Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen Dengan Metode Pres (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana)
Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen Dengan Metode Pres (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana)
ABSTRAK
ABSTRACT
proses pembuatan detergen cair dilakukan dengan mencairkan MES kemudian dicampurkan dengan biosurfaktan hingg
telah jadi ini berikutnya dipanaskan dan diaduk hingga diperoleh detergen cair.
Formulasi (F) yang digunakan terdiri dari 4 formulasi, dengan komposisi yang dirangkum pada Tabel 1 berikut.
Tabel -2: Pengujian organoleptik detergen cair Bobot jenis atau massa jenis detergen
cair selain memiliki pengaruh yang signifikan
Sampel Bentuk Warna Bau terhadap kemampuan larutnya detergen dalam
F1 heterogen Coklat tidak air, juga berpengaruh terhadap stabilitas emulsi
kekuningan terlalu detergen cair (Maranggi et al., 2020).
pekat menyengat Berdasarkan SNI (4075-1:2017), bobot atau
F2 heterogen Coklat massa jenis produk detergen berada pada
menyengat
kekuningan rentang 1,1-1,3 g/mL. Nilai bobot jenis pada
F3 heterogen Coklat tidak
penelitian ini menunjukkan yang sesuai dengan
kehijauan menyengat
heterogen Coklat hijau sangat
rentang SNI adalah F1, F2, dan F4, sedangkan
F4
pekat menyengat sampel F3 tidak sesuai dengan SNI.
Hasil yang diperoleh berupa bentuk, Uji stabilitas busa bertujuan untuk
warna, dan aroma dari sediaan detergen cair mengetahui persentase daya tahan busa ketika
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI digunakan untuk pencucian. Uji ini dilakukan
4075-1:2017, 2017), dimana detergen cair dengan mengamati ketinggian busa hingga
harus memiliki bentuk kental, homogen dengan pada skala waktu tertentu. Menurut Murti,
warna dan aroma yang khas. Dari uji ini (2018) stabilitas busa merupakan representasi
diketahui bahwa warna serta aroma sediaan dari tingkat ketahanan gelembung detergen,
detergen cair yang dihasilkan berwarna dan dimana setelah lima menit busa dari detergen
beraroma khas daun kelor. Semakin banyak yang baik akan mampu bertahan hingga 60-
jumlah biosurfaktan daun kelor yang 70% dari volume awal (Murti et al., 2018).
digunakan, maka warna sediaan akan semakin Berdasarkan pengamatan dan perhitungan, hasil
mendekati warna daun kelor. stabilitas busa disajikan dalam diagram pada
Grafik 3 di bawah, diperoleh keempat
Uji selanjutnya adalah uji pH, bobot formulasi telah memenuhi persyaratan
jenis, stabilitas busa dan daya detergensi yang kestabilan busa. Jika dibandingkan dengan
dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. detergen komersial, diperoleh besar persentase
Tabel -3: Pengujian mutu deterjen cair kestabilan busa untuk keempat formulasi
melebihi kestabilan dari detergen komersial.
100 sample
60 Kehutanan, 2014)
Tabel -4: Pegujian limbah cemaran detergen
40
20
0
F1 F2 F3 F4 F0
Tanpa Bilasan
Formulasi
Dengan Pembilasan
Grafik -4 : Diagram perbandingan daya
detergensi sediaan detergen dan detergen
komersial, dengan bilasan dan tanpa bilasan
pada tidak terpenuhinya oksigen yang Parameter Pencemaran Air dan Baku
dibutuhkan. Mutu Air Limbah. Jurnal Biology Science
and Education, 4(1), 159–169.
Total Suspended Solid (TSS) merupakan Cut Yuliana, et al. (2019). Produksi dan
ukuran kadar padatan pada limbah (Widiyanti Optimasi Biosurfaktan dari Bakteri
et al., 2021). Ukuran TSS perlu untuk diuji Halofilik Chromohalobacter japonicus
karena limbah cair dengan kandungan zat BK-AB18. 2(2), 1–19.
tersuspensi tinggi akan sangat berdampak Diyan Arini, Arneli, A. S. (2008). Pengaruh
buruk bagi lingkungan, selain karena Penambahan Karboksimetil Selulosa dan
menyebabkan pendangkalan juga berpotensi Buffer pada Detergensi Surfaktan asil
menghalangi masuknya sinar matahari yang Sublasi Limbah Cair Cucian. 11(3), 78–
sangat diperlukan pada proses fotosintesis 83.
mikroorgnisme (Maranggi et al., 2020). Febriani, A., & Andiani, D. (2020). Formulasi
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan Detergen Cair yang Mengandung Ekstrak
diperoleh bahwa nilai TSS yang dihasilkan Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-
melebihi baku mutu yang ada, sehingga akan sinensis L.) Liquid Detergent Formulation
sangat berbahaya terhadap ekosistem akuatik, Containing Hibiscus Leaf Extract
dan menyebabkan terjadinya pendangkalan. (Hibiscus rosa-sinensis L.). Jurnal Ilmu
Kefarmasian, 13(2), 107–113.
Berdasarkan hasil uji yang telah Febrianti, D. R. (2013). Formulasi Sediaan
dilakukan, baik pada sediaan biosurfaktan, Sabun Mandi Cair Minyak Atsiri Jeruk
detergen maupun uji cemaran dari limbah, Purut (Citrus hystrix DC.) Dengan
maka penelitian ini menunjukkan bahwa Kokamidopril Betan Sebagai Surfaktan.
penggunaan metode PRES dapat menghasilkan Hayes, D. G. (2012). Bioprocessing
detergen cair berbahan aktif biosurfaktan daun Approaches to Synthesize Bio-based
kelor dengan stabilitas busa dan mutu detergen Surfactants and Detergents. In Food and
yang sangat baik dibandingkan dengan Industrial Bioproducts and Bioprocessing
detergen komersial. Namun, detergen ini (pp. 243–266).
berpotensi mencemari lingkungan karena https://doi.org/10.1002/9781119946083.c
tingkat cemaran limbah yang jauh lebih tinggi h10
dari SNI dan detergen komersial, sehingga Helmy, Q., Gustiani, S., & Mustikawati, A. T.
berbahaya apabila dibuang ke lingkungan. (2020). Application of rhamnolipid
Penggunaan metode ini dapat menjadi solusi biosurfactant for bio-detergent
pengganti rotary evaporator, namun dengan formulation. IOP Conference Series:
pengembangan dan pendekatan yang masih Materials Science and Engineering,
memerlukan kajian lebih lanjut. 823(1). https://doi.org/10.1088/1757-
899X/823/1/012014
KESIMPULAN Hernawati, D., Suharyati, S., Nurkamilah, S., &
Penelitian ini menunjukkan bahwa Biologi, P. (2020). Perbanding
penggunaan metode PRES dapat menghasilkan Antibakteri Bawang Putih ( Allium
detergen cair berbahan aktif biosurfaktan daun sativum ) Dengan Varietas Berbeda
kelor dengan stabilitas busa dan daya Secara In Vitro Terhadap Pertumbuhan
detergensi yang baik, namun memiliki tingkat Bakteri Escherichia coli .an Aktivitas. 2,
uji cemaran yang tingg, sehingga berpotensi 1–10.
mencemari lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. (2014). Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu
Arnelli. (2010). Sublasi Surfaktan dari Larutan Air Limbah (p. 85).
Detergen dan Larutan Detergen Sisa M.G, Hazena, et al. (2015). Ekstrak Biji
Cucian Serta Penggunaannya Kembali Alpukat Sebagai Pembusa Detergen:
Sebagai Detergen. Jurnal Kimia Sains “Pemanfaatan Potensi Bahan Alam dan
Dan Aplikasi, 13(1), 4–7. Menekan Biaya Produksi.” 3(2013), 92–
Atima, W. (2015). BOD dan COD Sebagai 98.
Maranggi, Isma Uly, et. al. (2020). Aplikasi status of kalimantan water bodies based
Biosurfaktan Dari Daun Sengon ( Albizia on the pollution index. Pollution
falcataria ) Dan Kulit Buah Pepaya Research, 38(3), 536–543.
(Carica papaya L.) Sebagai Detergen Supandi, L., & Setiawan, D. A. (2019).
Ramah Lingkungan. 01(01), 11–19. Pemanfaatan Daun Waru (Hibiscus
Maranggi, I. U., Rahmasari, B., Kania, F. D., tiliance L) Sebagai Bahan Baku Detergen.
Fadarina, Yuniar, Purnamasari, I., & Sainteks: Jurnal Sains Dan Teknik, 1(1),
Meidinariasty, A. (2020). Aplikasi 17–28.
Biosurfaktan Dari Daun Sengon (Albizia https://doi.org/10.37577/sainteks.v1i1.107
Falcataria) Dan Kulit Buah Pepaya Suryono, C., Ningrum, L., & Dewi, T. R.
(Carica Papaya L.) Sebagai Detergen (2018). Uji Kesukaan dan Organoleptik
Ramah Lingkungan. Politeknik Negeri Terhadap 5 Kemasan Dan Produk
Sriwijaya, Prosiding Seminar Mahasiswa Kepulauan Seribu Secara Deskriptif.
Teknik Kimia, 1(1), 11–19. Jurnal Pariwisata, 5(2), 95–106.
Muhammad Busyairi , Nur Annisa Jayaningsih, https://doi.org/10.31311/par.v5i2.3526
F. A. (2021). Analisis Beban Pencemar Tien Faizah Azfi. (2017). Daun Waru Sebagai
Dan Daya Tampung Sungai. Jurnal Bahan Dasar Pembuatan Detergen Ramah
“Teknologi Lingkungan,” 17–25. Lingkungan. Paper Knowledge . Toward
Murti, I. K. A. Y., Putra, I. P. S. A., N.N.K.T., a Media History of Documents, 8(1), 65–
S., Wijayanti, N. P. D., & Yustiantara, P. 67.
S. (2018). Optimasi Konsentrasi Olive Oil Veronika, M., Purwijantiningsih, E., Pranata,
Tehadap Stabilitas Fisik Sediaan Sabun S., & Teknobiologi, F. (2017). Efektifitas
Cair. Jurnal Farmasi Udayana, 6(2), 15. Ekstrak Daun Kelor (Moringaoleifera)
https://doi.org/10.24843/jfu.2017.v06.i02. Sebagai Bio-Sanitizer Daun Selada
p03 (Lactuca sativa).
Pambudhy, A. (2021). Pencemaran Air: Widiyanti, A., Laily, D., & Hamidah, N.
Pengertian, Penyebab dan Dampaknya (2021). Pengolahan Limbah Cair Bekas
bagi Lingkungan. Detik. Pencucian Ikan Menggunakan Scirpus
Rachmawati, P. A. (2019). Biodegradable grossus. Journal of Research and
Detergen Dari Saponin Daun Waru Dan Technology, VII(2460), 61–70.
Ekstraksi Bunga Tanjung. Indonesian Yuliani, R. L., Purwanti, E., & Pantiwati, Y.
Chemistry and Application Journal, 2(2), (2015). Pengaruh Limbah Detergen
1. https://doi.org/10.26740/icaj.v2n2.p1-4 Industri Laundry terhadap Mortalitas dan
Rahmaniati M, A., Ulfah, M., & Mulangsari, D. Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis
A. K. (2018). Standarisasi Parameter Non niloticus). Seminar Nasional XII
Spesifik Ekstrak Etanol Daun Pegagan Pendidikan Biologi FKIP UNS, 822–828.
(Centella asiatica L.) Di Dua Tempat Yuliyanti, M., Husada, V. M. S., Fahrudi, H. A.
Tumbuh. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, A., & Setyowati, W. A. E. (2019). Quality
3(1). and Detergency Optimization, Liquid
https://doi.org/10.31942/inteka.v3i1.2128 Detergent Preparation, Mahogany Seed
Rijai, L. (2012). Beberapa Tumbuhan Obat Extract (Swietenia mahagoni). JKPK
Asal Kalimantan Timur Sebagai Sumber (Jurnal Kimia Dan Pendidikan Kimia),
Saponin Potensial. Journal Of Tropical 4(2), 65.
Pharmacy And Chemistry, 1(4), 301–306. https://doi.org/10.20961/jkpk.v4i2.32750
https://doi.org/10.25026/jtpc.v1i4.40
Setiawan, F. A. dan Y. (2019). Analisa Kualitas
Air Dengan Pendekatan Driving Force ,
Pressure , State , Impact , Response (
Dpsir ): Studi Kasus Kabupaten Kutai
Barat. Jurnal “Teknologi Lingkungan,”
24–30.
SNI 4075-1:2017 (p. 15). (2017).
Subagiyo, L., Nuryadin, A., Sulaeman, N. F., &
Widyastuti, R. (2019). Water quality