Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

CV.PUDAK SCIENTIFIC

QUALITY CONTROL

DISUSUN OLEH:

NAMA : ROMY RIANSYAH

KELAS : XI TEKNIK PEMESINAN 2

NIS : 212210065

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PERMESINAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KATAPANG

Jl. Ceuri Ters. Kopo KM 13.5 Kec. Katapang, Telp / Fax (022) 5893737

Email : smkn1katapang@bdg.centrin.net.id
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Telah disetujui dan disahkan oleh

CV. PUDAK SCIENTIFIC

Bandung, 20 Januari 2023

Menyetujui:

Koordinator Pembimbing

Shinta Dewi Gunandri Resmawan


NIP. 11990182 NIP.

Mengetahui,
HR. Manager

Kesi Handayani
NIP.
SMK NEGERI 1 KATAPANG – KABUPATEN
BANDUNG

Disetujui / Disahkan Oleh :

Kepala Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

Drs. Winarko Fahmy Febi Ramdhani, M.Pd.


NIP. 19651015 200012 1 002 NIP.

Mengetahui:

Kepala SMK Negeri 1 Katapang Waka Urusan Hubin

Drs. Agus Rukmantara M.M H.Milad .D.I,S.Pd,ST,M.M.Pd


NIP. 196503012 000031 003 NIP. 19670619 200012 1 001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhana Wata’alla

yang senantiasa memberi limpahan Rahmat dan karunia-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan hasil kegiatan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) ini yang dilaksanakan di CV. Pudak Scientific di

Jln.Mekar Raya Kav.12 Kawasan Industry Mekar Mulya, Panyileukan,

Gedebage, Kota Bandung Jawa Barat. Adapun tujuan dari pembuatan

buku laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas setelah siswa

melaksanakan praktek di industri dan sebagai persyaratan untuk

menempuh Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) tahun pelajaran

2022/2023

Praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu hal yang wajib

ditempuh oleh setiap siswa/I Sekolah Menengah Kejuruan. Laporan

praktik kerja lapangan ini disusun sebagai pelengkap praktik kerja

lapangan yang dilaksanakan selama 4 bulan di PT. Pudak Scientific

dibawah bimbingan langsung PT. Pudak Scientific khususnya pada divisi

Quality Control.

Penulis selaku siswa di SMKN 1 Katapang tentunya wajib mengikuti

kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini agar dapat lulus dan melanjutkan

kejenjang selanjutnya. Dengan ini kami menyadari bahwa laporan ini tidak
dapat tersusun dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak

terkait. Oleh karena itu, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Ibu Dra.Etti Mulyati, M.M.Pd, Selaku kepala sekolah SMK Negeri 1

Katapang.

2. Bapak H Milad Doso Ismoyo S.Pd.S.T M.MPd, Selaku wakil kepala

sekolah bagian HUBIN.

3. Bapak Drs Winarko, selaku kepala program keahlian Teknik

Pemesinan dan juga selaku pembimbing kami dalam melaksanakan

kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sekolah.

4. Bapak Gunandri Resmawan S.T selaku pembimbing kami dalam

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di industri.

5. Bapak Fahmy Febi Ramdhani selaku pembimbing dalam pembuatan

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

6. Karyawan CV. Pudak Scientific, yang telah membantu kami dalam

melaksanakann kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

7. Bapak dan Ibu selaku orang tua kami yang senantiasa memberikan

dukungan moril maupun materil serta doanya kepada kami.

8. Teman – teman dari sekolah lain yang melaksanakan PKL Bersama di

CV. Pudak Scientific yang telah membantu kami dalam melaksanakan

PKL.
9. Dan semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan demi

terwujudnya penyusunan laporan ini.

Semoga dengan tersusun nya laporan ini dapat bermanfaat bagi

penyusun dan pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan

laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya penyusun

bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Tak lupa penulis

mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, arahan, bimbingan,

dan bantuan dari pidak – pihak yang terkait sehingga laporan ini dapat

tersusun dengan baik.

Katapang, Januari 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dalam menjalani Asian Free Trade Area (AFTA) dan Asian Free

Labour Asia (AFLA), Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(UUSPN) No.20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan bahwa

pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta

didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut

dijabarkan lagi oleh Dikmenjur (2003) menjadi tujuan umum dan

tujuan khusus, sebagai berikut:

Tujuan umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan

menengah kejuruan SMK bertujuan untuk :

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan

secara layak.

2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik.

3. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang

mandiri dan bertanggung jawab.

4. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai

keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.


5. Menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara

budaya hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan

dan seni.

Tujuan khusus, SMK bertujuan :

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara

mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia

usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat

menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang

diminati.

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan

gigih dalam bidang keahlian yang diminati.

3. Membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sebagai upaya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan

menciptakan sistem pendidikan yang terarah dan terpadu. Sistem

pendidikan tersebut diharapkan dapat mewujudkan manusia

Indonesia seutuhnya yang mampu mendukung pembangunan

nasional yang dinamis menuju perbaikan tingkat perekonomian

nasional yang berdasarkan atas percaya diri sendiri dan terorientasi

pada kemajuan bangsa.

Untuk mendukung pendidikan tersebut maka pemerintah

mendirikan lembaga–lembaga pendidikan umum dan kejuruan.


Lembaga–lembaga tersebut dimaksudkan sebagai tempat

pembinaan, pendidikan serta pelatihan guna menciptakan kader-

kader bangsa yang bertanggung jawab dan terampil.

Pendidikan merupakan pilar dan alat utama pembangunan

sumber daya manusia. Secara jelas berperan membentuk peserta

didik menjadi aset bangsa yang diharapkan menjadi manusia

produktif untuk menghasilkan dan menciptakan produk unggulan

industri Indonesia dalam menghadapi pasar global manusia.

Sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih adalah

andalan utama untuk menentukan suatu keunggulan. Keahlian

profesional tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan

menentukan mutu, biaya produksi dan penampilan kualitas akhir

produksi industri sekaligus menjadi faktor penentu daya saing

produk industri tersebut.

Untuk mendukung siswa dan memperoleh kemampuan dasar

tersebut maka mereka diwajibkan mengikuti kegiatan Praktik Kerja

Lapangan ini. Produksi yang dilakukan di dunia usaha dan dunia

industri yang relevan dengan program keahlian sehingga apa yang

mereka dapatkan selama proses belajar di sekolah memiliki link dan

match dengan DU/DI dan mendapat pengalaman nyata serta

relevan dengan kebutuhan kerja atau industri bila siswa tersebut

sudah lulus dari sekolah.


SMK Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung merupakan

salah satu sekolah kejuruan yang menerapkan sistem BBC selama

tiga tahun yang didirikan pemerintah sebagai sarana untuk mendidik,

melatih dan menghasilkan manusia yang siap kerja di berbagai

sektor pembangunan. Dengan demikian, jelas bahwa pendidikan

kejuruan sangatlah penting guna memenuhi lapangan pekerjaan

yang telah ada.

1. 2 Pengertian Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah proses pembelajara

produktif yang dilaksanakan di Dunia Usaha/ Industri.

Program pembelajaran yang dilakukan di Industri tersebut

meliputi:

1. Praktik dasar kejuruan, dapat dilaksanakan sebagian di sekolah

dan sebagina di industri sesuai dengan jumlah jam yang

ditentukan oleh kurikulum. Praktik dasar kejuruan dilaksanakan

di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan.

Sebaliknya, apabila industri tidak memiliki fasilitas pelatihan di

industrinya maka kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya

dilaksanakan di sekolah.

2. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk

“magang” atau “on the job training”, yaitu kegiatan mengerjakan

pekerjaan produksi atau jasa (pekerjaan yang sesungguhnya) di


industri/ perusahaan.

3. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal

program oleh kedua pihak.

Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang

memadukan secara sistematik dan sesinkron program

pendidikan di sekolah dan program pengusaan keahlian yang

diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di Dunia Usaha/

Industri, secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian

profesional tertentu sehingga tercapai link and match antara

dunia pendidikan dan dunia industri.

Pada dasarnya umur ilmu pengetahuan, teknik dan skill dapat

dipelajari, sebaliknya “kiat” adalah suatu yang tidak dianjurkan

tetapi hanya dapat dikuasai melalui praktik lini produksi

langsung pada bidang profesi itu sendiri. Oleh karena itu

keahlian profesi ditentukan dan diukur oleh jumlah

pengalaman kerja dan jam terbangnya, bukan oleh fasilitas

yang serba lengkap dan modern. Secanggih apapun alat yang

dimiliki sekolah untuk praktik siswa hanya mampu menjanjikan

proses simulasi dan imitasi atau tiruan, dan tidak akan

memberikan kemampuan profesional tanpa peran serta Dunia

Usaha/ Dunia Industri serta masyarakat pada umumnya.


Atas dasar tersebur Dunia Usaha/ Industri serta

masyarakat sudah waktunya berperan paktif membantu suswa

Sekolah Menengah Kejuruan melaksanakan Praktik Kerja

Industri, karena Praktik Kerja Industri merupakan salah satu

model pendidikan yang paling efektif dan efsien mendekati

Dunia Kerja yang sebenarnya, yaitu Link and Match antara

dunia pendidikan dan dunia kerja, seperti yang diterapkan di

Jerman, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Amerika dan

Negara maju lainnya.

Salah satu kegiatan dalam Praktik Kerja Industri adalah

Praktik Lini Produksi (PLP), yaitu pembelajaran yang

dilakukan siswa di Dunia Usaha/ Industri untuk mendapatka

pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian mereka

sehingga menjadi calon tenaga kerja yang siap pakai dan

profesional memenuhi standar DU/DI

1. 3 Landasan Hukum Praktik Kerja Lapangan

Ada beberapa peraturan tentang Paktek Kerja Lapangan

(PKL) dan putusan Menteri. Adapun landasan hukum

pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah:

1. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Permendikbud No.81A tahun 2013 tentang Implementasi


Kurikulum 2013.

3. Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang pembelajaran

pada Pendidikan dasar dan menengah.

4. Permendikbud No.104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil

Belajar oleh pendidik pada Pendidikan dasar dan

Pendidikan menengah.

5. Permendikbud No.105 tahun 2014 tentang pendampingan

pelaksanaan kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan

Pendidikan menengah.

6. “Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan

yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam

penyelenggaraan Pendidikan nasional “ (UUSPN Bab XIII

psl 47 ayat (1) )

7. ”Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian

kesempatan untuk magang atau pelatihan kerja “ (PP No

39 /1992 Bab III psl 4 butir (8))

8. ”Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang

lebih besar untuk meningkatkan peran serta masyarakat

dalam sistem Pendidikan nasional.” (PP No 39 / 1992 Bab

VI psl 8 butir (2))

9. Peraturan pemerintah no.19 tahun 2005 tentang standar

nasional Pendidikan.

10. Peraturan gubernur Jawa Barat pembentukan Optimalisasi


Pendidikan kejuruan melalui Lembaga Three Partied

bidang Pendidikan antara dinas Pendidikan provinsi

dengan dinas tenaga kerja dan transmigrasi jawa barat dan

dunia usaha / dunia industri jawa barat maupun di luar

provinsi Jawa Barat maupun luar Provinsi Jawa barat

tahun 2009.

11. Kurikulum 2013 SMKN 1 Katapang – Kab. Bandung

1. 4 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Dengan dilaksanakananya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini

maka diharapkan penulis dapat menambah pengalaman dalam

dunia kerja juga wawasan yang tidak diperoleh disekolah namun

diperoleh di lapangan. Selain itu diharapkan penulis dapat

memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana kegiatan produksi

atau kegiatan marketing berjalan dalam kegiatan perusahaan.

Adapun tujuan dilaksanakannya progam Praktek Kerja

Lapangan (PKL) bertujuan untuk

1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha

2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan

siswa untuk memasuki dunia usaha


3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas terhadap siswa

sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia

usaha yang sesungguhnya

4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis

pekerjaan pada tempat dimana Siswa melaksanakan PKL.

1.5 Manfaat Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan

1. Dapat mempelajari desain Dapat mengetahui berbagai

macam kegiatan desain tooling dan produksi di perusahaan.

2. Memperoleh penjelasan mengenai tahapan proses

perencanaan pembuatan komponen sampai komponen

diproduksi.

3. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang tidak

didapatkan di perkuliahan.

4. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas terhadap siswa

sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha

yang sesungguhnya

5. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis

pekerjaan pada tempat dimana Siswa melaksanakan PKL.


1.6 Latar Belakang Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan praktik kerja lapangan ini dilatarbelakangi oleh

kewajiban siswa pada pihak sekolah maupun pihak perusahaan tentang

apa saja yang siswa dapatkan selama menjalankan praktik kerja

1. 7 Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti

praktek kerja industri.

2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan

sekolah kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan

prakerin.

3. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan

sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.

4. Sebagai bukti latihan bagi siswa dalam membuat sebuah

laporan kegiatan.

5. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang

dilakukan di DU/DI (Dunia Industri).

6. Sebagai syarat mengikuti ujian nasional, Untuk memenuhi

standar Kompetensi Praktek Kerja Industri


1.8 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL),

adanya pembatasan masalah ini supaya penulis dapat menulis

laporan dari hasil Praktik Kerja Lapangan dengan lebih jelas dan

terarah, maka dari itu penulis perlu membatasi masalah dan

menggaris besari pada hal-hal yang akan dibahas pada laporan. Dan

pada laporan ini penulis terfokus pada pembahasan mengenai

“QUALITY CONTROL”.

1.9 Sistematika Laporan

Halaman Judul

Lembar Pengesahan Dari Industri CV. PUDAK SCIENTIFIC

Lembar Pengesahan Sekolah SMK Negeri 1 Katapang

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri

1.2. Pengertian Praktik Kerja Lapangan


1.3. Landasan Hukum Praktek Kerja Indrustri

1.4. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1.5. Manfaat Penyelenggaraan Laporan

1.6. Latar Belakang Pe

1.7. Tujuan Penulisan Laporan

1.8. Pembatasan Masalah

1.9. Sistematika Laporan

BAB II Tinjauan Umum Perusahaan

2.1 Sejarah Umum CV. PUDAK SCIENTIFIC

2.2 Struktur Organisasi CV. PUDAK SCIENTIFIC

2.3 Visi dan Misi CV. PUDAK SCIENTIFIC

2.3.1 Visi Perusahaan

2.3.2 Misi Perusahaan

2.3.3 Tujuan Perusahaan

2.4 Lokasi Perusahaan


BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan

Gambar 2.1 Logo CV. Pudak Scientific

CV. Pudak Scientific ini didirikan di kota Bandung pada tahun

1978. CV. Pudak Scientific adalah perusahaan yang bergerak di

bidang alat peraga pendidikan yang berlokasi di Jl Pudak No. 4

Bandung. Nama Pudak ini sendiri diambil dari salah satu jenis bunga

yang sangat harum baunya dan umumnya tumbuh di daerah Pulau

Jawa.

Sejak awal, CV. Pudak Scientific memiliki tujuan untuk

menjadi mitra terpercaya dalam bidang alat pendidikan, CV. Pudak

Scientific melakukan pengembangan produksi dan distribusi

berbagai jenis produk alat peraga pendidikan untuk jenjang


pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan

Kejuruan hingga Universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya.

Gambar 2.2 Bangunan CV. Pudak Scientific

Pada tahun 1978 CV. Pudak Scientific menggunakan

bangunan seluas 600 m² yang berlokasi di Jl Pudak No. 4 Bandung,

sebagai workshop sederhana dengan fasilitas mesin bekas dan

instrumen yang terbatas.Lalu pada tahun 1980 dibentuklah divisi

kayu dan elektronika untuk mendukung pengembangan produk.

Selanjutnya pada tahun 1981 divisi gelas mulai dibentuk dengan ada

beberapa orang pengrajin gelas sebagai pekerjanya, untuk

memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen. Pada

tahun 1982 pengembangan lanjutan diadakan oleh CV. Pudak

Scientific dengan adanya divisi plastik.

Ditahun-tahun berikutnya yaitu sekitar tahun 1984 bangunan

workshop baru seluas 800m² dibangun untuk menambah kapasitas

produksi yang semakin meningkat, dengan adanya permintaan

berbagai jenis alat peraga sains untuk sekolah dasar dan sekolah

menengah. Selanjutnya pada tahun 1987 Tim Astronaut Indonesia


menunjuk CV. Pudak Scientific untuk berpartisipasi dalam desain

dan pembuatan germinator yang akan digunakan oleh DR. Pratiwi

Soedarmono untuk percobaan di luar angkasa bersama dengan

NASA.

Workshop baru seluas 1000 m2 didirikan untuk memperluas

kapasitas produksi sejalan dengan adanya permintaan alat peraga

dari Departemen Agama untuk digunakan di madrasah. Pada tahun

1990 Partisipasi pada pameran Ristek 1990 yang diselenggarakan

oleh Departemen Riset dan Teknologi di Jakarta. Menerima

penghargaan UPAKARTI 1990 dari Presiden Soeharto sebagai

pioneer dalam bidang industri alat peraga pendidikan.

Pada tahun 1991 Pendirian bangunan pabrik baru seluas

6000 m2 pada tanah seluas 20000 m 2 di kawasan industri

Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Di pabrik baru proses

produksi modern dan administrasi produksi mulai diterapkan sebagai

standar, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.

Pada tahun 1992 kerjasama dengan perusahaan Jepang,

Iwaki Glass, sebagai pemegang lisensi merek pyrex dari Amerika.

Sejak saat itu glasswares bermutu dan kualitas ekspor dibuat di

Indonesia. Pengembangan bangunan kantor di Jl. Pudak no.4,

bangunan ini digunakan untuk ruang administrasi, ruang pamer dan

fasilitas R&D.
Pada tahun 1995 partisipasi di pameran Internasional untuk

pertama kalinya, di HANNOVER MESSE '95 di Jerman. Di pameran

ini Indonesia menjadi partner country dalam rangka Indonesia Emas

50 tahun kemerdekaan dan dihadiri oleh Presiden Soeharto.

Partisipasi pada pameran industri di Ho Chi Minh City sesuai

undangan dari pemerintah Vietnam, kunjungan delegasi

kementerian pendidikan Vietnam ke pabrik Pudak Scientific dan

beberapa sekolah menengah di Bandung. Kemudian pemerintah

Vietnam mulai memesan alat peraga dari Indonesia.

Pada tahun 1996 ekspor alat peraga buatan Pudak Scientific

untuk pertama kalinya ke Malaysia dan Vietnam. Menjadi anggota

WORLDDIDAC, yaitu asosiasi industri alat peraga pendidikan

internasional yang berkedudukan Bern, Swiss.

Pada tahun 1997 diundang oleh pemerintah Vietnam dan

Malaysia untuk turut serta dalam supply alat peraga pendidikan

sains yang dibiayai oleh World Bank. Pameran Qualification Asia

Exhibition (Q-Asia), yang berlangsung di Balai Sidang Senayan

Jakarta.

Pada tahun 1999 kerjasama dengan Politeknik Negeri

Bandung untuk riset dan pengembangan alat peraga untuk SMK.

Tahun 2000 pameran di Worlddidac Basel, Swiss. Tahun 2004

pameran di Worlddidac Zurich, Swiss.Tahun 2005 turut serta pada

pameran REBUILD IRAQ di Amman, Jordania.


Pada tahun 2006 Pudak Scientific mendapatkan Gold Award

Of Indonesia Good Design 2006 berdasarkan keputusan Dewan Juri

IGDS 2006 yang dipimpin oleh Prof. Widagdo untuk kategori

peralatan pendidikan untuk produk “Kit Materi dan Perubahannya

untuk tingkat SMP”. Dan terakhir dilanjut pada tahun 2008 Pudak

Scientific memperoleh sertifikasi Quality Management System-ISO

9001:2000 dalam lingkup "The Manufacture of Precision Metal

Parts”.

2.2. Struktur Organisasi Pudak Scientific

Gambar 2.3 Struktur Organisasi

Marketing memiliki peran sebagai penghubung Pudak Scientific

dengan konsumennya baik untuk permintaan retail atau permintaan

tender, dalam proses transaksi tender yang masuk, konsumen akan

mengajukan permintaan melalaui marketing. Setelah adanya proses

transaksi tersebut marketing akan meneruskan informasi order ke

beberapa bagian tertentu seperti Engineering, RD dan PPIC berbentuk

purches order yang berisikan informasi mengenai jenis order, produk

dan kualitas produk.


Engineering dan RD sebagai penanggung jawab teknis dan

desain dari sebuah produk dari gambar rancangan produk hingga

material yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Gambar

rancangan produk dibuat dalam bentuk gambar teknik lengkap

dengan e-tiket yang berisikan informasi produk dari sebuah gambar

rancangan sehingga gambar tersebut telah tervalidasi dan

tervirifikasi sesuai dengan standar yang berlaku.

PPIC bertugas untuk merencanakan proses produksi mulai dari

break down hingga jadwal produksi untuk setiap order atau pesanan.

Dalam proses perencanaannya PPIC terlebih dahulu menerima

input berupa informasi dari bagian Engineering dan RD dalam

bentuk gambar dan Surat Perintah Kerja (SPK). Informasi tersebuat

digunakan untuk penyusunan kebutuhan material yang dibutuhkan

baik dari segi kualitas maupun kuantitas, bagian PPIC melakukan

pengendalian inpentorik berupa keterangan bahan baku atau raw

material yang akan digunakan. PPIC melakukan penjadwalan

produksi untuk seluruh produk yang di produksi di Pudak Scientific

mulai dari jadwal estimasi, pembelian dan kedatangan bahan baku

serta jadwal dan estimasi pengerjaan produksi untuk setiap works

center hingga produk tersebut dapat di rilis untuk dikirim ke

konsumen.

Purchasing merupakan bagian yang melakukan peroses

pembelian produksi, baik bahan berupa bahan baku komponen,


bahan penolong dll. Dalam hal ini bagian purchasing menjadi

penghubung perusahaan dengan pihak eksternal (supllier).

QA (Quality Assurance) bagian perusahaan yang berfungsi

untuk menjamin mutu produk perusahaan agar selalu sesuai dengan

kebutuhan konsumen, baik yang diproduksi langsung maupun dari

pihak luar. Dalam menjamin mutu, QA (Quality Assurance)

mempunyai wewenang untuk mengapprove dan meriject produk

sesuai dengan spesifikasi Pudak Scientific yang didasari oleh sistem

penjamin mutu ISO 9001 2008. Aktivitas yang dilakukan umtuk

menjamin mutu tersebut dikenal dengan inpeksi, terdapat tiga

inpeksi yang dilakukan QA (Quality Assurance) diantaranya :

1. Incaming Quality Control

2. Inprosess Quality Control

3. Out Going Quality Control

Produksi bagian perusahaan yang berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan konsumen secara langsung berupa jumlah produk yang

diproduksi berikut degan spesifikasi kebutuhan konsumen dalam

proses produksinya Pudak Scientific mempunyai beberapa bagian

works center diantaranya :

1. Bubut

2. Frais

3. Cat

4. Sablon
5. Injeksi Plastik

6. Otomotif

7. Kayu

8. Pon

9. Las

10. Furniture

11. Perakitan Mekanik

12. Fiber

13. Elektro

Gudang merupakan bagian perusahaan yang berfungsi untuk

penerimaan dan penyimpanan barang di Pudak Scintific. Terdapat

dua gudang yakni gudang komponen untuk penyimpanan komponen

dan produk afkir dan gudang bahan baku untuk penerimaan dan

penyimpanan bahan baku produk.

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi Pudak Scientific ini sendiri adalah sebagai

berikut:

2.3.1. Visi

Menjadi perusahaan nasional terbesar di bidang alat

peraga pendidikan dan laboratorium dengan cakupan pasar

internasional.

2.3.2. Misi
1. Mengakomodasi semua level kebutuhan alat peraga

pendidikan dan laboratorium.

2. Menghasilkan produk yang berkualitas dengan standar

nasional maupun internasional.

3. Memperluas jaringan pemasaran baik nasional maupun

internasional.

4. Berkomitmen terhadap kepuasan pelanggan.

2.3.3. Lokasi Perusahaan

Jl. Mekar Raya No.kav. 12, Mekar Mulya, Kec.

Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat 40292, Indonesia

Gambar 2.4 Lokasi Denah Perusahaan


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Quality control

3.1.1 Pengertian Quality Control

quality control adalah Salah satu bagian dari manajemen

produksi yang memiliki peran dan juga aturan hukum tertentu

dalam pengontrolan pada proses pengemasan hingga

mengeluarkan produk-produk tersebut untuk dapat dipasarkan

dengan menjamin kualitas dari produk tersebut. 

Pekerjaan quality control artinya sangat mengutamakan

ketelitian dalam menilai sebuah produk serta sangat menjunjung

tinggi kepuasan dari konsumen terhadap produk-produk yang

akan dipasarkan. Ada beberapa tugas yang akan dilakukan oleh

seorang quality control untuk tugasnya yaitu sebagai berikut.

3.1.2 Tugas Quality Control

tugas quality control terbagi menjadi tiga tugas utama yaitu

quality control incoming, quality control processing, dan quality

control finishing, untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai


tugas seorang quality control ini kamu bisa menyimak

selengkapnya di bawah.

3.1.3 Quality Control Incoming

Biasanya tugas ini akan melakukan metode random

sampling pada setiap bahan yang datang, jika bahan baku sudah

sempurna maka akan disimpan pada gudang dan sudah bisa

digunakan oleh tim produksi.

Tugas yang pertama adalah quality control incoming,

nantinya orang yang ada untuk melakukan tugas ini melakukan

tugas mengawasi bahan baku produksi hingga melakukan

pengecekan bahan baku yang akan datang serta memastikan

bahan baku yang sudah dipesan dalam kondisi yang sempurna.

3.1.3 Quality Control Processing

Tugas berikutnya adalah quality control processing, dalam

proses ini quality control melakukan pengecekan saat perakitan

produk hingga sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan

oleh perusahaan, dan jika barang tidak sesuai maka proses

produksi tidak akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

3.1.4 Quality Control Finishing


Tugas utama seorang quality control yang terakhir adalah

melakukan quality control finishing, pada tahap ini quality control

melakukan pengecekan produk yang sudah jadi dan akan

didistribusikan ke pedagang grosir ataupun para konsumen,

nantinya produk yang diterima oleh konsumen harus sempurna

serta lolos pada proses quality control dan memenuhi standar

kualitas dari perusahaan.

3.1.5 Kemampuan Yang Harus Dikuasai Quality Control

Untuk bisa bekerja menjadi seorang quality control

tentunya kamu harus memiliki beberapa kemampuan yang

menunjang dalam nantinya bekerja dan melakukan proses politik

kontrol, untuk beberapa skill ataupun kemampuan yang harus

kamu kuasai jika ingin menjadi seorang quality control yaitu:

 Mengoprasikan computer

 Komunikasi

 Dokumentasi
3.2 Macam Macam Alat Ukur

3.2.1 Jangka Sorong

Gambar 3.1 Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat

mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian,

bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran

sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna

maupun alat.

Kegunaan jangka sorong adalah:

1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara

diapit.

2. Untuk megukur sisi alam suatu benda yang biasanya

berupa lubang dengan cara diulur


3. Untuk megukur kedalam celah / lubang pada suatu benda

dengan cara menamcapkan atau menusukkan di bagian

pengukur

3.2.2 Mikrometer

Gambar 3.2 Mikrometer

Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup adalah

alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran

kecil/tipis, atau yang berbentuk pelat dengan tingkat presisi yang

cukup tinggi. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm.

3.2.3 Mistar Baja


Gambar 3.3 Mistar Baja

mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel kerja

mesin. Alat ukur ini dapat dikatakan alat ukur yang kurang presisi,

karena ia hanya melakukan pengukuran paling kecil sebesar 0,5

mm tidak dapat dilayani oleh mistar baja.

3.2.4 Meteran

Gambar 3.4 Meteran

Meter Ukur adalah alat ukur yang sangat penting

dipergunakan dalam bangunan. Setiap pekerjaan akan sering

berhubungan dengan alat ini karena semua pekerjaan pasti

berhubungan dengan ukuran.

 
 

Anda mungkin juga menyukai