Anda di halaman 1dari 17

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100007
PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA

Abstrak Sub-CPMK

Modul ini akan menjelaskan Mampu menjelaskan Pancasila


Pancasila sebagai ideology sebagai ideology bangsa dan Negara,
negara serta mampu memahami Pancasila
sebagai ideology terbuka.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

09
RANI PURWANTI SH.,MH
ILMU KOMPUTER
DAFTAR ISI

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

A. Pendahuluan. 3
B. Pengertian Ideologi 4
1. Fungsi Ideologi 5
2. Unsur Ideologi 6
C. Makna Ideologi Bagi Suatu Bangsa Dan Negara 6
D. Ideologi Pancasila 6
1. Pancasila Sebagai Ideologi Pembangunan 7
2. Pancasila Sebagai Ideologi Persatuan 8
3. Pancasila sebagai ideologi terbuka 8
4. Makna dan Peranan Ideologi Pancasila sebagai
Ideologi Bangsa dan Negara 10
5. Pancasila dan agama 12
E. Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan bernegara 12

DAFTAR PUSTAKA 16

2021 pancasila
2 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
MODUL 9
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup namun bersifat terbuka.
Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang
lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan actual.

A. Pendahuluan.
Ideologi negara adalah cara pandang suatu bangsa dalam menyelenggarakan
negaranya. Ideologi adalah suatu sistem nilai yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi
cita-cita dan nilai instrumental yang berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan cita-
cita tersebut.

Ideologi di negara-negara yang baru merdeka dan sedang berkembang, menurut


Prof. W. Howard Wriggins, berfungsi sebagai sesuatu yang “confirm and deepen the
identity of their people” (sesuatu yang memperkuat dan memperdalam identitas
rakyatnya). Ideologi dapat digunakan sebagai alat untuk menjalankan aktivitas politik yang
berkuasa (Abdulgani, 1979: 20). Oleh sebab itu, Ideologi rentan disalahgunakan oleh elit
penguasa untuk melanggengkan kekuasaan. Meski demikian, ideologi memiliki fungsi
penting untuk penegas identitas bangsa atau untuk menciptakan rasa kebersamaan
sebagai satu bangsa.

Menurut Oesman dan Alfian (1990: 6), Ideologi itu berintikan serangkaian nilai
(norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan
dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup
mereka. Ideologi merupakan kerangka penyelenggaraan negara untuk mewujudkan cita-
cita bangsa

2021 pancasila
3 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
B. Pengertian Ideologi.
Menurut beberapa pakar, pengertian ideologi adalah sebagai berikut :
 Dalam bahasa Yunani, Istilah ideologi disebut idein, artinya melihat (idea) yang berarti
juga raut muka, gagasan, buah pikiran, dan logika. Disebut ideologi apabila ide atau
gagasan itu dijadikan sebagai suatu sistem nilai yang dapat dijadikan tolok ukur dalam
bersikap dan bertindak.
 Pengertian lain, secara harafiah, Ideologi berarti “a system of Idea” suatu rangkaian Ide
yang terangkum menjadi satu. Dalam penggunaannya istilah ini dipakai secara khas
dalam bidang politik untuk menunjukkan “seperangkat nilai yang terpadu, berkenaan
dengan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ( Moerdiono, 1991 : 373 – 374 ).
 Ideologi adalah sejumlah doktrin kepercayaan pada simbol-simbol masyarakat suatu
bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman bekerja untuk mencapai tujuan
masyarakat bangsa itu ( Mudyarto, 1991 : 239 ).
 Ideologi dipahami sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang
ingin diwujudkan secara konkrit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara ( Poespowardojo, 1991: 22).
 Oesman dan Alfian (1991: 6) memaknai bahwa ideologi berintikan serangkaian nilai
(norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimilliki
dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan
hidup mereka. Melalui rangkaian atau sistem nilai dasar ini mereka mengetahui
bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara normal atau normatif dianggap benar dan
adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan dan
membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya.
Ideologi erat kaitannya dengan pemikiran, nilai dan sikap dasar rohaniah sebuah
gerakan, individu atau kelompok sosial. Ideologi dapat dimengerti sebagai suatu sistem
penjelasan tentang eksistensi suatu kelompok sosial, sejarah dan proyeksinya ke masa
depan, serta merasionalisasikan suatu bentuk hubungan kekuasaan. Dengan demikian,
ideologi yang menunjukkan tatanan kehidupan sangat diperlukan, karena merupakan
sebuah lukisan “keutuhan” keseluruhan masyarakat, termasuk kaitannya dengan political
will masyarakat. Antara ideologi dan keyakinan politik memiliki kaitan signifikan, ideologi
sebagai ekspresi keyakinan politik sekaligus sebagai tolok ukurnya yang dijadikan
sandaran fondasi berpolitik.

2021 pancasila
4 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ideologi memiliki beberapa sifat, yaitu, pertama dia harus merupakan pemikiran
mendasar dan rasional. kedua, dari pemikiran mendasar ini dia harus bisa
memancarkan sistem untuk mengatur kehidupan. ketiga, Ideologi juga harus
memiliki metode praktis bagaimana bisa diterapkan, dijaga eksistesinya dan
disebarkan.

Kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang terkandung di dalam
dirinya, yaitu :

 Pertama, adalah dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi
itu secara ril berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-
nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah bangsanya.
 Kedua, dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai mendasari ideologi tersebut mengandung
idealism yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik
 Ketiga, dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bahwa ideologi tersebut
memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya (Oesman dan
Alfian, 1990: 7-8).
1. Fungsi Ideologi.
Selain itu, menurut Soerjanto Poespowardojo (1990), ideologi mempunyai
beberapa fungsi, yaitu:
 Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
 Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak.
 Menjadikan bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
 Memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuannya.
 Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati
serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya.

2021 pancasila
5 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Unsur Ideologi.
Menurut , Wibisono (dalam Pasha, 2003: 138) bahwa unsur ideologi ada tiga, yaitu :
 Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menunjuk adanya gagasan-gagasan
vital yang sudah diyakini kebenarannya untuk dijadikan dasar dan arah strategi bagi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan;
 Mitos, dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang
secara optimik dan determistik pasti akan menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara
yang telah ditentukan pula;
 Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan optimal atas
dasar loyalitas dari para subjek pendukungnya.

C. Makna Ideologi Bagi Suatu Bangsa Dan Negara.


Ideologi menjadi sesuatu yang sangat penting dan vital bagi kelangsungan hidup
suatu kelompok atau sebuah bangsa. Hal itu disebabkan Ideologi memberikan kejelasan
identitas nasional, memberi inspirasi akan cita-cita dan pendorong dalam tujuan
masyarakatnya. Dengan Ideologi yang jelas, suatu negara akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaimana memecahkan masalah atau menjalankan kebijakan politik, ekonomi,
sosial, budaya dan hankam yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.

Menurut Oesman dan Alfian (1991: 6), bahwa bagi suatu bangsa dan negara, ideologi adalah
wawasan, pandangan hidup atau falsafah kebangsaan dan kenegaraannya. Oleh karena itu,
ideologi mereka menjawab secara meyakinkan pertanyaan mengapa dan untuk apa mereka
menjadi satu bangsa dan mendirikan negara. Sejalan dengan itu ideologi adalah landasan
dan sekaligus tujuan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara mereka
dengan berbagai dimensinya. Sebagai ideologi nasional, Pancasila mengandung sifat itu.

Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan


negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan.

D. Ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada
pandangan hidup dan budaya bangsa. Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi
bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya
diciptakan oleh seseorang. Terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang
dalam sejarah bangsa Indonesia.

2021 pancasila
6 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Secara kualitas, Pancasila sebelum di sahkan menjadi dasar negara, namun
sudah di implementasikan di dalam adat-istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religius.
Kemudian para pendiri negara Indonesia menggangkat nilai-nilai tersebut dan dirumuskan
secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur pada sidang-sidang BPUPKI.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Pancasila di sahkan pada tanggal 18 agustus 1945
sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat
aktual, dinamis, antisipasif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat. Keterbukaan Ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar
yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit,
sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah
aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek
dan zaman.

Makna ideologi Pancasila adalah sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita,


keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Poespowardojo, 1991: 46). Pancasila
dinyatakan sebagai ideologi negara Republik Indonesia dengan tujuan bahwa segala
sesuatu dalam bidang pemerintahan ataupun semua yang berhubungan dengan hidup
kenegaraan harus dilandasi dalam titik tolaknya, dibatasi dengan gerak pelaksanaanya,
dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan Pancasila (Bakry, 1985: 42).

Poespowardojo (1991: 51) lebih lanjut menguraikan bahwa Pancasila sebagai


ideologi memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

1.  Pancasila sebagai Ideologi Persatuan.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen, serba kemajemukan,


terdiri dari berbagai suku bangsa. Masyarakat Indonesia bersifat multi etnis, multi religius,
dan multi ideologis. Peranan Pancasila yang menonjol sejak permulaan penyelenggaraan
negara Republik Indonesia adalah fungsinya dalam mempersatukan seluruh rakyat
Indonesia menjadi bangsa yang berkepribadian dan percaya pada diri sendiri.

          Berdasarkan situasi bangsa yang demikian, maka masalah pokok yang pertama-
tama harus diatasi pada masa awal kemerdekaan adalah bagaimana menggalang
persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat dibutuhkan untuk mengawali

2021 pancasila
7 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
penyelenggaraan negara. Dengan perkataan lain Nation and Character Building
merupakan prasyarat dan tugas utama yang harus dilaksanakan. Dalam konteks politik
inilah Pancasila dipersepsikan sebagai ideologi persatuan. Pancasila diharapkan mampu
memberikan jaminan akan terwujudnya misi politik itu karena merupakan hasil rujukan
nasional, dimana masing-masing kekuatan sosial masyarakat merasa terikat dan ikut
bertanggung jawab atas masa depan bangsa dan negaranya. Dengan demikian Pancasila
berfungsi pula sebagai acuan bersama, baik dalam memecahkan perbedaan serta
pertentangan politik di antara golongan dan kekuatan politik, maupun dalam memagari
seluruh unsur dan kekuatan politik untuk bermain di dalam lapangan yang disediakan oleh
Pancasila dan tidak melanggar dengan keluar pagar (Poespowardojo, 1991: 52).

2.  Pancasila sebagai Ideologi Pembangunan.

Dalam penyelenggaraan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,


Pancasila semakin jelas disadari sebagai etika sosial yang mampu memberikan kaidah-
kaidah penting bagi pembangunan yang sedang dilaksanakan. Pancasila bukan saja
berfungsi sebagai pagar atau wasit dalam percaturan politik, melainkan memberikan
orientasi dalam pembangunan, wawasan ke depan dengan konsep-konsep yang secara
substansial dieksplisitasikan dari nilai-nilai dasar dari lima sila.

Sebagai Dasar Negara, Pancasila menjadi pedoman dasar dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara. Untuk itu segala aspek kehidupan baik ideologi, politik, sosial,
ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan harus bersandar pada nilai Pancasila.
Termasuk dalam pembangunan segala bidang, Pancasila harus menjadi paradigma
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

3.  Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup namun bersifat
terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif
dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang
lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan actual. Ciri-ciri ideologi
terbuka:

 Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat sendiri.

2021 pancasila
8 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah
dan konsensus masyarakat. Oleh karena itu ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat
dan masyarakat dalam menemukan kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.
 Ideologi tebuka senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi,
pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup
berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan.
 Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu Pancasila merupakan ideologi yang mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman tanpa mengubah nilai dasarnya.
Sebagai suatu ideology terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai berikut:

1.Dimansi Idealis.

Dimensi idealis yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan
rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Maka dimensi idealis yang terkandung
dalam ideologi  Pancasila mampu memberikan harapan, keoptimisan, serta mampu
menggugah motivasi yang dicita-citakan.( kunto wibisono, 1989).

2.Dimensi Normatif.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem normatif
sebagaimana yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI 1945 yang memiliki
kedudukan tinggi sebagai ‘staat fundamental norm’ ( pokok kaidah negara yang
fundamental).

3.Dimensi Realitas.

Suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal serta
normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan sehairi-hari baik
dalam kaitannya dengan masyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan
Negara.

Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan budaya asing.


Sebagai makhluk sosial senantiasa hidup barsama sehingga terjadilah akulturasi budaya.
Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap budaya asing, namun nilai-
nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan kata lain Pancasila menerima budaya
asing dengan ketentuan hakikat atau subtansi Pancasila yaitu: ketuhanaan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, serta keadilan bersifat tetap.Pancasila menerima budaya asing

2021 pancasila
9 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang sesuai dengan nilai dasar Pancasila dan menolak budaya asing yang bertentangan
dengan nilai dasar Pancasila. Dengan demikian bangsa Indonesia sebagai  bangsa yang
berbudaya tidak menutup diri dalam pergaulan budaya antar bangsa di dunia.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan
aspirasi masyarakat. Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai
yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai
berikut:

 Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan.
 Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya.
 Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

4. Makna dan Peranan Ideologi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

Realitas bangsa Indonesia adalah bangsa yang teramat heterogen secara budaya,
serta merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Kondisi tersebut mensyaratkan
hadirnya ideologi negara yang dihayati dan diamalkan oleh seluruh komponen bangsa.
Fungsi ideologi negara bagi bangsa Indonesia amat penting dibandingkan dengan
pentingnya ideologi bagi negara-negara lain terutama yang bangsanya homogen. Bagi
bangsa Indonesia, ideologi sebagai identitas nasional merupakan prasyarat kestabilan
negara, karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen. Hadirnya ideologi
Pancasila tersebut, paling tidak akan berfungsi untuk:

1. Menggambarkan cita-cita bangsa, kearah mana bangsa ini akan bergerak;


2. Menciptakan rasa kebersamaan bangsa Indonesia sesuai dengan semangat Bhinneka
Tunggal Ika; dan
3. Menggairahkan seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan
negara Republik Indonesia.

2021 pancasila
10 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bakry (1985: 42) mengemukakan bahwa Pancasila dinyatakan sebagai ideologi negara
Republik Indonesia dengan tujuan bahwa segala sesuatu dalam bidang pemerintahan
ataupun semua yang berhubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi dalam titik
tolaknya, dibatasi dengan gerak pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai
tujuannya dengan Pancasila.

Dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan dewasa ini, perlu diperhatikan
beberapa dimensi yang menunjukkan ciri khas dalam orientasi Pancasila. Menurut
Poespowardojo (1991: 59-60) ada tiga dimensi ciri khas dan orientasi Pancasila :

1. Pertama dimensi teleologis, yang menunjukkan bahwa pembangunan mempunyai tujuan


yaitu mewujudkan cita-cita proklamasi 1945. Hidup bukanlah oleh nasib, tetapi
tergantung pada rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan usaha manusia. Dengan demikian
dimensi ini menimbulkan dinamika dalam kehidupan bangsa. Kehidupan manusia tidak
ditentukan oleh keharusan sejarah yang tergantung pada kekuatan produksi,
sebagaimana dikemukakan pandangan Marxisme. Manusia terlalu tinggi derajatnya
untuk sepenuhnya ditentukan semata-mata oleh faktor-faktor ekonomi. Manusia
mempunyai cita-cita, mempunyai semangat dan mempunyai niat atau pun tekad. Oleh
karena manusia mampu mewujudkan cita-cita, semangat, niat maupun tekadnya itu ke
dalam kenyataan dengan daya kreasinya.
2. Dimensi kedua adalah dimensi etis. Ciri ini menunjukkan bahwa dalam Pancasila
manusia dan martabat manusia mempunyai kedudukan yang sentral. Seluruh proses
pembangunan diarahkan untuk mengangkat derajat manusia, melalui penciptaan mutu
kehidupan yang manusiawi. Ini berarti bahwa pembangunan, yang manusiawi harus
mewujudkan keadilan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Di lain pihak
manusiapun dituntut untuk bertanggung jawab atas usaha dan pilihan yang
ditentukannya. Dimensi etis menuntut pembangunan yang bertanggung jawab.
3. Dimensi ketiga adalah dimensi integral-integratif. Dimensi ini menempatkan manusia
tidak secara individualis, melainkan dalam konteks strukturnya. Manusia adalah pribadi,
namun juga merupakan relasi. Oleh karena itu, manusia harus dilihat dari keseluruhan
sistem, yang meliputi masyarakat, dunia dan lingkungannya. Pembangunan diarahkan
bukan saja kepada peningkatan kualitas manusia, melainkan juga kepada peningkatan
kualitas strukturnya. Hanya dengan wawasan yang utuh demikian itu keseimbangan
hidup bisa terjamin.
Sesuai dengan semangat yang terbaca dalam Pembukaan UUD 1945, Ideologi
Pancasila yang merupakan dasar negara itu berfungsi dalam menggambarkan tujuan

2021 pancasila
11 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
negara RI maupun dalam proses pencapaian tujuan negara tersebut. Ini berarti bahwa
tujuan negara yang secara material dirumuskan sebagai “melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial” harus mengarah
kepada terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur dan sejahtera sesuai dengan
semangat dan nilai-nilai Pancasila. Demikian pula proses pencapaian tujuan tersebut 
dan perwujudannya melalui perencanaan, kebijaksanaan dan keputusan politik harus
tetap memperhatikan dan bahkan merealisasikan dimensi-dimensi yang mencerminkan
watak dan ciri Pancasila (Poespowardojo, 1991: 45-46).

5.Hubungan Pancasila dan Agama.

• Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa


• Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama masingmasing.
• Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia
berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
• Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter
pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
• Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil peksaan
bagi siapapun juga.
• Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara.
• Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus sesuai
dengan nilai nilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma

E. Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.

Pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan


hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang
semakin baik, demi menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Salah
satu fungsi Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang
pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib
hukum. Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua semua kegiatan atau aktivitas
hidup dan kehidupan dalam segala bidang. 

2021 pancasila
12 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pancasila merupakan lima butir ideologi dasar bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Pancasila merupakan lima dasar negara yang berisi pedoman atau
aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik bagi masyarakat Indonesia. Hal ini
dipertegas oleh The Faunding Father Kita Bung Karno, bahwa, Pancasila merupakan isi
jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan Barat dan penjajah. Nama Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sanskerta
yang terdiri dari dua kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau
asas.Pancasila menjadi rumusan dan pedoman kehidupan bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar tidak menjadi penyebab tindakan
penyalahgunaan kewenangan. Berikut fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

1. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Fungsi Pancasila yang pertama adalah sebagai dasar Negara. Dasar negara di
sini diartikan sebagai dasar falsafah atau filosofi negara. Sehingga Pancasila dalam hal
ini digunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan negara. Pancasila
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang
sesuai dengan bunyi dan isi yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.

2. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.

Fungsi Pancasila yang kedua adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dalam hal ini Pancasila berperan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, yang juga
merupakan satu kesatuan yang tidak akan bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang
lain. Artinya bersatu dalam satu Negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).

3. Kepribadian Bangsa Indonesia.

Fungsi Pancasila yang ketiga adalah sebagai kepribadian bangsa Indonesia.


Fungsi yang satu ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap mental maupun
tingkah lalu atau perilaku dari sikap mental tersebut. Kepribadian yang dimaksudkan
adalah ciri khas masyarakat bangsa Indonesia. Artinya suatu sikap mental dan tingkah
laku yang mempunyai ciri khas tersendiri sehingga mampu dibedakan dengan bangsa
lainnya di seluruh dunia. Itulah yang dinamakan kepribadian bangsa Indonesia.

2021 pancasila
13 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Salah satu contoh kepribadian bangsa adalah Prinsip kekeluargaan dan Gotong
Royong. Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan bernegara
nampak dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, musyawarah, dan keadilan merupakan saripati nilai-nilai Pancasila yang
mendasari gotong royong dalam kehidupan bernegara. Disini dapat dilihat bahwa segala
sesuatu yang pada awalnya terlihat sulit untuk dilakukan, ternyata dapat dilaksanakan
dengan baik asalkan ada keinginan dari tiap individu dan juga adanya penggerak untuk
berubah kearah yang lebih baik, tentu dalam hal ini mengenai nilai-nilai kebersamaan dan
peran pemuda dalam melaksanakan gotong royong didalam masyarakat.
Gotong royong merupakan ciri khas bangsa indonesia yang berarti melakukan sesuatu
atau mengerjakan sesuatu atau bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan bersama. Sifat gotong royong di sini biasanya dilakukan dengan rasa yang
ikhlas dan sukarela untuk berpartisipasi saling membantu satu sama lain dan lebih
mengutamakan kepentingan bersama.  Misalnya dalam kehidupan bermasyarakat gotong
royong lebih mengutamakan kepentingan bersama karena untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat. Gotong royong juga bisa meningkatkan hubungan
silaturahmi antar warga semakin erat.
Sikap gotong royong memang sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang harus
benar-benar dijaga dan dipelihara, Melakukan gotong royong dalam setiap kegiatan
masyarakat mampu mempererat dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan antar
masyarakat. Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal bakal terbentuknya rasa
persatuan dan kesatuan. Nantinya jika setiap pekerjaan yang berat dilakukan dengan
cara gotong royong maka kerukunan hidup antar anggota masyarakat akan semakin
terjalin kuat.

4. Jiwa Bangsa Indonesia.

Fungsi Pancasila yang keempat adalah sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pancasila
dijelaskan berdasarkan teori Von Savigny yang artinya adalah setiap bangsa mempunyai
jiwanya masing-masing yang disebut dengan Volkgeist yang berarti jiwa bangsa atau jiwa
rakyat. Pancasila merupakan jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan adanya atau
terbentuknya bangsa Indonesia, yaitu pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Prof. Mr. A. G. Pringgodigdo dalam
tulisannya yang berjudul Pancasila. Dalam tulisan tersebut, juga menyebutkan Pancasila
sendiri sudah ada sejak adanya bangsa Indonesia berdiri dan berkembang di zaman
kerajaan. Meskipun istilah atau nama Pancasila baru dikenal pada 1 Juni 1945

2021 pancasila
14 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Sumber dari Segala Sumber Hukum.

Fungsi Pancasila yang kelima adalah sebagai sumber dari segala hukum.
Pancasila merupakan sumber hukum bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sumber hukum Indonesia ini bermakna sebagai pandangan hidup, kesadaran dan cita-
cita hukum beserta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa
Indonesia. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita mengenai kemerdekaan individu,
kemerdekaan bangsa atau Negara, perikemanusiaan, keadilan sosial, dan perdamaian
Nasional yang merupakan hak dan kewajiban warga negara. Cita-cita hukum atau politik
ialah tentang sifat, bentuk dan tujuan Negara Indonesia. Dan terakhir cita-cita moral
adalah hukum tentang kehidupan rakyat yang terkait dengan keagamaan dan
kemasyarakatan.

6. Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang keenam adalah sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Perjanjian luhur di sini adalah menyangkut ikrar yang telah dibuat saat
memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia bersama sama oleh para pendiri
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memutuskan untuk merdeka menjadi sebuah
Negara pada tanggal 17 Agustus 1945.

18 Agustus 1945 disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI pada saat itu merupakan
wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur yang tertulis
tersebut (UUD 1945) untuk membela Pancasila sebagai dasar Negara selama-lamanya.

7. Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa.

Fungsi Pancasila yang ketujuh adalah sebagai falsafah hidup yang


mempersatukan bangsa. Indonesia negara yang kaya akan budaya dan etnis yang
berbeda.

Pancasila di sini merupakan sarana atau alat yang sangat ampuh untuk mempersatukan
bangsa Indonesia agar tidak terjadinya penyebab terciptanya masyarakat majemuk dan
multikultural. Pancasila merupakan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia
yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma luhur serta diyakini paling benar, adil,
bijaksana, dan tepat bagi bangsa Indonesia untuk bisa mempersatukan seluruh rakyat
Indonesia.

2021 pancasila
15 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
8. Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kedelapan adalah sebagai cita cita dan tujuan bangsa
Indonesia. Cita-cita luhur bangsa Indonesia termuat tegas dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Hal ini dikarenakan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan media penuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa Pancasila yang tertulis di
dalamnya. Sehingga Pancasila dapat dikatakan sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia. Cita-cita luhur inilah yang kelak akan dicapai oleh bangsa Indonesia selaku
bangsa atau Negara.

9. Ideologi Bangsa Indonesia.

Fungsi Pancasila yang kesembilan adalah sebagai ideologi bangsa Indonesia.


Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam
Pancasila menjadi cita-cita normatif dalam proses penyelenggaraan Negara.

Secara lebih luas, pengertian Pancasila sebagai Ideologi negara dapat diartikan sebagai
visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Dengan terwujudnya suatu kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan, dan menjunjung tinggi nilai
keadilan, termasuk keadilan sosial. Dalam artian semua nilai-nilai luhur Pancasila ada di
dalamnya, di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

**********

2021 pancasila
16 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
A. Modul Pancasila Universitas Mercubuana.
Ngadino Surip, Syahrial Syarbaini, A Rahman HI, Pancasila Dalam
Makna Dan Aktualisasi , Univeritas Mercu Buana, CV Andi Offset,
Jakarta, 2016.

B. Literatur
Abdullah, Rozali, 1984, Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa,CV. Rajawali, Jakarta.

Bahar, Saafroedin, Ananda B. Kusuma, dan Nannie Hudawati (peny.), 1995, Risalah
Sidang Badan

Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Panitia Persiapan


Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945-22 Agustus 1945,Sekretariat Negara
Republik Indonesia, Jakarta.

Bakry, Noor Ms., 2010, Pendidikan Pancasila, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

C.S.T. Kansil Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, dkk

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,


2013, Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Departemen Pendidikan
Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Hamid Darmadi, 2014, Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di perguruan


Tinggi.

Kaelan, 2000, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

Kusuma, A.B., 2004, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Badan Penerbit Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, Jakarta.

Syahrial Syarbaini, 2014, Pancasila di perguruan tinggi, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Taniredja,Tukiran,dkk, Paradigma Baru Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa,


Bandung, Alfabeta,2012.

C. Peraturan.
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
D. Internet.

2021 pancasila
17 Rani Purwanti Kemalasari SH.,MH
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai