Sumber-sumber pengetahuan
Alat pengetahuan
Panca indra
Akal
Nurani
Naluri
Intuisi
Imajinasi
Jenis pengetahuan
1. Pendekatan non-ilmiah
a. Penemuan kebenaran secara kebetulan
Penemuan diperoleh tanpa rencana (tidak dapat diperhitungkan lebih dahulu)
b. Penemuan kebenaran dengan “akal-akalan” (aprior murni)
Akal sehat merupakan serangkaian konsep yang dapat digunakan untuk menyimpulkan
hal-hal yang benar.
c. Penemuan kebenaran secara intuitif
Dalam hal ini kebenaran diperoleh melalui proses yang tidak disadari atau tidak
diperkirakan lebih dahulu tanpa melalui suatu penalaran
d. Penemuan melalui coba-coba
Penemuan kebenaran melalui percobaan secara terus menerus hingga menemukan
kebenaran
e. Penemuan kebenaran melalui kewibawaan
Kebenaran didasarkan kepada reputasi kedudukan seseorang
f. Penemuan kebenaran secara spekulatif
Merupakan tral dan erorr yang lebih tinggi tarafnya
g. Penemuan kebenaran melalui wahyu
2. Pendekatan ilmiah
Pendapat yang diperoleh dilaksanakan melalui penelitian
Pendekatan ini disandarkan pada dua acara pokok yaitu rasio (deduktif) dan
pengalaman (induktif)
Jika dilakukan penelitian ulang hasilnya tetap sama.
‘aql = akal
Mudrakat (empiris) = panca indra
Khabar otoritatif
Meniscayakan pengetahuan langsung
Orang yang memberi tahu yakin dan pasti
Jumlahnya lebih 4 orang untuk hal hal empiris tidak harus diuji aspek
pembawanya
Kebenarannya diketahui melalui inferensi (istidlal)
Sumber yang diyakini yang pasti benar al qur’an/Sunnah
Dinyatakan oleh ahli bidangnya
Ada syarat2 khusus yang kontektual terpenuhi jika suara bayi terdengar berarti
bayi sudah lahir
Khabar wahid
Kabar dari seseorang ke seseorang yang dipercaya namun Sunnah/tidak terbukti
secara korespondensi
Hanya sampai pada derajat zann
‘ilm bayani_bayani
ilmu yang berasal dari nash/wahyu/teks (otoritas teks)
al-khabar, al-ijma’(otoritas person)
metode bayani
Sumber irfani
Experience
Al-ru’yah al-mubasyirah
Direct experience = ‘ilm al-hudhuri
Metode irfani
Al-hads wa al-wijdan
Metode burhani
Abstraksi = cara berfikir konseptual, naik dari fakta menjadi konsep contoh ketika ada bola
datang kesini pasti kamu melihat siapa yang menendang bola tersebut, bukan tentang bolanya
Bahtsiyyah =
Tahliliyah =
Naqdiyyah ( al-muhkamah al-‘aqliyah) =
Fungsi dan peran akal burhani = heuristic –analitik – kritis, idraku al-sabab wa al-musabbab