Anda di halaman 1dari 4

Nama : MAYA SARI

Nim : 041937164

Studi : D3 Perpajakan

Tugas/MK : 1/Sistem Informasi Akuntansi

Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan perbedaan antara primary activities dan support 20 EKSI 4312 / Modul 1
activities pada sistem value chain, dan berikan contohnya. KB 1
2 Pentingkah integrasi sistem dalam suatu organisasi? Jika 20 EKSI 4312 / Modul 1
penting, mengapa? Jelaskan menggunakan argumen yang KB 2
logis.
3 Apakah yang dimaksud dengan pengembangan sistem 25 EKSI 4312 / Modul 2
menggunakan teknik prototyping? Jelaskan! KB 1
4 Buatlah skema atau bagan yang menggambarkan 35 EKSI 4312 / Modul 3
pengendalian internal menurut COSO dan jelaskan KB 1
komponen-komponennya!

Jawab:

1. Sistem value chain adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan yang mereka tawarkan. Ada dua jenis kegiatan dalam
value chain: primary activities dan support activities

- Primary activities adalah kegiatan langsung yang terkait dengan produksi, pemasaran, pengiriman,
dan dukungan produk atau layanan perusahaan. Ada lima primary activities yang terdiri dari inbound
logistics, operations, outbound logistics, marketing and sales, dan service.

- Support activities adalah kegiatan yang mendukung kegiatan primer dan membantu perusahaan
untuk mencapai tujuan strategisnya. Ada empat support activities yang terdiri dari procurement, technology
development, human resource management, dan firm infrastructure.
Contoh dari Primary activities adalah:

1. Inbound logistics: Pembelian bahan baku, penerimaan dan penyimpanan bahan baku, kontrol
kualitas, dan penjadwalan pengiriman
2. Operations: Pemrosesan bahan baku menjadi produk jadi, pengujian dan perakitan produk, dan
pemeliharaan fasilitas produksi
3. Outbound logistics: Pengemasan produk jadi, pengiriman ke gudang, dan pengiriman ke
pelanggan.
4. Marketing and sales: Pemasaran produk, enjualan produk, penanganan pesanan pelanggan,
dan dukungan pelanggan.
5. Service: Pemasangan produk, perawatan produk, perbaikan, dan dukungan pelanggan

Contoh dari support activities adalah:

1. Procurement: Pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, pengadaan bahan baku dan jasa
2. Technology development: Penelitian dan pengembangan produk, desain dan pengembangan
sistem informasi, dan pengembangan teknologi baru
3. Human resource management: Rekrutmen karyawan, pelatihan karyawan, manajemen kinerja, dan
manajemen gaji dan tunjangan
4. Firm infrastructure: Manajemen keuangan, akuntansi, hukum, dan manajemen umum

2. Integrasi sistem sangat penting dalam suatu organisasi karena dapat membantu meningkatkan
efisiensi, produktivitas, dan kualitas layanan. Integrasi sistem dapat mengintegrasikan data dan proses dari
berbagai bagian organisasi, yang dapat membantu organisasi dalam membuat keputusan yang lebih baik
dan cepat.

Salah satu manfaat utama dari integrasi sistem adalah mengurangi duplikasi data. Ketika data
terduplikasi, ini dapat menyebabkan kesalahan dan inkonsistensi, yang dapat memakan waktu dan biaya
untuk diperbaiki. Integrasi sistem juga memungkinkan berbagi data dan informasi secara real-time di
seluruh organisasi, yang dapat membantu memastikan bahwa setiap bagian organisasi memiliki informasi
yang sama dan terbaru.

Selain itu, integrasi sistem juga dapat membantu meningkatkan efisiensi proses bisnis. Dengan
mengintegrasikan berbagai sistem dan aplikasi yang digunakan dalam organisasi, proses bisnis dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Hal ini dapat membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas, dan mengurangi biaya yang terkait dengan proses tersebut.
Selain manfaat di atas, integrasi sistem juga dapat membantu meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan oleh organisasi. Dengan mengintegrasikan berbagai sistem dan aplikasi, organisasi dapat
memberikan layanan yang lebih baik dan lebih responsif kepada pelanggan. Ini dapat membantu
meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat citra organisasi.

Secara keseluruhan, integrasi sistem sangat penting dalam suatu organisasi karena dapat membantu
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas layanan. Hal ini dapat membantu organisasi untuk
menjadi lebih efektif dan efisien dalam memenuhi tujuan.

3. Pengembangan sistem menggunakan teknik prototyping adalah suatu metode pengembangan


sistem yang bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang lebih baik dengan lebih cepat
dan efektif. Metode ini dilakukan dengan membuat model prototipe yang dapat diuji coba oleh pengguna
dan tim pengembang perangkat lunak sebelum produk akhirnnya dirilis.

Teknik prototyping biasanya dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan pengguna dan


merancang model prototipe perangkat lunak yang sederhana berdasarkan kebutuhan tersebut. Selanjutnya,
model tersebut diuji coba oleh pengguna untuk mengevaluasi kinerjanya dan memberikan masukan untuk
perbaikan.

Namun, ada juga kekurangan dari pengembangan sistem menggunakan teknik prototyping, seperti
membutuhkan biaya yang lebih tinggi, karena membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk
membuat model prototipe. Selain itu, jika tidak dilakukan dengan baik, penggunaan teknik prototyping
dapat menghasilkan produk akhir yang tidak efisien dan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh
karena itu, diperlukan pengembangan sistem yang matang dan perencanaan yang baik untuk memastikan
pengembangan sistem menggunakan teknik prototyping dapat dilakukan secara efektif.

4. Berikut adalah skema pengendalian internal menurut COS:

1. Lingkungan pengendalian, Menciptakan suatu lingkungan internal yang memungkinkan


pengendalian internal dapat berfungsi secara efektif.
2. Penilaian resiko, Menganalisis dan mengevaluasi potensi risiko yang dapat menghambat
pencapaian tujuan organisasi
3. Aktivitas pengendalian, Kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk membantu
memastikan bahwa instruksi manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan komunikasi, Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pengendalian internal dan memastikan bahwa informasi penting dapat terdistribusi secara
tepat waktu ke pihak yang berwenang
5. Pemantauan, menilai kinerja pengendalian internal secara berkala dan menentukan
tindakan perbaikan yang perlu dilakukan.

Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari lima komponen tersebut, dan semua komponen
tersebut harus berfungsi secara efektif agar pengendalian internal dapat berjalan dengan baik. Jika salah
satu komponen tidak berfungsi dengan baik, maka pengendalian internal tidak akan berjalan secara efektif
dan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, pengendalian internal yang baik
sangat penting bagi organisasi untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi dan melindungi sumber
daya organisasi dari kerugian dan penyalahgunaan.

Anda mungkin juga menyukai