Anda di halaman 1dari 15

IDEOLOGI PANCASILA DENGAN LIBERALISME DAN KOMUNISME

MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur

Mata kuliah : Pancasila

Dosen pengampu : Musmualim S.pd M.pd.

Disusun oleh :

1. Adam Nugraha (H1C022017)


2. Atikah Indriani (H1C022045)
3. Dahlian Bunga Setya (H1C022031)
4. Satria Priambodo (H1C022057)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURBALINGGA

2022

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang
kita kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau ide
atau citacita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Presiden dalam
memimpin bangsa Indonesia dia tidak bisa mengandal visi dan misinya sendiri
untuk mencapai cita-cita bangsa, oleh karena itu harus memiliki suatu dasar atau
landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan. Ideologi negara Indonesia adalah
Pancasila, Pancasila bukan Ideologi negara bagi sebagian atau daerah-daerah
tertentu saja tetapi menyuluruh, terkadang perbedaan pendapat dalam mengartikan
dasar negara maka terjadilah pertikaian

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pancasila sebagai ideologi?

2. Jelaskan makna Pancasila sebagai ideologi!

3. Jelaskan fungsi Pancasila sebagai ideologi!

4. Jelaskan nilai Pancasila sebagai ideologi!

5. Jelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan liberalisme dan komunisme!

C. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian pancasila sebagai ideologi

2. Mendeskripsikan makna pancasila sebagai ideologi

3. Mendeskripsikan fungsi pancasila sebagai ideologi

4. Mendeskripsikan nilai pancasila sebagai ideologi

5. Mendeskripsikan perbandingan ideologi pancasila dengan liberalisme dan


komunisme

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDEOLOGI PANCASILA

Ideologi Pancasila adalah ideologi yang digunakan oleh Negara Indonesia


Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini berarti bahwa semua nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat
Indonesia.

1. Pengertian Ideologi

Ideologi merupakan gabungan dari bahasa Yunani “ideos” dan “logos” yang
berarti tujuan, cita-cita, sudut pandang, pemikiran dan pengetahuan. Ideologi
merupakan seperangkat ide atau keyakinan yang menentukan cara pandang
seseorang untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada pengetahuan.

Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa “ideologi pancasila merupakan
kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir
untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila dalam pancasila”.

Sehingga negara yang memiliki ideologi pancasila juga memiliki sebuah dasar
negara yang berdasarkan pancasila. Dasar negara menjadi sebuah tatanan untuk
mengatur penyelenggaraan negara serta menjadi pedoman hidup bernegara

2. Makna Ideologi Pancasila

Setelah memahami pengertian dari ideologi, kita perlu mengetahui bahwa pancasila
sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia juga memiliki makna sebagai berikut :

a. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak


dicapai menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara.
b. Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang
teguh dan menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia.

Kedua makna di atas menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental dalam


kehidupan bernegara di Indonesia.

3
Apabila sebuah wilayah di Indonesia memiliki kebijakan tanpa berlandaskan
pancasila maka secara otomatis aturan tersebut tidak berlaku.

B. NILAI – NILAI IDEOLOGI PANCASILA

Pancasila memiliki lima sila yang memiliki


nilai Ketuhanan,Kemanusiaan,Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Nilai-nilai ini
menjadi dasar untuk hidup berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut adalah
nilai yang bersifat objektif dan yang bersifat subjektif.

Nilai-nilai pancasila memiliki sifat objektif yang berarti :

a. Rumusan dari sila Pancasila memiliki makna yang paling dalam.


b. Pancasila yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah
pokok yang mendasar
c. Nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam
kehidupan bangsa Indonesia

Nilai-nilai pancasila bersifat subjektif yang berarti keberadaan nilai pancasila


bergantung pada bangsa Indonesia sendiri. Hal tersebut dikarenakan :

a. Nilai-nilai Pancasila muncul dari bangsa Indonesia.


b. Terdapat nilai-nilai kerohanian yang terkandung di dalam pancasila.
c. Menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia.
d. Nilai-nilai Pancasila berasal dan tumbuh serta berkembang dari
budaya bangsa Indonesia.

C. FUNGSI IDEOLOGI PANCASILA

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila digunakan sebagai ideologi nasional


bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa pancasila yang
digunakan sebagai ideologi negara memiliki peranan atau fungsi yaitu:

a. Sarana pemersatu bangsa Indonesia.


b. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai
tujuan.

4
c. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri
bangsa Indonesia.
d. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-
cita yang terkandung dalam pancasila.
e. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan
negara.
f. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

D. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA, LIBERALISME, DAN


KOMUNISME

Ideologi secara harfiah merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yakni idea
yang berarti gagasan, ide, konsep serta cita-cita dan logos yang berarti ilmu, maka
dapat dikatakan ideologi merupakan pengetahuan tentang ide atau ilmu tentang ide.

Namun, ada yang mengatakan bahwa ideologi merupakan sistem kepercayaan,


secara umum atau terminologi ideologi merupakan sekumpulan gagasan, ide yang
berisi keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh serta sistematis yang
menyangkut dan mengatur segala sesuatu yang terdapat dalam sebuah kelompok
manusia tertentu dalam bidang politik termasuk bidang pertahanan, hukum, dan
keamanan, bidang sosial, bidang keagamaan, dan bidang kebudayaan serta bidang
ekonomi. Ideologi yang diterapkan dalam sebuah negara tentu saja mempunyai
fungsi di antaranya:

a) Sebagai cita-cita untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama dalam


sebuah negara .
b) Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah ideologi akan menjadi cita-cita
untuk mencapai tujuan yang hendak diwujudkan oleh masyarakat dalam
sebuah negara.
c) Ideologi digunakan sebagai pemersatu rakyat dalam sebuah negara.
d) Nilai dalam Ideologi merupakan sebuah kesepakatan yang disepakati secara
bersama-sama sehingga dapat mempersatukan rakyat dalam sebuah negara
e) Ideologi sebagai prosedur dalam penyelesaian suatu konflik

5
f) Nilai dalam ideologi yang disepakati secara bersama dapat menjadi acuan
dalam menyelesaikan permasalahan konflik dalam suatu negara.

Di dunia ini terdapat berbagai ideologi yang digunakan oleh berbagai negara di
dunia ini, perbedaan penggunaan ideologi tersebut dikarenakan adanya perbedaan
tentang cita-cita dan cara pandang dalam mencapai sebuah tujuan dalam setiap
negara, selain itu, setiap negara mempunyai perspektif yang berbeda dalam
menyikapi suatu permasalahan dan cara penyelesaiannya karena setiap negara
memiliki masyarakat yang memiliki perbedaan dalam hal budaya dan kehidupan
dalam masyarakat.

Sehingga di dunia ini lahir dan berkembang berbagai ideologi dalam sebuah negara
seperti Pancasila yang dipakai oleh Indonesia, Kapitalisme yang digunakan oleh
Amerika, Komunisme yang digunakan oleh Rusia serta Ideologi sosialisme yang
dianut oleh Vietnam dan fasisme yang dulu semasa perang dunia pertama dan kedua
di anut oleh Italia dan Jerman. Ideologi-ideologi tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut:

a) Pancasila

Pancasila merupakan ideologi yang digunakan bangsa Indonesia untuk


mewujudkan cita-cita dan mencapai tujuan bangsa Indonesia, Pancasila diresmikan
sah sebagai dasar negara pada sidang PPKI yang kedua pada tanggal 18 Agustus
1945. Pancasila merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta yang
mempunyai arti panca artinya lima dan syila artinya batu, sendi, alas, dan dasar.
Secara etimologis Pancasila dapat diartikan yaitu dasar yang memiliki lima unsur.

Pancasila merupakan Ideologi yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam


mewujudkan cita-cita serta mencapai tujuan bangsa Indonesia. Pancasila digunakan
sebagai ideologi di Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam sila
Pancasila sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai dalam
Pancasila juga cocok dengan bangsa Indonesia karena nilai-nilai dalam Pancasila
sudah ada dan digunakan sejak dahulu dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam agama pancasila jelas mengakui adanya agama dan percaya terhadap
keberadaan tuhan, hal tersebut mengacu pada sila yang terdapat dalam pancasila

6
yakni sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa" artinya Pancasila
mewajibkan warga negara Indonesia supaya menganut agama atau kepercayaan
seperti agama islam, kristen, protestan, hindu, dan budha, dll, dengan demikian,
pandangan pancasila dalam konteks agama dan kepercayaan sangat menentang
adanya orang yang tidak memiliki agama atau atheisme.

Pancasila dengan sifatnya yang luwes memberikan kebebasan setiap individu untuk
memilih agama yang dijadikan sebagai kepercayaan. Hubungan antara agama dan
negara juga cukup erat sehingga dalam Pancasila tidak mengenal yang namanya
sekuler atau menghilangkan unsur-unsur agama dalam suatu kehidupan
bermasyarakat.

Dalam bidang ekonomi Pancasila memandang bahwa peran negara sangat penting
dalam kegiatan perekonomian karena apabila negara tidak ikut campur tangan
terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi maka akan dapat
menimbulkan eksploitasi terhadap individu ataupun alam serta dengan terlibatnya
negara dalam ekonomi dapat meminimalisir adanya tindak penipuan serta
menghindari segala bentuk monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta.

Dalam bidang kebudayaan khususnya pendidikan Pancasila memandang bahwa


semua rakyat berhak merasakan pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi serta pancasila memberikan kebebasan mengembangkan suatu ide
dan mendapatkan ilmu serta pengetahuan. Tujuan dari Pancasila dalam pendidikan
adalah membentuk suatu masyarakat yang bertanggung jawab kepada Tuhan yang
Maha Esa dan Negara serta membentuk akhlak yang mulia yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.

Dalam bidang Politik dan juga Hukum, pancasila menganut sistem politik yakni
demokrasi pancasila demokrasi yang didasarkan pada asas kekeluargaan serta
musyawarah untuk mufakat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sistem
politik yang digunakan dalam ideologi pancasila juga mengakui setiap kebebasan
individu tetapi harus dengan rasa tanggung jawab serta dalam demokrasi pancasila
tidak terdapat dominasi mayoritas atas minoritas ataupun sebaliknya, dalam sistem
politik pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia dan juga melindungi hak
masyarakat yang menjadi minoritas. Di indonesia juga terdapat berbagai partai

7
politik walaupun tidak banyak jumlahnya yang mana partai politik digunakan
sebagai penyalur aspirasi masyarakat terhadap pemerintah. Dalam bidang hukum,
pancasila digunakan sebagai dasar dan sumber hukum dan konstitusi yang terdapat
di Indonesia karena pancasila merupakan pedoman yang digunakan oleh warga
negara Indonesia dalam memutuskan dan menyelesaikan masalah. Selain itu, dalam
hukum pancasila menjunjung tinggi keadilan sosial dan mengakui keberadaan
individu dan masyarakat untuk mendapatkan haknya.

Sebagai Ideologi pancasila mempunyai ciri khas yakni hanya Indonesia yang
menggunakan ideologi pancasila untuk memandang suatu permasalahan bangsa,
hal tersebut membedakan dengan bangsa lain yang menggunakan ideologi yang
sama antar negara. Selain itu, pancasila memiliki kekhasan mampu menyatukan
perbedaan baik etnis, ras, dan agama yang dituangkan dalam sila ketiga yang
berbunyi "persatuan indonesia".

Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi yang sifatnya terbuka karena pancasila
memiliki sifat yang fleksibel dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Selain itu, pancasila merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat
Indonesia serta keberadaan Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia tidak
dipaksakan kepada rakyat Indonesia.

b) Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik. Dalam
Modul Sejarah Indonesia Kelas XII yang disusun Nansy Rahman (2020),
liberalisme atau liberal adalah pemahaman terkait kebebasan dan persamaan tiap
individu untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dengan ciri kebebasan berpikir.
Kebebasan dalam ideologi liberal yaitu kebebasan individu untuk kemerdekaan
pribadi, kebebasan tempat tinggal, hak menentang penindasan, hingga hak
perlindungan pribadi serta hak milik.

Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin "Libertas" dan dalam bahasa Inggris
"Liberty" yang berarti kebebasan. Paham liberalisme menghendaki kebebasan

8
individu dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama,
termasuk kebebasan sebagai warga negara.

Liberalisme berkembang pada abad ke-18 dan 19 di Perancis dan Inggris, menurut
penelitian dalam Jurnal Ilmiah Bestari berjudul Tinjauan Kritis Liberalisme dan
Sosialisme yang ditulis Heru Nugroho. Gerakan liberalisme adalah perjuangan
kebebasan manusia dari jerat gereja atau agama pada masa renaissance. Pada masa
itu, kekuasaan dipegang penuh oleh raja, bangsawan, dan gereja pada seluruh
kehidupan masyarakat. Sehingga rakyat tidak dapat berpendapat dan bertindak
dengan bebas. Tekanan dari keadaan tersebut membuat banyak kalangan mulai
mengkritik dan menginginkan kebebasan atas semua aspek kehidupan.

Ciri-ciri negara yang menganut ideologi liberalisme adalah sebagai berikut:

1. Lebih memilih bentuk pemerintahan demokrasi


2. Kebebasan intelektual dimiliki masyarakat secara penuh
3. Aturan pemerintah terbatas
4. Seseorang yang mengedepankan kekuasaan adalah hal yang
buruk
5. Tujuan utamanya adalah kebahagiaan individu

c) Komunisme

Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang
masih terdapat negara yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia.
Komunisme merupakan ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx
yang merupakan seorang filsuf yang berasal dari Jerman. Komunisme lahir
sebagai akibat dari adanya sistem kapitalisme yang terjadi di Inggris pada saat
terjadinya revolusi Industri pada abad ke 18, Karl Marx melihat adanya
eksploitasi terhadap para pekerja yang kala itu disebut sebagai kaum proletar,
yang bekerja untuk menghasilkan uang bagi para pengusaha atau disebut sebagai
borjuis, bagi Karl Marx hal tersebut merupakan sebuah penindasan sehingga Karl
Marx berpikir supaya tidak ada penindasan seperti yang dilakukan oleh
kapitalisme maka lebih baik jika semua alat produksi negaralah yang memegang

9
kendali supaya tidak ada masyarakat yang tersekat pada kelas-kelas tertentu
seperti pekerja dengan pengusaha.

Dalam konteks beragama individu yang hidup dalam negara yang menggunakan
ideologi komunis adalah individu tetap berhak memeluk agama yang diyakini
tetapi dalam praktiknya hal tersebut sangat dibatasi kebebasan untuk memeluk
agama yang diyakini dengan keberadaan individu yang beragama diatur oleh
negara untuk mengikuti ideologi dari negara.

Komunis dalam hubungan antara negara dengan agama dapat dikatakan bersifat
sekuler artinya agama dipisahkan dalam kegiatan bernegara dan pengambilan
keputusan sehingga agama tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap negara.

Dalam negara yang menganut ideologi komunisme sering sekali menemukan


individu yang tidak percaya adanya keberadaan tuhan atau dewa dan dewi karena
dalam negara komunis pemerataan ekonomi serta materi lebih penting terhadap
keberadaan agama itu sendiri.

Dalam ideologi komunis khususnya dalam sektor ekonomi, kepemilikan


alat produksi oleh individu atau swasta sangat ditentang oleh ideologi ini sesuai
dengan apa yang di cita-cita kan oleh Karl Marx kepemilikan alat produksi oleh
individu atau swasta hanya akan membawa ke dalam masyarakat yang terdapat
stratifikasi atau kelas, dengan adanya kelas menurut Marx dapat menimbulkan
penindasan kepada golongan yang lebih lemah yakni para pekerja sehingga dalam
negara yang menganut ideologi komunis sejatinya menggunakan sistem ekonomi
yang terpusat atau komando, semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga
tidak terdapat kelas dalam sebuah masyarakat.

Peran negara dalam ekonomi dalam ideologi komunisme sangat besar,


negara sangat mengintervensi kegiatan warga negara dalam sektor ekonomi,
dalam negara komunis sektor produksi dikuasai oleh negara sehingga pemenuhan
bahan mentah sampai proses pendistribusian hasil produksi dikendalikan oleh
negara. Akibat dari sistem komunis yang terjadi adalah banyak individu yang
tidak bekerja sesuai dengan keahliannya karena individu harus patuh terhadap
perintah pemerintah.

10
Dalam bidang pendidikan ideologi komunisme diajarkan dan ditanamkan
secara intensif kepada warga negara supaya nantinya warga negara dapat patuh
terhadap perintah negara.

Dalam negara komunisme pendidikan yang sebelumnya swasta akan


dinasionalisasikan langkah tersebut diambil supaya sistem pendidikan di negara
komunis dapat dikontrol sepenuhnya oleh negara. Demi menjamin hak warga
negara dalam memperoleh pendidikan setiap warga negara berhak untuk
mengenyam pendidikan secara gratis tetapi harus tetap tunduk dan taat kepada
negara, hal tersebut dicontohkan oleh Kuba yang sampai sekarang masih menganut
sistem komunis.

Dalam bidang politik serta hukum, komunisme sebagai ideologi yang


digunakan oleh beberapa negara di belahan dunia pada umumnya mempunyai satu
partai saja dalam sebuah negara yang menganut komunis, tentu saja setiap warga
negara hanya mempunyai satu partai pilihan saja, sehingga dalam bidang politik
kebebasan mengemukakan pendapat sangat dibatasi oleh pemerintah komunis,
sehingga dapat dikatakan apabila negara komunis kurang menjunjung nilai-nilai
hak asasi manusia.

Dalam bidang hukum negara yang menganut ideologi komunis memiliki


sumber hukum yakni keputusan tertinggi yang dibuat oleh penguasa dan harus
ditaati oleh setiap warga negara. Dalam negara yang menganut komunis setiap
kebebasan individu dalam melakukan aktivitas khususnya melakukan kritik
terhadap pemerintah akan dikenakan hukum yang tegas secara langsung, sehingga
dalam negara komunis dapat dikatakan kebebasan berpendapat sangat dibatasi oleh
hukum yang telah dibuat oleh penguasa. Komunisme berada di atas hukum
sehingga pelaksanaan hukum hanya untuk mementingkan dan melanggengkan
sistem komunisme.

Ideologi komunis mempunyai kekhasan yaitu segala sektor ekonomi dan


alat produksi diatur dan dikuasai oleh negara. Komunis menolak adanya sistem
kelas dalam masyarakat sehingga keberadaan pengusaha dan pekerja yang
menyebabkan kesenjangan sangat ditentang. Oleh karena itu, dalam sistem

11
komunisme setiap aktivitas dalam segala bidang mendapatkan intervensi dari
negara.

Komunisme sebagai ideologi dapat dikatakan sebagai ideologi yang tertutup


karena dalam praktiknya yang terjadi setiap negara yang menganut komunisme
apabila melihat sejarah selalu terjadi revolusi yang mengakibatkan pertumpahan
darah sehingga hadirnya komunisme dalam sebuah negara terkesan dipaksakan oleh
pihak yang menjadi pemenang dalam perjuangan untuk merebut kekuasaan. Selain
itu, banyak negara di luar Eropa yang menganut paham komunisme hal tersebut
jelas berbeda secara nilai-nilai luhur dari sebuah bangsa atau negara yang menganut
komunisme sehingga dapat dikatakan komunisme bukan merupakan suatu cita-cita
dan tujuan suatu negara.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lahirnya Liberalisme untuk pertama kalinya dikobarkan kaum
Borjuis,Perancis pada abad ke-18 sebagi reaksi protes terhadap kepincangan yang
telah berakar lama di Prancis. Sebagai akibat warisan sejarah masa lampau di
Prancis terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali antara golongan I dan
II yang memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan golongan III yang tanpa hak
dan penuh dengan kewajiban. Golongan Borjuis mengajak seluruh rakyat untuk
menentang kekuasaan raja yang bertindak sewenang-wenang dan kaum bangsawan
beragama.

Liberalisme adalah ideology yang lahir dari rahim Barat-Kristen. Ia bukan


berasal dari islam, dan sudah tentu akan bertentangan dengan islam. Pandangan
bahwa manusia memiliki HAM yang bebas dari setiap otoritas, sangat bertentangan
dengan Islam, yang mengajarkan manusia untuk memegang teguh norma-norma
ilahi yang tealah dijelaskan-Nya lewat Al-Qur’an dan Sunnah, berdasarkan
panduan para ulama terpecaya. Dari sejak awal sampai sekarang bisa dipastikan
tidak seorangpun muslim pun, kecuali yang liberal,yang merasa bahkan meyakini
bahwa dirinya terkekang oleh Allah, para nabi,atau oleh para ulama, yang justru
sebaliknya, mereka sangat merindukan panduan dari para ulama tentang ajaran
Allah dan Rasul-Nya yang tersaji dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari


Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels,
sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori
mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah
dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah
satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme ini
merupakan paham yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan. Komunisme ini
menyebabkan banyak penduduk beragama tidak mendukung komunis. Pemerintah
komunis juga sering menindas mereka yang berpegang pada agama.

13
Negara komunis adalah istilah politik yang digunakan untuk
mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negara yang menganut sistem satu
partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada komunisme (Marxisme, Leninisme,
atau Maoisme). Negara komunis yang masih ada hingga kini adalah Republik
Rakyat Cina, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam

Nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku
dan pengambilan kepitusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintah
harus selalu berpedoman pada Pancasila . Pancasila sebagai sumber nilai
menunjukan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai- nilai kemanusian yang
luhur , hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak
segala bentuk penjajahan , penindasan , dan kekerasan antara satu sama lain.

14
DAFTAR PUSTAKA

Setiardja, Gunawan. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi


Pancasila. Yogyakarta: Kanisius
Sarbini. 2005. Islam di tepian Revolusi: Ideologi, Pemikiran dan Gerakan.
Yogyakarta : Pilar Media.
Buku paket Pendidikan Pancasila A.T. Soegito, dkk.
Setiadi, Elly M. 2003. Pendidikan Pancasila. Jakarta:Gramedia

15

Anda mungkin juga menyukai