Anda di halaman 1dari 16

SEORANG LAKI-LAKI USIA 52 TAHUN DENGAN

HEMATEMESIS-MELENA E.C RPTUR VARISES


ESOFAGUS: LAPORAN KASUS

A 52 Years Old Men With Hematemesis-Melena E.C. Ruptured Esophagal Varices: A


Case Report

Herdea Syafitri1, Auliya Andriyati2


1
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo
Korespondensi: Herdea Syafitri. Alamat email: syafitriherdea@gmail.com

ABSTRAK
Varises esofagus adalah distensinya vena submukosa dalam lumen esofagus pada pasien yang
mengalami hipertensi vena portal. Sirosis hati paling sering menyebabkan hipertensi portal. 50% pasien
sirosis hati akan terbentuk varises esofagus. Penampilan klinis pasien dapat berupa Hematemesis dan
Melena. Morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi pada perdarahan saluran cerna bagian atas adalah
Perdarahan varises esofagus dibandingkan dengan perdarahan saluran cerna bagian atas lainnya.
mortalitas varises esofagus mencapai 30–50% bila tidak di terapi, namun mortalitasnya dapat menurun
20% apabila dilakukan terapi. Maka, Pasien yang dicurigai dengan perdarah varises esofagus
memerlukan pemeriksaan standar baku yaitu pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi (EGD), untuk
menegakkan diagnostik pasien. Kami melaporkan bahwa seorang pria berusia 52 tahun dengan
diagnosis hematemesis dan melena et causa ruptur varises esofagus dengan riwayat sirosis hepatis.
Pasien datang dengan keluhan muntah darah disertai BAB hitam. Pemeriksaan fisik didapatkan ascites.
Pemeriksaan laboratorium sugestif sirosis didapatkan albumin rendah, rasio AST:ALT >1, peningkatan
bilirubin total dan direk, perpanjangan PT dan peningkatan INR. Pemeriksaan EGD didapatkan varises
esofagus derajat 3 dan gastropati hipertensi portal. Terapi yang diberikan merupakan terapi suportif dan
simtomatis. Keluhan sudah berkurang dan kondisi pasien jauh lebih baik sehingga pasien dipulangkan.
Kata Kunci: Varises Esofagus, Esofagogastroduodenoskopi(EGD),Hematemesis,Melena
ABSTRACT
Esophageal varices are distension of the submucosal veins within the esophageal lumen in
patients with portal venous hypertension. Liver cirrhosis is the most common cause of portal
hypertension. 50% of patients with liver cirrhosis will develop esophageal varices. The clinical
appearance of the patient may be Hematemesis and Melena. The higher morbidity and mortality of upper
gastrointestinal bleeding is esophageal variety compared to other upper gastrointestinal bleeding.
esophageal mortality varies, reaching 30–50% if not treated, but mortality can decrease by 20% if
treated. Therefore, patients suspected of having esophageal varices require a standard examination,
namely an esophagogastroduodenoscopy (EGD) examination, to confirm the patient. We report that a 52-
year-old man with a diagnosis of hematemesis and melena et causa ruptured esophageal varices with a
history of hepatic cirrhosis. The patient came with complaints of vomiting blood with black stools.
Physical examination revealed ascites. Laboratory tests suggestive of cirrhosis revealed low albumin,
AST:ALT ratio >1, increased total and direct bilirubin, increased PT and increased INR. EGD
examination revealed grade 3 esophageal varices and portal hypertension gastropathy. The therapy given
is supportive and symptomatic therapy. Complaints have decreased and the patient's condition is much
better so the patient is discharged.

Keywords: Esophageal varice, Esophagogastroduodenoscopy(EGD), Hematemesis, Melena

519
ISSN : 2721-2882
PENDAHULUAN Hipertensi vena potra yaitu terjadi tekanan

Salah.satu.penyakit.yang.sering.dijump aliran darah yang meningkat dalam vena

ai.di.bagian.gawat.darurat.rumah.sakit portal >10 mmHg dan menetap, namun

adalah Perdarahan akut_Saluran Cerna pada saat keadaan normal tekanan vena

Bagian Atas (SCBA). Pasien sebagian besar portal sekitar 5 –10 mmHg. Sirosis hati

datang_dalam kondisi yang stabil dan penyebab paling sering hipertensi vena

sebagian_pasien lainnya datang dengan portal. Pasien denga sirosis_hepatis 50%

keadaan_gawat_darurat_yang dapat membentuk_varises esofagus, dan

memerlukan_tindakan_yang_cepat_dan 1/3_pasien_denganvarises esofagus dapat

tepat.2 menyebabkan adanya perdarahan

Perdarahan SCBA merupakan yang_hebat semasa hidupnya.1-3

perdarahan yang berasal dari esofagus Morbiditas dan mortalitas pada_pasien

sampai ligamentum of Treitz. Saluran cerna dengan kasus

bagian atas merupakan tempat yang sering perdarahan_saluran_cerna_bagian atas

mengalami perdarahan. Dari seluruh kasus mempunyai rata-rata yang tinggi pada

perdarahan saluran cerna sekitar 80% pasien akibat dari perdarahan varises

sumber perdarahannya berasal dari esofagus dibandingkan karena penyebab

esofagus,gaster dan duodenum.3 perdarahan pada SCBA_lainnya.

Penampilan klinis pasien dapat berupa Mortalitas pasien varises esofagus 30–50%

Hematemesis yaitu Muntah darah segar Bila tidak di terapi, namun mortalitasnya

berwarna merah maupun kecoklatan karena bisa menurun hingga 20% bila dilakukan

tecampur asam lambung dan melena yaitu terapi. Hari pertama hingga beberapa

buang air besar berwarna hitam seperti teh minggu perdarahan awal menyebabkan

atau aspal.1,3 angka kematian tertinggi, oleh karena itu

Varises esofagus adalah distensinya perlu dilakukan intervensi dini untuk

vena lumen submukosa esofagus yang mempertahankan keberlangsungan

mengalami hipertensi vena porta. langsungan kehidupan pasien. Perlu

520
ISSN : 2721-2882
dilakukan Intervensi sedini_mungkin esofagus_saat adanya_perdarahan terutama

karena sangat penting dilakukan untuk pada pasien dalam keadaan darurat.

mengetahui_perdarahan yang terjadi pada LAPORAN KASUS


Seorang pria dengan inisial Tn. N
saluran gastrointestinal_karna bisa
berusia 52 tahun datang ke IGD RSUD Ir.
mengancam jiwa, sehingga_penanganan
Soekarno Sukoharjo pada tanggal 6 Juli
perlu dilakukan dengan segera dan_ tepat_
2021 dengan keluhan muntah darah.
dalam penanganan kegawat daruratan
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis
medis agak tidak terjadi sesuatu
pada tanggal 7 Juli 2021 di Bangsal
yang_tidak_diharapkan.3
Flamboyan RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo.
Kasus_perdarahan pada varises_
Keluhan utama yang dirasakan pasien
esofagus perlu dilakukan pemeriksaan
adalah muntah darah. Muntah darah sejak 1
endoskopi_dalam menentukan_ diagnosis
hari MRS. Muntah darah sebanyak 5 kali
pasti, penilaian _varises esofagus dan_
sehari. Muntah darah berwarna merah
perencanaan supaya tepat dalam
kehitaman bergumpal-gumpal. Volume
memberikan tatalaksana_ untuk penyebab
muntahan sebesar 1/2 ember kecil. Hal ini
perdarahan.4-6
baru pertama kali dialami pasien. Selain itu
_Perdarahan akibat rupturnya varises
pasien mengeluhkan BAB hitam cair. BAB
esofagus perlu tatalaksanaan_ terapi
hitam cair sejak 1 bulan SMRS, namun
farmakologis dan non_ farmakologi yaitu
untuk 3 BAB terakhir volumenya cukup
terapi endoskopi seperti sclerotherapy dan_
banyak. Pasien juga mengeluhkan perutnya
ligation, tamponade _balon, TIPS (Trans
membesar dan terasa penuh. Perut
Jugular Intrahepatic portosistemic shunt)
membesar perlahan-lahan selama 2 bulan
dan juga operasi.2,7,8_
ini. Lemas, penurunan berat badan, dan
Laporan kasus_ditulis bertujuan
nafsu makan dirasakan sejak 3 bulan
meningkatkan pememahan_anatomi,
terakhir. Pasien rutin minum obat dari
phatofisiologi, penegakan diagnostik_dan
dokter sejak 3 bulan terakhir.
talaksanaan_yang tepat pada ruptur varises

521
ISSN : 2721-2882
Anamnesis sistem tidak didapatkan pernah mengonsumsi alkohol namun sudah

pusing, nyeri kepala, dan demam. Palpitasi lama berhenti.

dan nyeri dada disangkal. Pada sistem Hasil pemeriksaan yang diperoleh dari

respirasi, keluhan sesak nafas dan batuk rekam medis pasien pada saat kunjungan

disangkal. Keluhan mual diakui. Sistem awal di IGD, keadaan umum pasien sedang,

muskuloskeletal akral dingin disangkal, compos mentis. Pemeriksaan tanda vital

edem ekstremitas disangkal. Pasien juga tekanan darah (TD) 89/58 mmHg.

mengeluhkan nyeri pada bagian abdomen respiratory rate (RR) 20x/menit, denyut

kanan atas dan rasa tidak nyaman pada nadi (HR) 123x/menit, suhu (T) 36,4OC

perut. Pada sistem urogenital kencing dan saturasi oksigen (SpO2) 99%.

warna seperti teh diakui, sistem integument Pemeriksaan pada tanggal 7 Juli 2020

pruritus disangkal. di Bangsal Flamboyan didapatkan keadaan

Riwayat penyakit dahulu, keluhan umum pasien sedang, kesadaran compos

serupa sebelumnya disangkal. Riwayat mentis. Pemeriksaan tanda vital tekanan

hipertensi disangkal, penyakit asma darah (TD) 110/70 mmHg. Respiratory rate

disangkal, penyakit jantung disangkal, (RR) 16x/menit, denyut nadi (HR)

riwayat diabetes mellitus disangkal, riwayat 91x/menit, suhu (T) 36,6OC dan saturasi

alergi disangkal. Riwayat pernah rawat inap oksigen (SpO2) 99%.

sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga Pemeriksaan fisik pasien, mata

dengan keluhan serupa disangkal, hipertensi didapatkan adanya konjungtiva anemis

disangkal, penyakit asma disangkal, (+/+), atrofi papil lidah (-), stomatitis (-),

penyakit jantung disangkal, dan riwayat leher didapatkan tidak ada pembesaran

diabetes mellitus disangkal. kelenjar getah bening dan tiroid. Pada

Riwayat sosial dan kebiasaan, pasien pemeriksaan dada (Thorak), inspeksi

bekerja sebagai sopir. Pasien sering makan bentuk dada normal, pergerakan dada tidak

diluar. Pasien sehari-hari tinggal bersama ada yang tertinggal, gerak ictus cordis tidak

istri dan keluarganya. Pasien mengaku terlihat, palpasi pergerakan dada simetris,

522
ISSN : 2721-2882
fremitus (+/+), ictus cordis tidak teraba, Globulin (H) 6,03 g/dL 2,4-3,6
Bilirubin total (H) 1,32 mg/dL <1,00
perkusi sonor pada lapang paru dan redup Bilirubin direk (H) 1,20 mg/dL 0-0,25
Bilirubin indirek 0,12 mg/dL 0-0,85
SGOT/AST (H)131,7 U/L <38
pada jantung, tidak ada pelebaran batas
SGPT/ALT (H) 58,3 U/L <41
Glukosa 2JPP (H) 143,6 mg/dL <140
jantung, auskultasi pada paru suara dasar Kreatinin 0,50 mg/dL 0,7-1,36
Ureum 15,7 mg/dL 15-45
vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-), bunyi Asam Urat 1,7 mg/dL 3,4-7,0
Seroimunologi 2 Juli 2021
jantung I,II reguler. Pada pemeriksaan HBsAg Reactive NR
Darah 6 Juli 2021
abdomen, inspeksi tampak distensi Leukosit (H) 21,4x103/uL 3,8-10,6
Eritrosit (L) 2,58x106/uL 4,4-5,90
abdomen, auskultasi bising usus (+), Hemoglobin (L) 8,1 g/dL 13,2-17,3
Hematokrit (L) 24,1 % 40-52
RDW-CV (H) 17,6% 11,5-14,5
perkusi didapatkan hepatomegali, shifting
Neutrofil (H) 84,3% 53-75
Limfosit (L) 10,5% 25-40
dullness (+), palpasi didapatkan nyeri Eosinofil (L) 0,10% 2,0-4,0
Kimia Klinik 6 Juli 2021
tekan abdomen regio hipocondriaca dextra Ureum (H) 58,5 mg/dL 0-31
SGOT (H) 142,2 mg/dL 0-30
(+), hati teraba keras dan tajam. Lien dan SGPT (H) 55,4 mg/dL 0-50
Koagulasi 6 Juli 2021
ginjal tidak teraba. Pemeriksaan ekstremitas Pasien (PT) (H) 12,90 detik 9,90-11,8
INR (PT) (H) 1,22 0,81-1,21
didapatkan akral hangat, edema (-), CRT <2 Pasien (APTT) 24,10 detik 24,8-34,4
Darah Rutin 7 Juli 2021
Leukosit (H) 17,8x103/uL 3,8-10,6
detik.
Eritrosit (L) 2,14x106/uL 4,4-5,90
Hemoglobin (L) 6,5 g/dL 13,2-17,3
Pemeriksaan penunjang laboratorium Hematokrit (L) 19,7 % 40-52
Darah Rutin 9 Juli 2021
yang dilakukan meliputi darah rutin, kimia Leukosit (H) 18,4x103/uL 3,8-10,6
Eritrosit (L) 2,18x106/uL 4,4-5,90
klinik, koagulasi, dan seroimunologi. Hasil Hemoglobin (L) 6,6 g/dL 13,2-17,3
Hematokrit (L) 19,3 % 40-52
laboratorium terlihat dalam tabel 1. (Sumber: Data rekam medis)

Tabel 1. Hasil Laboratorium


Jenis Hasil Nilai
Pemeriksaan Pemeriksaan Normal
Darah 2 Juli 2021
Leukosit 9,4x103/uL 3,8-10,6
Eritrosit (L) 3,4x106/uL 4,4-5,90
Hemoglobin (L) 10,2 g/dL 13,2-17,3
Hematokrit (L) 31,5 % 40-52
MCV 91,6 fL 80-100
MCH 29,7 pg 26-35
MCHC 32,4 g/dL 32-37
Trombosit 409x103/uL 150-450
Kimia Klinik 2 Juli 2021
Protein Total (H) 9,1 g/dL 6,7-8,7
Albumin (L) 3,07 g/dL 3,5-5,0

523
ISSN : 2721-2882
(Sumber: Data rekam medis)
Interpretasi:
Varises esofagus derajat 3
Gastropati hipertensi portal

Pengobatan yang diterima Tn. N saat di

IGD antara lain infus NaCl 0,9% dan

somatostatin 20 tpm, injeksi somatostatin

intra vena bolus 1/2 ampul, injeksi vitamin

K 1 ampul/8 jam, injeksi omeprazole 1

ampul/12 jam, injeksi ceftriaxone 1 gr/8

jam, injeksi ondansetron 1 ampul/8jam.

Sedangkan terapi yang diberikan di bangsal

saat dirawat antara lain infus NaCl 0,9% 20


Gambar 1. Rontgen Thorax
(Sumber: Data rekam medis) tpm, sandostatin 20tpm, injeksi omeprazole
Interpretasi:
Pulmo dalam batas normal 1 ampul/12 jam, injeksi ceftriaxone 1 gr/8
Besar cor normal
jam, injeksi ondansetron 1 ampul/8jam,

injeksi vitamin K 1 ampul/8 jam, injeksi

asam traneksamat 1 ampul/8 jam, curcuma

3x1, propanolol 2x10 mg, laktulosa 3x1,

dan spironolacton 2x25mg. Pada pasien

dilakukan ligasi varises esofagus serta

transfusi PRC.
Gambar 2. EKG
(Sumber: Data rekam medis) Tabel 2. Hasil Follow Up
Interpretasi: Tanggal 8 Juli 2021
Sinus takikardi Subjective BAB hitam, perut terasa
penuh, kencing warna seperti
teh, nafsu makan ↑, tidak bisa
tidur, lemas

Gambar 3. EGD

524
ISSN : 2721-2882
Objective TD 110/70mmHg, HR Objective TD 110/70mmHg, HR 81x/menit,
110x/menit, Suhu 36,8oC, SpO2 Suhu 36,7oC, SpO2 98%, RR
98%, RR 16x/menit, 16x/menit, konjungtiva anemis
konjungtiva anemis (+/+), sklera (+/+), sklera ikterik (-/-),
ikterik (-/-), pembesaran KGB (- pembesaran KGB (-/-), distensi
/-), distensi abdomen (+), ascites abdomen (+), ascites (+)
(+)

Assesment Melena, Sirosis Hepatis,


Hepatitis B Assesment Sirosis Hepatis dengan ruptur
Planning Infus NaCl 0,9% 20 tpm + Varises Esofagus, Hepatitis B
sandostatin 1 amp drip
Inj OMZ 1 amp/12 jam
Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam Planning Laktulosa 3x1
Inj Vitamin K 1 amp/8 jam Spironolacton 2x25mg
Inj Ondansetron 1 amp/8 jam BLPL
Inj Asam traneksamat 1 amp/8
(Sumber: Data sekunder)
jam
Curcuma 3x1 tablet DISKUSI
PRC 2 kolf + Inj Dexametasone
1 amp tiap kolf 1. Definisi
EGD bila Hb naik
Varises_ esofagus_merupakan

Tanggal 9 Juli 2021 pembesaran abnormal_yang terjadi pada


Subjective BAB hitam ↓, perut terasa
penuh ↑, kencing warna vena_yang_ terletak_ _pada
seperti teh, nafsu makan ↑↑
Objective TD 110/70mmHg, HR esofagus_atau_kerongkongan. Kondisi _ini
86x/menit, Suhu 36,3oC, SpO2
98%, RR 16x/menit, terjadi_ akibat_ hipertensi__portal, _yaitu
konjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-), pembesaran KGB (-
/-), distensi abdomen (+), ascites
meningkatnya_ tekanan_ di dalam_ vena_
(+)
Assesment Sirosis Hepatis dengan ruptur porta. Apabila terjadi rupture akan muncul
Varises Esofagus, Hepatitis B
Planning Infus RL 16 tpm dengan manifestasi klinis hematemesis dan
Inj OMZ 1 amp/12 jam
Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam melena.1-3
Curcuma 3x1 tablet
Propanolol 2 x 10mg 2. Etiologi
PRC 1 kolf
Inj Dexametasone 1 amp
Varises. esofagus. dan. hipertensi.
Tanggal 10 Juli 2021
Subjective Tidak bisa BAB, perut terasa portal terjadi. karena. adanya pengaruh dari
penuh
aliran vena darah. Diklasifikasikan etiologi

penyebab varises esofagus yaitu prehepatik,

intrahepatik, dan pascahepatik. Prehepatik

dikarenakan adanya trombosis pada vena.

525
ISSN : 2721-2882
.plenik, .trombosis pada vena. porta. dan. tingga.menjadi .perdarahan. 1,3

adanya .kompresi ekstrinsik. pada. vena. Tingkat keparahan penyakit hati

.porta. .Intrahepatik disebabkan oleh adanya berhubungan dengan terjadinya varises

Fibrosis hipertensi portal idiopatik, hepatik gastroesofagus. Penggunaan sintem Child-

kongenital, sirosis bilier primer, Pugh Clasification untuk menilai keparahan

tuberkulosis, hepatitis aktif kronis, sirosis hati(Tabel.2). (Child-Pugh.C)

schistosomiasis, sirosis. virus. hepatitis. .B, dibuakan untk menilai penyakit hati dengan

sirosis.alkoholik, Penyakit.Wilson, sirosis. .tingkat keparahan. yang. berat, perdarahan

virus. hepatitis. .C, hepatitis fulminant dan berulang dapat terjadi pada .varises

defisiensi. antitripsin. .alfa-1. Post hepatic .esofagus . yang ..lebih .besar

disebabkan oleh Trombosis vena kava .dibandingkan .pasien dengan tingkat.

inferior, Sindroma Budd-Chiari, Penyakit .keparahan penyakit .hati yang .lebih

hati venooklusif dan Perikarditis .ringan (Child-Pugh B).1,6,8,9.

konstriktif. 6,7 Tabel 3. .Epidemiologi.varises.esofagus.dan


hubungannya.dengan.penyakit hati1
3. Epidemiologi

Bagian yang paling sering terjadinya

varises esofagus yaitu di bagian distal

walaupun terbentuknya varises. .dapat

terjadi.di lokasi manapun sepanjang.


Tabel 4. Klasifikasi.beratnya.sirosis.dari
.saluran .gastrointestinal. Pasien dengan
Child-Pugh1.
sirosis,.50% .dapat berubah menjadi

varises.gastro esofagus kemudian terbentuk

varises esofagus 30 hingga 70% (Tabel 1).

.Varises yang kecil pada pasien pasien

sekitar 4–30% dapat terjadi perubahan

menjadi. varises. yang. besar pada setiap.

tahunnnya, oleh sebab itu.punyai. .risiko

526
ISSN : 2721-2882
Terapi yang perlu diberikan untuk portal .tidak dapat. diturunkan dikarena

perdarahan akibat ruptur varises esofagus .terdapat peningkatan aliran vena porta dan

sudah banyak.dilakukan dan tahanan yang tinggi. Kolaterale.

dikembangkan.akan tetapi angka berkisar .portosystemic .terbentuk .karena dilatasi

antara 8 hingga 10% untuk mortalitasnya, serta pembukaan .aliran .vaskular .yang

relatif tidak berubah. Bisa .karna dapat memperhubungkan. antara.sistim

peningkatan jumlah kasus pada .perdarahan .vena .cava .superior et inferior dengan

komorbiditas yang menyertai pada dengan vena porta. Pelksus vena esofagus di alirkan

usia lanjut.9 oleh aliran kolateral esofagus. .sehingga

4. Patofisiologi dapat.terbentuknya hubungan aliran anatara

Penyakit kronis pada hati memiliki fase varises esofagus yaitu antara vena kava dan

akhir .yaitu sirosis hati .yang sering vena porta.1,11,13.

dijumpai menyebabkan hipertensi pada 5. Diagnosis


Varises esofagos,.gejala yang didaptkan
vena porta. Vena porta memiliki tekanan
tidaklah khas apabila belum terjadinya
yang berasal.dari .tahanan . intrahepatik
ruptur dan .tidak ada .perdarahan
vaskuler. .dan .aliran .portal bed. .Sirosis
gastrointestinal. .Sehingga, apabila
hepatis, tahanan. vaskuler.terjadi
diagnostik..penyakit sirosis hepatis telah
.peningkatan .baik pada vaskuler
ditegakkan perlu dilakukan skrining
intrahepatik .maupun aliran vena porta.1
diagnosis menggunakan pemeriksaan
Apabila terjadi obstruksi pada
standar baku emas yaitu
aliran darah vena porta yang disebkan oleh
esofagogastroduodenoskopi (EGD) .supaya
apapun, dapat mengakibatkan
dapat mengetahui apakah ada.varises
.meningkatnya tekanan pada vena portal.
.esofagus. sirosis pada pasien.tidak
Tingginya .tekanan pada .vena .porta dapat
didapatkan varises dengan. kompensata
menyebabkan .adanya portosistemik
dilakukan pengulangan EGD. .dalam .2
kolateral, walaupun bisa jadi adanya faktor
sampai 3 .tahun, namun apabila didapatkan
penyebab lain. Meskipun.terjadi hipertensi

527
ISSN : 2721-2882
ukuran kecil pada varises, untuk. EGD dengan cara menelan barium sehingga

dilakukan pemeriksaan dengan dapat dilihan gambaran esofagus dan

pengulangan setiap .1 hingga 2 tahun. lambung, serta pemeriksaan angiografi

.Pasien dengan.sirosis hepatis v.porta .dan pemeriksaan manometri.1,6,13.

.dekompensataa, perlu dilakukan skrining Sangat .penting melakukan

EGD untuk pemeriksaan.setiap tahunnya. pemeriksaan untuk menilai. .besar .varises

Pemeriksaan edoskopi apabila dipandang .dan .lokasi .apakah di lambung atau di

dari efektivitas masih merupakan esofagus, perdarahan yang pertama atau

kontroversi apabila peninjauan biaya, dalam perdarahan yang berulang, tanda adanya

.keadaan yang. .tertentu hanya perdarahan yang akan terjadi (imminent),

.menggunakan .gambaran klinis saja, serta mungkin untuk mengetahui berat dan

Prediksi ukuran besarnya varises dapat penyebab dari penyakit hati.1

digunakan perhitungan .rendahnya jumlah Tabel 5. Glasgow-Blatchford skor


(GBS)
platelet.6.

Sebelum dilakukan endoskopi, perlu

dilakukan pengukura terlebih dahulu

apakah perlu dilakukan intervensi atau tidak

menggunakan Glasgow-Blatchford skor

(GBS) untuk menilai kemungkinan bahwa

orang dengan perdarahan gastrointestinal

atas perlu atau tidak untuk dilakukan

intervensi endoskopi.

Apabila standar baku emas tidak

tersedia atau tidak dapat dikerjakan, USG

dopler dapat menjadi pilihan dalam

pemeriksaan diagnostik. Radiografi juga

bisa menjadi pilihan untuk pemeriksaan

528
ISSN : 2721-2882
Varises .esofagus .dimulai .dari (cherry.red.spots).8.

.esofagus bagian. distal. .dan .meluas Identifikasi Varises. .esofagus

.hingga .ke.esofagus proksimal. atau .lebih .telah dilakukan pada. .pasien .dengan

.lanjut. .Berikut .adalah derajat. .dari .sirosis, sebesar 25-35 % .risiko .terjadinya

.varises .esofagus .berdasarkan gambaran .perdarahan .varises dapat terjadi. Oleh

endoskopis. (Gambar.4).2. karena prognosis sirosis hati bisa menjadi

.buruk .dengan .adanya .perdarahan

.varises, .maka .penting .untuk dilakukan

indentifikasi pada pasien .yang berisiko.

.tinggi untuk .pencegahan .kejadian

Gambar.4. Derajat.varises.esofagus2. perdarahan.pertama. Pada .varises .esofagus

Pada pemeriksaan. .endoskopi yang terjadi perdarahan biasanya. masif dan

.didapatkan gambaran. derajat..1, adanya tanpa. .rasa .sakit, .serta dapat .berhubungan

.dilatasi .vena . (<5 mm) .yang .masih dengan.tanda .perdarahan

.berada .sekitar .daerah .saluran.cerna.lainnya, seperti..takikardi

esofagus..Pada.derajat.2.terdapat.adanya.dil .dan .syok. .Faktor .risiko

atasi vena. perdarahan.pada.pasien.dengan.varises.esof

(>5.mm).menuju.kedalam.lumen.esofagus agus

tanpa.disertai.adanya.obstruksi. .Pada adalah.derajat.hipertensi.portal.dan.ukuran.

.derajat .3 terdapat .dilatasi.yang .besar .dan dari varises. Apabila tekanan portal < 12

.berkelok-kelok, pembuluh.darah .menuju mmHg, Varises esofagus sangat tidak

.lumen.esofagus yang. mungkin untuk terjadi perdarahan.6,8.

.dapat.menimbulkan.obstruksi.Sedangkan Perdarahan. .varises dapat

pada.derajat. .4 .terdapat .obstruksi .pada .didiagnosis atas. berdasarkan .satu temuan

.lumen esofagus. yang .hampir .lengkap, .pada .endoskopi, yaitu..tampak .adanya

.dengan .tanda bahaya. yang bisa white nipple, .perdarahan aktif. dan .bekuan

menyebabakan .terjadinya perdarahan. .darah .pada .varises.1 Sedangkan. .adanya

529
ISSN : 2721-2882
.red .wale .markings .atau cherry.red .spots farmakoterapi yang direkomendasikan

.merupakan .penandakan bahwa .baru .saja untuk pentatalaksanaa perdarahan varises

.mengeluarkan .darah .atau adanya .risiko esofagus yaitu: terlipresin dan vasopresin.2

.akan .terjadinya .perdarahan.2 Vasopresin merupakan

6. Tatalaksana vasokonstriktor yang kuat dan efektif dalam

Tujuan dari penatalaksanaan pada menurunkan tekanan vena portal dengan

perdarahan gastrointestinal yaitu untuk menurunkan aliran darah pada vena portal

menstabilkan .hemodinamik, yang menyebabkan vasokonstriksi

.meminimalkan terjadinya .komplikasi .dan splanknik.

.mempersiapkan terapi. .yang .efektif .untuk Terlipresin merupakan turunan dari

.mengontol vasopresin sintetik yang bekerja long acting

perdarahan..Resusitasi.awal.harus.menggun dan lepas lambat. Efek samping terdadap

akan cairan. .intravena .dan .produk .darah, kardiovaskuler lebih sedikit dibandingkan

.serta pentingnya..perlindungan. pada dengan vasopresin. Pada pasien

.saluran .nafas. terdiagnosis sirosis hepatis dengan

Setelah.dicapai.hemodinamik.yang.stabil, hipertensi vena porta dapat terjadi

.tetapi tetap terjadi .perdarahan, .hendaknya vasodilatasi akibat sirkulasi yang

.dilakukan pemeriksaan. .endoskopi .untuk hiperdinamik. Terlipresin dapat

.melihat sumber perdarahan, .dan perlu memodifikasi sistem hemodinamik dengan

.identifikasi bahwa ada kemungkinan. menurunkan cardiac output dan

menggunakan .pilihan .terapi seperti meningkatkan tekanan darah arteri dan

.skleroterapi, .injeksi .epineprin .atau tahanan vaskuler sistemik. Terlipresin

elektrokauter. memiliki efek yang menguntungkan untuk

Terapi.Farmakologi. pasien dengan kegagalan hepatorenal, yaitu

Pemberian. .farmakoterapi yaitu dengan sirosis dekompensata dan kegagalan

bertujuan untuk .menurunkan .tekanan fungsi ginjal. Dengan demikian, dapat

intravena dan tekanan vena porta. Dua digunakan untuk mencegah penyakit gagal

530
ISSN : 2721-2882
ginjal yang sering terjadii bersamaan pada .medikamentosa .dengan .vasopresin

pasien dengan perdarahan varises esofagus. .atau.tamponade.balon. Tamponade..balon

Terapi Endoskopi dapat dilakukan apabla terapi endoskopi

Terapi. .endoskopi .pada .kasus bukan merupakan pilihan atau tindakan

perdarahan. .varises dapat dilakukan supaya yang dilakukan setelah endoskopi, TIPS

mencapai..homeostasis. atau operasi .yang gagal. .Terapi .endoskopi

Pemeriksaan.Endoskopi .terdiri .dari terapi ligasi .dan

juga.berguna.sebagai.indikator.prognosis.ris skleroterapi.2,13.

iko terjadinya perdarahan. berulang. Tindakan. operadi dilakukannya ligasi

.Teknik endoskopi. .yang .digunakan .untuk pada lesi bertujuan. .untuk .merangsang

.mencapai homeostasis. .adalah .dengan .trombosis sehingga terjadi .nekrosis .dan

memutuskan pada aliran. .darah .kolateral terbentuknya parut..Keuntungan dari .terapi

.dengan cepat dengan skleroterapi atau ligasi yaitu memiliki komplikasi yang

.ligasi .karena .trombosis. Endoskopi. juga rendah, dibandingkan dengan skleroterapi

.dapat .dilakukan .pada .pasien dengan. yang .secara .keseluruhan

.varises .esofagus .sebelum terjadinya morbiditas.dan.mortalitas.karena

perdarahan..pertama .terjadi, .setelah perdarahannya lebih.tinggi, serta. terjadinya

perdarahan .pertama .terjadi .dan .saat .perdarahan .ulang

perdarahan .berlangsung.2,15. jarang.terjadi.dibandingkan.dengan.sklerote

Pilihan terapi untuk .perdarahan rapi. Kerugiannya. terapi ligasi yaitu

.varises yaitu .dengan memberikan .terapi adanya keterbatasn .pandangan .pada .kasus

.endoskopi. Terapi. endoskopi. .terbukti .perdarahan yang masih.masif, .sebab.darah

terapi yang .efektif untuk .mengendalikan yang berkumpul dalam ruang esofagus.

.perdarahan .aktif sehingga mortalitas .akan .menghalangi dan metutup plastik.

dapat. diturunkan selain itu juga efektif .dimana .pita .elastik .akan dipasang.

untuk mencegah. .perdarahan varises. yang Penggunaan terapi ligasi dilakukan dengan

.berulang .di .bandingkan dengan terapi. memasukan varises kemudian di.tarik ke

531
ISSN : 2721-2882
.dalam .ujung .endoskopi kemudian ligasi .tidak.berhenti.atau.perdarahan yang gagal.

dengan.menggunakan pita.plastik. 2,13 .dengan .terapi .farmakoterapi, skleroterapi

Terapi yang menggunakan atau ligasi.2,11,13.

tamponade balon diprinsipkan adanya

kompresi secara eksternal. .pada

.perdarahan .varises .dengan

pengembangan.balon. .Tamponade .balon

sangat tepat. .di .lakukan .apabila .pilihan

.endoskopik emergensi. tidak ada .atau


,11
Gambar.6. Skema.pemasangan.TIPS2
.setelah .tindakan endoskopik, . TIPS atau Operasi.

.operasi .gagal. 2,16 Operasi dilakukan dengan prinsi

Transjugular. .Intrahepatic melakukan pembedahan pada anastomosis

.Portosistemic Shunt. (TIPS) . portosistemik. Pada saat kegawat daruratan

TIPS adalah .cara yang dilakukan perlu dipertimbangkan katerna tidak praktis

.untuk menurunkan. .tahanan .aliran pada sehingga dibandingkan dengan TIPS angka

vena .porta dengan. .cara .shunt . mortalitas pada operasi sangat tinggi.2

(memotong) aliran melalui.pembuluh vena 7. Prognosis

di .hati. Pada.prinsipnya yaitu Mengetahui prognosis pada pasien bisa

.menghubungkan cabang .vena porta menggunakan Rockall Skor. Hasil <3

intrahepatik .dengan .vena hepatik. Prognosis baik, >3 prognosis buruk, >8

Memasukkan .puncture .needle melalui Risiko kematian tinggi.

kateter jugular .ke .dalam .vena .hepatik Tabel 6. Rockall Skor

.kanan. Selanjutnya. tusuk .cabang .vena

.porta intrahepatik, .lubang .tersebut

.dilebarkan dan fiksasi. .dengan .expanding

.stent. .Hal .ini merupakan. pilihan .lain


Pada yang terdiagnosis varises
atau .terakhir .pada perdarahan.yang

532
ISSN : 2721-2882
esofagus, 30% dapat terjadi perdarahan adanya.dilatasi pada vena.submukosa .yang

pada tahun pertama setelah didiagnosis. terproyeksi dalam esofagus. dan .terjadi

Keparahan penyakit hati dapat mendasari .pada .pasien .dengan hipertensi. .vena

Angka kematian akibat episode .portal .dan .dapat menyebabkan.

perdarahan.1 perdarahan .saluran .cerna .bagian .atas

Sekitar antara <10% kematian .yang .serius.

disebabkan karena adanya perdarahan .pada Menegakkan diagnosis,

pasien. .sirosis .dengan.klasifikasi.Child- Pemeriksaan endoskopi EGD perlu

Pugh A yang. .kompensata hingga >70%. .dilakukan .pada semua pasien dengan

.pada .pasien sirosis. .dengan klasifikasi perdarahan varises esofagus yang

.Child-Pugh .C. Perdarahan. .ulang .bisa merupakan standar baku, selain itu juga

.terjadi .mencapai .80% dalam..1.tahun.1. dapat menilai derajat .varises .dan

Risiko tinggi terjadinya perdarahan .penatalaksanaan yang. memungkinkan

berulang dapat terjadi pada pasien sirosis .berdasarkan .penyakit dasarnya. .

hepatis .dengan .HVPG Varises .esofagus ditatalaksana

>20%.mmHg.dalam.24 jam. terakhir .pada dengan.terapi .farmakologi dan non

.perdarahan .varises, dibandingkan.dengan farmakologi seperto tindakan endoskopi

.pasien .yang .tekanannya lebih.rendah, yaitu ligasi dan skleroterapi, TIPS,

sehingga dapat terjadi perdarahan dalam. tamponade balon dan operasi. Edukasi yang

.minggu .pertama .atau gagalnya dalam tepat penting dilakukan kepada pasien

mengontrol. .perdarahan, .dan lebih terutama menjelaskan mengenai penyakit

tinggnya mortalitas..dalam.1.tahun.1 . agar tidak terjadi perdarahan yang berulang.

Pasien. yang .tidak .dibrikan terapi


PERSANTUNAN
.60% dapat .terjadi .perdarahan .ulang .yang
Puji syukur saya ucapkan kepada
berlanjut. dalam..1-2.tahun.1
Tuhan Yang Maha Memudahkan yang telah

KESIMPULAN memberikan jalan kepada saya serta


Varises esofagus.adalah

533
ISSN : 2721-2882
melancarkan dalam pengerjaan laporan 9. Sudoyo AW, .et al.
Ilmu.penyakit.dalam. Edisi.1. .Jakarta:
kasus ini yang berjudul Hematemesis- Interna.Publishing; .2019. hal. .447-53.
10. Wilson.LMC,ed. .Patofisiologi.
melena et causa Ruptur Varises Esofagus. .Edisi.4. Jakarta:
.Penerbit.buku.kedokteran.EGC; 2017.
Terkhusus untuk pembimbing saya kepada .hal. .357-450.
11. Portalhypertension.& cirrhosis.2012.
dr. Auliya Andriyati, Sp.PD saya ucapkan Accessed. July.6, .2021.
12. Guyton.AC and .Hall.JE. .Prinsip-
terimakasih sebesar-besarnya atas prinsip.umum fungsi.gastrointestinal-
motilitas, pengaturan saraf,
bimbingan, pengalaman dan transfer ilmu dan.sirkulasi.darah. Edisi.11..Jakarta: .
buku.kedokteran EGC; .2017.
yang diberikan kepada saya dan teman- 13. Krag.A, et al..Treatment.of
acute.variceal.bleeding.
teman. .Digestive.and.liver disease.2021.
14. Era.AD, .et al. Acute variceal bleeding:
DAFTAR PUSTAKA pharmacological.treatment.and.primary
/secondary.propilaxis. .Best practice.&
1. Dite P, et al. Esophageal varices. research.clinical .gastroenterology
World.gastroenterology organisation 2021.
practise guideline 2012. 15. McKay.R, .et al. .Variceal bleeding.
2. Schachschal.G, et al. Continuing.education.in.anestesia,
Esophageal.varices..In:.Block.B,Schach .critical care.& .pain.2021.
schal.G, .Schmidt.H, .eds. 16. Treger.R, .et al. .Sengstaken-
Endoscopy.of.the.upper.GI.Tract. Blakemore.Tube.2014. 2021
Germany: .Grammlich; .2014.p. 85-
150.
3. Katz.J, et al,. Esophageal.varices.2010.
4. McQuaid.M, Kenneth.R, et al,
Gastrointestinal disorders. .In:
Stephen.J, Maxine.A McPhee.M, ,
.Papadakis.P, .eds. Current
Medical.Diagnosis.& .Treatment. .
48th.ed.USA:
McGraw.Hill.Companies.Inc; .2019.
5. Saltzman.S, et al Acute.upper
gastrointestinaleeding, ed:.Current
diagnosis.& .treatment:
.gastroenterology. Hepatology.&
.Endoscopy. 2020
6. Vaezi.MF, et al
Upper.gastrointestinal.bleeding. In: .,
.eds. Esophageal.diseases.:2016.
7. Yang.Y,et al. Bronchoesophagology.
Otorhinolaryngology.head.and.neck.sur
gery.ed..Ontario:BC.Decker.Inc; .2013.
p. 1562-73.
8. Sharara.S,. et al. Gastroesophageal
variceal hemorrhage. .N Engl.J.Med.
2018.

534
ISSN : 2721-2882

Anda mungkin juga menyukai