Npm : 2051040329
Kelas : A (Manjemen Bisnis Syariah)
Kontraktor
Kode
Identifikasi Risiko BUMN Swasta
Risiko
A B C D W X Y Z
F1 Defisit cash flow
F2 Likuiditas (pembayaran / piutang tertunda)
F3 Kredit
F4 Pelaporan Pajak
F5 Denda Proyek
Kontraktor
Kode
Identifikasi Risiko BUMN Swasta
Risiko
A B C D W X Y Z
E1 Fluktuasi nilai tukar mata uang
E2 Tingkat suku bunga naik
E3 Perubahab kondisi ekonomi / inflasi
E4 Kenaikan harga material
E5 Kenaikan biaya konstruksi
Kontraktor
Kode
Identifikasi Risiko BUMN Swasta
Risiko
A B C D W X Y Z
S1 Supply jumlah SDM (Quantity)
S2 Supply SDM berkualitas (Quality)
S3 Pengunduran karyawan kunci
Tabel 4. Identifikasi Risiko Operasional – Aspek Legal
Kontraktor
Kode
Identifikasi Risiko BUMN Swasta
Risiko
A B C D W X Y Z
L1 Perubahan kebijakan pemerintah
Sengketa (kontrak, lahan, tuntutan
L2 pihak ke-3)
L3 Pengurusan IMB dan AMDAL
L4 Perbedaan regulasi di luar negri
Kontraktor
Kode
Identifikasi Risiko BUMN Swasta
Risiko
A B C D W X Y Z
Pemilihan mitra/partner
T1 (subkontraktor, tenaga ahli)
Desain/FS/spesifikasi tidak
T2 valid
T3 Keterlambatan proyek
T4 Kesulitan supply material
T5 Kualitas mutu proyek
Kondisi tanah & kondisi
T6 alam yang tak terprediksi
Kenterbatasan & kerusakan
T7 peralatan
T8 Proyek di lokasi baru
T9 Kepuasan pelanggan
Hasil Analisis
Dari hasil analisis identifikasi risiko pada tabel 1 risiko pendanaan yang diidentifikasi menjadi top
risk perusahaan kontraktor baik BUMN maupun swasta yaitu risiko finansial, likuiditas,
keterlambatan pembayaran proyek dan piutang. Dalam hal pendanaan risiko, denda proyek yang
diidentifikasi oleh kontraktor swasta merupakan top risk yang mebedakan antara kontraktor
BUMN dan swasta dalam hal pendanaan pada tingkat proyek. Pada perencanaan respon terhadap
risiko, secara umum kontraktor BUMN maupun swasta memilik respon yang sama, yaitu berupa
karakteristik respon risiko mitigate atau mengurangi dampak resiko yang mungkin terjadi
(kebijakan perusahan dan monitoring kondisi), dan avoid atau menghindari resiko yang telah
teridentifikasi (proses hukum).
Selanjutnya pada tabel 2 risiko ekonomi, yang diidentifikasi menjadi top risk yaitu fluktuasi nilai
tukar mata uang. Dan yang diidentifikasi menjadi perbedaaan antara kontraktor BUMN dan
Swasta pada tingkat proyek berupa risiko kenaikan harga material dan kenaikan biaya kontruksi
yang mana menjadi perhatian utama pada kontraktor swasta. Pada perencanaan respon terhadap
resiko, secara umum respon antara kontraktor BUMN dan swasta sama yaitu berupa karakteristik
respon risiko mitigate atau mengurangi dampak resiko (kebijakan perusahaan dan monitoring
kondisi).
Pada hasil analisis identifikasi risiko pada tabel 3, risiko sumber daya manusia pada kelompok
risiko operasional, risiko jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Selanjutnya perencanaan
respon terhadap risiko yang dilakukan oleh kontraktor BUMN dan swasta yaitu respon mitigate
berupa pelatihan dan perekrutan pada perusahaan. Sementara iti, pada kontraktor swasta,
strategi yang dilakukan secara khusus yaitu melalui perekrutan pegawai secara ketat untuk
menghindari (avoid) risiko SDM.
Pada hasil analisi identifikasi risiko pada tabel 4, yang menjadi top risk kontraktor BUMN dan
swasta yaitu risiko perubahan kebijakan pemerintah dan sengketa dalam kontrak. Pada respon
risiko kontraktor BUMN respon risiko yang digunakan adalah mitigate (monitoring kondisi) dan
accept (menerima risiko yang ada dengan mematuhi kebijakan yang sudah ada). Sedangkan pada
kontraktor swasta, menggunakan strategi khusus yaitu transfer (menggunakan pihak ketiga
nebfhadapi tuntutan hukum) dalam menghadapi risiko yang akan terjadi.
Pada hasil analisis identifikasi risiko pada tabel 5, top risk yang dihadapi oleh kontraktor BUMN
dan kontraktor swasta yaitu risiko keterlambatan proyek, risiko pemilihan mitra, dan risiko supply
material. Risiko pada tingkat proyek berupa risiko lokasi baru dan kepuasan pelanggan menjdai
perhatian utama dari kontraktor swasta. Sementara pada perencanaan respon risiko, strategi
avoid dan mitigate digunakan untuk menghadapi risiko yang ada.
2. Berikan kesimpulan terkait perbandingan identifikasi risiko & perencanaan respon terhadap
risiko antara perusahaan kontraktor BUMN dan Swasta.
Jawab :
Pada identifikasi risiko, secara umum top risk yang dimiliki kontraktor BUMN pada risiko-
risiko di tingkat perusahaan yaitu pada hirarki proses kontruksi, begitupun top risk secara
umum pada kontraktor swasta, risiko-risiko di tingkat proyek yaitu pada proses kontruksi.
Pada perencanaan respon terhadap risiko, terdapat perbedaan yang signifikan antara
kontraktor BUMN dan kontraktor swasta pada risiko persaingan usaha, yang mana
kontraktor BUMN lebih fokus pada tingkat perusahaan dan memanfaatkan hubungan
entitas yang baik dengan pemerintahan, sedangkan kontraktor swasta lebih berfokus
pada untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas proyek yang dikerjakan.