Anda di halaman 1dari 10

2.

5 Kerangka Berfikir
2.5.1 Kerangka Teori

Diabetes Mellitus

1 1
Gangguan heterogen Diabetes Komplikasi DM Tipe 2
Mellitus Tipe 2
disebabkan oleh kombinasi 1. Komplikasi akut
a. Ketoasidosis Diabetik
1. faktor genetik yang terkait
b. Koma nonketotik
dengan sekresi insulin
c. hiperglikemia
yang terganggu hiperosmolar
2. Resistensi insulin
d. Hipoglikemia
3. lingkungan
2. Komplikasi jangka
4. obesitas panjang
a. Sistem
5. kurangnya latihan 2 Ulkus Diabetikum kardiovaskuler
6. stres b. Gangguan
7. penuaan penglihatan
c. Kerusakan Ginjal
Komplikasi Ulkus
d. Gangguan pada saraf
Diabetikum
e. Gangguan sistem saraf
1. Neuropati
2. Trauma otonom
Faktor yang mempengaruhi 3. Kelainan
penyembuhan ulkus diabetik : 2 bentuk kaki
1. Usia
2. Lama Menderita DM Domain kognitif pengetahuan: 3
3. Diet DM
4. Pengetahuan Keluarga 1. Tahu (𝑘𝑛𝑜𝑤)
2. Memahami (𝐶𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒ℎ𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜𝑛)
3. Aplikasi (𝐴𝑝𝑝𝑙𝑖𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛)
4. Analisis (𝐴𝑛𝑎𝑙𝑦𝑠𝑖𝑠)
5. Sintesis (𝑆𝑦𝑛𝑡ℎ𝑒𝑠𝑖𝑠)
6. Evaluasi (𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛)
Sumber : American Diabetes Association, 2017 (1), Kristina Asri N, 2020
(2), Maulana 2009 dalam (Kezia H (3).

20
2.5.2 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan Keluarga Ulkus


Diabetikum

Keterangan :
: Variabel Independen yang diteliti
: Variabel Dependen
: Penghubung Variabel

Gambar 2. Kerangka Konsep

2.6 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah “Terdapat hubungan pengetahuan keluarga dengan penyembuhan
ulkus kaki diabetikum pada pasien DM tipe 2 di RSUD Prof. Dr. H. Aloei
Saboe Kota Gorontalo”.

21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Survei
Analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independen dan
dependen, kemudian akan menganalisa data yang terkumpul untuk
mencari hubungan antara variabel. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan pengetahuan
keluarga dengan penyembuhan ulkus kaki diabetikum pada pasien DM tipe
2 di RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan ruang interna dan ruang bedah di
RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang terdiri dari :
3.3.1 Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan
keluarga.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Penyembuhan Ulkus
Diabetikum.

22
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 189 penderita diabetes
mellitus. Dalam penelitian ini populasinya adalah keluarga pasien DM Tipe
2 yang berada di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
3.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga pasien DM Tipe 2 yang
berada di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang telah
memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah sampel sebanyak 35 berdasarkan
rumus slovin :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2
189
𝑛=
1 + 189(0,15)2

189
=
1 + 189(0,0225)
189
𝑛=
1 + 4,2525
189
𝑛=
5,2525
𝑛 = 35

3.5 Teknik pengambilan sampel


Teknik pengambilan sampel adalah cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai
dengan subjek penelitian. Dalam penelitian ini teknik sampling yang di
gunakan yaitu Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik
pengambilan sampel dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu yang
ditentukan oleh peneliti dengan pertimbangan tertentu.

23
Teknik pengambilan sampel yang akan diambil dalam penelitian ini
berdasarkan dua kriteria, yaitu :
1. Kriteria Inklusi
a. Keluarga inti pasien DM tipe 2.
b. Keluarga inti pasien yang bersedia menjadi responden.
c. Pasien ulkus diabetik yang belum dilakukan debriderment.
2. Kriteria Eksklusi
a. Keluarga pasien yang tidak bisa baca tulis.

24
3.6 Definisi Operasional

Variabel Definisi .Parameter Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur


Operasional
Pengetahuan Pengetahuan 1. Pengetahuan Kuesioner Ordinal Dikategorikan
keluarga keluarga ulkus menjadi :
tentang dapat diabetikum Baik
penyembuhan memberikan 2. Cara = 76%-100%
ulkus informasi penyembuhan Cukup
diabtikum mengenai ulkus = 56%-75%
penyembuhan diabetikum Kurang
ulkus kaki 3. Tujuan = 0%-55%
diabetikum penyembuhan
ulkus
daibetikum
4. Pencegahan
ulkus
diabetikum
5. Tanda dan
gejala ulkus
diabetikum
6. Proses
terjadinya

Penyembuhan Ulkus Proses penyembuhan Lembar Rasio Dikategorikan


Ulkus diabetikum ulkus pada jaringan Observasi menjadi :
Diabetikum adalah yang mengalami Belum Parah
keadaan kerusakan dengan (1-12)
adanya ulkus, mengobservasi ukuran, Parah
infeksi, dan kedalaman, tepi luka, (13-59)
atau undermining, jenis Sangat Parah
kerusakandari jaringan nekrotik, (60-65)
jaringan yang jumlah nekrotik,
berhubungan granulasi, dan jaringan
dengan epitalisasi, jenis dan
kelainan jumlah eksudat, warna
neurologi dan kulit sekitanya, edema
penyakit dan indurasi luka.
pembuluh
darah perifer
pada
ekstremitas
bawah.

25
3.7 Instrumen
Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner dan lembar observasi.
Tahap penelitian sebagai berikut :
1. Lembar Kuesioner Tingkat Pengetahuan
Instrumen penelitian dengan lembar kuesioner yang berisi
seperangkat pertanyaan yang tertulis ditujukan kepada responden
dan dijawab oleh responden dengan memberi tanda check list dan
mengisi pertanyaan yang sesuai. Adapun pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner yakni terdiri dari 20 pertanyaan dengan
pilihan jawaban benar : (1) salah : (0). Skala ukur dari pengetahuan
yaitu jika skor 0-10 kategori kurang, skor 11-14 kategori cukup dan
skor 15-20 kategori baik.
2. Lembar observasi Ulkus Diabetik
Instrumen pengumpulan data dengan observasi secara langsung
kepada responden yang dilakukan peneliti untuk mencari
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode observasi
ini instrumen terdiri dari 13 pertanyaan yang meliputi ukuran,
kedalaman, tepi luka, undermining, jenis jaringan nekrotik, jumlah
nekrotik, granulasi dan jaringan epitalisasi, jenis dan jumlah
eksudat, warna kulit sekitarnya, edema, dan indurasi luka.
Instrumen ini dinilai menggunakan skala likett yang telah
dimodifikasi yaitu : skor 1-12 kategori belum parah, skor 13-59
kategori parah dan skor 60 ke atas kategori sangat parah.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.8.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari
responden dengan menggunakan alat ukur sebagai sumber informasi yang
dicari. Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui kuesioner.
3.8.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang
ada. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
beberapa kepustakaan dan informasi dari data-data yang relevan dengan
penelitian ini.
26
3.9 Teknik Pengolahan Data
(Notoamodjo, 2018) setelah mendapatkan data yang diperlukan
selanjutnya masuk ke proses pengolahan data. Langkah-langkah
pengolahan data dari lembar observasi dapat dilakukan secara manual,
maupun menggunakan bantuan computer (komputerisasi). Tahap-tahap
pengolahan data dengan computer adalah sebagai berikut :
1. Editing (Penyuntingan data).
Hasil observasi yang diperoleh atau di kumpulkan melalui lembar
observasi perlu di sunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing
adalah kegiatan mengecek dan perbaikan isian formulir atau lembar
observasi tersebut: apakah lengkap, dalam arti semua langkah-langkah
sudah diisi. (Notoamodjo, 2018).
2. Coding
Setelah semua lembar observasi diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan peng”kodean” atau “coding” , yakni mengubah data berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoamodjo,
2018). Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam
memasukan data (data entry). Pengelompokan data serta pemberian
kode atau nilai pada langkah-langkah yang dilakukan untuk
mempermudah dalam memasukkan data dan analisa data.
3. Memasukan Data (Data entry) atau Processing Data.
Yakni langkah-langkah dari masing-masing responden yang dalam
bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau
“software” computer. Software komputer ini bermacam-macam, masing-
masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Dalam penelitian ini
peneliti melakukan entry data dengan menggunakan program komputer
IBM SPSS statistics 20 (Notoamodjo, 2018).
4. Pembersihan Data (Cleanning).
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukkan, dilakukan apabila terdapat kesalahan dalam melakukan
pemasukan data yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-
variabel yang ditliti (Notoamodjo, 2018).

27
5. Tabulating.
Tabulating yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoamodjo, 2018).
Peneliti membuat tabulasi dalam penelitian ini yaitu dengan
memasukan data kedalam tabel yang digunakan yaitu tabel distribusi
frekuensi.
3.10 Teknik Analisa Data
1. Analisis Univariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis
univariat atau variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah
mengidentifikasi pengetahuan dan dukungan keluarga dengan
penyembuhan ulkus diabetikum.
2. Analisis Bivariat. Analisis bivariat dalam penelitian ini di lakukan
terhadap dua variabel yang di duga berhubungan dan berkorelasi yaitu
pengetahuan dan dukungan keluarga dengan penyembuhan ulkus kaki
diabetikum pada pasien DM tipe 2 menggunakan aplikasi SPSS denga
uji statistik Chi- square dengan batas atau tingkat kemaknaan nilai a :
0,05. Apabila nilai (p value)< 0,05 maka perhitungan tersebut
dinyatakan bermakna atau ada hubungan antara variabel yang di
analisis. Tetapi jika nilai (p value)> 0,05, maka perhitungan dinyatakan
tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara dua variabel.
3.11 Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : Dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p > 0,05 Ha ditolak Ho
diterima yang berarti tidak terdapat Hubungan Pengetahuan dan Dukungan
Dengan Penyembuhan Ulkus Kaki Diabetikum Pada Pasien DM Tipe 2 di
RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Ha : Dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p < 0,05 maka Ha diterima
Ho ditolak yang berarti terdapat Hubungan Pengetahuan dan Dukungan
Keluarga Dengan Penyembuhan Ulkus Kaki Diabetikum Pada Pasien DM
Tipe 2 Di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

28
3.12 Etika Penelitian
Masalah etika dalam penelitian merupakan masalah yang sangat
penting mengingat penelitian akan berhubungan dengan manusia, maka
segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak
asasi. Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Direktur Prof. Dr. H.
Aloei Saboe terlebih dahulu, kemudian setelah mendapat persetujuan
selanjutnya peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah
etika yang meliputi :
1. Surat Permohonan Responden. Peneliti akan membuat surat
pernyataan yang berisi penjelasan tentang penelitian meliputi topik
penelitian, tujuan penelitian serta ketentuan-ketentuan menjadi
responden.
2. Informend Consent (Lembar Persetujuan Responden). Lembar
persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Informasi harus
diberikan secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan
dilaksanakan, subjek mempunyai hak untuk bebas
menolak/berpartisipasi menjadi responden.
3. Confindentiality (Kerahasiaan). Kerahasiaan informasi dijamin oleh
peneliti, semua informasinya telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya dan hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
4. Ketelitian. Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian
secara teratur catat pekerjaan yang anda kerjakan, misalnya kapan
dan dimana pengumpulan data dilakukan. Catat dan juga alamat
kerespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
5. Anomity (Tanpa Nama). Untuk menjaga kerahasiaan responden maka
peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner
cukup menggunakan kode angka

29

Anda mungkin juga menyukai