pemuda kristen yang sangat rajin ke gereja, rajin pergi kumpulan, dan masih banyak
lagi hal-hal yang mereka lakukan yang menyenangkan hati Tuhan. Suatu ketika
mereka hendak mengikuti sebuah perlombaan yang sangat ditunggu-tunggu, mereka
menyiapkan banyak hal sebelum mengikuti perlombaan. Hmmmmm apakah mereka
berhasil dalam perlombaan itu atau tidak? Atau mungkin ada hal lain yang
terjadi?..... selamat menyaksikan!!!!!
Gladis : teman-teman latihan kali ini kita benar-benar harus serius yahh (sambil jalan)
Semuanya : iya
Yesenia, gledis, karol, njel dian, willy, ari, defri sedang latihan magellu’
Narator : mereka adalah pemuda dalam satu gereja yang sama dan mereka juga telah
berteman sejak lama. Mereka memiliki bakat yang berbeda, yesenia, karol, dian,
gledis, willy, ari, defri berbakat dalam tari tradisional dan enjel, william, geby, tibe,
elika, waldi berbakat dalam tari modern rohani
Narator : tidak lama kemudian datanglah enjel dengan william dengan kabar bahagianya.
William & Njel : guyss.... guyss... guysss.... liatko apa yang kami bawa
Ber4 : apa itu liakki behhh (berebut mengambil kertas)
William : stttttt...... (memperlihatkan kertas) tadaaaa....
Njel : jaditoh guyss ada lomba modern dance dengan tradisional dance yang naadakan
dan haruski semua ikut!!!
William : wajibbb!! Dan sudahmi didaftar grup ta
Tibe : ahhhhh
William : knpako semua, ndk mojiko ikut kah?
Gebb : maueeee (ketawa)
Abdi : letsgooo latihann!!!
Waldii : eh ehh bgamana mi ltihan ta ini?
Njel & william : ndk penting (hahahahaha)
(semuanya jahil)
Narator : malam berganti jadi pagi semuanya sibuk dengan aktifitasnya masing-masing
Abdi : (dengar musik main musik ) (suara panggilan kumpulan) ohhh kumpulan ternyata
*suara dipercepat
Pendeta : demikian ibadah kita, bapak plng dulu
*semuanya bubar
Njel : eh
Yesenia : yaa?
Njel : kodengarmi itu lomba yang .....
Yesenia : sudah, sudah mi kami juga mendaftar yang tradisional dancenya, ditnyami juga
papen setuju ji juga orngtua ta. Eh ada Modern dancenya....kau?
Njel : sdh mi juga kami.. tapi belumpi ditanya orang tuaki sama papen
Yesenia : tanya mi cpt
Njel : oiya
Yesenia : plng duluan ka le (ayomi anana)(pulang)
Temannya : pulang mi kami....
Njel : we belumpiki tanya papen kalo ikutki lomba orangtua ta juga
Tibe : besokpi ditnya ii.. plng miki
William : ayomi. Eh mulai miki latihan besok nah janlupa ajak yang lain
Semuanya : yowww
Narator : keesokan harinya
*latihan dance
Tibe : (membawa air minum) istirahat gaesss
Narator : semuanya merasa kecewa dengan jawaban pak pendeta, mereka mulai merasa
dibandingkan dengan kelompok tari. Macam-macam pikiran aneh pun mulai muncul
tapi mereka tidak putus asa mereka masih mau mencoba menanyakan hal tersebut
kepada orangtuanya. Tapi....
*lari
Enjel : ma’ ma’... dengar ka dulu (ketakutan)
Olip (mama) : apa kobilang he.. tidada lomba-lomba, tidada uang bayar ini bayar itu
Enjel : sayapi bayar sendiri baju
Olip : apa kobilng (lari)
Enjel : iye iye
**
Geby : le bapa”
Bapak (rikar) : iyo, tapi jangko pulang kesini lagi (baca koran)
Geby : yessss
Rikar : ma’ yess ji anak kurang ajar, pindah ko situ (lari)
Narator : (menghela nafas) ternyata hasilnya seperti yang kita liat tidak ada kata memberikan
izin.. (modern dance masuk dengan frustasi) mereka semakin bingung dan frustasi
apa yang harus mereka lakukan
Narator : mereka pun memutuskan untuk pulang...... tidak ikut. Itulah yang terjadi mereka
tidak jadi mengikuti lomba. Perasaan murka semakin besar terhadap tim tari yang
berhasil ikut dan pak pendeta yang tidak adil. Dosa semakin besar
Gledis : haiiii.. mau kalian kemana, ndk lama mi kumpulan dimulai
Elika : ahhh... tidada kumpulan ndk penting
Ari : astaga knpako begitu
Bertiga : we pelanko nahh (ketawa licik)
Enjel : slama ini rajin kami pergi kumpulan, ke greja, menyanyi” sama kalian. Tidada hal
jahat yang kami lakukan, tapi ternyata Tuhan yang jahat sama kami. Buktinya kami
mohon sama Tuhan mau ikut lomba tapi kalian ji yang ikut, awwah pilih kasih
Willy : astga jadi dendam kalian maksudnya? Ndk boleh begitu, Tuhan itu adil, Tuhan slalu
liat (dipotong)
Wiliam : LIAT? Mana... mana buktinya sama kami... pindahko situ semua (menerobos)
Narator : mereka merasa Tuhan tidak menolong mereka, Tuhan tidak adil, mereka mulai
membenci tuhan. Mereka mulai tidak terkendali semakin menyimpang dari ajaran
Tuhan Yesus. (abdi & rey masuk mabuk) mereka mulai mabuk-mabukan, (enjel, elika,
wilyam masuk acak-acakan) mereka mulai saling menyakiti satu dengan yang lain,
(tibe & waldi masuk menjadi paboto) mulai berjudi (geby menjadi pengedar
narkoba) hingga narkoba. Mereka menikmati hal yang salah.
*papen lewat
Papen : astgaaa... apa yang terjadi (menghampiri) knpa kalian jadi begini
Abdi : ini semua salah pak pendeta Tuhan juga. Pak pendeta tidak kasih isin kami ikut
lomba, Tuhan juga tidak pernah mau dengar doa kami
Papen : astga Tuhan apa yang kuperbuat Tuhan, ternyata mereka sangat mau mengikuti
lomba itu
Tibe : Tuhan knpa Tuhan tidak tolong kamiii hahh
Papen : oke.. oke... kalian boleh ikut kalian tidak boleh sperti ini, ayo pulang (berusaha
berdiri)
Rey : pulang mi kamu duluan pak, nnti pi kami masih banyak minuman
Gebb : acapp pak moki (smirk)
Papen : astga Tuhan (pulang)
Narator : setelah mendengar perkataan Tuhan Yesus mereka menangis dan menyesali
perbuatannya dan pergi untuk meminta maaf kepada teman-temannya atas
tindakan jahatnya. Akhirnya mereka berhasil untuk mengikuti lomba, tetapi.....
mereka ternyata bergabung dengan tim tari sehingga menampilkan sebuah
kolaborasi yang luar biasa. (mc masuk)
Pembawa acara : inilah dia penampilan dari ppgt jemaat imanuel palopo ( suara sorak sorai)
Narator : akhirnya mereka berhasil dan menjalin pertemanan kembali tanpa rasa dendam
melainkan rasa saling menyayangi. TAMAT