NIM : 043334383
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara tentang pelayanan publik, sesuai dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dinyatakan bahwa pelayanan Publik merupakan kegiatan
atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau
pelayanan administratif yang disediakan penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan pengertian
tersebut, kegiatan pelayanan publik telah diatur pemenuhannya berdasarkakn regulasi yang dibuat
oleh pemerintah dengan tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan
masyarakat.
Partisipasi masyarakat didalam setiap proses pembuatan kebijakan publik merupakan hal
penting sebagai cermin asas demokrasi disuatu negara. Hal ini terjadi sangat tepat ketika partisipasi
publik kemudian diangkat menjadi salah satu prinsip yang harus dijalankan oleh pemerintah dalam
upaya mewujudkan good governance (kepemerintahan yang baik). Prinsip partisipasi dalam upaya
mewujudkan good governance yang dilakukan melalui pelayanan publik sangat sejalan dengan
pandangan baru yang berkembang didalam upaya meningkatkan pelayanan publilk dengan cara
melihat masyarakat tidak hanya sebagai pelanggan melainkan sebagai warga negara yang memiliki
negara sekaligus pemerintahan yang ada didalamnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengawasan keuangan daerah dilakukan oleh Inspektorat Daerah, selain itu juga
dilakukan oleh masyarakat, Aparat Penegak Hukum, Badan Pemerinksa Keuangan serta
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berlapisnya pengawasan tersebut tidak perlu
membuat kekhawatiran bagi pelaksana pembangunan. Pengawasan akan lebih mempunyai
makna jika dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan, sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Selain itu good governance memiliki 3 domain dalam proses memaknai peran kunci
stakeholders (pemangku kepentingan) yaitu sebagai berikut:
Menurut Mardiasmo (2009:18) dari sembilan karakteristik tersebut terdapat tiga pilar
yang saling berkaitan untuk mewujudkan good governance yaitu transparasi, partisipasi, dan
akuntabilitas, serta terdapat satu elemen lagi yang dapat mewujudkan good gocernance
yaitu value for money (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas).
BAB III
PEMBAHASAN