberapa objek wisata di atas, juga terdapat satu lokasi wisata religi
di Kota Jambi yaitu Masjid Al-Ikhsaniyah. “Menurut catatan sejarah, Masjid Al-
Ikhsaniyah atau di kenal juga dengan sebutan Masjid Batu di bangun pada tahun
1880 (abad ke-19) jauh sebelum indonesia merdeka, oleh Habib Syayid Idrus bin
Hasan Al-jufri dengan gelar Pangeran Wiro Kusumo. Beliau menjabat sebagai
raja di wilayah Sekoja. Kala itu, agama islam telah menyebar di Sekoja, membuat
sebagai tempat ibadah dan kegiatan sosial lainnya. Lokasi masjid ini di Olak
5
https://disparbud.jambikota.go.id/ di akses pada 10 Januari 2022.
6
Junaidi T, Syahril, Geografi Pariwisata Provinsi Jambi, di terbitkan Dinas Pendidikan
Provinsi Jambi Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Tahun
2006, hlm. 15
4
Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi. Keunikan masjid ini adalah
memiliki banyak jendela dengan desain kuno dan bangunan di dalam masjid di
penuhi dengan berbagai hiasan kaligrafi. Dahulu pada tahun 1960-an Masjid Al-
masjid ini memiliki keramat tersendiri, konon ketika ada yang bersalah dan berani
bersumpah palsu di dalamnya, maka orang tersebut bisa saja menggelepar hingga
tak sadarkan diri atau akan terjadi hal buruk menimpanya. Sedangkan di bagian
terlebih dahulu”.7
Selain itu, Masjid Al-Ikhsaniyah merupakan salah satu dari objek wisata
religi yang ada di Kota Jambi serta sering menjadi tuan rumah kegiatan agenda
tahunan wisata religi seperti haul dan ziarah ke Makam Shohibul Haul, contohnya
Teluk Kota Jambi.8 Memang, Sebrang Kota Jambi (Sekoja) cukup terkenal
7
Hasil wawancara dengan Ibu Syarifah Ulia selaku keturunan habib sekaligus pengurus
Masjid Al-Ikhsaniyah pada 28 Juli 2021.
8
Jambikota.go.id. di akses pada tanggal 15 Juni 2021.
9
Simas.kemenag.co.id di akses pada tanggal 02 Oktober 2021.
5
Namun menariknya, meskipun wisata religi di masjid al-ikhsaniyah merupakan
salah satu agenda unggulan tahunan Kota Jambi dan memiliki potensi untuk
Sambutan pak Syarif Fasya dalam kegiatan peringatan haul akbar Habib
Syayid Idrus bin Hasan Al-jufri dengan gelar Pangeran Wiro Kusumo pada 15
Februari 2020 yang mana beliau mengatakan “kegiatan ini merupakan bagian dari
upaya pemerintah Kota Jambi sebagai salah satu wujud pengembangan Jambi
Kota Sebrang sebagai pusat wisata religi”, semetara penelusuran awal penulis
secara langsung terhadap masjid ini juga belum ada.10 Jadi tidak sinkron,
oleh Kementrian Agama melalui Sistem Informasi Masjid (SIMAS), juga sebagai
masjid tertua di Kota jambi dan kegiatannya pun banyak seperti haul akbar, ziarah
ke makam sohibul haul, hadroh, arak-arakan sahur dan lain sebagainya, sehingga
masjid ini sudah sangat layak menjadi sebuah masjid yang bisa di katakan dengan
wisata religi dan sebagai wisata cagar budaya, namun belum terlihat.
Tentang : Benda Cagar Budaya, bahwa untuk menjaga kelestarian benda cagar
10
https://www.metrojambi.com/ di akses pada tanggal 13 Januari 2022.
11
Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 Tentang : Benda Cagar Budaya.
6
benda, bangunan atau struktur bangunan cagar budaya harus memenuhi kriteria
Cagar Budaya yaitu berusia lima puluh tahun atau lebih, mewakili masa gaya
paling singkat berusia lima puluh tahun, memiliki arti khusus (bagi sejarah, ilmu
bagi penguatan kepribadian bangsa.12 Oleh karena itu, masjid ini sudah sangat
layak untuk di jadikan sebagai cagar budaya yang di lindungi di kota sebab
Dan di beberapa kegiatan yang di hadiri pak Syarif Fasya itu ternyata di
kelola oleh keluarga. Masjid al-ikhsaniyah ini juga di kembangkan oleh keluarga.
Nah sebetulnya di mana letak peran pemerintah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Jambi Dalam Pengembangan Wisata Religi di Kota Jambi. Hal inilah yang
B. Rumusan Masalah
rumuskan mengenai permasalahan yang akan penulis angkat dalam skripsi ini
12
Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
7
1. Bagaimana Kedudukan Masjid Al-Ikhsaniyah Kelurahan Olak Kemang
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi sebagai salah satu objek wisata religi
di Kota Jambi ?
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi sebagai salah satu objek wisata religi
di Kota Jambi ?
C. Batasan Masalah
Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
8
1. Untuk mengetahui Kedudukan Masjid Al-Ikhsaniyah Kelurahan Olak
Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi sebagai salah satu objek
Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi sebagai salah satu objek
saran dan kritikan terhadap pihak yang terkait di Dinas Pariwisata dan
kedepannya.
3. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada
E. Kerangka Teori
9
Kerangka teori merupakan uraian yang ringkas tentang teori yang di
gunakan dan cara menggunakan teori ini dalam menjawab pertanyaan penelitian. 13
Agar penelitian ini lebih terarah dan tepat sasaran maka penulis menganggap perlu
penggunaan kerangka teori sebagai landasan berfikir guna mendapat konsep yang
benar dan tepat dalam penyusunan skripsi ini yaitu sebagai berikut :
1. Peran
posisi dan tugas yang aktif berkontribusi di dalam nya. 14 Dalam hal ini peran
pemerintah dalam suatu organisasi sangat mempengaruhi proses dan hasil kinerja
tertentu berdasarkan status dan fungsi yang di milikinya dan seseorang di katakan
menjalankan peran apabila telah menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan
a. Motivator
10
masyarakat, serta pengusaha di bidang pariwisata merupakan sasaran utama yang
perlu untuk terus diberikan motivasi agar perkembangan pariwisata dapat berjalan
dengan baik.
b. Fasilitator
pemerintah bisa mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak, baik itu swasta
maupun masyarakat.
c. Dinamisator
ideal, maka pemerintah, swasta dan masyarakat harus dapat bersinergi dengan
Ada 3 peran dan tugas yang menjadi tanggung jawab para pekerja
11
b. Peran pendamping sebagai komunikator
Dalam peran ini, pendamping harus mau menerima dan memberi informasi
program.17
2. Pengembangan Pariwisata
atau perilaku mengembangkan hal-hal yang belum ada, dari yang sudah ada
menjadi lebih baik, dari yang sudah baik menjadi lebih baik, dan seterusnya.
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani
kebutuhan wisatawan.
suatu usaha untuk mengembangkan atau memajukan objek wisata agar, objek
wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik di tinjau dari segi tempat maupun
17
Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), hlm. 49.
12
benda-benda yang ada di dalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan untuk
mengunjunginya.18
yaitu19 :
daerah tujuan wisata. Pengusahaan objek wisata dan daya tarik wisata dapat di
kelompokan menjadi :
1) Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah dan
nyaman.
18
Ricky Septiwirawan, M.Z. Arifin, Dini Zulfiani, “Upaya Pengembangan Wisata Bahari di
pulau Maratua di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau”, Journal Administrasi
Publik, Vol. 8. No. 3 (2020), hlm. 9294.
19
Eva Laelatul Fitri, “Peran Dinas Pariwisata Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis
Masyarakat di Desa Wisata Kampung Tenun Samarinda”, Journal Administrasi Bisnis, Vol. 6. No.
4 (2018).
13
4) Daya tarik tinggi objek wisata budaya karena memiliki nilai khusus
dalam bentuk atraksi kesenian, upacara adat dan nilai luhur yang
1) Kelayakan finansial
3) Layak teknis
4) Layak lingkungan
b. Prasarana wisata
c. Sarana wisata
d. Tata laksana/infrasturktur
baik sistem pengaturan maupun bangunan fisik di atas dan di bawah permukaan
tanah.
e. Masyarakat/lingkungan
14
2) Fasilitas yang tersedia c. Aksebilitas ke dan dari tujuan wisata20
wisata, baik secara lokal maupun regional atau ruang lingkup nasional pada suatu
banyak.
Ada dua pedoman umum untuk suatu organisasi pariwisata yang baik. Yaitu
a. Para pejabat yang duduk dalam organisasi baik tingkat nasional, provinsi
dan lokal.
umum.
3. Wisata Religi
20
Anggun Pangestu, “Peran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hulu
Dalam Membina Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) The Caretaker (Studi Kasus :
Pengembangan Objek Wisata Suligi Hill)”, Hasil Penelitian Kompetitif, (Pekanbaru: UIN Sultan
Syarif Kasim Riau, 2020), hlm. 22.
21
Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
15
a. Wisata
c. Pariwisata
Pemerintah Daerah.
agar seluruh masyarakat dapat merasakan strategi dakwah yang ideal. Yang mana
wisata religi ini lebih mengedepankan keunikan, keindahan, dan nilai religi.
22
https://kbbi.web.id/religi di akses pada tanggal 10 Januari 2022.
23
Ima Nurhalimah, “Pengelolaan Desa Wisata Religi di Desa Kauman Kudus Jawa
Tengah Perspektif Dakwah”, Hasil Penelitian Kompetitif, (Semarang: UIN Walisongo Semarang,
2019), hlm. 45.
16
b. Mengambil manfaat dengan mengingat kematian orang-orang yang sudah
wafat, dan di jadikan sebagai pelajaran bagi orang yang masih hidup.
dan salam dari para peziarah, dan orang yang meninggal akan mendapat
untuk menyaksikan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di alam dunia. Hal ini
berkaitan erat dengan adanya kegiatan dakwah yang bertujauan untuk mengajak
kepada hal kebaikan seperti yang tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat
F. Tinjauan Pustaka
antaranya yaitu :
Wisata Suligi Hill)” Penelitian ini lebih cenderung mengarah ke peranan dari
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
17
berada di daerah mereka, termasuklah Pokdarwis The Caretaker yang turut
dan Kebudayaan Kota Jambi Dalam Mengelola Gentala Arasy Sebagai Wisata
serta kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi dalam menerapkan
Gentala Arasy.25
Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta kendala yang di hadapi pemerintah dinas
18
Dari beberapa uraian penelitian di atas di ketahui, persamaan dari penelitian
penelitian ini adalah fokus penelitian yang mana dalam penelitian ini
memfokuskan penelitian yang nantinya akan di tulis ialah hanya pada Peran dari
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi dalam pengembangan wisata religi
Jambi.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi
serta lembaga-lembaga terkait lainnya yang penulis harapkan dapat membantu dan
2. Pendekatan Penelitian
19
a. Jenis Data
Ada dua jenis data yang di gunakan penulis dalam penelitian ini yaitu data
Data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari
sumber individu atau perorangan seperti wawancara atau hasil pengisian kuisioner
yang biasa di lakukan oleh peneliti.27 Adapun data primer yang penulis maksud
dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara yang di peroleh langsung dari
informan yang berkenaan dengan Peran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kota
peroleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara.28 Data sekunder
b. Sumber Data
27
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 1996), hlm. 42.
28
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2014), hlm.
34.
20
Sugiono berpendapat bahwa instrumen pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
yang di gunakan untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian
kualitatif, alat utama yang di gunakan adalah peneliti itu sendiri (human
instrument). Dalam hal ini peneliti tidak dapat di gantikan oleh orang lain atau alat
lain untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu, peneliti terjun langsung ke
a. Observasi
kondisi yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu di Dinas Pariwisata dan
b. Wawancara
sehingga dapat di temukan data baru yang tidak terdapat dalam dokumen. Data
mentah tersebut merupakan data utama dalam penelitian ini yang di peroleh
peneliti langsung dari informan, yang sangat berguna untuk menjawab pertanyaan
penelitian di atas. Informan dalam penelitian ini adalah orang yang mengetahui
dengan pasti persoalan yang terjadi bisa di dapat dari Kabag, Sekdis, Staff
29
Ibid., hlm. 37.
30
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya,
2002), hlm. 220.
21
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang di kemukakan
oleh informan. Oleh karena itu, secara Khusus wawancara ini di tujukan kepada :
5) Masyarakat setempat31
c. Dokumentasi
resmi internal berupa memo, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan
data tentang demografis dan geografis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
wisata religi.
lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini di laksanakan dengan tiga
teknik yaitu :
22
peneliti memilah data-data yang sesuai untuk di analisis. Data-data ini
b. Langkah selanjutnya adalah membuat rangkuman inti dari setiap aspek yang
di teliti.
peroleh33
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, dan
Tinjauan Pustaka.
Bab II Metode Penelitian yang terdiri dari Tempat dan Waktu Penelitian,
Bab III Gambaran Umum Lokasi Penelitian yang terdiri dari Sejarah Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi, Sruktur Organisasi Dinas Pariwisata dan
33
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2014), hlm.
5.
23
Kebudayaan Kota Jambi, Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Jambi, Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi, serta
Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian yang berisi Kedudukan Masjid Al-
Ikhsaniyah Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Sebagai
Salah Satu Objek Wisata Religi di Kota Jambi, Pengembangan Masjid Al-
Ikhsaniyah Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Sebagai
Salah Satu Objek Wisata Religi di Kota Jambi, Peran Dinas Pariwisata dan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
24
PENGESAHAN SKRIPSI
PENGESAHAN PEMBIMBING
MOTTO
KATA PENGANTAR
PERSEMBAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Teori
F. Tinjauan Pustaka
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
C. Jenis dan Sumber Data
D. Instrumen Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Sistematika Penulisan
G. Jadwal Penelitian
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi
B. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi
C. Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi
D. Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi
E. Profil Masjid Al-Ikhsaniyah
25
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kedudukan Masjid Al-Ikhsaniyah Kelurahan Olak Kemang
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Sebagai Salah Satu Objek
Wisata Religi di Kota Jambi
B. Pengembangan Masjid Al-Ikhsaniyah Kelurahan Olak Kemang
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Sebagai Salah Satu Objek
Wisata Religi di Kota Jambi
C. Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi dalam
Pengembangan Wisata Religi di Masjid Al-Ikhsaniyah Kelurahan
Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
DAFTAR PUSTAKA
1. Literature
26
Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2006).
Helln Angga Devy, “Pengembangan objek dan daya tarik wisata alam sebagai
Fakultas Imu Sosial dan Politik UNS, Vol. 32. No. 1, 2017.
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT.
Karya, 2002).
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press,
2014).
2. Peraturan perundang-undangan
27
Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Daerah Provinsi Jambi No. 10 Tahun 2013 tentang Meningkatkan dan
Pariwisata.
kepariwisataan.
3. Lain-lain
Ari Akbar, “Kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi Dalam
Hasil wawancara dengan Ibu Syarifah Ulia selaku keturunan habib sekaligus
28
Ima Nurhalimah, “Pengelolaan Desa Wisata Religi di Desa Kauman Kudus Jawa
29
JADWAL PENELITIAN
Tahun 2021-2022
No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1 x
Judul
Pembuatan
2 x
Proposal
Perbaikan
Proposal
3 x x
dan
Seminar
Surat Izin
4
Riset
Pengumpul
5
an Data
Pengolahan
dan
6
Analisis
Data
Pembuatan
7
Laporan
Bimbingan
8 dan
Perbaikan
Agenda
9 dan Ujian
Skripsi
Perbaikan
10 dan
Penjilidan
30