Kemudian Surya meminta bantuan kepada beberapa temannya, yaitu Pekgo dan
Goceng dalam melakukan permintaan Andi. Lalu mereka membeli obat bius dan
koper besar.
2. Tindak Pidana yang dilakukan merupakan tindak pidana dengan unsur yang
memberatkan. Silakan dianalisis unsur yang memberatkan dalam tindak
pidana tersebut.
Jawaban :
Tindak pidana yang dilakukan merupakan tindak pidana dengan unsur yang
memberatkan. Beberapa unsur yang memberatkan dalam tindak pidana
tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:
Pra-rancangan :
Para pelaku secara terencana merencanakan tindakan tersebut dengan
melibatkan beberapa orang dan membeli obat bius serta koper besar.
Kekejaman :
Para pelaku melakukan tindakan yang kejam dengan membekap dan
memasukkan Barbie ke dalam koper besar, yang akhirnya mengakibatkan
kematiannya.
Penghilangan jejak :
Para pelaku membuang tubuh Barbie ke sungai dengan maksud untuk
menghilangkan jejak dan menghindari tanggung jawab hukum.
Kerugian yang ditimbulkan :
Tindakan tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa Barbie, yang
merupakan kerugian yang sangat berat bagi korban dan keluarganya.
Soal 2
Nuril mengajukan Permohonan PK terhadap putusan Mahkamah Agung (MA)
Nomor 574K/PID.SUS/2018 tanggal 26 September 2018, Jo putusan Pengadilan
Negeri Mataram Nomor 265/Pos.Sus/2017/PN Mtr tanggal 26 Juli 2017 (sumber
: https://www.kai.or.id/berita/14055/melalui-kuasa-hukum-baiq-nuril-resmi-
ajukan-pk-putusan-ma.html).
Terhadap keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
dapat diminta kembali peninjauan kembali oleh Mahkamah Agung dengan
syarat-syarat tertentu yaitu syarat formal dan syarat materiil.
Pertanyaan :
1. Silakan dibuktikan berdasarkan Pasal 263 ayat (1) KUHAP bahwa PK yang
diajukan oleh Baiq Nuril telah memenuhi syarat formal untuk meminta PK
atas putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Jawaban :
Untuk membuktikan bahwa Permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang
diajukan oleh Baiq Nuril telah memenuhi syarat formal berdasarkan Pasal 263
ayat (1) KUHAP, perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 263 ayat (1) KUHAP menyatakan bahwa PK atas putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dapat diminta kembali jika terdapat alasan
yang kuat dan baru yang dapat mengarah pada kesimpulan bahwa putusan
tersebut tidak benar atau tidak adil.
Dalam kasus Baiq Nuril, dia mengajukan PK terhadap putusan Mahkamah
Agung (MA) Nomor 574K/PID.SUS/2018 tanggal 26 September 2018, Jo
putusan Pengadilan Negeri Mataram Nomor 265/Pos.Sus/2017/PN Mtr
tanggal 26 Juli 2017. Baiq Nuril telah mengajukan alasan baru dan kuat dalam
permohonannya, yaitu adanya perubahan sikap korban dan keterangan baru
dari ahli yang menyatakan bahwa rekaman yang menjadi dasar putusan
tersebut bukanlah pornografi.
Dengan demikian, PK yang diajukan oleh Baiq Nuril memenuhi syarat formal
berdasarkan Pasal 263 ayat (1) KUHAP karena terdapat alasan baru dan kuat
yang dapat mengarah pada kesimpulan bahwa putusan tersebut tidak benar
atau tidak adil.
2. Silakan dianalisis bahwa syarat materiil yang diajukan oleh Baiq Nuril dalam
permohonan PK nya telah sesuai dengan ketentuan Pasal 263 ayat (2)
KUHAP.
Jawaban :
Untuk menganalisis apakah syarat materiil yang diajukan oleh Baiq Nuril
dalam permohonan PK telah sesuai dengan ketentuan Pasal 263 ayat (2)
KUHAP, perlu diperhatikan ketentuan tersebut : Pasal 263 ayat (2) KUHAP
menyebutkan bahwa dalam permohonan PK harus disebutkan alasan-alasan
baru yang kuat yang dapat membuktikan bahwa putusan tersebut tidak benar
atau tidak adil.
Dalam permohonan PK-nya, Baiq Nuril menyebutkan adanya perubahan sikap
korban dan keterangan baru dari ahli yang menyatakan bahwa rekaman yang
menjadi dasar putusan bukanlah pornografi. Alasan-alasan baru ini dianggap
kuat dan dapat membuktikan bahwa putusan tersebut tidak benar atau tidak
adil.
Dengan demikian, syarat materiil yang diajukan oleh Baiq Nuril dalam
permohonan PK telah sesuai dengan ketentuan Pasal 263 ayat (2) KUHAP
karena ia telah menyebutkan alasan-alasan baru yang kuat yang dapat
membuktikan ketidakbenaran atau ketidakadilan putusan.
Soal 3
Asas Primat Hukum Internasional, artinya derajat Hukum Internasional lebih
tinggi dari Hukum Nasional. Contoh : Jerman dan dalam sistem hukum Jerman
tidak dipersoalkan transformasi perjanjian internasional ke dalam hukum
nasional. Pengesahan perjanjian dan pengumuman resmi sudah mencukupi syarat
suatu perjanjian internasional merupakan bagian dari hukum nasional.
Sumber Referensi :
1. Modul ISIP4131 Sistem Hukum Indonesia
2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia.
3. Penjelasan mengenai Pasal 355 ayat (2) KUHP.
4. Modul ISIP4131 Sistem Hukum Indonesia
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(KUHAP) Indonesia.
6. Berita dari KAI (Komisi Advokasi Indonesia): "Melalui Kuasa Hukum, Baiq
Nuril Resmi Ajukan PK Putusan MA"
(https://www.kai.or.id/berita/14055/melalui-kuasa-hukum-baiq-nuril-resmi-
ajukan-pk-putusan-ma.html)