Anda di halaman 1dari 6

NASKAH DRAMA

Tema : Kenakalan Remaja


Tokoh : Egi sebagai Anak broken home yang salah pergaulan
Maya sebagai Ibu Egi
Chelsea sebagai Pacar Egi
Edo sebagai Anak berandalan
Juron sebagai Pengedar Narkoba
Nicholas sebagai Sahabat Egi yang baik
Dea sebagai Pelayan bar
Rachel sebagai Pelayan bar
Xerina sebagai Pelayan bar
Nadine sebagai Narator

Egi adalah seorang siswa yang duduk di bangku SMA. Awalnya, ia adalah murid yang
pintar dan rajin di sekolahnya. Namun, karena keadaan keluarga yang tidak harmonis membuat
ia kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Sehingga ia menjadi anak yang nakal,
jarang masuk sekolah, bahkan dia terjerumus kedalam kenakalan remaja yang berat.

[Adegan 1]
Ibu Egi : “Egi tadi mamak dapat hasil laporan ujianmu dari sekolah, kok makin lama makin
turun nilai bulanannya nakku ? Mamak capek-capek lo kerja untuk uang sekolah
mu, tapi kenapa nilainya terus turun?”
Egi : “iya mak, lagi malas belajar aku akhir-akhir ini.”
Ibu Egi : “kenapa malas nak? Lama-lama makin mirip bapak kuliat kau, taunya hanya
nyusahin aja ga pernah buat mamak bahagia”
Egi : “lohh..kok jadi bawa-bawa bapak, mak. Iya taunya aku salah tapi ga usah bawa-
bawa bapak juga mak.”
Ibu Egi : “iya terserahmu lah, apa yang mau kau lakukan sekarang bebas. udah capek
mamak kau buat.”

Egi juga memiliki kekasih di sekolah, mereka berdua awalnya adalah couple goals
karena keduanya sama-sama murid yang berprestasi dan rajin di sekolah. Namun seiring
berjalannya waktu Egi yang semakin nakal, membuat kekasihnya Chelsea merasa sedih dan
selalu menasihati Egi. Akan tetapi, Egi tidak pernah mendengar dan malah jengkel pada
Chelsea.
[Adegan 2]
Chelsea : “sebenarnya ada masalah apa sampe kau berubah kek gini. Yang dulunya kita
belajar sama, ikut persekutuan di Gereja sekarang ga pernah lagi...Kalo kuajak
belajar, selalu banyak alasan...
Kuajak Ibadah di Gereja pun ga mau lagi. Yang kenapa nya kau?”
Egi : “aku lagi capek kali berantam. Tolonglah jangan buat aku tambah emosi. Ga
ada gunanya juga kalo kujawab semua pertanyaanmu”
Chelsea : “OKEE...kurasa kita memang udah ga cocok, aku kesulitan tiap kali ngomong
samamu. Jadi lebih baik kita putus!” (Chelsea merasa marah dan pergi begitu
saja meninggalkan Egi)

Chelsea yang memutuskan mengakhiri hubungan nya dengan Egi pun pergi begitu saja
karena tak sanggup lagi menghadapi Egi. Ketika Egi sedang bolos sekolah, ia pergi ke warung
untuk membeli sebatang rokok. Disana, ia berjumpa dengan Edo.

[Adegan 3]
Edo : “woyy Egi!! ngapai kau disini? Macam nya galau kali kutengok. Kenapa kau?”
Egi : “ckk...iya bang. Aku lagi stres kali ini. Satu pun orang ga ada yang ngerti sama
perasaan ku. Semuanya pada nyalahin aku, ga ngerti lagi aku mau bilang apa.
Bahkan pacar ku sendiri ngga ngerti sama perasaan ku” (Egi merasa kesal dan
menangis sedih)
Edo : (menepuk ringan punggung egi) “yang sabar ya, gi. Aku ngerti kekmana
perasaanmu...”
“Tunggu bentar ya...” (sambil mengambil sesuatu dari saku nya)
Egi : (...)
Edo : “nah, ini gratis untuk mu” (memberi obat pada Egi)
Egi : “apa ini bang?”
Edo : “ini itu obat supaya kau hidup tenang, bahagia, jamin kau ga akan stres lagi.
Percayalah samaku. Ga ada salahnya nyoba dikit kan”
Egi : “waduh betulan ini bang?”
Edo : “ala ga usah pala segan-segan kau kalo samaku, kalo kau butuh tinggal bilang aja.
Egi yang terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak sehat membuat dia sering pulang
subuh. Bahkan sesekali dia tidak pulang ke rumah sama sekali. Hal itu membuat ibunya
semakin khawatir.

[Adegan 4]
Ibu Egi : “dari mana aja gi? lama kali pulang lihat udah jam berapa ini. darimana aja sampe
jam 3 ga pulang-pulang ha?
Egi : “kenapa mak? masih peduli? Katanya terserahku mau ngapai”
Ibu Egi : “ooh bagus ya dah pandai sekarang kau melawan. Pas lah dah mirip kau sekarang
sama bapakmu”
Egi : “terserahlah mak udah malas aku berdebat sama mamak nambah dosa yang ada”

Setiap hari Edo selalu mengajak Egi pergi ke klub malam, tempat dimana orang-orang
sering melakukan transaksi narkoba. Disana mereka menjumpai Juron bersama dengan
wanitanya yang merupakan seorang bandar Narkoba terkenal di kota itu.

[Adegan 5]
Juron, Edo, Egi, wanita penghibur
(sedang berlangsung)

Suatu ketika Egi datang ke sekolah, dengan kondisinya yang berantakan. Nicho yang
dahulu merupakan teman dekatnya pun langsung menghampiri Egi dan menasihatinya.

[Adegan 6]
Nicho : “kok kek gini kau sekarang, sejak kapan? makin rusak saja bah. Dulu aku nya
yang iri sama mu, sekarang kau yang rusak. ga kau pikiri perasaan mamak mu?
ga kau pikiri masa depan mu? berubahlah kau, ga ada artinya ini semua kecuali
kesenangan sesaat. Tunggu udah hancur terpuruk nanti kau nyesal. Belum
terlambat kau mau berubah. Berubah lah kau”
Edo : “suka suka ku lah, kok kau pulak jadinya ngatur-ngatur hidupku? aku udah
nyaman sama hidupku, jadi ga usah kau sok-sok an ngurus kehidupan orang. Dan
juga kau ga berhak nentukan masa depan orang seenaknya.”
Nicho : “terserah mu lah Egi, udah gila kau memang.
Nicho kesal kepada Egi karena merasa telah diabaikan. Namun, ia tidak mau
sahabatnya itu semakin terjerumus narkoba. Ia pun mencari Chelsea dan meminta kepadanya
untuk menasihati Egi, berharap Egi mau mendengar perkataan Chelsea.

[Adegan 7]
Nicho : “Chelsea, pacarmu si Egi kan? Mantan mu?? kau liat itu dia, udah rusak kali bantu
dulu aku menasihati dia. udah ga ada lagi pikiran sehatnya, kenapa lah dia kek
gitu. Coba lah kau ngomong ntah maunya dia. Ga kasihan kau lihat dia rusak kek
gitu? Bentar lagi ‘ehm’ lah dia kalo kek begitu pola hidupnya terus. Bantulah
Chelsea, minta tolong kali aku samamu supaya ngomong kau samanya”
Chelsea : “yang kau pikirnya senang aku kalo dia kek gitu? Coba pikirkan karna apa kami
putus? Ya karna kek begitu lah sikapnya, ga mau dia dinasihati. Aku pun udah ga
peduli lagi samanya.”
Nicho : “tolonglah Chelsea, sekaliiii ini ajaa”
Chelsea : “kekmanalah ya nicho, aku pun sebenarnya masih sayang nya samanya. Ku coba
pun ngomong samanya lagi”
Nicho : “makasih ya Chelsea.”

[Adegan 8]
Nicho : “Kau betul ga bisa lagi dibilangi gi? Mau jadi apa kau kalau udah kek gini? kau
pikir ada orang sukses kalau ga ada perubahan dalam hidupnya, coba kau pikiri
dulu sekali aja hasil dari perbuatan mu ini. Kasihan mamak kau banting tulang
tapi kau kek gini. Mau kau mamak mu lari gara-gara kelakuan mu? Tolong lah
Egi.”
Chelsea : “kau Egi, setidaknya pikirkan lah mamak mu yang berjuang sendiri untuk
nyekolahkan kau. Jangan kau buat keluargamu yang berantakan jadi alasan kau
hidup ga benar kek gini. Udh tau kau bapak mu sering nyakitin mamak mu,
tambah lagi kau buat masalah. Jadi apa bedanya kau sama bapak mu yang sering
buat mamak mu nangis? Berubah lah kau Egi!!”
Egi : “ahhhkkkkk!!! Ribut kali kalian, pening kepala ku jadinya. Aku itu cuma pengen
hidup nyaman!! Dan sekarang aku udah merasa nyaman sama hidupku, jadi
kalian ga usah lagi sok peduli samaku.”
Chelsea : “kau tengok lah kan nicho, udh ku bilang keras kali hatinya ini. Ga bisa lagi
dibilangi, udh sekeras batu itu. Buang² waktu aja ngomong samanya.”
Nicho : “mampuslah kau situ sendiri, cape aku peduli sama kau tapi ga kau hargai. Mau
rusak, rusak lah kau situ. Demi kebaikan dirimu nya ini tapi susah kau dibilangi.
Maup ma hita”

Perbincangan mereka tak kunjung menghasilkan jalan tengah. Egi tetap bebal dan
menghiraukan perkataan Chelsea. Bagi Egi, ia tidak memiliki siapa pun lagi di dunia ini. Egi
semakin terpuruk karena semua orang kerap menasihatinya dan tidak mengerti hatinya. Ia pun
pergi ke klub malam sebagai pelarian nya.

[Adegan 9]
Egi, Edo, wanita penghibur (clubbing lagi)

Chelsea sebenarnya masih sangat peduli akan Egi. Ia mencoba memberitahu kepada
Ibu Egi akan kelakuan anaknya dan meminta agar memberi peringatan pada Egi agar dia mau
berubah dan menjadi anak yang baik lagi. Ibu Egi mendengar hal itu sangat terkejut akan
kelakuan anaknya dan turut sedih.

[Adegan 10]
Chelsea : “syalom bou” (sambil mengetuk pintu)
Ibu Egi : “ehh, kau nya itu Chelsea. Ada apa itu nang?”
Chelsea : “iya bou, ada mau ku bilang sama bou tentang si Egi. Akhir-akhir ini dia sering
kali ke klub malam, takutnya dia udah terjerumus ke narkoba bou. udah ku coba
peringati dia bou tapi tetap dia ga mau dibilangi”
Ibu Egi : “HAAAH anakku Egi sekarang gitu ? kok bisa...”
Chelsea : “makanya bou, aku pun heran nengok kelakuan nya sekarang”
Ibu Egi : “ayoklah kita jumpai anakku sekarang”

Ibu Egi yang memarahi Egi sepulang dari klub membuat amarah Egi tak bisa lagi
ditahan. Egi merasa stres karena sampai akhir tidak ada yang peduli dan mengerti dirinya. Ia
sangat membenci segala hal dan berharap mati saja.

[Adegan 11]
Ibu Egi : “kenapa sekarang gitu nakku? kenapa jadi bandal kau? apa yang kurang dari
mamak ha? semua semua dah mamak kasih samamu apa yang kurang nakku ha?!”
Egi : “aku hanya mau hidup tenang mak. udahlah aku capek, mau tidur aku”
Ibu Egi : “terserah, sekarang kau keluar dari rumah ini. malu mamak punya anak kayak
kau”

Setelah diusir dari rumah, Egi pergi menemui Juron dan meminta obat dengan dosis
tinggi dan berharap dia tidak lagi merasakan sakit hati di dunia ini.

[Adegan 12]
(Egi mengonsumsi obat dengan dosis yang sangat tinggi kemudian...)

Hari itu di klub Egi memakai narkoba dengan dosis yang sangat tinggi sehingga
menyebabkan tubuhnya kejang-kejang. Melihat kondisi Egi yang tengah sekarat, Edo
membawa Egi ke Rumah Sakit terdekat dan segera memberitahu kan hal tersebut kepada
Chelsea karena ia mengetahui Egi pernah menjalin hubungan asmara dengan Chelsea. Chelsea
yang mendengar kabar tersebut segera memberitahu kan kepada Ibu Egi dan bergegas pergi ke
Rumah Sakit.
Sesampainya mereka di Rumah Sakit, mereka telah mendengar bahwa Egi sudah tidak
bernyawa lagi. Hal itu membuat Ibu nya sangat terpukul dan merasa separuh nyawa nya telah
ikut bersama Egi.

[Adegan 13]
Ibu Egi : (terduduk dan menangis melihat anaknya sudah tidak bernyawa lagi)
ANAKKKUU!! Kenapa harus kek gini hidupmu anakku... kenapa ga pernah kau
dengar cakap mamak

Setelah kepergian Egi, Polisi berhasil menangkap Edo akibat penyalahgunaan Narkoba
dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Juron yang menjadi bandar Narkoba nya pun
berhasil ditangkap akibat perbuatan nya itu. Ternyata Juron sudah menjadi Buronan Polisi sejak
lama, dia menjadi seorang terpidana mati karena telah mengedarkan Narkoba sejak Juni 2017.

TAMAT...

Anda mungkin juga menyukai