Anda di halaman 1dari 48

PT.

DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO)

SHIPYARD JAKARTA II

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktik Belajar Lapangan Mata Kuliah Penyehatan Tanah dan
Sampah Padat – B

Disusun oleh:

Adila Khayyirah Farissa P17333119402


Dzikri Habibi Haspriliansyah P17333119415
Ganendra Yuval Syiar R P17333119424
Khairun Nisa P17333119428
R. Mega Putri Pertiwi P17333119443
Rahma Widiani P17333119445

PROGRAM STUDI D-IV JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) DI PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI
SHIPYARD JAKARTA II

disusun oleh :
Adila Khayyirah Farissa P17333119402
Dzikri Habibi Haspriliansyah P17333119415
Ganendra Yuval Syiar R P17333119424
Khairun Nisa P17333119428
R. Mega Putri Pertiwi P17333119443
Rahma Widiani P17333119445

Telah diuji dan disahkan :


Cimahi, 2 Aguatus 2021

Ketua Jurusan Ketua Program Studi D-IV


Kesehatan Lingkungan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung

Teguh Budi Prijanto, SKM., M.Kes. Yosephina Ardiani S., SKM., M.Kes
NIP. 196911061995031002 NIP. 196509111988032001

2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) DI PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI
SHIPYARD JAKARTA II

disusun oleh :
Adila Khayyirah Farissa P17333119402
Dzikri Habibi Haspriliansyah P17333119415
Ganendra Yuval Syiar R P17333119424
Khairun Nisa P17333119428
R. Mega Putri Pertiwi P17333119443
Rahma Widiani P17333119445

Telah diuji dan disahkan :


Cimahi, 2 Agustus 2021

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

Bambang Yulianto, ST., MT Dr. Nia Yuniarti Hasan, S.ST., MT

NIP. 196507141988031006 NIP. 197406081998032001

3
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena
berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan praktik belajar lapangan dengan judul
“Praktik Belajar Lapangan Penyehatan Tanah dan Sampah Padat – B”

Dalam Pelaksanaan praktik belajar lapangan dan pembuatan laporan praktik belajar
lapangan ini, kami mendapatkan banyak bantuan baik secara moril, materil maupun tenaga. Oleh
karena itu kami ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Teguh Budi Prijanto, SKM., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
2. Ibu Yosephina Ardiani Septiati, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Diploma IV
Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
3. Ibu Yosephina Ardiani Septiati, SKM., M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu kami pada kegiatan praktik belajar lapangan
4. Bapak Erick Prasetyo selaku pembimbing lapangan yang telah membantu kami selama
praktik belajar lapangan di PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta II
5. Seluruh staff dan pegawai PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta II
6. Kepada Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
bisa disebutkan satu persatu

Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih belum dapat dikatakan sempurna
karena keterbatasan dari kami, baik dari segi pengetahuan serta kemampuan yang kurang
memadai. Oleh karena itu kami memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran demi
kebaikan dan kelancaran bagi kami. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. . i


DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ .1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... .1
1.2 TUJUAN ................................................................................................................................ .2
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................................... .2
1.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................................................... .2
1.3 MANFAAT ............................................................................................................................ .3
1.4 LANDASAN HUKUM ....................................................................................................... .3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. .4
2.1 Pengertian Sampah................................................................................................................. .4
2.2 Penggolongan Jenis Sampah .................................................................................................. .5
2.3 Pengertian Pengelolaan Sampah ............................................................................................ .5
2.4 Pengertian Timbulan Sampah ................................................................................................ .6
2.5 Permasalahan yang Berkaitan dengan Keberadaan Sampah ................................................. .7
2.6 Pengertian Pencemaran Tanah ............................................................................................... .8
BAB III Metode Praktikum ......................................................................................................... .9
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ............................................................................................. .9
3.2 Pengumpulan Data ................................................................................................................. .9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 11
4.1 Gambaran Umum Tempat Praktik ......................................................................................... 11
4.2 Aspek Manajemen dan Peraturan Perundangan dalam Pengelolaan Sampah di PT. DOK dan
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II ............................................................. 16
4.3 Identifikasi Perilaku penanganan Sampah dan Pencemaran Tanah Akibat Sampah ............. 22
4.4 Evaluasi Dampak Penanganan Sampah Bagi Kesehatan ....................................................... 36
4.5 Penerapan Konsep Penanganan Sampah di Industri .............................................................. 37
BAB V PENUTUP ...................................................................................................................... 39
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 39
5.2 Saran ...................................................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 41
DOKUMENTASI ........................................................................................................................ 42

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Besarnya penduduk dan keragaman aktivitas di kota-kota metropolitan di Indonesia,
mengakibatkan munculnya persoalan dalam pelayanan prasarana perkotaan, seperti masalah
sampah. Diperkirakan hanya sekitar 60 % sampah di kota-kota besar di Indonesia yang dapat
terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yang operasi utamanya adalah pengurugan
(landfilling). Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan besar tidak terdata secara
sistematis, karena biasanya dihitung berdasarkan ritasi truk menuju TPA. Jarang diperhitungkan
sampah yang ditangani masyarakat secara swadaya, ataupun sampah yang tercecer dan secara
sistematis dibuang ke badan air.
Sampai saat ini paradigma pengelolaan sampah yang digunakan adalah kumpul, angkut,
kemudian buang, dan andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan masalah sampahnya
adalah pemusnahan dengan landfilling pada sebuah TPA. Pengelola kota cenderung kurang
memberikan perhatian yang serius pada TPA tersebut, sehingga munculah kasus-kasus kegagalan
TPA. Pengelola kota beranggapan bahwa TPA yang dipunyainya dapat menyelesaikan semua
persoalan sampah, tanpa harus memberikan perhatian yang proporsional terhadap sarana
tersebut.
Pengelolaan persampahan di negara industri sering didefinisikan sebagai kontrol terhadap
timbulan sampah, mulai dari pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, proses, dan
pembuangan akhir sampah, dengan prinsip-prinsip terbaik untuk kesehatan, ekonomi,
keteknikan/engineering, konservasi, estetika, lingkungan, dan juga terhadap sikap
masyarakat. Untuk menjalankan sistem tersebut, harus melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti
perencanaan kota, geografi, ekonomi, kesehatan masyarakat, sosiologi, demografi, komunikasi,
konservasi, dan ilmu bahan.
PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II merupakan salah
satu industri BUMN yang berlokasi di daerah Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara. Perusahaan ini
bergerak di bidang pembangunan kapal baru, pemeliharaan dan perbaikan (docking) kapal serta
non kapal.

1
Dalam proses kerja membutuhkan berbagai macam bahan untuk menunjang proses
produki. Bahan-bahan sisa proses produksi berupa limbah padat baik berupa sampah maupun
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) tentunya merupakan hal yang harus di kendalikan
oleh pengelola untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi atau hal-hal buruk yang disebabkan
oleh sampah atau limbah padat berbahaya guna untuk melindungi tenaga kerja agar terpenuhinya
hak tenaga kerja.

Maka kami secara khusus melakukan pemerikasaan dan observasi mengenai sistem
pengelolaan sampah padat maupun limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di PT. DOK dan
Perkapalan Kodja Bahari (PERSERO) Shipyard Jakarta II untuk selanjutnya dapat menentukan
masalah dan memberikan solusi dari hasil identifikasi dan observasi yang telah dilakukan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Penulisan laporan bertujuan untuk mengetahui proses pengelolaan sampah padat industri
dan Limbah B3 yang terdapat di PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II serta
memberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang terdapat pada industri terkait pengolahan
sampah dan Limbah B3.

1.2.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari penulisan laporan ini, diantaranya yaitu:
1) Mengetahui ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang digunakan oleh PT. DOK &
Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II terkait pengelolaan sampah padat dan
Limbah B3.
2) Mengidentifikasi penerapan konsep penanganan sampah di PT. DOK & Perkapalan
Kodja Bahari Shipyard Jakarta II.
3) Mengamati perilaku pekerja dalam penanganan dan pengelolaan sampah padat di PT.
DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II
4) Mengetahui dampak positif dan negatif terhadap kesehatan terhadap penanganan sampah
di PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II.

2
5) Mengidentifikasi adanya cemaran logam berat pada tanah akibat pencemaran tanah oleh
sampah maupun limbah B3 di PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II.

1.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari Praktik Belajar Lapangan ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan khususnya bagi praktikan dan
umumnya bagi pembaca
2) Memberikan masukan kepada pihak industri PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari
Shipyard Jakarta II dalam penanganan dan pengelolaan sampah padat maupun Limbah
B3 Industri
3) Bagi pengajar dapat digunakan untuk pengembangan materi dalam pembelajaran,
khususnya pada materi Pengelolaan dan Penanganan Sampah Padat

1.4 LANDASAN HUKUM


1) Undang – Undang Nomor 18 tahun 2008 pasal 22 – 23.
2) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2008 mengenai 3R.
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Pasal 1, 16, 17, 18,
dan 21.
5) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampah


Pengertian sampah menurut SNI 19-24542002 adalah limbah yang bersifat padat terdiri
dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola
agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah
berdasarkan jenisnya secara garis besar dapat dikelompokkan atas sampah organik dan
sampah anorganik.
Pengertian sampah organik merupakan komponen sampah yang cepat terdegradasi (cepat
membusuk), terutama yang berasal dari sisa makanan. Sampah yang membusuk (garbage)
adalah sampah yang dengan mudah terdekomposisi karena aktivitas mikroorganisme. Dengan
demikian pengelolaannya menghendaki kecepatan, baik dalam pengumpulan, pembuangan,
maupun pengangkutannya. Pembusukan sampah ini dapat menghasilkan bau tidak enak, seperti
ammoniak dan asam-asam volatil lainnya. Selain itu, dihasilkan pula gas-gas hasil dekomposisi,
seperti gas metan dan sejenisnya, yang dapat membahayakan keselamatan bila tidak ditangani
secara baik. Penumpukan sampah yang cepat membusuk perlu dihindari. Sampah jenis inilah
yang berpotensi untuk diproses dengan bantuan mikroorganisme, misalnya dalam pengomposan
atau gasifikasi.
Sampah yang tidak membusuk atau refuse pada umumnya terdiri atas bahan-bahan
kertas, logam, plastik, gelas, kaca, dan lain-lain. Kelompok sampah ini dikenal pula sebagai
sampah kering, atau sering pula disebut sebagai sampah anorganik. Sampah kering (refuse)
sebaiknya didaur ulang, apabila tidak, maka diperlukan proses lain untuk memusnahkannya,
seperti pembakaran. Namun pembakaran refuse ini juga memerlukan penanganan lebih lanjut,
dan berpotensi sebagai sumber pencemaran udara yang bermasalah, khususnya bila mengandung
plastik PVC.

2.2 Penggolongan Jenis Sampah


Di negara industri, jenis dikelompokkan berdasarkan sumbernya seperti:
1) Pemukiman

4
Biasanya berupa rumah atau apartemen. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa
makanan, kertas, kardus, plastik, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, barang bekas
rumah tangga, limbah berbahaya dan sebagainya.
2) Daerah komersial
Meliputi pertokoan, rumah makan, pasar, perkantoran, hotel, dan lain-lain. Jenis sampah
yang ditimbulkan antara lain kertas, kardus, plastik, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah
berbahaya dan beracun, dan sebagainya.
3) Institusi
Meliputi sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan lan-lain. Jenis sampah
yang ditimbulkan sama dengan jenis sampah pada daerah komersial-kontruksi, meliputi
pembuatan konstruksi baru, perbaikan jalan, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan
antara lain kayu, baja, beton, debu, dan lain-lain
4) Fasilitas umum
Seperti penyapuan jalan, taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-lain. Jenis sampah
yang ditimbulkan antara lain rubbish, sampah taman, ranting, daun, dan sebagainya.

2.3 Pengertian Pengelolaan Sampah


Pengelolaan persampahan di negara industri sering didefinisikan sebagai kontrol
terhadap timbulan sampah, mulai dari pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan,
proses, dan pembuangan akhir sampah, dengan prinsip-prinsip terbaik untuk kesehatan,
ekonomi, keteknikan/engineering, konservasi, estetika, lingkungan, dan juga terhadap sikap
masyarakat.
Keberhasilan pengelolaan, bukan hanya tergantung aspek teknis semata, tetapi
mencakup juga aspek non teknis, seperti bagaimana mengatur sistem agar dapat berfungsi,
bagaimana lembaga atau organisasi yang sebaiknya mengelola, bagaimana membiayai sistem
tersebut dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana melibatkan masyarakat penghasil
sampah dalam aktivitas penanganan sampah. Untuk menjalankan sistem tersebut, harus
melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti perencanaan kota, geografi, ekonomi, kesehatan
masyarakat, sosiologi, demografi, komunikasi, konservasi, dan ilmu bahan.
Kebijakan pengelolaan sampah perkotaan yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum di Indonesia memposisikan bahwa pengelolaan sampah

5
perkotaan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari 5 komponen sub system yang
merupakan aspek-aspek penting yang mempengaruhi manajemen persampahan, yaitu:
1) Peraturan / hokum
2) Kelembagaan dan organisasi
3) Teknik operasional
4) Pembiayaan
5) Peran serta masyarakat

2.4 Pengertian Timbulan Sampah


Timbulan sampah adalah banyaknya sampah dalam satuan berat kilogram per orang
perhari (Kg/o/h), kilogram per meter-persegi bangunan perhari (Kg/m2/h), atau kilogram per
tempat tidur perhari (Kg/bed/h), serta banyaknya sampah dalam satuan volume liter/orang/hari
(L/o/h), liter per meter-persegi bangunan per hari (L/m2/h), atau liter per tempat tidur perhari
(L/bed/h), dsb.
Sumber sampah dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitusampah dari permukiman, atau
sampah rumah tangga dan sampah dari non-permukiman yang sejenis sampah rumah tangga,
seperti dari pasar, daerah komersial, industri, dsb. Sampah dari kedua jenis sumber ini dikenal
sebagai sampah domestik.
Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia, faktor musim sangat besar
pengaruhnya terhadap berat sampah. Dalam hal ini, musim bisa terkait musim hujan dan
kemarau, tetapi dapat juga berarti musim buah-buahan tertentu.
Di samping itu, berat sampah juga sangat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya lainnya.
Oleh karenanya, sebaiknya evaluasi timbulan sampah dilakukan beberapa kali dalam satu tahun.
Timbulan sampah dapat diperoleh dengan sampling (estimasi) berdasarkan standar yang sudah
tersedia.
Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu daerah
dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya. Variasi ini terutama
disebabkan oleh perbedaan, antara lain:
1) Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya
2) Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan sampahnya

6
3) Musim: di negara Barat, timbulan sampah akan mencapai angka minimum pada musim
panas
4) Cara hidup dan mobilitas penduduk
5) Iklim: di negara Barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan bertambah pada musim
dingin
6) Cara penanganan makanannya

2.5 Permasalahan yang Berkaitan dengan Keberadaan Sampah


Sampah yang dibuang ke lingkungan akan menimbulkan masalah bagi kehidupan dan
kesehatan lingkungan, terutama kehidupan manusia. Masalah tersebut banyak disoroti karena
memerlukan penanganan yang serius. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan
sampah, di antaranya:
a) Masalah estetita (keindahan) dan kenyamanan yang merupakan gangguan bagi
pandangan mata. Adanya sampah yang berserakan dan kotor, atau adanya tumpukan
sampah yang terbengkelai adalah pemandangan yang tidak disukai oleh sebagaian besar
masyarakat.
b) Sampah yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila telah
terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar, merupakan sarang atau tempat
berkumpulnya berbagai binatang yang dapat menjadi vektor penyakit, seperti lalat, tikus,
kecoa, kucing, anjing liar, dan sebagainya. Juga merupakan sumber dari berbagai
organisme patogen, sehingga akumulasi sampah merupakan sumber penyakit yang akan
membahayakan kesehatan masyarakat, terutama yang bertempat tinggal dekat dengan
lokasi pembuangan sampah.
c) Sampah yang berbentuk debu atau bahan membusuk dapat mencemari udara. Bau yang
timbul akibat adanya dekomposisi materi organik dan debu yang beterbangan akan
mengganggu saluran pernafasan, serta penyakit lainnya.
d) Timbulan lindi (leachate), sebagai efek dekomposisi biologis dari sampah memiliki
potensi yang besar dalam mencemari badan air sekelilingnya, terutama air tanah di
bawahnya. Pencemaran air tanah oleh lindi merupakan masalah terberat yang mungkin
dihadapi dalam pengelolaan sampah.

7
e) Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran-saluran air buangan dan
drainase. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan bahaya banjir akibat terhambatnya
pengaliran air buangan dan air hujan.
f) Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kurangnya kemampuan pendanaan,
skala prioritas yang rendah, kurangnya kesadaran penghasil sampah merupakan masalah
tersendiri dalam pengelolaan sampah, khususnya di kota-kota besar.

2.6 Pengertian Pencemaran Tanah


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri, penggunaan pestisida, air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping). Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah
dan udara di atasnya.
Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan
pencemar salah satunya yaitu pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari
limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Adanya zat mercury, chrom dan
arsen pada timbunan sampah bisa menimbulkan pencemaran tanah atau gangguan terhadap bio
tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.

8
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


3.1.1 Lokasi Pelaksanaan

Lokasi Praktikum Belajar Lapangan (PBL) yaitu di PT. DOK dan Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II yang beralamat di Jalan Sindang Laut 119, Kalibaru,
Cilincing, RW 11, Kecamatan Koja, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14110.

3.1.2 Waktu Pelaksanaan

Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang dilakukan di PT. DOK dan Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II yang dilakukan pada tanggal 28 Juni 2021 sampai dengan
tanggal 20 Juli 2021.

3.1.3 Tenaga Pelaksana

Praktik Belajar Lapangan (PBL) dilakukan oleh Mahasiswa/i Politeknik Kesehatan


Bandung Jurusan Kesehatan Lingkungan Prodi D-IV Sanitasi Lingkungan, yang terdiri dari 6
orang mahasiswa, yaitu:

1) Adila Khayyirah Farissa P17333119402


2) Dzikri Habibi Haspriliansyah P17333119415
3) Ganendra Yuval Syiar Ramadhan P17333119424
4) Khairun Nisa P17333119428
5) R. Mega Putri Pertiwi P17333119443
6) Rahma Widiani P17333119445

3.2 Pengumpulan Data

Praktik kerja lapangan ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengamatan langsung,
wawancara, diskusi, analisis data, ikut berpartisipasi langsung dalam kegiatan prooduksi, dan
melalui studi pustaka yang berkaitan dengan praktik kerja lapangan yang dilakukan. Langkah-
langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

9
3.2.1 Data Primer
Penyusun mendapatkan data primer dengan pengumpulan data langsung dari hasil
observasi dan identifikasi di lapangan. Data primer juga didapatkan dengan wawancara secara
langsung karyawan/pekerja maupun pihak-pihak yang terkait dan berpartisiasi dalam proses
produksi.

3.2.2 Data Sekunder

Penyusun mendapatkan data sekunder dari bagian Kasubbid QHSE (Quality, Health,
Safety Environment) di PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Praktik


4.1.1 Profil Industri
• Nama Industri : PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Shipyard Jakarta II
• Alamat Industri : Jalan Sindang Laut 119, Kalibaru, Cilincing, RW 11,
Kecamatan Koja, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 14110
• Phone : 021-4301255
• Fax : 021-43934488
• Jenis Badan Hukum : Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
• Bentuk Industri : Industri Besar
• Tahun Berdiri : 1964
• Tahun Produksi : 1964
• Status Permodalan : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
• Bidang Usaha : Pembuatan dan Perbaikan Kapal Baja
• Jumlah Pekerja : 251 orang (239 orang laki-laki & 12 orang perempuan)
• Bahan Baku : Plat baja (sediaan padat) dan profile (sediaan padat)

4.1.2 Sejarah Industri


PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan II awalnya bernama PT. Carya
Putra yang didirikan berdasarkan akte notaris R. Surojo Wongsowidjojo No.4 pada tanggal 5
Mei 1964. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 295 tahun 1964, PT. Carya Putra
dijadikan proyek Mandataris MPRS. Pembangunan fisik dimulai pada bulan Februari tahun 1965
dengan 4 tahap. Masing-masing tahap dilakukan selama dua tahun dan peletakan batu
pertamanya dilakukan oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pada tanggal 30 September 1965 terjadi
pemberontakan oleh PKI. Keadaan negara waktu itu kacau menyebabkan semua proyek
mandataris MPRS terhenti termasuk PT. Carya Putra. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan

11
aset negara maka dikeluarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 157 tahun 1965 yang
menerangkan bahwa PT. Carya Putra diintegrasikan ke dalam proyek proyek khusus Angkatan
Laut RI (ALRI). Berdasarkan Keputusan Men. Pangal Nomor 5420 tahun 1967, PT. Carya Putra
dirubah namanya menjadi PT. Pelita Bahari (Persero) untuk penyesuaian nama dalam bidang
gerak yang ada. PT. Pelita Bahari dirubah status hukumnya menjadi BUMN dibawah
Departemen Perhubungan (Persero) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1977.
Atas bantuan pemerintah Jepang pada bulan Desember tahun 1980 dimulai pembangunan
Graving Dok dengan kapasitas 8000 DWT lengkap dengan sarana penunjangnya. Hal tersebut
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan produksi PT. Pelita Bahari (Persero). Berdasarkan
instruksi Presiden RI Nomor 10 tahun 1984 pembinaan PT. Pelita Bahari dialihkan dari Menteri
Perhubungan kepada Menteri Perindustrian (BUMN dibawah Departement Perindustrian).
Dengan dikeluarkannya Peraturan. Pemerintah Nomor 59 tahun 1990 maka dilakukan atau
dilaksanakan penggabungan tiga Galangan Kapal Nasional (BUMN), yaitu:
1) PT. Dok & Perkapalan Tanjung Priok (Persero)
2) PT. Pelita Bahari (Persero)
3) PT. Kodja (Persero)
Hal ini depertegas dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 tahun
1992 tentang Penggabungan PT. Dok & Galangan Kapal Nusantara (Persero) ke dalam PT. Dok
& Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dan Akte Notaris H. Abdul Kadir, SH. Nomor 22 tanggal 7
Mei tahun 1998 tentang Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
(Persero) PT. DKB serta Surat Keputusan Direksi Nomor 046/1/SK/DKB/2006 tanggal 14 Mei
2006 tentang Perubahan Struktur Organisasi PT. DKB (Persero), yaitu:
1) PT. DKB Unit Produksi Jakarta menjadi PT. DKB Galangan IV
2) PT. DKB Unit Produksi Jakarta II menjadi PT. DKB Galangan 1
3) PT. DKB Unit Produksi Jakarta III menjadi PT. DKB Galangan II
4) PT DKB Unit Produksi Jakarta IV meniadi PT DKB Galangan III

12
4.1.3 Visi dan Misi Industri
➢ VISI

“Menjasi perusahaan industri perkapalan dan lepas pantai yang unggul di pasar domestic
dan mampu bersaing di pasar global.”

➢ MISI
- Mendominasi pangsa pasar domestik di sektor pemeliharaan & perbaikan kapal dan
pembangunan kapal baru 400.000 DWT, melalui keunggulan QCDS (Quality Cost
Delivery and Services).
- Mengembangkan perusahaan agar mampu bersaing di pasar ASEAN di sektor
pembangunan kapal baru, pemeliharaan dan perbaikan kapal 400.000 DWT dan sarana
lepas pantai baik fabrikasi maupun pemeliharaan dan perbaikan untuk sarana
pendukung operasional kapal 400.000 DWT (SBM, SPM, dlI) melalui keunggulan
QCDS & SHE (Quality Cost Delivery Services and Safety Healt and Environment).
- Mendorong kemampuan penguasaan tehnologi dan kemandirian dalam mendukung
peningkatan kemampuan industri pelayaran nasional dan sistem transportasi laut
nasional melalui pengembangan sarana dan fasilitas produksi serta kualitas SDM.

13
4.1.4. Struktur Organisasi Industri GENERAL
MANAGER

MANAGER MANAGER PRODUKSI MANAGER KEUANGAN


DAN SARANA MANAGER SDM DAN
PEMASARAN FASILITAS DAN AKUTANSI UMUM

ASMAN ASMAN PEMASARAN


PENGENDALIAN DAN PELAYANAN ASMAN KEUANGAN ASMAN SDM DAN
PRODUKSI DAN PELANGGAN DAN AKUTANSI UMUM
ENGINEERING

SUPERVISI ASMAN ASET DAN


ASMAN PEMASARAN KONSTRUKSI DAN LOGISTIK ASMAN PENGADAAN
DAN PELAYANAN OUTFITTING
PELANGGAN

SUPERVISI MESIN
DAN MEKANIK

ASMAN QHSE
SUPERVISI
ELECTRICAL

SUPERVISI
INSTALASI PIPA

ASMAN OPERASIONAL
DAN PEMELIRAHAAN
SARFAS

SUPERVISI
OPERASIONAL
SARFAS

SUPERVISI
PEMELIHARAAN
SARFAS

14 PROYEK
KEPALA
4.1.5. Data Pekerja PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II

Jenis Kelamin Jumlah


Laki-laki 239
Perempuan 12
Total 251
Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin

Pendidikan Jumlah
SD 3
SMP 5
SMA 207
DIPLOMA III 19
SARJANA I 17
Total 251
Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan

15
4.2. Aspek Manajemen dan Peraturan Perundangan dalam Pengelolaan Sampah di PT.
DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II

4.2.1 Sumber Sampah Padat dan Limbah B3

Limbah padat yang dihasilkan oleh PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Shipyard Jakarta II adalah limbah padat domestik yang bersumber dari kegiatan operasional
kantor. Sampah yang dihasilkan berupa sampah kertas & kardus, sampah sisa makanan
(organik), dan sampah plastik. Limbah padat domestik diserahkan kepada pihak ketiga yaitu CV.
Bagus Mandiri yang selanjutnya akan dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Selain itu,
untuk sampah organik berupa daun dan ranting pohon dilakukan pemusnahan secara internal
dengan cara dibakar di lingkungan PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta II.

Sementara itu, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. DOK & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II dihasilkan dari hasil produksi, diantaranya pasir
sandblast, oli, minyak, dan besi skrap. PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta II melakukan kegiatan pemanfaatan kembali Limbah B3 yaitu dengan memanfaatkan
kembali oli bekas sebagai pelumas, peleburan besi skrap, dan pemanfaatan pasir ex-sandblast
sebagai bahan baku conblock. PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta
II tidak memiliki sarana pengolahan Limbah B3, namun telah memiliki izin penyimpanan dari
Kementerian Lingkungan Hidup berupa Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 171
Tahun 2009 tentang Izin Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) PT. DOK &
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II. Maka untuk pengolahan Limbah B3 di
PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II diserahkan kepada pihak
ketiga yaitu PT. Daya Radar Haura.

4.2.3 Peraturan Perundang-Undangan Tentang Pengelolaan Sampah


Peraturan Perundang-Undangan atau regulasi tentang pengelolaan sampah yang
diterapkan oleh PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II diantaranya
sebagai berikut:

16
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Pasal 1, 16, 17, 18,
21.
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2008 mengenai 3R.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
• Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun, serta Undang – Undang Nomor 18 tahun 2008 pasal 22 dan 23.

4.2.4 Perizinan Pengelolaan Sampah di Industri

PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II tidak memiliki
instalasi untuk pengolahan limbah padat maupun limbah B3. Namun, PT. DOK & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II telah mendapat izin penyimpanan limbah bahan
berbahaya dan beracun berdasar pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.171 Tahun
2009 yang dikeluarkan pada tanggal 21 April 2009.

PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II memiliki sarana
untuk penyimpanan sementara berupa TPS diantaranya TPS limbah padat untuk sampah, TPS
limbah padat untuk pasir ex blasting, TPS minyak bekas, dan TPS besi skrap. Berikut merupakan
izin penyimpanan limbah B3 PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta
II.

17
18
4.2.5 Pengelolaan Sampah Padat

Sampah padat domestik dari kegiatan operasional kantor dikumpulkan di tempat sampah
yang tersebar disetiap sudut di lingkungan PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Shipyard Jakarta II untuk kemudian diangkut oleh karyawan bagian Lingkungan Hidup dari PT.
DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II ke TPS Sampah. Pengangkutan sampah
oleh pihak ketiga tidak dilakukan setiap hari karena perusahaan tidak memiliki jdawal
pengangkutan maupun jadwal pengumpulan. Maka, pengangkutan dengan tujuan untuk
diserahkan pada pihak ketiga yaitu CV. Bagus Mandiri dilakukan apabila TPS sampah sudah
penuh. Diperkirakan pengangkutan yang dilakukan oleh pihak ketiga dilakukan sebanyak 4 kali
pada setiap bulannya namun tanggalnya tidak menentu.

Tidak terdapat struktur organisasi khusus pada bidang pengelolaan sampah di PT. DOK
& Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II. Bagian Unit Lingkungan Hidup
memiliki tugas dan tanggung jawab diantaranya yaitu mengelola sampah padat domestik yang
ada di PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II berupa pengangkutan
sampah dari setiap unit kegiatan untuk kemudian dikumpulkan di TPS Sampah.

19
4.2.5.1 Swapantau Limbah Padat Domestik

Evaluasi Upaya
Jenis
Evaluasi
No. Sumber Limbah Satuan Jumlah Sarana Upaya Evaluasi Evaluasi Keterangan
Kecenderung
Padat Tingkat Kritis Penataan
an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Potensi risiko
limbah masih
PT DKB
Secara bertahap dalam keadaan
Galangan II
menyediakan aman, karena
secara bertahap
sarana pemilahan Kualitas langsung
Jan: 20 dan sesuai Sudah
Perkantor sampak organik, limbah padat diserahkan ke
1. Kertas Kg Feb: 45 Ada rencana akan dilakukan
an sampah kertas, pada kategori mitra kerja
Mar: 40 selalu mematuhi pemilihan.
dan sampah aman. pengelolaan yang
peraturan dan
plastik dari berizin dan
UU Lingkungan
sumbernya. sebagian
Hidup.
dimanfaatkan
secara internal.
Apr: 50
Halaman/ Sampah
2. Kg Mei: 95 Ada
dapur organik
Jun: 100
Izin dari
Kementerian
Lingjungan
Hidup dan Dept.
Apr: 110
Dok/der Pasir ex. Perhubungan
3. Kg Mei: 90 Ada
maga Blasting untuk
Jun: 80
dimanfaatkan
dibuat batu
conblok dan
paving blok.
Sumber: Data Sekunder PT. DKB Shipyard Jakarta II

20
4.2.6 Proses Pengelolaan dan Penanganan Sampah Padat

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang


Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Pasal 16,
penanganan sampah meliputi kegiatan:

a) Pemilahan
b) Pengumpulan
c) Pengangkutan
d) Pengolahan
e) Pemrosesan akhir sampah

4.2.7 Kegiatan Operasional Penanganan Sampah di Industri

SAMPAH

Sampah Padat
B3
Domestik

TPS Sampah
TPS Sampah B3
Domestik

Pihak ke-3
Pihak ke-3
PT Daya Radar
CV Bagus Mandiri
Haura

TPA Sampah
TPA Sampah B3
Domestik

21
4.3 Identifikasi Perilaku Penanganan Sampah dan Pencemaran Tanah Akibat Sampah
4.3.1 Identifikasi Perilaku Penanganan Sampah

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH DI INDUSTRI

A. DATA UMUM
Nama Perusahaan : PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

Shipyard Jakarta II
Bagian/Divisi Perusahaan : Shipyard Jakarta II
Alamat Perusahaan : Jalan Sindang Laut 119, Kalibaru, Cilincing, RW
11, Kecamatan Koja, Kota Jakarta Utara, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 14110


Tanggal Observasi : 07 Juli 2021

Jumlah Karyawan : 251 Orang (239 Laki-Laki & 12 Perempuan)


Nama Petugas Observasi : Adila Khayyirah Farissa

Dzikri Habibi Haspriliansyah


Ganendra Yuval Syiar Ramadhan

Khairun Nisa
R. Mega Putri Pertiwi
RahmaWidiani

B. DATA KHUSUS
Petunjuk pengisian:

• Berilah tanda (√) pada salah satu huruf/kolom (YA/TIDAK) pada jawaban di bawah ini
yang sesuai.

22
Kesesuaian
No. Uraian Keterangan
Ya Tidak
1. TIMBULAN SAMPAH
Ya, dengan melakukan
a) Dilingkungan Industri dilakukan upaya
 pengangkutan sampah 1 kali
untuk mengurangi timbulan sampah
sehari
b) Staff dan karyawan perusahaan Ya, dengan mengikuti program
berpartisipasi dalam mengurangi  Clean day pada setiap
timbulan sampah minggunya
c) Sampah dikurangi dengan
Ya, misalnya sampah kertas
menggunakan kembali sampah, yang 
digunakan kembali
masih bisa digunakan
Tidak, bahan produksi yang
d) Menggunakan bahan baku produksi
 digunakan oleh perusahaan tidak
yang dapat di daur ulang
dapat di daur ulang
Tidak, sampah langsung dibuang
e) Mendaur ulang sampah organik,
 ke TPA tanpa melalui proses
anorganik dan limbah B3
daur ulang
f) Terdapat tempat khusus untuk sampah Ya, sampah ditampung di TPS

sebelum diangkut sebelum diangkut ke TPA
g) Sampah dikumpulkan dalam container Ya, terdapat container yang

untuk diangkut ke TPA menampung sampah
h) Perusahaan menerapkan 3R sebagai Ya, perusahaan sudah

pencegahan timbulan sampah menerapkan konsep 3R
i) Mengubah sampah menjadi bahan Tidak, sampah langsung dibuang

bakar ke TPA
2. PEWADAHAN SAMPAH
Ya, terdapat tempat sampah
a) Dilingkungan perusahaan terdapat
 yang tersebar dibeberapa titik di
tempat sampah
lingkungan perusahaan

23
b) Sampah hasil produksi perusahaan Ya, terdapat tempat sampah
tidak disatukan dalam satu tempat  yang berbeda untuk sampah
dengan sampah domestic produksi dan sampah domestik
Ya, sampah B3 disimpan di TPS
c) Sampah B3 disimpan/diolah secara
 khusus yang telah disediakan
khusus
oleh pihak perusahaan
d) Staff dan karyawan terbiasa membuang Ya, dapat dilihat dari lingkungan

sampah pada wadah sampah perusahaan yang bersih
Ya, karena sudah disediakan
e) Staff dan karyawan perusahaan pula oleh pihak perusahaan

membuang sampah sesuai jenisnya tempah sampah yang sesuai
dengan jenis sampah
f) Staff dan karyawan berani menegur
Ya, karena mayoritas karyawan
orang yang membuang sampah
 peduli akan kebersihan
sembarangan di Lingkungan
lingkungan di area perusahaan
Perusahaan
Ya, tempat sampah terbuat dari
g) Wadah sampah kedap air  bahan kedap air yaitu bahan
plastik
Ya, tempat sampah memiliki
penutup agar sampah tidak
h) Tempah sampah memiliki penutup 
berserakan dan baunya tidak
menyebar ke luar
Ya, staff dan karyawan tidak
i) Tempat sampah memiliki penutup yang
kesulitan dalam membuka dan
dibuka dengan cara diinjak/mudah 
menutup tempat sampah saat
dibuka
hendak membuang sampah
Ya, terdapat keterangan jenis
j) Setiap tempat sampah terdapat sampah disetiap badan tempat

keterangan jenis sampah sampah untuk memudahkan staff
dan karyawan membedakan

24
jenis sampah yang akan dibuang
k) Tempat sampah dibersihkan secara Ya, petugas kebersihan secara
berkala oleh petugas yang bertanggung  rutin membersihkan tempat
jawab sampah
l) Tidak terdapat serangga/vektor
Tidak, terdapat kucing disekitar
binatang pengganggu disekitar tempat 
tempat sampah
sampah
m) Sampah tidak melebihi volume tempat Ya, karena sampah secara rutin

sampah diangkut ke TPS
Tidak, karena tempat sampah
n) Sampah berserakan disekitar tempat memiliki penutup dan selalu

sampah dibuang sebelum tempat sampah
penuh
o) Terdapat tempat sampah disetiap Ya, perusahaan memfasilitasi

ruangan tempat sampah disetiap ruangan
Ya, tempat sampah diletakkan
p) Tempat sampah tidak berdekatan
 jauh dari bahan yang mudah
dengan bahan yang mudah tercemar
tercemar
3. PENGUMPULAN SAMPAH
a) Sampah B3 dikumpulkan pada satu Ya, terdapat TPS khusus yang

tempat khusus disekitar perusahaan menampung limbah B3
b) Sampah sisa produksi yang bernilai jual Tidak, sampah langsung

dikumpulkan pada satu tempat khusus dikumpulkan di TPS
Ya, petugas kebersihan diberi
c) Terdapat peralatan pengumpul sampah  peralatan untuk mengumpulkan
sampah
d) Peralatan pengumpul sampah tidak Ya, terlihat saat pengumpulan

bocor/rusak sampah tidak berceceran
e) Memiliki petugas pelaksana untuk Tidak, namun pengumpulan

melakukan pengumpulan sampah sampah dilakukan oleh bidang

25
sesuai jenisnya lingkungan hidup di industri
4. PENGANGKUTAN SAMPAH
a) Terdapat petugas pengangkut sampah  Ya, Pengangkut sampah berasal
pada industri dari bidang Lingkungan Hidup
b) Petugas pengkut sampah di industri Ya, petugas menggunakan APD
menggunakan APD seperti helm, masker, sarung
1. Helm  tangan dan bots agar tidak
2. Masker  mengganggu penciuman dan
3. Sarung tangan  tidak mengotori badan saat
4. Sepatu bots  pengangkutan sampah
Ya, sampah diangkut secara
c) Perusahaan memiliki jadwal
 v rutin setiap 1 kali sehari menuju
pengangkutan sampah
TPS
Ya, alat pengangkut sampah
d) Alat pengangkut sampah kedap air  terbuat dari bahan plastik kedap
air
Ya, alat pengangkut sampah
e) Alat pengangkut sampah tertutup 
ditutup menggunakan terpal
5. PENGOLAHAN SAMPAH
Ya, karena perusahaan telah

a) Sebelum diangkut sampah sudah menyediakan tempat sampah


dipilah sesuai jenisnya (organik, non -  yang dibedakan untuk tempat
organik, B3 atau lebih spesifik).
sampah kertas, plastik, maupun
sampah organik
Ya, karena perusahaan telah

b) Pemilahan sampah dilakukan rutin menyediakan tempat sampah


setelah sampah dikumpulkan dan  yang dibedakan untuk tempat
diangkut menuju TPS 3R.
sampah kertas, plastik, maupun
sampah organik
c) Terdapat peralatan untuk pengolahan Tidak, karena pengolahan
sampah. 
sampah baik sampah domestik

26
maupun Limbah B3 diserahkan
pada pihak ke 3
Tidak, karena pengolahan
d) Staff dan karyawan berperan aktif sampah baik sampah domestik
dalam proses pengolahan sampah. 
maupun Limbah B3 diserahkan
pada pihak ke 3
Tidak, karena pengolahan
e) Melakukan komposting pada sampah sampah baik sampah domestik
organik. 
maupun Limbah B3 diserahkan
pada pihak ke 3
Tidak, karena pengolahan
f) Melakukan pengolahan khusus pada sampah baik sampah domestik
sampah B3. 
maupun Limbah B3 diserahkan
pada pihak ke 3
Tidak, karena pengolahan
g) Sampah anorganik bernilai jual dipilah sampah baik sampah domestik
dan dikemas sesuai jenisnya (kertas, 
plastik, maupun Limbah B3 diserahkan
pada pihak ke 3

1) Pemilahan Sampah

Setiap gedung di PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II
sudah dilengkapi dengan tempat sampah yang diletakkan pada bagian depan ruangan. Tempat
sampah yang tersedia menggunakan sistem pemilahan yaitu warna kuning untuk kertas, warna
biru untuk sampah sisa makanan (organik), warna merah untuk sampah plastik dan bak besi
untuk pasir ex blasting.

Perilaku pemilahan sampah oleh karyawan PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Shipyard Jakarta II sudah terlaksanakan dengan cukup baik. Dari hasil observasi yang
dilakukan seluruh karyawan membuang sampah dan memasukkan sampah tersebut ke dalam
tempat sampah sesuai dengan jenis sampah yang dibuangnya.

27
2) Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas pengelola sampah dari Unit Lingkungan
Hidup. Pengumpulan sampah dari setiap unit perusahaan menuju TPS dilakukan satu kali dalam
satu hari, yaitu sekitar pukul 10.00 WIB. Tempat sampah yang tersedia menggunakan sistem
pemilahan yaitu warna kuning untuk kertas, warna biru untuk sampah sisa makanan (organik),
warna merah untuk sampah plastik dan bak besi untuk pasir ex blasting. Sampah yang
dikumpulkan diangkut menggunakan kendaraan pengangkut sampah yang ditutupi menggunakan
terpal.

3) Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah dilakukan oleh petugas pengelola sampah dari Unit Lingkungan
Hidup. Sampah dikumpulan dari setiap unit perusahaan, kemudian diangkut ke TPS
menggunakan kendaraan pengangkut sampah merk VIAR. Kendaraan pengangkut sampah
tersebut berupa sepeda motor yang dilengkapi dengan bak penampung sampah dibagian
belakang yang sudah ditutupi terpal. Sepeda motor dikendarai oleh petugas Unit Lingkungan
Hidup, dan sampah hasil pengumpulan ditumpuk di TPS sebelum diangkut oleh pihak ketiga
untuk dibuang ke TPA.

4) Pengolahan Sampah

Sampah yang telah diangkut dari setiap unit perusahaan kemudian disimpan di TPS. TPS
tersebut dilengkapi batas pemisah untuk memisahkan penyimpanan sampah jenis organik dan
sampah jenis anorganik. PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II
tidak memiliki sarana untuk pengolahan sampah. Maka pengangkutan dan pengolahan sampah
diserahkan pada pihak ketiga yaitu CV. Bagus Mandiri untuk selanjutnya dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).

4.3.2 Pengelolaan Limbah B3

PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II merupakan salah
satu industri BUMN yang berlokasi di daerah Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara. Perusahaan ini
bergerak di bidang pembangunan kapal baru, pemeliharaan dan perbaikan (docking) kapal serta
non kapal.

28
Sementara itu, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. DOK & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II dihasilkan dari hasil produksi, diantaranya pasir
sandblast, oli, minyak, dan besi skrap. PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta II melakukan kegiatan pemanfaatan kembali Limbah B3 yaitu dengan memanfaatkan
kembali oli bekas sebagai pelumas, peleburan besi skrap, dan pemanfaatan pasir ex-sandblast
sebagai bahan baku conblock.

PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II tidak memiliki sarana
pengolahan Limbah B3, namun telah memiliki izin penyimpanan dari Kementerian Lingkungan
Hidup berupa Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 171 Tahun 2009 tentang Izin
Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Shipyard Jakarta II . Maka untuk pengolahan Limbah B3 di PT. DOK & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II diserahkan kepada pihak ketiga yaitu PT. Daya Radar
Haura.

29
4.3.2.1 Swapantau Limbah B3

Tanggal pelaporan: April 2019


Evaluasi Upaya
Jenis
Evaluasi Evaluasi
No. Sumber Limbah Satuan Jumlah Volume Upaya Evaluasi Evaluasi
Tingkat Penataan
B3 Kecenderungan Penataan
Kritis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kualitas
Besi sekrap dari Potensi risiko
Perbaikan Jan: 200 TPS limbah masih
Besi kapal langsung limbah masih PT DKB
1. lambung Padat Kg Feb: 120 besi dalam
sekrap diangkut ke TPS dalam keadaan GAL. II
kapal, dll. Mar: 0 sekrap kategori
besi. aman. selalu
aman.
berusaha
Potensi risiko
mematuhi
Pada saat limbah masih
Minyak bekas peraturan
Jan: 0 TPS pemindahan dalam kategori
Bawaan Minyak langsung dan
2. Cair Ltr Feb: 0 minyak ke mobil aman, karena
kapal kotor diangkut ke TPS perundang-
Mar: 0 kotor tangki diawasi proses bongkar
minyak kotor. undangan.
dengan ketat. muat sesuai
prosedur.
Sumber: Data Sekunder PT. DKB Shipyard Jakarta II

30
4.3.3 Identifikasi Bukti Serah Terima dengan Pengelola Sampah

Pengangkutan sampah domestik dan limbah B3 di PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Shipyard Jakarta II, dilakukan oleh CV. Bagus Mandiri dan PT. Bina Samsurya sebagai
pihak ketiga. Kebijakan tersebut merupakan kebijakan dari Direksi PT. DOK & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II. Pengangkutan sampah domestic dilakukan sebanyak
kurang lebih empat kali dalam satu bulan. Sedangkan untuk pengangkutan Limbah B3 dilakukan
setiap 2-3 bulan sekali. Berikut bukti serah terima pengangkutan Limbah B3 PT. DOK &
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II oleh PT. Daya Radar Haura.

31
32
33
4.3.4 Hasil Analisa Pencemaran Tanah
4.3.4.1 Hasil Analisa Pencemaran Logam Berat pada Tanah
Sampel tanah diambil dari area tanah dekat TPS besi skrap PT. DOK & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada 7 Juli
pukul 08.45 WIB. Sampel tanah kemudian dikirim dan diperiksa di Laboratorium Kimia
Lingkungan Kampus Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Bandung. Berikut langkah-
langkah pemeriksaan kandungan logam berat pada sampel tanah secara kualitatif.
a) Alat dan Bahan:
• Alat :
1. Jar Test
2. Neraca Analitik
3. Kaca Arloji
4. Spatula
5. Bulb
6. Beaker Glass
7. Tabung Reaksi (2 Buah)
8. Rak Tabung Reaksi
9. Pipet Tetes 0,5 ml
10. Corong kaca
11. Kertas saring
12. Erlenmeyer
• Bahan:
1. Sampel tanah 20 gr
2. Aquadest
3. Asam Asetat ( CH3COOH) 5%
4. Asam Sulfida (Na2S) 15 %
b) Cara Kerja :
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan diatas meja kerja
2. 20 gr sampel tanah yang telah diayak terlebih dahulu ditimbang dengan menggunakan
neraca analitik
3. Sampel tanah dimasukan kedalam beaker glass 1000 ml

34
4. 400 ml aquadest ditambahkan kedalam beaker glass
5. Sampel tanah dan aquadest dihomogenkan dengan menggunakan jar test selama 2
jam dengan kecepatan 120 rpm
6. Setelah dihomogenkan, sampel tanah lalu disaring dengan menggunakan kertas saring
7. Membuat blanko:
- 5 ml aquadest dimasukan kedalam tabung reaksi
- 0.5 ml Na2S 15% dan 0.5 ml Ch3COOH ditambahkan ke dalam tabung reaksi
kemudian dihomogenkan
8. Sampel:
- 5 ml hasil saring dari sampel tanah dimasukan kedalam tabung reaksi
- 0.5 ml Na2S 15% dan 0.5 ml Ch3COOH ditambahkan kedalam tabung reaksi,
kemudian dihomogenkan
9. Warna pada tabung reaksi berisi sampel tanah diamati, apabila terdapat warna
kehitaman maka sampel dinyatakan positif mengandung logam berat.

c) Hasil Pemeriksaan :

Pada pemeriksaan logam berat pada tanah, dihasilkan warna sampel tanah yang diperiksa
tidak terdapat warna kehitaman saat setelah diteteskan 0.5 ml Na2S 15% dan 0.5 ml Ch3COOH.
Adapun ciri-ciri dari tanah yang positif mengandung logam berat adalah warna tanah setelah
diteteskan 0.5 ml Na2S 15% dan 0.5 ml Ch3COOH terdapat warna kehitaman.

Berdasarkan hasil pemeriksaan logam berat pada sampel tanah yang diambil dari area
tanah dekat TPS besi skrap PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta II
menyatakan bahwa tanah tersebut tidak terindikasi mengandung logam berat karna tidak terdapat
warna kehitaman setelah dilakukan pemeriksaan. Hal ini terjadi karena ditunjang oleh keadaan
TPS Limbah B3 besi skrap dalam keadaan layak dan memenuhi syarat sehingga tidak berpotensi
mencemari lingkungan sekitar.

35
4.4 Evaluasi Dampak Penanganan Sampah bagi Kesehatan
Sampah yang dihasilkan di PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta II dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan jika tidak dikelola dengan
baik, karena jenis sampah yang dihasilkan dari setiap proses produksi berpotensi mempengaruhi
kesehatan para pegawai, dimana sampah tersebut dapat menjadi sarang penyakit yaitu
perkembangan vektor penyakit seperti lalat, kecoa, nyamuk dan tikus, selain itu dapat berpotensi
menyebabkan kecelakaan kerja jika sampah dibuang secara sembarangan.

Potensi yang paling besar penyakit akibat sampah PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Shipyard Jakarta II adalah penyakit DBD, karena di sekitar tempat penyimpanan
sampah sementara banyak nyamuk yang bersarang, maka untuk menanggulangi penyebaran
penyakit akibat nyamuk dapat dilakukan 5S setiap minggunya dengan lebih intensif di area TPS
tersebut.

Dampak kesehatan akibat sampah di PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Shipyard Jakarta II memiliki potensi yang kecil dikarenakan pengelolaan sampah ditangani
dengan baik yaitu ketika sampah menumpuk di TPS maka akan segera diangkut oleh pihak
ketiga, selain itu tempat pengelolaan sampah sementara mempunyai ditutup dan memiliki lantai
kedap air sehingga kemungkinan untuk adanya air lindi sangat rendah, terlebih sampah yang
dihasilkan pun kebanyakan berupa sampah anorganik. Untuk letak TPS itu sendiri sangatlah jauh
dari perkantoran dan sumber air yaitu sekitar lebih dari 30 meter. Sumber air yang berada di
perusahaan tersebut disuplay dari PAM dan ditampung pada reservoir yang kedap air sehingga
air bersih terjaga dengan baik, maka dapat dinyatakan bahwa kemungkinannya sangat kecil
untuk air lindi mencemari air tanah.

Limbah B3 berupa minyak dan oli yang tidak terpakai dan berceceran ditanah dapat
mencemari air tanah dan tanah di sekitar TPS, sehingga menyebabkan air tanah dan tanah
mengandung logam berat. Oli yang tercecer atau tumpah ke tanah akan mengakibatkan
pencemaran, sedangkan tanah adalah media bagi tumbuhnya tumbuhan. Pencemaran tersebut
akan mengakibatkan matinya hewan - hewan yang berada di dalam tanah, seperti cacing, semut
dan bakteri, sedangkan mereka adalah hewan pengurai, penggembur, dan penyubur tanah.
Meresap dan meracuni air tanah yang biasa kita gunakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk
untuk minum.

36
Pengelolaan Limbah B3 di PT. DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta II sudah cukup baik karena memiliki TPS Limbah B3 untuk penyimpanan besi skrap,
minyak & oli bekas sudah memenuhi persyaratan yaitu lantai kedap air dan limbah B3 berupa oli
disimpan dalam keadaan tertutup di dalam drum kedap air sebelum diangkut oleh pihak ketiga,
sehingga kecil kemungkinannya untuk tumpah dan mencemari lingkungan sekitar. Untuk limbah
berupa minyak telah disediakan Pit penampungan ceceran minyak di sebelah kiri TPS minyak
bekas untuk memisahkan limbah minyak dengan air melalui 2 bak penampungan.

4.5 Penerapan Konsep Penanganan Sampah di Industri


4.5.1 Identifikasi Hasil Pengukuran Timbulan Sampah

Pengukuran timbulan sampah PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II
dilakukan selama 7 hari, setiap pukul 08.00 WIB. Sampah yang diukur dan dikumpulkan adalah
sampah yang berasal dari setiap tempat sampah Unit Perusahaan PT. DOK & Perkapalan Kodja
Bahari Shipyard Jakarta II.

Berikut data hasil pengukuran timbulan sampah PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari
Shipyard Jakarta II dapat dilihat pada tabel berikut .

No. Uraian Jumlah

1. Sampah Kertas/Kardus 42,20 kg/minggu

2. Sampah Plastik 33,10 kg/minggu

3. Sampah Dapur/Halaman 75,20 kg/minggu

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya timbulan sampah dalam satuan volume
maupun berat, diantaranya yaitu :

1) Jenis sampah, dilihat dari karakteristik sampah yang dihasilkan dari setiap unit, jenis
sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah anorganik berupa kertas, kardus
karton pembungkus bekas, botol plastik, dan sebagainya. Banyaknya sampah anorganik
yang dihasilkan menyebabkan tinggi permukaan sampah yang dihitung menjadi besar dan
mempengaruhi ukuran volume sampah yang dihitung.

37
2) Karena dalam kondisi tertentu, terdapat beberapa pegawai administrasi yang melakukan
makan siang di dalam ruangan, sehingga terdapat beberapa unit yang dominan
menghasilkan sampah organik berupa sisa-sisa makanan. Banyaknya sampah organik
yang dihasilkan mempengaruhi ukuran berat sampah yang dihitung.

38
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1) Peraturan Perundang-Undangan tentang pengelolaan sampah yang diterapkan olehPT.


DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II diantaranya adalah:
a) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
b) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2008 mengenai 3R
c) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
e) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya
dan Beracun
2) Pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas pengelola sampah dari Unit Lingkungan
Hidup. Pengumpulan sampah dari setiap Unit Perusahaan menuju TPS dilakukan setiap
satu hari sekali. Tempat sampah yang terdapat pada setiap unit telah disediakan dengan
system pemilahan. Sampah yang dikumpulkan digabungkan dalam karung yang berbeda
sesuai dengan jenisnya, kemudian diangkut ke TPS menggunakan kendaraan pengangkut
sampah merk VIAR oleh petugas Unit Lingkungan Hidup. Sampah yang telah diangkut
dari setiap Unit Perusahaan kemudian disimpan di TPS PT. DOK & Perkapalan Kodja
Bahari Shipyard Jakarta II. Pada TPS tidak ada pengolahan untuk sampah domestik.
Sampah yang telah disimpan di TPS kemudian diangkut menuju TPA oleh pihak ketiga
yaitu CV. Bagus Mandiri. Pengangkutan dilakukan sebanyak kurang lebih 4 kali dalam 1
bulan. PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II juga menggunakan jasa
PT. Daya Radar Haura sebagai pihak ketiga untuk pengangkutan dan pengelolaan
Limbah B3. Pengangkutan dilakukan setiap 2-3 bulan sekali.
1) Perilaku penanganan sampah oleh karyawan PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari
Shipyard Jakarta II sudah terlaksana dengan cukup baik. Karyawan membuang
sampah sesuai dengan jenis tempat sampah yang telah dibedakan antara sampah

39
organik dan anorganik.
3) Pemanfaatan sampah tidak hanya akan berdampak positif terhadap terpeliharanya estetika
dan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia tetapi juga dapat menjadi sumber
perekonomian bagi masyarakat. Sedangkan sampah yang tidak dikelola dengan baik akan
menjadi penyebab gangguan dan ketidak seimbangan lingkungan. Sampah padat yang
menumpuk ataupun yang berserakan menimbulkan kesan kotor dan kumuh. sehingga
nilai estetika kawasan di sekitar sampah terlihat sangat rendah.
4) Berdasarkan hasil pemeriksaan logam berat pada sampel tanah yang diambil dari tanah di
area TPS besi skrap pada 7 Juli 2021, tanah pada lokasi tersebut diindikasikan negatif
mengandung logam berat.

5.2 SARAN
Berdasarkan hasil identifikasi dan observasi mengenai pengelolaan sampah padat dan
penyehatan tanah, didapatkan saran dan rekomendasi yang bisa dikembangkan oleh industri,
diantaranya :

1) Memberikan pengarahan kepada seluruh karyawan tentang pemilahan sampah mulai dari
sumbernya, agar sampah tidak lagi tercampur antara sampah jenis organik dan anorganik
sehingga mempermudah dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
2) Di lingkungan PT. DOK & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard Jakarta II terdapat banyak
pohon-pohon, sehingga banyak dihasilkan sampah berupa daun-daun kering. Daun kering
tersebut bisa dimanfaatkan menjadi kompos dengan teknik pengomposan yang benar.

40
DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2011. “Diktat Kuliah TL-3104 Pengelolaan Sampah”.

Suprapto. 2005. “Dampak Masalah Sampah Terhadap Kesehatan Masyarakat” Dalam Jurnal

Mutiara Kesehatan Indonesia, Vol. 1 No. 2, Edisi Desember 2005. [online] :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15366/mki-des2005-
%2520%25281%2529.pdf

41
Lampiran

DOKUMENTASI

Gambar 1 TPS pasir ex, sanblasting, dan sampah

Gambar 2 TPS oli

Gambar 3 pengukuran lahan untuk pengambilan sampel tanah

42
Gambar 4 penggalian tanah untuk pengambilan sampel tanah

Gambar 5 pengukuran Ph tanah dengan soil tester meter

43

Anda mungkin juga menyukai