Anda di halaman 1dari 8

INFORMASI UMUM DAN URAIAN TEKNIS PEMBANGUNAN

Gereja st. Katarina dan Pastoran stasi Pentat , Lemboanah dan Nayan

Secara umum setelah menerima kabar dari Bapak uskup Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF tentang
rencana pembangunan beberapa stasi di wilayah keuskupan Agung samarinda dengan pembiayaan
murni dari donatur tunggal , maka sesuai permintaan Bp. uskup di buatlah beberapa alternatif denah
geraja berserta ukuran bangunan yg di maksud untuk stasi , setelah berkembang adanya
pembiayaan juga tentang kelengkapan isi gereja dan juga termasuk pembangunan pastoran juga
beserta isinya , dengan beberapa asistensi mengenai perencanaan dengan BP. Uskup di setujui
pembangunan Gereja dan Pastoran seperti yang telah di ajukan kepada donatur.

Terimakasih untuk Segala koreksi dari non teknis dan teknis terkait rencana pembangunan untuk
melengkapi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pembangunan yang baik serta memenuhi
keinginan donatur secara mutu agar nantinya bangunan berumur panjang dan maksimal untuk di
pergunakan umat sebagai sarana ibadah untuk kemajuan iman umat katolik di stasi ini.

Berikut kami sampaikan Ulasan teknis juga menjawab pertanyaan – pertanyaan yang di sampaikan :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan pembersihan lokasi yang juga menyertakan pekerjaan pemindahan tanah mekanis ,
mengestimasikan 100 jam kerja alat berat , dimaksudkan mengerjakan penebangan pohon
dan semak yang ada dilokasi dengan ukuran 50 m x 80 m juga memotong dan meratakan
tanah setelah dibersihkan untuk mengatur arah limpasan air hujan di area tersebut , sedapat
mungkin diarahkan ke pembuangan belakang karna pembuangan ke depan tidak ada parit
besar di tepi jalan poros ( jln. Trans kaltim )
2. Pembuatan barak penginapan dan gudang dibuat dengan tiang ulin 8/8-4m rangka pastisi kayu
meranti 5/10 -4m , dinding papan panel kalsiboard 3,5mm untuk dinding luar dan dalam lapis
plywood 4mm , atap seng spandek

B. PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan tanah meliputi galian , urugan tanah , dan pemadatan tanah , untuk galian tanah
karna ini lokasi tanah asli ( gunung ) tanah liat kuning memiliki karakteristik keras terlebih saat
kondisi kering hampir kesulitan menggali pakai alat manual ( cangkul ) maka juga diantisipasi
pakai alat berat yang sesuai untuk galian skala kecil untuk mennyingkat waktu pengerjaan , ini
mereferensi dari beberapa pembangunan yg mempunyai kasus kondisi tanah yang hampir
sama yang melibatkan kami dari keuskupan .
2. Pekerjaan urugan dan Pemadatan tanah di lakukan dengan mesin pemadatan tanah ( stamper
) berlapis kurang lebih 30 – 50 cm tiap lapis pemadatan
3. Dalam perencanaan ini memamg tidak di lakukan test soil , tetapi secara umum sebelum
perencanan juga mengingat singkat waktu yang diberikan , bp. Uskup meminta design yang
umum merefensi dr bangunan gereja yang pernah dibangun karna waktu pengerjaan
diupayakan selesai tahun ini . maka semua merujuk pada referensi bangunan gereja yg sudah
terbangun dan meliliki karakter/jenis tanah yang sama untuk data membangun gereja stasi ini,
tapi kami juga tetap melihat terlebih dahulu lokasi untuk melihat keadaan tanah.

C. PEKERJAAN BETON DAN PONDASI

1. Pekerjaan beton struktur di buat mutu k – 250 dengan mempergunakan besi 16 mm (menara
) dan 12 mm polos SNI dan Beugel besi polos 8 mm SNI , Mengingat jarak lokasi
pembangunan yg jauh kurang lebih 80 – 100 km dari titik pengambilan material maka akan
diadakan pemcampuran di tempat , tp akan diusahakan memakai beton jadi ( ready mix ) jika
waktu tempuh memungkinkan juga tidak sampai merusak beton sampai pada titik lokasi (
pengikatan awal beton ) untuk menjamin mutu beton
2. MateriaL beton konstruksi dipakai batu pecah 1x2 palu , pasir cor palu , yang memiliki
kekuatan dan gradasi yang disarankan untuk mendapat mutu karakteristik design beton
(campuran 1 : 1 ½ : 2½)
3. Semen digunakan kemasan @ 50 kg yang tersedia di pasaran ( tonasa, merah putih , tiga roda
, gresik , conch dan merek lain ) lebih ke stok yang ada .
4. Beton rabat dibawah lantai di gunakan beton tanpa tulangan tebal 7 cm untuk membantu
memudahkan pemasangan lantai keramik dan menambah kekuatan karna luasnya bidang.
5. Pekerjaan sloof beton dibuat rapat ditiap jalur kolom ( melintang ) untuk menambah kekakuan
monolit struktur gereja juga mengantisipasi bila terjadi penurunan struktur bisa
dimaksimalkan untuk turun bersama – sama untuk mencegah terjadinya pergerakan struktur
yang tidak rata.
6. Pekerjaan pondasi lajur digunakan batu gunung lokal yang punya karakteristik cukup keras
dengan campuran 1 : 5 dengan pasir lokal
7. Khusus untuk footplate menara akan di buat footplat monolit dari 4 titik kolom menara( 420
cm x 420 cm ) jika disarankan tidak monolit dengan struktur gereja untuk menambah daya
dukung , dan antisipasi terhadap gempa , meskipunterdaftar wilayah kaltim pada umumnya
termasuk wilayah IV yang minim sekali terjadi gempa. ( ketinggian menara sesuai permintaan
bp. Uskup , design awal setara dengan atap gereja ) menara tidak disertai lonceng , untuk
perawatan dalam ketinggian kami selalu menyediakan scaffolding setelah selesai
pembangunan secukupnya disesuaikan dengan ketinggian serta untuk perawatan kelistrikan (
pergantian lampu )

D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTRERAN

1. Pasangan bata digunakan bata ringan produksi lokal kaltim ( bondy block ) tebal 10 cm
dengan lem perekat bata ringan
2. Plesteran di gunakan meterial lokal ( pasir putih ) gradasi pasir lokal ini agak lembut merata
maka pekamaian semen akan lebih banyak untuk mendapat kekuatan maksimal
3. campuran plesteran dinding 1 PC : 4 Pasir ( mengingat gradasi pasir yang agak halus )
4. Pemilihan materian ini ( bata ringan )juga di maksud untuk memberi beban seringan mungkin
terhadap struktur pondasi
E. PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU

Kusen dan pintudan jendela di pakai alumunium warna coklat , ini dimaksudkan untuk
meminimalisir perawatan berkala yang mudah di banding dari material kayu yang memerlukan
perawatan pengecatan dan sebagainya

1. Untuk kusen jendela kaca patri warna tampak depan dipakai dua buah kusen dan kaca warna
patri semitris kanan dan kiri dengan penebalan kolom praktis untuk dudukan kusen , profil
yang di tengah tertampak depan dibuat plesteran profil mengingat posisi di tengah akan
mengganggu struktur kolom praktis gewel ( jika dibuat jendela kaca rata dinding ) , termasuk
profil yang di menara juga di buat profil plesteran dengan gradasi warna cat untuk tampilan
2. Alumunium yang di pakai merek HP berstandar SNI dan ISO
3. Pintu pastoran memakai bahan plywood lapis HPL
4. Pintu darurat bisa ditambahkan di samping kanan menghadap pastoran degan mengurangi
satu buah rencana bidang kusen jendela menjadi pintu ( tunggal )

F. PEKERJAAN PLAFOND

1. Pekerjaan plafon menggunakan rangka hollo 2 x 4 produk M truss ketebalan 0,3 mm dengan
jarak 60 cm dengan penutup plafand dari PVC merek Sejati / setara untuk semua ruangan baik
luar maupun dalam di gereja ini dimaksudkan untuk memperingan berat plafond yang di
sesuaikan dengan pemilihan rangka atap ( rangka Cremona baja ringan )
2. Pekerjaan plafond pastoran diupayakan memakasi plafond gypsum dengan tepi dinding tali
air untuk lebih mengurangi udara panas karna ketinggian tidak seperti gereja karna lebih
untuk tempat tinggal ( memakai papan gypsum elephant beserta material pendukung
plafond.)
3. Detail plafon tepi jalur komuni datar selebar 120 cm kanan kiri , di tengah jalur komuni
selebar 240 cm dan sisanya sisi miring kanan dan kiri mengikuti kemiringan rangka Cremona
kuda – kuda .
G. PEKERJAAN GRANIT DAN KERAMIK

1. Pekerjaan lantai granit diperuntukkan dalam gereja dan pastoran ( altar terpola menurut
bentuk panti imam dengan border tepi dan depan tangga untuk meninimalisir potongan lantai
yang dirasa kurang baik secara tampilan ) dibedakan warna antara border dan lantai panti
imam. granit tile memakai produk garuda granit tile ukuran 60 x 60 cm
2. dibedakan juga warna jalur komuni untuk di tengah dengan 3 x 60 cm dan tepi 2 x60 cm
3. Plint lantai tinggi 10 cm keliling ruangan gereja ( dalam dan teras )
4. Lantai teras dibedakan warnax dari lantai dalam gereja ( jadi ada tiga 3 gradasi warna lantai ,
umat dan panti , border , plint dan jalur komuni dan teras depan )
5. keramik lantai di pakai untuk lantai kamar mandi dan dinding kamar mandi dan dapur.
6. Ukuran keramik lantai kamarmandi 30 x 30 cm dan keramik dinding 30 x 60 cm roman / setara
7. Pemilihan lantai granit di maksudkan untuk memberi kualitas dan umur pemakaian material
lebih2 untuk gereja yang sering di pakai .
8. Bila ada koreksi ( penggantian keramik ) tentang lantai yang menjadi catatan sebelumnya ,
akan di koreksi lagi RAB.

H. PEKERJAAN SANITARY DAN PLUMBING

1. Klosed duduk dan jongkok dan kran menggunakan American Standart serta
2. tendon air dan rangka tower air menggunakan rangka balok ulin 10 x 10 cm dengan atap seng
untuk melindungi fiber tendon air
3. Tandon air menggunakan tendon kapasitas 2200 liter
4. Pipa air kotor 4 “ dan air bersih ½ “ , 1” serta air buangan 2 ½ “ menggunakan pipa AW ex
Rucika/ wafin
5. Saluran / Parit keliling bangunan menggunakan pasangan bata dengan plester dan acian

I . PEKERJAAN WC UMUM

1. Wc umum laki2 dan perempuan akan di bangun dekat pastoran untuk satu septictank dengan
pastoran tempat akan di konsulkan ko pastor paroki spy tidak mengganggu tata ruang geraja
secara penampilan .
2. Wastafel umum akan dibuat di samping gereja atau berdekatan dengan arah pintu masuk
gereja.

J. PEKERJAAN LISTRIK

1. Instalasi listrik menggunakan kabel 2 X 2 ½ mm dan 3 x 2 ½ mm merek Eterna dengan pipa


conduit instalasi merek Clipsal / setara
2. instalasi panel serta isix menggunakan merlin gerin atau schneider.
3. sklar dan stop kontak menggunakan clipsal / setara
4. lampu penerangan menggunakan LED Philip 5 inchi dengan jarak penerangan 5 titik lajur x 5
jalur untuk dalam gereja jadi total penerangan dalam gereja 25 titik ( mengikuti datar dan
kemiringan plafond ).
5. Untuk penerangan pastoran menggunakan lampu LED Philip 3 inchi.
6. Titik stop kontak kipas angin gereja di setiap kolom tepi kanan kiri dinding gereja dan pastoran
di 2 ruangan tidur ( merek KDK )
7. Instalasi petir menara menggunakan split tembaga dengan kabel BC conduit di tanam dalam
dinding dalam menara menuju grouding tembaga dalam tanah .
8. Panel listrik di kondisikan di dalam sakristi jika menara di pisah dari badan gereja , Tidak ada
balkon diatas sakristi jd tidak ada pemakaian ruang diatas sakristi .
9. Instalasi lampu untuk tabernakel bisa disiapkan meskipun nanti pemasangan tabernakel akan
di pasang kemudian ( harus mendapat ijin )termasuk instalasi stop kontak yang di perlukan di
sekitar tabernakel

K. PEKERJAAN SOUND SYSTEM

1. Pekerjaan instalasi soung system dengan pipa conduit dalam plafon dengan 4 speaker pasif
2. Mixer 8 chanel dengan power pendorong merek YAMAHA ( untuk meja altar dan mimbar
baca serta koor 3 mic )
3. Ruang control audio di salah Satu skaristi
4. untuk kabel mic memakai kanel snake tanam dalam lantai dengan 12 chanel jadi ada
cadangan jika memakai mixer 8 chanel
5. posisi koor berada di deretan umat bagian depan ( 5 mic termasuk pemusik )

L. PEKERJAAN ATAP

1. Kerangka kuda – kuda Cremona baja ringan memakau taso truss 75.75 dan reng 32.45 Produk
tatalogam lestari ( standart SNI ) dengan jarak kuda2 100 cm ( 1 m ) dibuat rapat karna untuk
menahan beban plafond an instalasi listrik dalam rencana awal memang tidak dimasukan
bahan insolasi atap . karna kemiringan atap di buat maksimal( 45 derajat ) selain tujuannya
untuk memusatkan beban atap ke kolom juga untuk tampak yang tinggi proporsi dengan
ketinggian gereja .( sudah konsul degan bp. Uskup )
2. Jika akan disarankan memakai insolasi atap bisa di pakai papan kalsiboard 3,5 mm dengan
catatan kuda2 rangka Cremona akan di perpendek jarak kuda2nya menjadi 80 cm
3. Genteng metal yang dipakai merek kokoroof tebal 0,25 berukuran 56 x 80 cm , dengan jarak
pemasangan reng 28 cm , berat perlembar 1,2 kg , dengan 4 profil genteng setiap lembarnya
, warna coklat .
4. Lisplank atap memakai papan semen 2 x 20 cm dua rangkap ( overlap atas bawah ) spy lebar
lisplank menjadi 35 cm ( untuk mengakomodir ketebalan rangka plafond luar dan penutup
plafond serta list plafong luar yang disesuaikan ketebalannya )
5. Pembuangan air dari atap canopy lewat pipa tanam dalam dinding menerus ke parit keliling
bangunan ( ditutup bata )
6. Jika ada perubahan atap pilihan atap berlapis pasir atau dengan penambahan insolasi atap
akan di koreksi di RAB kemudian.
M. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Cat luar maupun cat dalam menggunakan cat primer ( alkali ) tanpa plamir untuk dinding luar
untuk memberi daya rekat serta menghindari proses pengapuran akibat campuran plamir ,
tentu akan di maksimalkan proses pengacian secara halus .
2. Cat penutup di lakukan 2 – 3 kali lapis dengan melihat tingakat perataan cat penutup
3. Cat luar luar digunakan mowilex weathershield dan cat dalam menggunakan mowilex interior

N. INFORMASI TENAGA KERJA ( MAN POWER )

1. Sebagai penunajang kelancarapekerjaan di lapangan pekerjaan terbagi menjadi 5 tahap


proporsi tenaga kerja sesui ketrampilan dan keahlian
2. Pekerjaan borongan pertama struktur dan finishing ( pondasi , beton , pasangan , plesrteran
dan acian , plumbing satu kelompok pekerja borongan
3. Pekerjaan borongan atap satu kelompok pekerja borongan
4. Pekerjaan borongan plafond dan pengecatan satu kelompok pekerja borongan
5. Pekerjaan alumunium dan kaca satu kelompok pekerja borongan
6. Pekerjaan listrik dan sound system satu kelompok pekerja borongan
7. Pekerjaan struktur dan finishing diambil dari tenaga kerja semarang , yang berpengalaman
terutama di bidang struktur dan finishing kurang lebih sekitar 25 org, untuk bekerja simultan
pembangunan gereja dan pastoran .
8. Pekerjaan listrik diambil mereferensi dari tenaga ahli yang terlibat dalam pembangunan2 di
lingkungan kerja unit2 karya di bawah Keuskupan Agung Samarinda .

O. INFORMASI PASTORAN

Pastoran sesuai koordinasi dengan bp. Uskup hanya diperlukan 2 kamar tidur 2 kamar mandi dan
dapur kecil mengingat masih dalam status sebagai stasi juga terkait meubeler yang di perlukan
sudah sesuai permintaan bp. Uskup. Praktis pastoran stasi tidak setiap saat di gunakan seperti
pastoran yang ada di gereja paroki ( lebih pada kunjungan turne pastor terjadwal )

Mengenai pagar pembatas belum terestimasikan , jika di sarankan akan di buat sebatas pastoran,
gereja atau keseluruhan .
P. INFORMASI KEADAAN LAHAN GEREJA

Lahan gereja terletak di poros jalan trans kaltim dengan kondisi potongan tanah asli ( bukit ) tetapi
masih perlu pembersihan dan pemotongan tanah untuk mengarahkan aliran air limpasan hujan .
KONDISI AREA LAHAN DALAM KONDISI SEKARANG ( FOTO 1 BULAN YANG LALU )

Anda mungkin juga menyukai