Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI

A. MODEL – MODEL EFEKTIVITAS ORGANISASI


Model pengukuran organisasi menurut M. Sters ada dua kelompok :

1. Ukuran Efektivitas yang Univariasi


Studi Univariasi selalu menggunakan salah satu dari ukuran – ukuran
sebagai variabel yang menentukan atau membandingkan variabel ini
dengan variabel lain – lain yang bebas untuk mempelajari saling
hubungannya.
Diantara ukuran Univariasi efektivitas organisasi antara lain :

 Efektivitas Keseluruhan : sejauh mana


organisasi melaksanakan tugas pokoknya atau mencapai semua
sasarannya. Penilaian umum dengan sebanyak mungkin criteria
tunggal dan menghasilkan penilaian umum mengenai efektivitas
organisasi.
 Kualitas : Kualitas dari jasa atau produk
primer yang dihasilkan oleh organisasi. Ini mungkin mempunyai
banyak bentuk operasional, terutama ditentukan oleh jenis produk atau
jasa yang dihasilkan.
 Produktivitas : Kuantitas atau volume
dari produk atau jasa pokok yang dihasilkan organisasi. Dapat diukur
menurut tiga tingkatan : tingkatan individual, kelompok dan
keseluruhan organisasi.
 Kesiagaan :Penilaian menyeluruh
sehubungan dengan kemungkinan, bahwa organisasi mampu
menyelesaikan sesuatu tugas khusus dengan baik jika diminta.
 Efesiensi : Nisbah yang mencerminkan
perbandingan beberapa aspek prestasi unit terhadap biaya untuk
menghasilkan prestasi tersebut. contoh : berapa biaya yang
dikeluarkan untuk tiap unit produksi, jumlah waktu, turun mesin, tingkat
penyelesaian rencana, standar karya, atau lain – lain patokan yang
dipenuhi.
 Penilaian Oleh Pihak Luar : Penilaian
mengenai organisasi atau unit organisasi oleh mereka ( individu atau
organisasi ) dalam lingkungannya, yaitu pihak – pihak dengan siapa
organisasi itu berhubungan.

2. Ukuran Efektivitas yang Multivariasi


Salah satu usaha pertama untuk mengadakan rancangan multivariasi
terhadap penilaian efektivitas organisasi dilakukan oleh Georgopoulos dan
Tannenbaum yang meninjau efektivitas organisasi dari sudut pencapaian
tujuan, berpendapat bahwa rumusan keberhasilan organisasi harus
mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga
mekanismenya mempertahankan diri dan mengejar sasarannya. Dengan
kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sarana
maupun tujuan – tujuan organisasi.
B. MASALAH – MASALAH DALAM PENGUKURAN EFEKTIVITAS
ORGANISASI
1. Masalah kesahihan susunan
Apakah benar hipotesis yang kita susun itu merupakan variabel yang
mempengaruhi efektivitas organisasi.
Misalnya : Kepuasan Kerja sebagai susunan yang merupakan
pertalian beberapa perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan, upah,
teman kerja, dls.

2. Masalah stabilitas kriteria


Banyak sekali dari kriteria evaluasi yang digunakan ternyata relatif
tidak stabil setelah beberapa waktu. Artinya, kriteria yang dipakai untuk
mengukur pada suatu mungkin tidak dapat lagi dipergunakan untuk
waktu berikutnya.

3. Masalah persepektif waktu


Perbedaan waktu dalam melakukan pengukuran efektivitas organisasi
akan memberikan hasil yang berbeda. Misalnya : waktu jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang akan berbeda hasilnya.

4. Masalah kriteria ganda


Salah satu keuntungan Multivariasi adalah mendapatkan hasil yang
komperhensif, akan tetapi hal ini akan menimbulkan permasalahan
baru apabila kriteria yang dipakai menimbulkan pertentangan satu
sama lain. Misalnya : faktor produktifitas dapat dicapai manakala
memaksa para pekerja untuk berusaha lebih giat, tetapi disisi lain hal
ini akan menimbulkan rendahnya kepuasan kerja.

5. Masalah ketelitian pengukuran


Sering kali pengukuran yang dilaksanakan itu cenderung pada
penelitian yang sifatnya kuantitatif, yang hanya menghasilkan angka –
angka saja. Maka agar menghasilkan suatu pengukuran yang teliti
tentunya harus diimbangi pula dengan pengukuran yang sifat kualitatif.
Sehingga pengukuran yang dihasilkan akan lebih lengkap dan
sempurna.

6. Masalah kemungkinan generalisasi


Agar hasil pengukuran yang dilakukan dapat digeneralisasi ke
organisasi lainnya, maka dalam pemilihan kriteria variabel harus
diperhitungkan yang seksama, supaya apa yang dihasilkan dapat
digunakan pada organisasi lainnya.

7. Masalah relevansi teoritis


Masalah teori yang dipakai agar diusahakan relevan atau sesuai
dengan kriteria faktor – faktor yang diteliti, sehingga hasil daripada
pengukuran akan memberikan perbaikan atau masukan terhadap
efektivitas organisasi itu.

8. Masalah tingkat analisis


Seringkali analisis yang dilakukan itu hanya ingin mengetahui tingkat
efektivitas organisasi itu saja, tanpa memperdulikan bagaimana
meningkatkan hubungan antar individu yang ada dalam organisasi itu
guna mencapai efektivitas organisasi.

Anda mungkin juga menyukai