MAKALAH
Dosen Pengampu :
Ns. Frana Andrianur, S.Kep., M.Kep
Oleh :
KELOMPOK IV :
1. Alexius Milang
2. Anitha
3. Edi Hartono
4. Oktavia Okky
5. Patresia Bong
1
BAB I
PENDAHULUAN
KAD berkisar antara 4 hingga 8 kasus untuk 1000 pasien diabetes. Angka
ini ditunjang dengan angka kematian sebesar 0,5 hingga 7%. Di Amerika,
jumlah perawatan inap untuk pasien KAD mencapai angka lebih dari
140.000 perawatan pertahun pada tahun 2009 yang meningkat dari tahun
Pada tahun 2000, didapatkan jumah kasus dan angka kematian dari
KAD dapat terjadi beberapa kali pada pasien diabetes melitus atau
1
pasien lebih lanjut. KAD yang berulang juga akan menambah jumlah
keadaan gawat darurat yang harus ditangani dengan cepat dan tindakan
1.3 Tujuan
2
a. Menafsirkan pengertian kegawatan klien dengan kegawatan
c. Menentukan klasifikasi
d. Menentukan insidensi
diabetikum
diabetikum
n ketoasidosis diabetikum..
1.4 Manfaat
3
a. Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk mengemban
b. Penulis
BAB II
4
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
kardiovaskuler.
yang serius, suatu keadaan darurat yang harus segera diatasi. KAD
2.1.2 Etiologi
5
Insulin Dependen Diabetes Melitus (IDDM) atau diabetes melitus
jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel B
faktor :
1. Infeksi
2.1.3 Klasifikasi
absolut :
6
a) Autoimun
b) Idiopatik
2) DNA mitokondria
1) Pankreastitis
2) Tumor / pankreatektomi
3) Pankreatopati fibrokalkulus
hipertiroidisme.
7
h) Syndrom generik lain yang berkaitan dengan DM : Sindrom Down,
2.1.4 Insiden
Secara umum di dunia terdapat 15 kasus per 100.000 individu pertahun yang
menderita DM tipe 1. Tiga dari 1000 anak akan menderita IDDM pada umur
berbeda. Terdapat 0.61 kasus per 100.000 anak di Cina, hingga 41.4 kasus per
berbagai ras dalam satu lingkungan belum tentu memiliki perbedaan. Orang-
orang kulit putih cenderung memiliki insiden paling tinggi, sedangkan orang-
orang Cina paling rendah. Orang-orang yang berasal dari daerah dengan
insiden rendah cenderung akan lebih berisiko terkena IDDM jika bermigrasi
ke daerah penduduk dengan insiden yang lebih tinggi. Penderita laki-laki lebih
banyak pada daerah dengan insiden yang tinggi, sedangkan perempuan akan
8
puncak masa kejadian IDDM yang paling tinggi, yakni usia 4-6 tahun serta
usia 10-14 tahun. Kadang-kadang IDDM juga dapat terjadi pada tahun-tahun
tentunya akan menimbulkan kematian dini. Gejala bayi dengan IDDM ialah
napkin rash, malaise yang tidak jelas penyebabnya, penurunan berat badan,
lemak, dan protein. Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
asam lemak bebas, dan keton. Selain itu, insulin juga menghambat pemecahan
metabolisme.
menyebabkan kadar gula darah sewaktu (GDS) meningkat drastis. Batas nilai
GDS yang sudah dikategorikan sebagai diabetes mellitus ialah 200 mg/dl atau
11 mmol/l. Kurang dari itu dikategorikan normal, sedangkan angka yang lebih
dari itu dites dulu dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) untuk
9
menentukan benar-benar IDDM atau kategori yang tidak toleran terhadap
glukosa oral.
Pada DM yang tidak terkendali dengan kadar gula darah yang terlalu
tinggi dan kadar hormon insulin yang rendah, tubuh tidak dapat menggunakan
glukosa sebagai sumber energi. Sebagai gantinya tubuh akan memecah lemak
2.1.6 Patifisiologi
dapat cepat menjadi Diabetik ketoasidosis manakala terjadi (1) Diabetik tipe I
insulin (3) Adolescen dan pubertas (4) Aktivitas yang tidak terkontrol pada
diabetes (5) Stress yang berhubungan dengan penyakit, trauma, atau tekanan
emosional.
10
Kadar glukosa darah >> Kelaparan tingkat seluler
Poliuria
Dehidrasi
Kesadaran terganggu
11
2.1.7 Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda-tanda yang dapat ditemukan pada pasien KAD adalah:
1. Kadar gula darah tinggi (> 240 mg/dl)
2. Terdapat keton di urin
3. Banyak buang air kecil sehingga dapat dehidrasi
4. Sesak nafas (nafas cepat dan dalam)
5. Nafas berbau aseton
6. Badan lemas
7. Kesadaran menurun sampai koma
8. KU lemah, bisa penurunan kesadaran
9. Polidipsi, poliuria
10. Anoreksia, mual, muntah, nyeri perut
11. Bisa terjadi ileus sekunder akibat hilangnya K+ karena diuresis osmotik
12. Kulit kering
13. Keringat <<<
14. Kussmaul ( cepat, dalam ) karena asidosis metabolic
12
6. Kalium : normal atau peningkatan semu (perpindahan selular), selanjutnya
akan menurun
7. Fosfor : lebih sering menurun
8. Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal
yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir
9. Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada
HCO3 (asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik
10. Trombosit darah : Ht mungkin meningkat atau normal (dehidrasi),
leukositosis, hemokonsentrasi sebagai rrespons terhadap stress atau infeksi
11. Ureum/kreatinin: Mungkn meningkaatt atau normal(dehidrasi/penurunan
fungsi ginjal)
12. Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya
pankreatitis akut sebagai penyebab DKA
13. Urin : gula dan aseton positif , berat jenis dan osmolalitas mungkin
meningkat
14. Kultur dan sensitifitas : kemungkinan adanya infeksi saluran kemih,
pernafasan dan pada luka
2.1.9 Komplikasi
Komplikasi yang paling sering dari KAD adalah hipoglikemia yang
disebabkan oleh penanganan yang berlebihan dengan insulin. Selain
hipokalemia ada juga kejadian yang lain seperti hipokalemia yang
disebabkan oleh pemberian insulin dan terapi asidosis dengan bikarbonat,
dan hiperglikemia sekunder akibat pemberian insulin yang tidak kontinu
setelah perbaikan tanpa diberikan insulin subkutan. Umumnya pasien KAD
yang telah membaik mengalami hiperkloremia yang disebabkan oleh
penggunaan cairan saline yang berlebihan untuk penggantian cairan dan
elektrolit dan non-anion gap metabolic acidosis seperti klor dari cairan
intravena mengganti hilangnya ketoanion seperti garam natrium dan kalium
selama diuresis osmotik. Kelainan biokemikal ini terjadi sementara dan
13
tidak ada efek klinik signifikan kecuali pada kasus gagal ginjal akut atau
oliguria ekstrem.
Komplikasi yang lainnya adalah edema serebri yang umumnya terjadi
pada anak-anak (jarang pada dewasa). Penyebab edema serebri ini belum
diketahui secara tepat penyebabnya, namun diduga disebabkan oleh
perubahan osmolaritas yang cepat antara intrasel dan ekstrasel di otak.
Adapun gejala yang tampak berupa penurunan kesadaran, letargi, penurunan
arousal, dan sakit kepala. Kelainan neurologis dapat terjadi cepat, dengan
kejang, inkontinensia, perubahan pupil, bradikardia, dan kegagalan
respirasi.
Pencegahan yang tepat dapat menurunkan risiko edema serebri pada
pasien risiko tinggi, diantaranya penggantian cairan dan natrium secara
bertahap pada pasien yang hiperosmolar (penurunan maksimal pada
osmolalitas 2 mOsm/kgH2O/jam), dan penambahan dextrose untuk hidrasi
ketika kadar gula darah mencapai 250 mg/dl. Sedangkan kejadian
hipoksemia ataupun edema paru nonkardiak jarang ditemukan sebagai
akibat KAD. Namun kejadian hipoksemia terjadi mengikuti penurunan
tekanan koloid osmotik yang merupakan akibat peningkatan kadar cairan
pada paru dan penurunan compliance paru. Hal tersebut serupa dengan
kejadian thromboemboli yang sangat jarang terjadi pada KAD.
2.1.10 Penatalaksanaan
Prinsip terapi KAD adalah dengan mengatasi dehidrasi,
hiperglikemia, dan ketidakseimbangan elektrolit, serta mengatasi
penyakit penyerta yang ada. Pengawasan ketat, KU jelek masuk
HCU/ICU
Fase I/Gawat :
1. Rehidrasi
NaCl 0,9% atau RL 2L loading dalam 2 jam pertama, lalu 80 tpm
selama 4 jam, lalu 30-50 tpm selama 18 jam (4-6L/24jam)
2. Insulin
14
4-8 U/jam sampai GDR 250 mg/dl atau reduksi minimal
3. Infus K (tidak boleh bolus)
a) Bila K+ < 3mEq/L, beri 75mEq/L
b) Bila K+ 3-3.5mEq/L, beri 50 mEq/L
c) Bila K+ 3.5 -4mEq/L, beri 25mEq/L
d) Masukkan dalam NaCl 500cc/24 jam
4. Infus Bicarbonat
a) Bila pH<7,0 atau bicarbonat < 12mEq/L
b) Berikan 44-132 mEq dalam 500cc NaCl 0.9%, 30-80 tpm
Pemberian Bicnat = [ 25 - HCO3 terukur ] x BB x 0.4
5. Antibiotik dosis tinggi.
Batas fase I dan fase II sekitar GDR 250 mg/dl atau reduksi
Fase II/maintenance:
1. Cairan maintenance
a) Nacl 0.9% atau D5 atau maltose 10% bergantian
b) Sebelum maltose, berikan insulin reguler 4U
2. Kalium
a) Perenteral bila K+ <4mEq
b) Peroral (air tomat/kaldu 1-2 gelas, 12 jam
3. Insulin reguler 4-6U/4-6jam sc
4. Makanan lunak karbohidrat komlek perasü
15
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada pasien dengan KAD
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus yang Diabetes Melitus yang tidak diobati Diabetes Melitus
belum diketahui
Yang tidak terkontrol
Ketoasidosis
Diabetikum (KAD)
Lipolisis meningkat
Asupan insulin tidak adekuat
As.Lemak bebas meningkat Keletihan / Kelelahan
Pankrean terganggu
As.Lemak teroksidasi
Proses pembentukkan
Produksi insulin menurun energi terganggu
Ketonemia
Glukagon meningkat
Ketonuria Glukosa intasel menurun
Ketoasidosis Hiperglikemi
Glukosuria
Asidosis metabolik pH Menurun
Deuresis osmotik
16
CO2 meningkat Mual & muntah
Poliuri
pCO meningkat
Kurang dari Kebutuhan Dehidrasi
Tubuh
Pola nafas cepat & dalam
2.2.2 Pengkajian
1. Pengkajian data
Identifikasi klien
Umur : 48 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
rawat sejak jam 03.00 karena gula darah tinggi, mual muntah. Di RS b
unda, klien mendapatkan terapi insiulin, tetapi gula darah tidak turun. J
Surabaya.
17
Observasi dan Pemeriksaan fisik
1. Triage : Biru
as
5. Breathing
6. Circulation
Nadi karokis teraba, nadi pelifer lemah, tidak ada nyeri dada, ira
7. Disabillity
8. Exposure
9. Eliminase
18
Urine normal, tidak ada keluhan,menggunakan alat bantu dower
normal, mulut bersih, mukosa kering, tidak ada nyeri telan dan
Anamnesa Ample
ahun terakhir, klien mendapat terapi obat anti diabit, akan tetapi klien jar
ang kontrol dan obat hanya diminum ketika gula darah tinggi. Riwayat
Laboratorium
19
Urine lengkap
Glukosa : +4 Negative
Keton : +4 Negative
Ph : 7,046 7,35-7,45
SPO2 : 98 94-98%
20
21
BAB III
3.1 Kesimpulan
yang serius.
5. Tanda gejala khas pada KAD adalah napas berbau aseton, glukosa
glukosa darah.
22
9. Asuhan keperawatan pada pasien KAD terdiri dari proses pengkajian
hingga evaluasi.
10. Terdapat tanda dan gejala khas pada pasien dengan KAD yakni napas
11. Diagnosa keperawatan yang paling sering muncul pada pasien dengan
3.2 Saran
pasien dengan KAD dapar dilaksanakan dengan cepat dan tepat, untuk
23
DAFTAR PUSTAKA
24