Anda di halaman 1dari 13

EPISTEMOLOGY

PENGERTIAN EPISTEMOLOGI

 Dari bahasa Yunani ἐπιστήμη - epistēmē,


“pengetahuan”, pemahaman", and λόγος – logos,
ilmu
 Cabang Filsafat yang membahas tentang ciri dan
ranah pengetahuan; dikenal juga sebagai “filsafat
pengetahuan” atau “teori pengetahuan”
MASALAH-MASALAH DALAM FILSAFAT
PENGETAHUAN

 Apa itu kebenaran?


 Bagaimana cara mengetahui kebenaran?
 Bagaimana membuktikan kebenaran?
 Apakah manusia mampu mengetahui hakekat,
keabsahan dan kebenaran pengetahuan
 Apakah pengetahuan itu bersifat kemungkinan atau
suatu keyakinan tanpa celah keraguan
 Dengan cara apa kita dapat mengetahui
 Bagaimana pengetahuan muncul, apakah
dari luar atau dari dalam
 Bagaimana pengetahuan diperoleh,

apakah dengan intuisi, akal atau indera,


atau secara bersama, dan apakah masing-
masing punya keabsahannya sendiri-
sendiri
JENIS EPISTEMOLOGI
Berdasarkan pandangan atas realitas

 Epistemological idealism
(Subjectivism): kenyataan dunia yang
diperspsi tergantung pada kesadaran
 Epistemological realism (Objectivism) :

ada realitas yang bebas dari kesadaran


Obyek Pengetahuan

1. Fenomena/gejala alam fisis (External world)


2. Masa lalu (the Past)
3. Masa depan (The future)
4. Values (etis, estetis, religius)
5. Mind (dimensi dalam/psikis)
SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN

 Authority
 Sense Perception

 Reason

 Intuition

 Wahyu
ALAT PENGETAHUAN
 PANCA-INDERA
 AKAL/LOGIKA
 NURANI
 NALURI
 INTUISI
 IMAJINASI
JENIS PENGETAHUAN

• Biasa
• ilmiah
• Teknik
• Ideologi
• Filosofis
• Mistis/Agama
PROSES LAHIRNYA
PENGETAHUAN

1. Pendekatan non-ilmiah
2. Pendekatan ilmiah
PENDEKATAN NON-ILMIAH

a) Penemuan kebenaran secara kebetulan


Penemuan diperoleh tanpa rencana (tidak dapat diperhitungkan lebih
dahulu). Meskipun demikian, perolehan kebenaran dengan cara ini banyak
terjadi dan berguna.
b) Penemuan kebenaran dengan “akal-akalan” (apriori murni)
Akal sehat merupakan serangkaian konsep yang dapat digunakan untuk
menyimpulkan hal-hal yang benar. Walaupun demikian, kebenaran yang
diperoleh dapat juga menyesatkan
c) Penemuan kebenaran secara intuitif
Dalam hal ini kebenaran diperoleh melalui proses yang tidak disadari atau
tidak diperkirakan lebih dahulu tanpa melalui suatu penalaran.
PENDEKATAN NON-ILMIAH

d) Penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba atau spekulatif


Penemuan ini merupakan hasil usaha percobaan yang dilakukan
berulang-ulang (trial and error) tanpa petunjuk pemecahan yang
jelas.
e) Penemuan kebenaran melalui kewibawaan
Kebenaran didasarkan kepada reputasi kedudukan seseorang.
Pendapat seseorang yang dianggap mempunyai kewibawaan dalam
bidang tertentu akan diterima tanpa diuji lagi, walaupun sebenarnya
kebenaran pendapat tersebut belum tentu terbukti.
g) Penemuan kebenaran melalui wahyu
Penemuan kebenaran didasarkan kepada wahyu sebagai
pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan YME kepada manusia
melalui Nabi-Nabi utusanNya sepanjang zaman.
PENDEKATAN ILMIAH

 Pendapat yang diperoleh dilaksanakan melalui


penelitian yaitu suatu penelitian yang
sistematis dan terkontrol berdasarkan fakta
empiris
 Pendekatan ini disandarkan pada dua cara
pokok yaitu rasio (deduktif) dan pengalaman
(induktif)
 Jika dilakukan penelitian ulang sesuai dengan
langkah dan kondisi yang sama akan
diperoleh hasil yang konsisten

Anda mungkin juga menyukai