Y DPD
NE
UNIVERSITAS TERBUKA
Tugas 3
Nama : Julita
Mata Kuliah : Administrasi Pemerintahan Daerah
NIM : 041478804
Asal : Ranai-Kabupaten Natuna
UPBJJ : 13/ Batam
Program Studi
Dosen Tutor
Untuk tugas tutorial 3, anda diminta untuk membuat tulisan dengan tema: “Analisa
Pelayananan Publik dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam Kerangka Good
Governance”.
Tugas ini disesuaikan dengan rumusan capaian pembelajaran umum yang dinyatakan
dalam
2.1 Kajian teori mengenai Pemerintahan Daerah (anda dapat menggunakan BMP atau
teori
Bab 3 Pembahasan : Berisi mengenai analisis anda. Dalam pembahasan ini, anda
diminta
untuk menganlisa praktek layanan publik dari pemerintah daerah yang anda pilih
sebagai
studi kasus, lalu bandingkan dengan terori/konsep pada bab 2.
1. Bab 4 Kesimpulan : Berisi mengenai hasil analisis anda, yaitu apakah praktek
pelayanan publik yang anda pilih telah sesuai dengan ketentuan, ataukah kurang
sesuai dengan ketentuan.
2. Daftar Pustaka
- Isi dan format makalah disusun sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan
- Pergunakan BMP, teori dari sumber lain, materi pengayaan, dan prinsip-prinsip
Good
Governance.
- Terdapat praktek pengawasan daerah suatu pemerintah daerah sebagai studi kasus
(dapat diambil dari berbagai sumber, dengan mencantumkan sumbernya)
- Keterkaitan yang runut dan logis antar setiap bab dalam makalah
anda sudah tersubmitted, dan file tugas dalam bentuk doc/docx hanya diunggah pada
tempat
Salam sukses
Jawaban,
BABI
PENDAHULUAN
Berbicara tentang pelayanan publik, sesuai dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dinyatakan bahwa Pelayanan Publik
merupakan kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang,
jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan penyelenggara pelayanan
publik.
Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan pelayanan publik telah diatur
pemenuhannya
berdasarkan regulasi yang dibuat oleh pemerintah dengan tujuan utamanya untuk
memenuhi
kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.
sebagai warga negara yang memiliki negara sekaligus pemerintahan yang ada di
dalamnya.
standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan
apabila perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu
selaras
dengan standar. G. R. Terry (dalam Irham Fahmi, 2012). Menurut Situmorang dan Juhir
(1994) bahwa tujuan pengawasan adalah untuk:
4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang atau jasa yang dihasilkan
Pengawasan keuangan daerah dilakukan oleh Inspektorat Daerah, selain itu juga
dilakukan
oleh masyarakat, Aparat Penegak Hukum, Badan Pemeriksa Keuangan serta Komisi
Pemberantasan Koruspsi (KPK). Berlapisnya pengawasan tersebut tidak perlu membuat
kekhawatiran bagi pelaksana pembangunan. Pengawasan akan lebih mempunyai makna jika
dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan,
sehingga
penggunaan wewenang dalam hal ekonomi, politik, serta administrasi dalam hal
pengelolaan
suatu negara pada semua tingkat. Sedangkan menurut United Nations Development
Program
(UNDP) dalam Mardiasmo (2009:18) mendefinisikan good governance sebagai praktik
penerapan kewenangan pengelolaan berbagai urusan penyelenggaraan negara secara
politik,
ekonomi, dan administratif di semua tingkatan. Dalam konsep ini, good governance
memiliki
3 pilar penting, yaitu:
1. Economic governance (kesejahteraan rakyat)
2. Political governance (proses pengambilan keputusan)
3. Administrative governance (tata laksana pelaksanaan kebijakan).
Selain itu good governance memiliki 3 domain dalam proses memaknai peran kunci
stakeholders (pemangku kepentingan) yaitu sebagai berikut:
1. Pemerintah, berperan menciptakan iklim politik dan hukum yang kondusif
2. Sektor Swasta, berperan menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan serta
penggerak di bidang ekonomi
3. Masyarakat, berperan mendorong interaksi sosial, ekonomi, politik, dan mengajak
(2) adanya akses informasi sehingga masyarakat dapat menjangkau setiap segi
kebijakan
pemerintah,
(3) berlakunya prinsip check and balance antar lembaga eksekutif dan legislatif.
c) Menyusun mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan
uang suap.
d) Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga
non pemerintah.
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
a) Proses pembuatan keputusan yang dibuat tertulis, tersedia bagi yang membutuhkan,
memenuhi standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, sesuai dengan prinsip-prinsip
administrasi yang benar.
b) Kejelasan dari sasaran kebijakan yang sudah sesuai dengan visi dan misi
organisasi
serta standar yang berlaku.
4. Ekonomi, Efisiensi, Efektifitas (Value for money) Value for money merupakan
konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasar pada tiga elemen utama yaitu
ekonomis, efisiensi, dan efektifitas. Ekonomi, pemerolehan input dengan kualitas
dan
kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input
dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Efisiensi, pencapaian
output
yang maksimum dengan input tertentu untuk pengguaan input yang terendah untuk
mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang
dikaitkan
dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Efektivitas, tingkat
pencapaian
hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan
perbandingan outcome dengan output. Ada beberapa indikator dari value for money
yaitu
sebagai berikut:
dengan benar).
BAB III
PEMBAHASAN
Tentu bukan perkerjaan yang mudah untuk mewujudkan ketiga prinsip good
governance yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabiltas dalam praktik
pemerintahan sehari-
hari di Indonesia. Di Kabupaten Natuna khususnya di Sekretariat Daerah Bagian Tata
Pemerintahan masih dijumapi faktor-faktor yang menghambat jalannya ketiga prinsip
good
governance tersebut.
kepada DPRD terkadang tidak sesuai dengan program-program yang sudah dilaksanakan.
BAB IV
KESIMPULAN
Meskipun prinsip transparansi merupakan salah satu prinsip good governance, namun
prinsip ini masih belum berjalan secara efektif pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Natuna,
hal ini terlihat jelas dari kurangnya sosialisasi aparatur pemerintah kepada
masyarakat
terhadap kebijakan yang akan ditempuh.
Penerapan prinsip akuntabilitas yang merupakan salah satu prinsip good governance
masih belum berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dimana terlihat dari laporan
pertanggungjawaban peraturan maupun kebijakan yang ditempuh pemerintah daerah
terkadang masih belum sesuai dengan apa yang dilaporkan aparatur pemerintah
tersebut.
kepada DPRD terkadang tidak sesuai dengan program-program yang telah dilaksanakan.
Daftar Pustaka