Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STUDI KASUS BANGUNAN BENTANG LEBAR 

LABORATORIES FOR M&G RICERCHE ITALIA

Dosen Pembimbing:
Ir. A. Farkhan, M.T.

Disusun Oleh:

Dendy Ramadhan I0216020


M. Aulia Zikri I0216049
Riza Hasna Amelia I0216079

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK 

UNIVERSITAS
UNIVERSITAS SEBELAS
S EBELAS MARET

SURAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pekembangan teknologi dalam pembangunan infrastruktur dan bangunan


semakin berkembang seiring waktu. Perkembangan ini muncul dengan adanya inovasi-
inovasi baru yang ditemukan dalam hal struktur, material, teknologi dan lain-lain.
Salah satu contoh dari perkembangan teknologi dalam pembangunan ini adalah
munculnya struktur-struktur baru yang dapat menunjang fungsi bangunan lebih baik
seperti munculnya inovasi struktur bangunan bentang lebar. Pada masa sekarang, banyak
 bangunan menggunakan struktur bentang lebar karena memiliki banyak kelebihan salah
satunya adalah dapat memberikan ruang yang cukup luas tanpa penghalang seperti
adanya kolom.
 Laboratories for M&G Ricerche merupakan salah satu contoh bangunan dengan
struktur bentang lebar. Dalam penerapannya, struktur bentang lebar tidak hanya harus
memberikan ruang yang luas, namun juga harus dapat memberikan estetika terhadap
 bangunan dan struktur yang benar-benar kuat agar dapat menahan beban yang besar. Hal
tersebut sangat penting untuk diperhatikan sehingga poin-poin tersebut yang akan
menjadi titik utama pembahasan bangunan  Laboratories for M&G Ricerche  pada
makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur dan material yang digunakan dalam bangunan  Laboratories for
 M&G Ricerche?
2. Bagaimana struktur tersebut dapat memberikan estetika terhadap bangunan
 Laboratories for M&G Ricerche?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan pada bangunan Laboratories for M&G Ricerche
dalam hal arsitektur?

1.3. Tujuan
Tujuan utama dibuatnya makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang
struktur bentang lebar dan penerapannya pada bangunan yang telah ada sehingga penulis
dapat mempelajari dan mengkritisi bangunan tersebut
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Struktur 

Struktur meruapakan sebuah sistem pada bangunan yang bekerja untuk


menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Struktur
 berfungsi sebagai penguat bangunan dan mencegah keruntuhan dengan cara menyalurkan
 beban dari atas bangunan melalui elemen-elemen stuktur menuju tanah.

B. Klasifikasi Struktur 

1. Klasifikasi Stuktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya:


 Elemen Garis, adalah elemen panjang dan langsing dengan potongan melintangnya
lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen garis terdiri dari garis lurus
dan garis lengkung
 Elemen Permukaan, adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dibandungkan
ukuran panjangnya. Elemen permukaan dapat berupa datar atau lengkung. Elemen
 permukaan lengkung dapat berupa lengkung tunggal ataupun lengkung ganda
2. Klasifikasi Struktur berdasarkan karakteristik kekakuannya:
 Elemen kaku, dapat sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk
apabila mendapat gaya beban
 Elemen tidak kaku (fleksibel), dapat berubah drastis sesuai gaya beban yang
didapatkan.
3. Klasifikasi Struktur bedasarkan susunan elemennya:
 Sistem satu arah, dengan mekanisme transfer beban dari struktur untuk
menyalurkan ke tanah.
 Sistem dua arah, dengan dua elemen bersilangan yang terletak di atas dua titik
tumpuan dan tidak terletak di atas garis yang sama
4. Klasifikasi struktur berdasarkan material pembentuknya:
 Struktur kayu
 Struktur baja
 Struktur beton, dll

C. Elemen Utama Stuktur 

1. Elemen Kaku
 Balok dan Kolom
Struktur ini dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horizontal (balok)
diatas elemen kaku vertical (kolom). Kolom dibebani secara aksial oleh balok,
dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah sedangkan balok mendapat
 beban yang bekerja secara transversal sehingga dapat melentur.
 Rangka
Struktur rangka hampir mirip dengan jenis balok tiang (post and beam), na mun
memiliki titik hubung kaku antar elemen vertiakl dan elemen horizontalnya
sehingga dapat memberi kestabilan terhadap gaya lateral.
 Rangka Batang (trusses)
Struktur ini dibuat dengan menyusun elemen linear benbentuk batang bantang
yang relative pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga.
 Pelengkung
Stuktur ini dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang
antara dua titik. Terdiri atas potongan-potongan kecil yang mempertahankan
 posisinya akibat adanya pembebanan.
 Dinding dan Plat
Pelat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Struktur
 pelat datar digunakan secara horizontal dan memikul beban sebagai lentur dan
meneruskannya ke tumpuan.
 Cangkang silindrikal dan terowongan
Cangkang silindrikal dan terowongan merupakan jenis struktur pelatsatu-
kelengkungan. Struktur cangkang memiliki bentang longitudinal dan
kelengkungannya tegak lurus terhadap diameter bentang. Struktur cangkang yang
cukup panjang akan berperilaku sebagai balok dengan penampang melintang
adalah kelengkungannya. Bentuk struktur cangkang ini harus terbuat dari
material kaku seperti beton bertulang atau baja.
Terowongan adalah struktur berpelengkung tunggal yang membentang pada arah
transversal. Terowongan dapat dipandang sebagai pelengkung menerus.
 Kubah dan cangkang bola
Kubah dan cangkang bola merupakan bentuk struktur berkelengkungan ganda.
Bentuk kubah dan cangkang dipandang sebagai bentuk lengkungan yang diputar.
Umumnya dibentuk dari material kaku seperti beton bertulang.

2. Elemen tidak kaku (fleksibel)


 Kabel
Bentuk struktur kabel tergantung dari basar dan perilaku beban yang bekerja yang
diberikan Struktur kabel yang ditarik pada kedua ujungnya, berbentuk lurus saja
disebut tierod. Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik eksternal maka
 bentuk kabel akan berupa segmen-segmen garis. Jika beban yang dipikul adalah
 beban terbagi merata, maka kabel akan berbentuk lengkungan, sedangkan berat
sendiri struktur kabel akan menyebabkan bentuk lengkung yang disebut catenary-
curve.
 Membran, tenda, jarring
Membran adalah lembaran tipis dan fleksibel. Tenda biasanya dibentuk dari
permukaan membran. Bentuk strukturnya dapat berbentuk sederhana maupun
kompleks dengan menggunakan membran-membran. Untuk permukaan dengan
kelengkungan ganda seperti permukaan bola, permukaan aktual harus tersusun
dari segmen-segmen yang jauh lebih kecil karena umumnya membran hanya
tersedia dalam bentuk lembaranlembaran datar. Membran fleksibel yang dipakai
pada permukaan dengan menggantungkan pada sisi cembung berarah ke bawah,
atau jika berarah keatas harus ditambahkan mekanisme tertentu agar bentuknya
dapat tetap. Mekanisme lain adalah dengan menarik membran agar mempunyai
 bentuk tertentu. Jaring adalah permukaan tiga dimensi yang terbuat dari
sekumpulan kabel lengkung yang melintang.

Gambar 1 Elemen utama struktur 


Sumber: google image

D. Struktur Bentang Lebar 

1. Sistem Stuktur Kabel


Sistem struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan
 prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dan lain-lain yang menyanggah
sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel
dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel
hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya
hanya dilimpahkan gaya tekan.

Gambar 2 Sistem Struktur Kabel


Sumber: jurnalarsitek.blogspot.com
Beberapa aspek penting untuk proses pembangunan struktur kabel meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a. Form finding, bentuk geometri struktur kabel
 b. Hitungan dan sistem pemberian gaya prategang
c. Penentuan tipe dan jenis bahan kabel
d. Penentuan panjang terpotong kabel dengan tepat
e. Perancangan bentuk dan detil pemegang kabel
f. Pemilihan pelindung terhadap bahaya korosi
g. Proses pabrikasi dan pemasangan

Untuk keperluan konstruksi bangunan, dikenal 3 tipe penampang kabel, yaitu spiral
strands, full locked coil cables dan structural wire ropes.

Gambar 3 Tipe penampang kabel ( Picture 1 Spriral Strands, Picture 2 Full Locked coil
cables, Picture 3 structural wire ropes)
Sumber:google image
a. Spiral strands digunakan untuk bangunan di mana bebannya relatif kecil seperti
untuk pendukung antena telekomunikasi, cerobong asap, ikatan angin (bracing)
 pada jaringan kabel, struktur kayu dan baja. Spriral strands diproduksi dengan
diameter antara 5 mm sampai 40 mm. Spiral strands hanya terdiri dari kawat-kawat
yang berpenampang lingkaran, akibat adanya celah-celah spiral strand
dikelompokkan pada material yang kurang tahan terhadap baha ya korosi.
 b. Full locked coil cables digunakan sebagai kabel utama pada berbagai konstruksi,
antara lain kabel utama pada suspension bridge stay, cables bridge, dan kabel tepi
 pada jaringan kabel. Sifat-sifat khusus dari full locked coil cables, adalah:
• Mempunyai E – modulus yang tinggi
• Permukaan kabel mempunyai daya tahan tinggi
• Permukaan kabel tertutup, sehingga tahan terhadap bahaya korosi
Penampang kabel bagian dalam atau bagian inti terdiri dari kawat-kawat dengan
 penampang lingkaran, sedangkan bagian luar, penampangnya berbentuk Z.
c. Structural wire ropes, terutama digunakan sebagai kabel tepi pada struktur membran
(textile structure). Kabel ini terdiri dari beberapa strands, sehingga sifatnya
fleksibel.

2. Sistem Struktur Membran


Sistem struktur membran adalah sistem struktur yang menggunakan material
membran. Sistem struktur ini memikul beban dengan mengalami tegangan tarik.
Membran yang digunakan dalam sistem struktur ini sangatlah tipis sehingga sistem
struktur ini tidak dapat menerima gaya tekan dan geser .
Gambar 6 Sistem Struktur Membran
Sumber: google image
Berdasarkan kelengkungannya, struktur membran dibagi atas :
a. Bentuk anticlastic / negative surface curvature
Bentuk yang memiliki kelengkungan 2 arah yang berlawanan.
b. Bentuk synclastic / positive surface curvature
Bentuk yang memiliki kelengkungan 2 arah yang searah.

Struktur membran mampu menahan beban merata eksternal baik beban vertical
(air hujan, salju dll) maupun horizontal (angin, gempa dll). Pada kondisi pembebanan
secara vertikal yang merata, struktur bangunan menerima beban dan
mendistribusikannya secara two-way.
Dengan memanfaatkan gaya tarik pada kabel struktur serta membran tenda,
 beban eksternal dan beban sendiri struktur disalurkan ke kolom-kolom serta kabel
 pendukung utama. Elemen-elemen struktur garis ini kemudian menyalurkan beban
secara aksial menuju anker atau pondasi bangunan dan kemudian ke tanah.
Untuk menjaga kestabilan struktur, setiap pembebanan dilawan oleh reaksi
sehingga resultan sama dengan nol. Dalam struktur tenda, terjadi gaya-gaya tarik murni
 pada elemen kabel dan membran. Dalam kondisi pembebanan secara vertikal, terjadi
gaya tarik pada kabel dan membran sedangkan pada kolom struktur terjadi gaya tekan.
Penyaluran beban vertikal pada struktur membran relative kecil, karena
 bentuknya yang memiliki perbedaan ketinggian pada penutupnya sehingga bagian yang
tinggi kemudian menstransfer bebannya ke bagian yang lebih rendah. Oleh karena itu,
dalam hal mendesain tenda, hal yang harus diperhatikan adalah tinggi rendahnya
 permukaan penutup.
BAB III
PEMBAHASAN

Bab ini akan berisikan pembahasan struktur dari Laboratories for M&G Ricer che yang
 berada Venafro, Italia .

A. Laboratories for M&G Ricerche

Lokasi : Venafro, Italia.


Tahun : 1992
Arsitek : Samyn et Associes

Selama lebih dari tiga puluh tahun kelompok M & G telah bekerja di bidang
 polimer penelitian dan pengolahan polimer. Pada tahun 1990 mereka memutuskan
untuk berkonsentrasi pada kegiatan penelitian yang berbeda di satu lokasi, di
 perusahaan M & G Ricerche SpS di Pozzilli di Italia selatan, dan pada saat yang sama
untuk merampingkan kegiatan mereka.
Laboratorium terdiri dari dua area: area teknis dengan tanaman percontohan
untuk pengembangan metode produksi dan pengolahan, dan area kimia-fisik dengan
laboratorium untuk sintesis dan analisis produk kimia. Pelaksanaan percobaan kimia
dan fisik memiliki kebutuhan ruang yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan
kebutuhan untuk membuat ruang bebas kolom seluas mungkin, pada saat yang sama
akan memungkinkan untuk tes terpisah yang harus dilakukan dalam unit yang lebih
kecil dilindungi.
Fasilitas riset kimia untuk M&G Ricerche, yang dirancang oleh arsitek Belgia,
Philippe Samyn, di Venafro, Italia selesai dibangun pada tahun 1992. Bangunan ini
menggunakan selubung membran satu lapis untuk menggabungkan program kantor,
laboratorium, dan ruang penelitian, dimana riset untuk grup Sinco berlangsung.

Beton konvensional dan konstruksi blockwork digunakan untuk membentuk


sekat-sekat pemisah di dalam selubung membran. Di dalam struktur ini, terdapat
laboratorium yang terbagi-bagi dengan tingkat pengawasan yang berbeda. Keputusan
untuk menutupi semua laboratorium dengan struktur membran dapat mengurangi
 periode pembangunan sampai 10 bulan, dan menghasilkan lingkungan interior yang
 baik dengan biaya rendah.
B. Konsep

Pertimbangan yang berkaitan dengan bentuk optimal dari aula menyebabkan


respon rencana desain elips (85 x 32 m) dan ditutupi oleh struktur ringan dengan
ketinggian 15 m, serta didukung oleh kisi simetris lengkungan dengan enam kabel yang
 berfungsi menstabilkan longitudinal.

C. Struktur Atap Laboratories for M&G Ricerche

Gambar Struktur Atap

Gambar Denah Laboratorium


Gambar Detail Struktur Atap Laboratorium

Gambar Potongan Laboratorium

Agar volume bangunan dapat digunakan dengan maksimal, PVC coated


 polyester putih ditopang oleh enam rangka lengkung baja. Baja tabung tiga dimensi ini
dijajarkan secara melintang oleh kabel baja pre-stressed , yang terhubung ke piramida
 baja terbalik di bagian bawah rangka baja. Rangka-rangka lengkung ini memiliki
ketinggian yang bervariasi, dengan ketinggian 16 meter pada bagian tengahnya.
Struktur baja yang sangat ringan ini disusun dari 1764 balok baja yang dipotong
menjadi 441 konfigurasi berbeda, direalisasikan dengan bantuan metode konstruksi
yang canggih pada saat itu. Dengan menjaga konstruksi interior terpisah dengan
selubung membran luar, untuk menghindari koneksikan bentuk lengkung dengan
konstruksi yang tegak lurus. Namun, untuk menghadirkan sinar matahari dan view ke
luar bangunan, panel-panel kaca pun dipakai pada bagian samping bangunan setara
dengan level tanah. Kaca ini terhubung ke tepi membran utama dengan penutup PVC
transparan.
Rangka lengkung baja masing-masing diselubungi oleh membran PVC
transparan. Penggunaan membran transparan ini ditujukan untuk menghadirkan sinar
matahari ke bagian tengah bangunan dan untuk mengekspos rangka baja sebagai
struktur penopang utama.

Gambar Interior Laboratorium


D. Membran
Bahan membran terbuat dari PVC yang dilapisi kain polyester berkekuatan
Tarik 150 kN/m. Membran ini diperkuat dengan struktur lengkung dan kabel pada
setiap ujungnya. Dengan bahan dasar PVC dan dilapisi plastrik transparan
menyebabkan membrane bersifat waterproofing dan tanhan terhadap cuaca

E. Aspek lingkungan
Proyek ini menunjukkan bagaimana selubung membran dapat digunakan untuk
menciptakan lingkungan dengan suhu yang ideal, dimana di dalamnya dapat
mengakomodasi berbagai macam aktivitas. Dengan meletakkan bangunan di tengah-
tengah danau, perancang mengharapkan adanya pengurangan energi, sehingga pada
musim panas danau tersebut dapat membantu mengurangi suhu udara pada bangunan.
Untuk lebih mendinginkan ruang dalam, udara ditarik ke dalam gedung melalui
shaft bawah tanah dan melalui ventilasi udara yang rata dengan permukaan kolam,
menyebabkan udara yang memasuki gedung menjadi dingin tanpa perlu bantuan AC.
Lebih lanjut, dengan meletakan bangunan di tengah danau, sang arsitek menghindari
masalah keamanan yang diakibatkan oleh struktur membran; kemungkinan struktur
membran untuk rusak karena lalu lintas orang yang lewat menjadi terminimalis asi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Suhandy. Pengantar Konstruksi Bangunan Bentang Lebar.  Direktori Jurnal


 Pendidikan Teknik Arsitektur upi.edu

Hardjasaputra, Harianto. 2006. Struktur Kabel: Teknologi dan Desain. Banten.  Jurusan
Teknik Sipil & Magister Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan

www.scribd.com/document/364050871/struktur-bentang-lebar-pdf , diakses pada tanggal


16 Oktober 2018 pukul 12.11 WIB

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/37123092/TEKNOLOGI_BENTAN
G_LEBAR3, pdf diakses pada tanggal 16 Oktober 2018 pukul 14.21 WIB

https://batjalah.wordpress.com/2015/03/25/konstruksi-pelengkung/ pdf diakses pada


tanggal 16 Oktober 2018 pukul 14.21 WIB

http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html diakses pada tanggal 23


Oktober 2018 pukul 20.20 WIB

https://www.academia.edu/23040956/PENGGUNAAN_STRUKTUR_ATAP_MEMBRA
 N_PADA_BANGUNAN_BENTANG_LEBAR diakses pada tanggal 23 Oktober
2018 pukul 20.20 WIB

Anda mungkin juga menyukai