Bangunan Bentang Lebar
Bangunan Bentang Lebar
Dosen Pembimbing:
Ir. A. Farkhan, M.T.
Disusun Oleh:
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS SEBELAS
S EBELAS MARET
SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana struktur dan material yang digunakan dalam bangunan Laboratories for
M&G Ricerche?
2. Bagaimana struktur tersebut dapat memberikan estetika terhadap bangunan
Laboratories for M&G Ricerche?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan pada bangunan Laboratories for M&G Ricerche
dalam hal arsitektur?
1.3. Tujuan
Tujuan utama dibuatnya makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang
struktur bentang lebar dan penerapannya pada bangunan yang telah ada sehingga penulis
dapat mempelajari dan mengkritisi bangunan tersebut
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Struktur
B. Klasifikasi Struktur
1. Elemen Kaku
Balok dan Kolom
Struktur ini dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horizontal (balok)
diatas elemen kaku vertical (kolom). Kolom dibebani secara aksial oleh balok,
dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah sedangkan balok mendapat
beban yang bekerja secara transversal sehingga dapat melentur.
Rangka
Struktur rangka hampir mirip dengan jenis balok tiang (post and beam), na mun
memiliki titik hubung kaku antar elemen vertiakl dan elemen horizontalnya
sehingga dapat memberi kestabilan terhadap gaya lateral.
Rangka Batang (trusses)
Struktur ini dibuat dengan menyusun elemen linear benbentuk batang bantang
yang relative pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga.
Pelengkung
Stuktur ini dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang
antara dua titik. Terdiri atas potongan-potongan kecil yang mempertahankan
posisinya akibat adanya pembebanan.
Dinding dan Plat
Pelat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Struktur
pelat datar digunakan secara horizontal dan memikul beban sebagai lentur dan
meneruskannya ke tumpuan.
Cangkang silindrikal dan terowongan
Cangkang silindrikal dan terowongan merupakan jenis struktur pelatsatu-
kelengkungan. Struktur cangkang memiliki bentang longitudinal dan
kelengkungannya tegak lurus terhadap diameter bentang. Struktur cangkang yang
cukup panjang akan berperilaku sebagai balok dengan penampang melintang
adalah kelengkungannya. Bentuk struktur cangkang ini harus terbuat dari
material kaku seperti beton bertulang atau baja.
Terowongan adalah struktur berpelengkung tunggal yang membentang pada arah
transversal. Terowongan dapat dipandang sebagai pelengkung menerus.
Kubah dan cangkang bola
Kubah dan cangkang bola merupakan bentuk struktur berkelengkungan ganda.
Bentuk kubah dan cangkang dipandang sebagai bentuk lengkungan yang diputar.
Umumnya dibentuk dari material kaku seperti beton bertulang.
Untuk keperluan konstruksi bangunan, dikenal 3 tipe penampang kabel, yaitu spiral
strands, full locked coil cables dan structural wire ropes.
Gambar 3 Tipe penampang kabel ( Picture 1 Spriral Strands, Picture 2 Full Locked coil
cables, Picture 3 structural wire ropes)
Sumber:google image
a. Spiral strands digunakan untuk bangunan di mana bebannya relatif kecil seperti
untuk pendukung antena telekomunikasi, cerobong asap, ikatan angin (bracing)
pada jaringan kabel, struktur kayu dan baja. Spriral strands diproduksi dengan
diameter antara 5 mm sampai 40 mm. Spiral strands hanya terdiri dari kawat-kawat
yang berpenampang lingkaran, akibat adanya celah-celah spiral strand
dikelompokkan pada material yang kurang tahan terhadap baha ya korosi.
b. Full locked coil cables digunakan sebagai kabel utama pada berbagai konstruksi,
antara lain kabel utama pada suspension bridge stay, cables bridge, dan kabel tepi
pada jaringan kabel. Sifat-sifat khusus dari full locked coil cables, adalah:
• Mempunyai E – modulus yang tinggi
• Permukaan kabel mempunyai daya tahan tinggi
• Permukaan kabel tertutup, sehingga tahan terhadap bahaya korosi
Penampang kabel bagian dalam atau bagian inti terdiri dari kawat-kawat dengan
penampang lingkaran, sedangkan bagian luar, penampangnya berbentuk Z.
c. Structural wire ropes, terutama digunakan sebagai kabel tepi pada struktur membran
(textile structure). Kabel ini terdiri dari beberapa strands, sehingga sifatnya
fleksibel.
Struktur membran mampu menahan beban merata eksternal baik beban vertical
(air hujan, salju dll) maupun horizontal (angin, gempa dll). Pada kondisi pembebanan
secara vertikal yang merata, struktur bangunan menerima beban dan
mendistribusikannya secara two-way.
Dengan memanfaatkan gaya tarik pada kabel struktur serta membran tenda,
beban eksternal dan beban sendiri struktur disalurkan ke kolom-kolom serta kabel
pendukung utama. Elemen-elemen struktur garis ini kemudian menyalurkan beban
secara aksial menuju anker atau pondasi bangunan dan kemudian ke tanah.
Untuk menjaga kestabilan struktur, setiap pembebanan dilawan oleh reaksi
sehingga resultan sama dengan nol. Dalam struktur tenda, terjadi gaya-gaya tarik murni
pada elemen kabel dan membran. Dalam kondisi pembebanan secara vertikal, terjadi
gaya tarik pada kabel dan membran sedangkan pada kolom struktur terjadi gaya tekan.
Penyaluran beban vertikal pada struktur membran relative kecil, karena
bentuknya yang memiliki perbedaan ketinggian pada penutupnya sehingga bagian yang
tinggi kemudian menstransfer bebannya ke bagian yang lebih rendah. Oleh karena itu,
dalam hal mendesain tenda, hal yang harus diperhatikan adalah tinggi rendahnya
permukaan penutup.
BAB III
PEMBAHASAN
Bab ini akan berisikan pembahasan struktur dari Laboratories for M&G Ricer che yang
berada Venafro, Italia .
Selama lebih dari tiga puluh tahun kelompok M & G telah bekerja di bidang
polimer penelitian dan pengolahan polimer. Pada tahun 1990 mereka memutuskan
untuk berkonsentrasi pada kegiatan penelitian yang berbeda di satu lokasi, di
perusahaan M & G Ricerche SpS di Pozzilli di Italia selatan, dan pada saat yang sama
untuk merampingkan kegiatan mereka.
Laboratorium terdiri dari dua area: area teknis dengan tanaman percontohan
untuk pengembangan metode produksi dan pengolahan, dan area kimia-fisik dengan
laboratorium untuk sintesis dan analisis produk kimia. Pelaksanaan percobaan kimia
dan fisik memiliki kebutuhan ruang yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan
kebutuhan untuk membuat ruang bebas kolom seluas mungkin, pada saat yang sama
akan memungkinkan untuk tes terpisah yang harus dilakukan dalam unit yang lebih
kecil dilindungi.
Fasilitas riset kimia untuk M&G Ricerche, yang dirancang oleh arsitek Belgia,
Philippe Samyn, di Venafro, Italia selesai dibangun pada tahun 1992. Bangunan ini
menggunakan selubung membran satu lapis untuk menggabungkan program kantor,
laboratorium, dan ruang penelitian, dimana riset untuk grup Sinco berlangsung.
E. Aspek lingkungan
Proyek ini menunjukkan bagaimana selubung membran dapat digunakan untuk
menciptakan lingkungan dengan suhu yang ideal, dimana di dalamnya dapat
mengakomodasi berbagai macam aktivitas. Dengan meletakkan bangunan di tengah-
tengah danau, perancang mengharapkan adanya pengurangan energi, sehingga pada
musim panas danau tersebut dapat membantu mengurangi suhu udara pada bangunan.
Untuk lebih mendinginkan ruang dalam, udara ditarik ke dalam gedung melalui
shaft bawah tanah dan melalui ventilasi udara yang rata dengan permukaan kolam,
menyebabkan udara yang memasuki gedung menjadi dingin tanpa perlu bantuan AC.
Lebih lanjut, dengan meletakan bangunan di tengah danau, sang arsitek menghindari
masalah keamanan yang diakibatkan oleh struktur membran; kemungkinan struktur
membran untuk rusak karena lalu lintas orang yang lewat menjadi terminimalis asi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Hardjasaputra, Harianto. 2006. Struktur Kabel: Teknologi dan Desain. Banten. Jurusan
Teknik Sipil & Magister Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/37123092/TEKNOLOGI_BENTAN
G_LEBAR3, pdf diakses pada tanggal 16 Oktober 2018 pukul 14.21 WIB
https://www.academia.edu/23040956/PENGGUNAAN_STRUKTUR_ATAP_MEMBRA
N_PADA_BANGUNAN_BENTANG_LEBAR diakses pada tanggal 23 Oktober
2018 pukul 20.20 WIB