Disusun Oleh :
Apriani Simbi H. P17111171004
Nindya Tresna Wiwitan P17111171005
Novanda Rizkiadefta D. P17111171007
Ulul Azmi M. P17111171011
M. Taufikkhur R. P17111171018
Natasya Febriana P17111173027
Megharian Athiyah P17111173032
Annisa Alif P. P17111173038
Agnesia Bunga N. P17111173040
Selvira Mauldy R. P17111173042
Sugiono P17111174056
Dewi Nur R. P17111174064
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktek kunjungan lapangan terkait “Penyelenggaraan Makanan Anak
Sekolah” tepat pada waktunya.
Laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Mutu Penyelenggaraan Makanan serta untuk menambah wawasan bagi
pembaca. Dalam proses penyusunan laporan ini, tentunya penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi, dan saran yang sangat membantu terselesaikannya
laporan ini. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis sampaikan kepada :
1. Tim dosen :
Ibu Bachyar Bakri, SKM, M.Kes
Ibu Carissa Cerdasari, MPH., RD
Ibu Arsinah Habibah F, SST., MPH
Ibu Rani Nurmayanti, SST., M.Gz
2. Seluruh pihak SDI Surya Buana Malang yang berkenan membantu
dalam proses observasi
3. Teman-teman yang telah banyak memberikan masukan dalam
penyusunan laporan ini,
4. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang terkait
dengan pembuatan laporan ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada laporan ini. Oleh karena
itu, kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun pada laporan ini.
Akhir kata, semoga kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vvii
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.Tujuan........................................................................................................... 1
BAB II METODE PENELITIAN............................................................................. 3
A.Tempat dan Waktu........................................................................................ 3
B.Peserta ......................................................................................................... 3
C.Pelaksanaan ................................................................................................. 4
1. Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 4
2. Cara Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 4
3. Cara Penyajian Data.............................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 7
A.GAMBARAN UMUM ..................................................................................... 7
B.Uraian Hasil Pelaksanaan PKL ..................................................................... 8
1. Hasil Observasi Kunjungan Lapangan........................................................9
a. Ketenagaan ........................................................................................... 8
b. Jenis dan jumlah konsumen yang dilayani ............................................. 9
c. Perhitungan gizi konsumen .................................................................. 10
d. Perencanaan Menu.............................................................................. 12
e. Perhitungan Anggaran ......................................................................... 15
f. Sistem Pengadaan Bahan Makanan .................................................... 16
g. Kegiatan penerimaan bahan makanan................................................. 18
h. Kegiatan penyimpanan dan penyaluran bahan makanan ..................... 21
i. Kegiatan persiapan pemasakan bahan makanan ................................ 24
j. Kegiatan pengolahan bahan makanan ................................................. 26
k. Sistem Distribusi Dan Penyajian/Pelayanan Makanan ......................... 27
l. Sistem Pencucian Peralatan ................................................................ 30
m. Sistem Pembuangan Sampah dan Limbah............................................31
iv
n. Personal Hygiene dan Pelatihan Karyawan...........................................31
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dengan menerapkan system kerja tertentu, misalnya system kerja manual
dengan alat sederhara dan alat mekanis yang dioperasikan manusia.
B. Tujuan
a) Tujuan Umum :
Untuk mengetahui Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi di SD Islam Surya Buana Malang yang meliputi pengorganisasian,
ketenagaan, dan sistem penyelenggaraan makanan di institusi tersebut.
b) Tujuan Khusus :
1. Mengetahui kebutuhan tenaga di SD Islam Surya Buana Malang, baik
dari kualitas maupun kuantitasnya
2. Mengetahui sistem pengelolaan PMI di SD Islam Surya Buana Malang,
mulai dari perencanaan menu dan anggaran sampai dengan distribusi
dan penyajian makanan
3. Mengetahui dapur dan peralatan PMI di SD Islam Surya Buana Malang
4. Mengetahui pengawasan mutu makanan pada PMI di SD Islam Surya
Buana Malang
5. Mengetahui menu yang dipergunakan di SD Islam Surya Buana Malang
6. Mengetahui harga makanan konsumen perporsi di SD Islam Surya
Buana Malang
7. Mengetahui Penerapan higiene sanitasi (GMP) dan keselamatan kerja di
SD Islam Surya Buana Malang
8. Mengetahui standar kualitas, kuantitas, prosedur & biaya di SD Islam
Surya Buana Malang.
2
BAB II
METODE PENELITIAN
B. Peserta
3
C. Pelaksanaan
4
a. Praktek hygiene penjamah makanan dan sanitasi dan Cut of Point
Mengacu pada 52 pertanyaan di dalam kuesioner, masing-masing
pernyataan pada kuesioner higiene tenaga penjamah sebanyak 16
pernyataan, sedangkan jumlah pernyataan pada kuesioner sanitasi
terdapat 36 pernyataan, kemudian dijelaskan secara deskriptif. Praktek
hygiene penjamah makanan dan sanitasi diukur dengan pertanyaan yang
menggunakan dua tingkatan skala jawaban yaitu “ya” dan “tidak”,
penilaian Dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu untuk yang memiliiki
skor baik (>80%), sedang (60%-80%), dan kurang (<60%) (Totelesi,
2011).
c. Penerapan SSOP
Uraian penerapan sanitation standard operating procedures
(SSOP) diambil dari data yang didapat dari restoran yang
berhubungan langsung dengan analisis delapan aspek kunci
SSOP (USFDA, 2011) yang meliputi:
5
dengan yang dilakukan dilapangan
3. pencegahan terhadap kontaminasi silang, data yang diamati
berupa hasil pengamatan terhadap instruksi kerja dengan yang
dilakukan di lapangan
4. sarana pencucian dan sanitasi tangan, data yang diamati
berupa penggunaan sarung tangan oleh pekerja yang
dilakukan di lapangan
5. pencegahan makanan dari pencemaran, data yang diamati
berupa hasil pengamatan terhadap kesesuaian instruksi kerja
dengan yang dilakukan di lapangan
6. pelabelan dan penyimpanan yang tepat, data yang diamati
berupa hasil pengamatan terhadap kesesuaian instruksi kerja
dengan yang dilakukan di lapangan
7. kesehatan karyawan, data yang diamati berupa hasil
pengamatan terhadap instruksi kerja dengan yang dilakukan di
lapangan
8. pencegahan hama, data yang diamati berupa hasil
pengamatan terhadap instruksi kerja dengan yang dilakukan di
lapangan
Kemudian hasil dari penilaian penerapan GMP dan SSOP
dilakukan analisis data dengan cara analisis deskriptif kualitatif
terhadap data primer dan data sekunder
Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan disertai dengan narasi
deskriptif pembahasan dari hasil data yang diperoleh. Narasi tersebut
bertujuan agar data lebih jelas dan mudah dipahami.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
Identitas Keterangan
Jumlah Bangunan
7
B. Uraian Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
1. Hasil Observasi Kunjungan Lapangan
a. Ketenagaan
Berdasarkan hasil observasi ketenagakerjaan di penyelenggaraan
makanan di SDI Surya Buana Malang dikelola oleh Yayasan Persada,
struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1. Tenaga pengolah
makanan berjumlah 3 orang, berikut kualifikasi ketenagaannya:
Tabel 3. Analisis Ketenagaan
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
1. Ada struktur organisasi
2. Kualifikasi tenaga sesuai dengan jabatan
Rasio tenaga dengan jumlah konsumen yang
dilayani
S1/DIV Gizi =
3.
D3 Gizi =
SMK/sederajat =
SD/SMP =
Cara penerimaan dan penempatan tenaga kerja
4.
sesuai aturan
Pelatihan, bimbingan dan penyediaan juklak bagi
5.
tenaga kerja
Ada penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti:
6.
celemek, tutup kepala, sepatu kerja, dll
JUMLAH 3 3
PRESENTASE (%) 50
8
Berdasarkan lampiran 2. tentang analisis ketenagaan dapat
diketahui bahwa persentase pencapaian dari analisis ketenagaan hanya
sebesar 50%, yaitu tergolong kategori kurang. Beberapa dari aspek
analisis ketenagaan tidak terpenuhi dengan baik karena tenaga kerja
pengolah pada penyelenggaraan makanan di SDI Surya Buana ini
berasal dari ibu rumah tangga yang tidak memiliki pendidikan khusus
(hanya lulusan SMA ataupun SMK sederajat) yang bisa memasak dan
mengolah makanan. Tenaga kerja pada penyelenggaraan makanan ini
juga tidak pernah mendapatkan semacam pelatihan, bimbingan ataupun
penyediaan juklak bagi tenaga kerja, mereka bekerja berdasarkan
pengalaman yang mereka peroleh baik pengalaman pribadi maupun
belajar dari kejadian/kesalahan yang pernah dialami (pada masa awal
diterapkannya penyelenggaraan makanan di SD tersebut masih sering
terjadi kejadian jumlah masakan kurang ataupun berlebih yang saat ini
masalah itu jarang terjadi).
Seharusnya jumlah tenaga pemasak perlu ditimbahkan lagi.
Menurut rumus US Departmen of Health and Human service untuk
perhitungan ketenagaan berdasarkan konsumen yaitu rasio tenaga
pemasak : konsumen = 1: 25 . Jika jumlah siswa adalah 561 maka jumlah
tenaga pemasak seharusnya adalah 22 orang. Selain itu tingkat
pengetahuan tentang bahan makanan pada tenaga pengadaan bahan
dan pengolah makanan perlu ditingkatkan lagi agar tidak ada bahan
makanan yang terbuang serta mempertahankan nilai gizi dari bahan
tersebut .
9
Tabel 5. Jumlah Siswa SDI Surya Buana Malang
Jumlah Jumlah
No Kelas No Kelas
Siswa Siswa
1 IA 24 13 IVA 29
2 IB 24 14 IVB 23
3 IC 23 15 IVC 28
4 ID 23 16 VA 31
5 IIA 24 17 VB 31
6 IIB 23 18 VC 31
7 IIC 21 19 VD 15
8 IID 23 20 VIA 23
9 IIIA 26 21 VIB 22
10 IIIB 25 22 VIC 23
11 IIIC 21 23 VID 23
12 IIID 25 TOTAL 561
Bahan Makanan
Waktu Energ
Nama Satuan Protein Lema KH
Maka i
Masakan Bahan gra (g) k (g) (g)
n URT (kkal)
m
1/4
Nasi Beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
gelas
Telur
1 btr 60 93,1 7,6 6,4 0,7
ayam ras
Telur bb
Minyak
bali ½
kelapa 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Siang sdm
sawit
12.00
Sayur
kangkun ½ gls 50 7,5 1,1 0,1 1,0
Tumis
g
kangkun
Minyak
g ½
kelapa 5 43,1 0,0 5,0 0,0
sdm
sawit
10
Bahan Makanan
Energ
Waktu Nama Satuan Protein Lema KH
i
Makan Masakan Bahan gra (g) k (g) (g)
URT (kkal)
m
Teh ½ sdt 2 1,0 0,0 0,0 0,2
Gula 3
30 116,1 0,0 0,0 30
pasir sdm
Siang Susu
Thai tea 5
12.00 kental 50 160,1 3,9 4,3 27,3
sdm
manis
Susu
1 gls 200 131,9 6,4 7,8 9,6
segar
TOTAL 686,1 20,7 28,8 88,6
AKG (kelas 1-3) (30%) 495 12 16,5 75
AKG (perempuan kelas 4-6) (30%) 570 16,5 19,5 84
AKG (laki-laki kelas 4-6) (30%) 600 15 19,5 90
118,
Capaian kelas 1-3 (%) 138,6 172,5 174,5
1
Capaian kecukupan gizi siswa perempuan 105,
120,4 125,5 147,7
kelas 4-6 (%) 5
Capaian kecukupan gizi siswa laki-laki kelas 4-
114,4 138 147,7 98,5
6 (%)
11
d. Perencanaan Menu dan Analisis Menu
1. Perencanaan Menu
Tabel 7. Analisis Perencanaan Menu
YA TIDAK
NO. URAIAN
1 0
Menu disusun sesuai atau dengan peraturan
1 institusi (anggaran belanja, personil dan prosedur
pembelian)
Menu disusun berdasarkan konsumen (kebiasaan
2
makan, umur, keadaan fisiologi)
Menu disusun berdasarkan konsumen yang
3 dilayani dimana konsumen bervariasai maka
menunya juga bervariasi
Menu dibuat berdasarkan peralatan yang
4
tersedia.
Menu dibuat berdasarkan keterampilan dan
5 jumlah pegawai dimana 1 tenaga melayani 10-12
konsumen
Menu dibuat berdasarkan jenis pelayanan yang
6
diberikan (tray service/cafetaria/ self service dll)
Menu dibuat berdasarkan musim dan keadaan
7
pasar
Menu yang disusun harus sesuai dengan dana
8 yang tersedia atau dana yang telah ditetapkan
oleh institusi
Menu disusun oleh tim yang menguasai ilmu
9
tentang kebutuhan gizi konsumen
JUMLAH 7 3
Presentase (%) 70
12
ahli gizi, menu disusun secara langsung oleh pemilik yayasan yang
tidak memiliki kemampuan khusus dalam memahami kebutuhan zat
gizi pada konsumen.
c. Pemorsian lauk hewani tidak sesuai dengan kondisi fisiologis anak-
anak seperti pada menu rawon daging dimana daging yang disajikan
dalam satu lembar utuh dan bertekstur keras (alot) sehingga sisa
makanan yang dihasilkan banyak.
2. Analisis Menu
Tabel 8. Analisis Menu
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Pola menu seimbang (terdiri dari makanan pokok,
1
lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah)
2 Nilai gizi sesuai kebutuhan konsumen yang dilayani
Variasi dan kombinasi sudah baik, ditinjau dari:
3 variasi bahan makanan, cara pengolahan, warna,
rasa dan aroma (flavour), tekstur dan konsistensi
5 Ukuran dan bentuk potongan sesuai jenis masakan
6 Temperatur/ suhu sesuai dengan masakannya
7 Penyajian yang menarik dan saniter
8 Tidak ada pengulangan menu
JUMLAH 4 3
PRESENTASE (%) 57
13
kurang menerapkan pola menu seimbang. Dapat dilihat pada Lampiran.3
Siklus Menu dimana sebagian besar menu tidak melengkapi lauk nabati.
Apabila diuraikan penambahan buah sering diganti dengan minuman
manis dingin. Beberapa menu juga menggunakan one dish meal yang
porsinya tidak standar bagi siswa sekolah dasar. Untuk lauk hewani dan
makanan pokok selalu ada disetiap menunya kecuali untuk sayur yang
masih beberapa kali tidak ditambahkan pada menu.
Berdasarkan warna masakan, dapat dilihat pada lampiran 3.
Siklus menu terdapat beberapa menu yang perpaduan warnanya terlihat
pucat sehingga kurang menarik bagi siswa-siswa sekolah dasar.
Pemorsian ukuran dan bentuk makanan, ukuran dan bentuk makanan
yang disajikan pada siswa-siswi sekolah dasar cenderung sesuai dengan
kemampuan porsi konsumsi masing-masing siswa, namun masih terdapat
kesalahan dalam pemorsian atau bentuk potongan yang disajikan seperti
daging sapi pada menu rawon daging yang disajikan dalam bentuk
lembaran dan tidak terstandarisasi dikarenakan sistem penyajian adalah
self service dimana siswa-siswi akan mengambil porsi nasi mereka
masing-masing sementara untuk lauk pauk, sayur, buah dibagikan oleh
gurunya dengan bentuk dan ukuran yang seragam.
Tetapi ada beberapa menu yang berbeda seperti soto ataupun
tahu telor, meskipun pengambilan lauk dilakukan oleh wali kelas namun
siswa boleh meminta jumlah atau berapa banyak yang mereka inginkan,
hal ini otomatis akan berpengaruh terhadap nilai gizi yang seharusnya
didapat menjadi tidak sesuai dengan AKG dikarenakan porsi yang tidak
terstandardisasi. Penyajian juga kurang saniter karena dilakukan di dalam
kelas, baskom makanan diletakkan di lantai dan penjamah makanan atau
wali kelas tidak menggunakan sarung tangan.
Sebaiknya, dalam memberikan sebuah makanan sudah
mempertimbangkan kebutuhan zat gizi para siswa, disajikan dalam
tempat yang bersih, senantiasa menggunakan sarung tangan atau alat
pelindung diri lainnya agar makanan tidak terkontaminasi, juga
menerapkan pola makan yang seimbang dengan memuat lima komponen
makanan yaitu makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah
serta memperhatikan aspek keseragaman bentuk potongan dan warna
agar terbentuk standar porsi yang akan berpengaruh pada tingkat
14
konsumsi juga warna yang dapat menarik perhatian para siswa untuk
mengonsumsi makanan yang sudah disajikan.
e. Perhitungan Biaya
Tabel 9. Analisis Biaya
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Food cost sudah memenuhi 30-60 % dari
1
harga jual
Labor cost sudah memenuhi 15-25 %
2
dari harga jual
Overhead cost sudah memenuhi 25-35 %
3
dari harga jual
Dalam harga jual sudah ada persentase
4
perhitungan laba (profit)
Harga jual bisa ditentukan (jelaskan
5 Tabel perhitungan dapat
dengan perhitungan)
dilihat pada Lampiran 7
JUMLAH 2 3
PRESENTASE (%) 40%
15
f. Sistem Pengadaan Bahan Makanan
Hasil observasi dan wawancara pada sistem pengadaan bahan makanan :
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Memiliki spesifikasi bahan makanan yang baik
1
untuk berbagai golongan bahan makanan
Pemesanan bahan makanan memperhitungkan
2 faktor refuse atau Bagian yang dapat Dimakan
(BDD) untuk masing-masing bahan makanan
Menggunakan sistem pembelian yang tepat
(sistem lelang/pembelian langsung) sesuai
3 dengan jenis institusi, jumlah konsumen,
kemampuan tenaga kerja dan biaya yang
tersedia
Ada bon pemesanan/pembelian bahan makanan
4
yang terdokumen dengan baik
Ada surat perjanjian kontrak (bila menggunakan
5
sistem pembelian formal)
Tenaga pengadaan makanan mempunyai
6 pengetahuan yang cukup tentang bahan
makanan
JUMLAH 2 4
PRESENTASE (%) 33,3
16
kebutuhan konsumen tanpa memperhitungkan refuse.
Tidak ada surat perjanjian kontrak, karena pengelola makanan
menggunakan sistem pembelian langsung ke pasar. Bila menggunakan
sistem pembelian formal dengan sistem perjanjian kontrak dengan penjual
bahan makanan, perjanjian ini dilakukan selama satu tahun, perjanjian juga
meliputi sistem serta kualitas bahan makanan yang diberikan, setiap akhir
tahun akan selalu di adakan evaluasi untuk mempertimbangkan apakah
suplier masih dapat dipertahankan ditahun berikutnya.
Tenaga pengadaan makanan belum memiliki pengetahuan yang
cukup tentang bahan makanan, karena tidak mempunyai latar belakang
pendidikan tentang tata boga atau ahli gizi. Pengada bahan makanan
adalah pengurus yayasan. Pemesan mengacu pada pengalaman yang
sudah ada dalam memilih bahan makanan. Pemesan hanya
memperhatikan kualitas fisik bahan makanan tanpa memperhitungkan
refuse dan ukuran bahan.
Menggunakan sistem pembelian sistem langsung dengan
pembelian yang dilakukan oleh pengurus yayasan beserta pemilihan bahan
makanannya. Ada bon pembelian bahan makanan yang terdokumen
dengan baik, bon pembelian selalu disimpan dengan baik sebagai data
arsip pihak sekolah dan laporan keuangan penyelenggaraan makan
disekolah.
Sistem pengadaan bahan makanan sudah baik namun perlu
diperhatikan lagi dalam perhitungan BDD bahan makanan agar bahan
makanan yang dipesan sesuai kebutuhan. Sebaiknya menggunakan
supplier agar lebih mudah dalam melaksanakan pengadaan bahan
makanan dalam jumlah yang banyak. Selain itu perlu ditingkatkannya
edukasi tentang bahan makanan pada petugas pemesan bahan makanan
agar didapatkan mutu bahan makanan yang baik.
17
g. Kegiatan penerimaan bahan makanan
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Tenaga penerima bahan makanan
memiliki sifat teliti, cepat/cekatan, memiliki
pengetahuan yang luas tentang bahan
makanan, dan tidak mudah berkompromi
2 Ada dokumen rincian pesanan bahan
makanan harian berupa macam dan
jumlah yang dipesan/akan diterima.
3 Ada spesifikasi bahan makanan yang telah
ditetapkan, yang tertulis dan jelas
4 Ada tempat penerimaan bahan makanan
yang memadai
5 Truk / mobil pengangkut (bila ada) dalam
keadaan bersih dan tersanitasi
6 Ada sarana penerimaan bahan makanan
seperti timbangan, meja, pisau, dan alat
lain yang dibutuhkan.
7 Sarana penimbangan selalu dikalibrasi.
8 Selalu menimbang dan menghitung bahan
makanan yang sudah diterima.
9 Memeriksa dan mencocokkan bahan
makanan yang diterima dengan surat
permintaan baik segi kuantitas maupun
kualitas (sesuai spesifikasi)
10 Petugas mengembalikan jika terjadi
ketidak cocokkan atau apabila bahan
makanan telah rusak.
11 Faktur pembelian ditandatangani setelah
bahan diterima dan didokumentasikan
12 Ada pencatatan dan pelaporan
18
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
penerimaan bahan makanan
13 Penyerahan bahan makanan pada bagian
persiapan dan penyimpanan dengan
menggunakan bon
JUMLAH 6 7
PRESENTASE (%) 46,1
19
bahan yang rusak. Sarana penimbangan belum memenuhi karena dalam
penerimaan bahan tidak ada proses penimbangan ulang, jadi
penimbangan tidak dikalibrasi. Ketika melakukan penerimaan bahan
makanan petugas penerima tidak menimbang atau menghitung bahan
yang sudah dipesan. Pemesan hanya memastikan jenis jenis bahan
makanan sudah lengkap dan berat nya hanya dikira kira saja karena dari
supplier sudah tertulis berat nya. Petugas penerima bahan makanan
memeriksa semua pesanan apakah sudah lengkap, namun jika ada
bahan makanan yang kurang bagus dalam jumlah sedikit penerima bahan
makanan cenderung membuang nya tanpa mengembalikan kepada
supplier. Namun, penerima bahan makanan tidak mengembalikan jika
ada bahan makanan yang rusak. Biasanya jika ada rusak dalam jumlah
sedikit penerima lebih memilih membuangnya.
Faktur pembelian tidak ditandatangani setelah bahan diterima dan
didokumentasikan, karena pengelola menggunakan sistem pembelian
langsung. Namun belum ada dokumentasi berupa foto pada kegiatan ini.
Penyerahan bahan makanan pada bagian persiapan dan penyimpanan
dengan menggunakan bon belum memenuhi syarat karena tidak ada
penyerahan bon pada bagian persiapan dan penyimpanan. Bon
pembelian disimpan langsung oleh pengelola yayasan. Bagian persiapan
dan penyimpanan hanya menerima bahan makanan dan langsung
mengolahnya.
Sebaiknya pada sistem ini perlu adanya perbaikan pada aspek
pengecekan bahan makanan berupa penimbangan dan menghitung
jumlah bahan yang diterima. Selain itu Jika ada bahan makanan yang
rusak petugas penerima bahan tidak bisa dikembalikan karena tidak
memiliki supplier, sebaiknya menggunakan sistem pengadaan makanan
dengan supplier sehingga jika ada bahan yang rusak langsung meminta
ganti kepada supplier untuk mendapatkan bahan yang sesuai spesifikasi.
Perlu adanya edukasi tambahan untuk petugas penerima bahan tentang
spesifikasi dan pengetahuan lain tentang bahan makanan, sehingga
pengadaan makanan juga bisa dilakukan lebih teliti dan tidak ada bahan
makanan yang terbuang karena tidak sesuai dengan keinginan
pemesanan.
20
h. Kegiatan Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan
21
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Suhu penyimpanan untuk buah dan sayur adalah 10 0 C
12
selama 5-7 hari.
Penyimpanan makanan jadi/masak
13 Makanan yang sudah dimasak disimpan dalam tempat
yang bersih, diberi label dan dikemas.
14 Makanan tidak kontak dengan air dan tetesan es
Makanan masak yang basah (berkuah) yang akan
15 segera disajikan disimpan pada suhu > 600 C, dan yang
0
belum segera disajikan disimpan pada suhu -10 C
Makanan cepat basi (santan, telur, susu) yang akan
segera disajikan disimpan pada suhu ≥ 65,50 C dan
16
yang belum segera disajikan dismpan pada suhu -50 s/d
-10 C
Makanan disajikan dingin yang akan segera disajikan
17 disimpan pada suhu 50 s/d 100 C dan yang belum segera
disajikan disimpan pada suhu < 100 C
Pengecekan terhadap suhu 2 x sehari dan pembersihan
18
lemari es setiap hari
19 Semua bahan makanan dicuci dulu sebelum disimpan
Bahan makanan yang mempunyai bau keras, sebelum
20
disimpan harus tertutup rapat.
Sarana penimbangan dan pengukuran suhu selalu
21
dikalibrasi.
JUMLAH 13 8
PRESENTASE 61,9
22
makanan yang datang ditempatkan menjadi satu diruangan yang sama
dengan tempat pengolahan, namun barang yang datang hanya dicatat
namun tidak diberi label untuk masing-masing kriteria produk. Tidak
menggunakan sistim FIFO (First In First Out), lalu bahan makanan basah
dan kering dipisah untuk menghindari kontaminan.
Barang makanan basah seperti ikan, daging dan sejenisnya
langsung dibersihkan dan dimasukkan ke lemari pendingin untuk diolah
dikemudian hari. Dan untuk bahan makanan kering seperti tepung,
kacang- kacangan, mie dan sejenisnya langsung diletakkan pada wadah
yang seharusnya dan ditempatkan pada lemari penyimpanan kering.
Bahan makanan yang berbau keras seperti terasi diletakkan pada wadah
tersendiri dan jauh dari bahan makan yang berbau netral, penyimpanan
bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding dan Langit-langit
dan disimpan diatas rak-rak penyimpanan
Jarak dari lantai lebih dari 15 cm, dengan dinding lebih dari 5 cm,
dan dengan langit langit lebih dari 60 cm, suhu ruang penyimpanan
kering 19 - 21 °C serta keadaan ruangan tergolong kering dan tidak
lembab. Tepung, biji-bijian dan rempah-rempah dimasukan dalam
kontainer plastik dan tertutup rapat namun tidak dilengkapi dengan label.
Penyimpanan bahan makanan belum memenuhi syarat suhu
penyimpanan yang baik. Karena belum terdapat termometer pada
tempat penyimpanan suhu dingin. Daging, ikan, ayam dan sejenisnya
dibungkus plastik dan disimpan khusus di tempat tersendiri, diletakkan
pada kontainer plastik dengan wadah tertutup.
Untuk suhu penyimpanan untuk buah dan sayur, saat datang
bahan makanan buah dan sayur akan segera diolah dan tidak
mengalami proses penyimpanan. Namun apabila disimpan, akan
disimpan di lemari pendingin yang tidak terdapat termometer
didalammnya, untuk makanan yang sudah dimasak disimpan dalam
wadah yang bersih untuk segera diditribusikan ke kelas- kelas, makanan
yang sudah dimasak diletakkan pada wadah yang kering dan terhindar
dari tetesan air. Makanan masak yang basah (berkuah) yang akan
segera disajikan disimpan pada suhu > 600 C, dan yang belum segera
disajikan disimpan pada suhu -100 C, makanan yang sudah dimasak
segera didistribusikan dalam keadaan panas menuju kelas kelas.
23
Makanan cepat basi (santan, telur, susu) yang akan segera
disajikan disimpan pada suhu ≥ 65,50 C dan yang belum segera
disajikan dismpan pada suhu -50 s/d -10 C. Makanan disajikan dingin
yang akan segera disajikan disimpan pada suhu 50 s/d 100 C dan yang
belum segera disajikan disimpan pada suhu < 100C. Setiap bahan
makanan yang datang akan segera dibersihkan dan dicuci untuk segera
diolah atau masuk kedlam tempat penyimpanan, bahan makanan yang
memiliki bau keras akan segera dipisahkan dengan bahan makana yang
tidak memilik bau dan ditempatkan pada wadah tertutup dan setiap akan
melakukan penimbanantimbanagan akan dikalibrasi dan dipastkan
sesuai dengan ketentuan.
Sebaiknya aspek yang perlu diperbaiki adalah tempat khusus
penyimpanan bahan makanan, pencatatan bahan makanan, pelabelan
bahan makanan, penyimpanan diletakkan pada wadah yang tepat
sesuai dengan jenis bahan makanan dan diberikan label, pemantauan
pengaturan suhu penyimpanan bahan makanan.
24
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Melakukan pencucian bahan makanan dengan air
9
mengalir sebelum pemotongan .
Pemotongan bahan makanan menurut standar yang telah
10 ditetapkan atau disesuaikan dengan jenis
hidangan/masakan
Waktu persiapan bumbu yang tepat dan proses
11
penanganan yang tepat
Ada pengawasan porsi selama persiapan (ukuran
12
potongan, dll)
JUMLAH 7 5
PRESENTASE (%) 58,3
25
pengaruh pada rasa setiap masakan yang diolah. Setelah bahan makanan
yang telah dicuci dengan air mengalir maka dilakukan proses pemotongan,
dalam proses pemotongan ini tidak terdapat standar yang telah ditetapkan,
tetapi pemotongan dilakukan dengan menyesuaikan dengan jenis masakan.
Sebaiknya aspek yang perlu diperbaiki adalah pengadaan standar
resep, standar bumbu, standar porsi, dan pemberian sop secara tertulis agar
pemorsian dapat seragam juga terjaga keamanan makanannya.
26
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Melakukan kegiatan kontrol produksi (penilaian cita rasa
11
makanan)
Melakukan kontrol porsi (menghitung jumlah porsi hasil
12
produksi makanan)
JUMLAH 5 7
PRESENTASE (%) 41,7
27
k. Sistem Distribusi dan Penyajian atau Pelayanan Makanan
Hasil Observasi dan wawancara pada sistem distribusi dan penyajian
atau pelayanan makanan dapat dilihat pada lampiran 2. bagian X. Berikut
uraian hasil observasi:
28
penyelenggaraan. Setelah itu makanan disajikan perwadah besar untuk
setiap kelas. Pendistribusian dilakukan dengan cara setiap perwakilan kelas
menuju dapur pusat penyelenggaraan untuk mengambil termos nasi dan box
makanan untuk lauk dan sayur satu kelas. Lalu bergotong royong membawa
makan siang ke kelas. Saat dikelas, wali kelas akan membagikan makanan
kepada para siswanya.
Untuk jenis peralatan yang dipergunakan terdiri dari termos nasi,
nampan, dan box makanan berisi lauk dan sayuran. Setiap siswa sudah
memiliki piring, gelas, sendok dan garpu khusus untuk setiap individu dan
masing - masing siswa bertanggung jawab atas peralatan makannya. Alat
angkut yang dipergunakan yaitu termos nasi dan box makanan, tempat
distribusi nya dari dapur menuju kelas – kelas. Tempat penyajian dan cara
pelayanannya disajikan di dapur dan cara pelayanan yaitu wali kelas service
karena diambilkan oleh wali kelas untuk setiap prosi makanan murid hampir
mirip dengan kafearia tradisional.
Jenis peralatan yang digunakan dalam pelayanan makanan yaitu
centong, sendok dan jepitan makanan. Penyajian makanan cukup baik dan
tertutup dari dapur hingga sampai di ruang kelas. Makanan dibagiakan oleh
guru sama rata dan sesuai dengan porsi setiap siswa. Jika masih terdapat
sisa, maka murid yang ingin menambah boleh untuk mengambil sisa
makanan yang tersedia.
Sebaiknya aspek yang perlu diperbaiki adalah ditetapkannya standar
porsi penyajian yang tepat sesuai dengan kecukupana anak sekolah
tersebut, dan makanan yang disajikan haruslah menarik dengan tambahan
garnis karena untuk anak usia sekolah, hal ini dapat menambah selera
makan anak.
29
l. Sistem Pencucian Peralatan
Hasil Observasi dan wawancara pada sistem pencucian peralatan dapat
dilihat pada lampiran 2. bagian XI. Berikut uraian hasil observasi:
30
mencuci peralatan pengolahan yang digunakan untuk memasak makanan,
seperti wajan, panci, telanan, dll. Pencucian dilakukan di wastafel dengan air
bersih yang mengalir. Wastafel tidak memiliki pemisah antara pencucian dan
pembilasan. Para siswa memiliki tanggung jawab mencuci peralatan
makanan masing- masing. Selain itu alat distribusi, seperti termos nasi dan
box makan juga menjadi tanggung jawab para siswa untuk dibersihkan
seusai makan, lalu dikembalikan kepada dapur dalam keadaan bersih.
Sebaiknya aspek yang harus diperbaiki yaitu untuk pencucian alat yang
telah digunakan mengolah dan menyajikan masakan berlemak sebaiknya
dicuci dengan air hangat dan pencucian alat harus dibedakan berdasarkan
jenisnya masing- masing.
31
diangkut oleh tukang sampah. Tempat sampah yang digunakan merupakan
tempat sampah yang besar. Namun sampah tersebut tidak mempunyai tutup
dan terletak sangat dekat dengan ruang pengolahan. Setelah proses
pengolahan, petugas dapur akan membuang sampah pada kresek besar
didalam dapur sebelum dibuang ke bak sampah. Hal ini dikhawatirkan
sampah dapat mengontaminasi makanan karena terletak dalam satu
ruangan.
Sebaiknya aspek yang harus diperbaiki yaitu tutup pada tempat sampah
harus disediakan, sampah harus langsung dibuang setelah selesai masak,
dan tempat pembuangan sampah harus berjarak > 500 meter dari ruang
pengolahan.
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan secara
1
berkala.
Karyawan yang bekerja di unit pengolahan dalam
2
keadaan sehat dan tidak menderita penyakit menular.
Karyawan menjaga kebersihan badan dan pakaian
3
kerja.
Karyawan tidak mengunyah makan, minum dan
4
sebagainya selama pengolahan makanan.
5 Karyawan tidak memakai perhiasan atau asesoris.
Karyawan pernah mengikuti pelatihan / penyuluhan
6
GMP atau Keamanan Pangan (Food Safety).
Karyawan mengikuti pelatihan / penyuluhan GMP atau
7
Keamanan Pangan (Food Safety) secara berkala.
JUMLAH 4 3
PRESENTASE (%) 57,1
32
kategori kurang. Karena terdapat beberapa aspek yang belum memenuhi
yaitu karyawan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,
karyawan tidak mengikuti pelatihan tentang keamanan pangan atau
penyuluhan tentang penerapan GMP secara berkala.
Personal Hygiene dan Pelatihan Karyawan meliputi terdapat
kamar mandi yang cukup untuk karyawan, karyawan yang bekerja dalam
keadaan sehat, pakaian karyawan terlihat bersih dan tidak menggunakan
accessories, kuku karyawan pendek, karyawan tidak mengunyah
makanan saat melakukan pengolahan. Namun karyawan tidak
menggunakan masker dan hand gloves saat memasak, karyawan
mengaku tidak pernah melakukan pelatihan dan penyuluhan GMP
ataupun food safety.
Seharusnya karyawan menggunakan alat pelindung diri saat
memasak dan mengikuti pelatihan agar para tenaga pemasak
mendapatkan ilmu mengenai pengolahan bahan makanan sehingga mutu
makanan dapat terjamin juga zat gizi dapat dipertahankan, serta dapat
menerapkan GMP atau Food Safety.
o. Layout Dapur
Tabel 19. Lay Out Dapur
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Luas dapur cukup untuk jumlah karyawan (luas ruang
1 √
gerak untuk setiap karyawan 2 m2)
Alur kerja karyawan sesuai prosedur (tidak ada arus
2 √
bolak balik)
Tata letak alat-alat dapur tidak mengganggu gerak kerja
3 √
karyawan
Tipe dapur sesuai dengan kondisi dan luas dapur (Tipe
4 √
U, L dan lain-lain)
JUMLAH 1 3
PRESENTASE (%) 25
33
Arus
34
2. Uji Kelayakan Fisik Hygiene dan sanitasi makanan atau GMP
(berdasarkan Permenkes 1096/2011)
Hasil Observasi Hygiene dan sanitasi berdasarkan Permenkes RI nomor
1096b tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran 6. Berikut uraian hasil
observasi:
35
Aspek yang Harus Diperbaiki Saran
Perlengkapan cukup terpelihara, Dilakukan penataan yang rapi untuk
namun karena terdapat beberapa setiap barang, bisa dikelompokkan
yang diletakkan tanpa pengaturan sesuai jenis atau yang lainnya.
yang tepat pada ruangan, sehingga
mungkin terdapat barang yang sulit
dijangkau untuk dibersihkan
Baik bahan makanan maupun Bahan makanan dan makanan yang
makanan yang telah diolah dibiarkan telah diolah ditutup agarm terhindar dari
terbuka/tidak ditutup cemaran seperti serangga maupun
debu
Dapur termasuk terbuka, karena ketika Ketika pengolahanan makanan
pengolahan makanan pintu terbuka sebaiknya pintu ditutup dengan ventilasi
dan serangga seperti lalat masih bias yang cukup agar tidak pengap, dan
masuk, perangkap tikus juga tidak terdapat perangkap tikus yang bisa
dipasang di dapur diletakkan di atap untuk menjaga
makanan di dalam dapur terhindar dari
cemaran
Alat bantu untuk pengeluaran asap di Disediakan alat pembuangan asap agar
dapur hanya dengan kipas angin dan makanan dapat terhindar dari cemaran,
jendela dan ruangan pun tidak panas serta
sehingga dapur memiliki sirkulasi udara
yang bagus
Saluran pembuangan limbah dapur Melakukan pemasangan grease trap
tidak menggunakan grease trap pada saluran pembuangan limbah
untuk memisahkan minyak dan air
Tempat memasak dan penyiapan Tempat memasak dan penyiapan
makanan tidak terpisah makanan sebaiknya terpisah untuk
menghindari kontaminasi ulang
Sudut lantai dan dinding berbentuk Sebaiknya berbentuk konus agar
siku2/tidak konus mudah dibersihkan
Tidak disediakan air panas untuk Disediakan air panas untuk pencucia
pencucian, biasa mencuci peralatan beberapa bahan makanan agar
maupun bahan makanan meminimalisir cemaran mikrobiologis
menggunakan air biasa
36
3. Penilaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Setelah melakukan penilaian menggunakan form penilaian kesehatan dan
keselamatan kerja pada penyelenggaraan makanan institusi yakni SD Islam
Surya Buana Malang, ternyata ada beberapa aspek yang harus diperbaiki
(lihat lampiran 6..) yakni antara lain :
a. Tenaga Kerja
Pada penilaian kesehatan dan keselamatan tenaga kerja hanya
mendapatkan nilai presentase sebesar 57,9% yang memenuhi atribut tenaga
kerja namun termasuk kategori kurang. Karena dari 19 atribut hanya 8
atribut yang tidak memenuhi, oleh karena itu ada beberapa atribut yang
dibutuhkan perbaikan dan diperhatikan yaitu antara lain :
37
b. Bangunan
Pada penialian bagian bangunan mendapatkan nilai presentase
sebesar 18,75% atau kategori kurang namun masih memenuhi beberapa
atribut bangunan. Pada aspek bangunan, dari 16 atribut hanya 3 yang
memenuhi. oleh karena itu ada beberapa yang dibutuhkan perbaikan dan
diperhatian yaitu antara lain :
Tabel 22. Aspek Bangunan yang Harus Diperbaiki
Aspek yang Harus diperbaiki Saran
Ventilasi atau sirkulasi udara - Ventilasinya kurang, seharusnya ditambahi
karena suasana di dalam kurang nyaman.
Didalam tidak da exhauster dan blower
membuat suasana menjadi panas.
Ruang gerak tenaga kerja - Ruang gerak tenaga kerja tidak memenuhi
standart yaitu (±2m), karena arena
penerimaan, pengolahan dijadikan di satu
tempat. Selain itu para pekerja
melaksanakan pekerjaannya dengan cara
lesehan (semua berada di bawah).
Ruang kesehatan - Seharusnya disediakan ruangan kesehatan
khusus tenaga kerja. Karena kita tidak tau
bahaya apa yang akan terjadi.
Kamar Mandi, WC, yang - Ada kamar mandi, tetapi tidak khusus untuk
dilengkapi dengan wastafel dan tenaga kerja. Karena kamar mandi tersebut
tisue digunakan bersama dengan murid, dan
guru. Seharusnya dibuatkan kamarmandi
dan WC khusus.
- Ada wastafel di dalam ruang pengolahan
makanan, fungsinya untuk mencuci bahan
makanan, sedangkan diluar adapula
wastafel yang digunakan untuk mencuci
peralatan. Namun, anak SDI Surya Buana
mencuci peralatan terkadang di kamar
mandi atau di tempat wudlhu dan juga tidak
disediakan lap khusus. Seharusnya dibua
wastafel dengan penggunaan yang
berbeda-beda dan disediakan lap khusus
agar tidak terjadi kontaminasi silang.
Ruang istirahat - Tidak ada ruang istirahat khusus bagi
tenaga kerja seharusnya diberikan.
Ruang merokok - Tidak ada ruang merokok, seharusnya
dibuat ruang merokok agar tidak
menyebabkan hal yang tidak diinginkan.
Ruang menyusui - Tidak ada ruang menyusui seharusnya
diberikan.
Control temperature ruangan - Seharusnya diberikan control temperature
agar tahu suhu didalamruangan, dengan
mengetahui suhu kita akan tahu bagaimana
cara menyetabilkan suhu di dalam ruangan.
Kontrol terhadap polusi - Seharusnya dibuatkan kontrol polusi agar
38
Aspek yang Harus diperbaiki Saran
tidak terjadi kontaminasi silang
Exhaust Fan - Seharusnya dibuat Exhaust Fan agar
adanya perlindungan terhadap kelembaban
udara)
Sistim ventilasi - Ventilasi hanya 1, suasana dalam ruangan
terasa agak panas sehingga dibutuhkan
ventilasi lebih banyak.
- Belum pernah mendapat kontrol
mikrobiologi
Pemasangan fan di dalam lift - Tidak ada lift
39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara general penyelenggara makanan SD Islam Surya Buana telah
berhasil memenuhi kebutuhan konsumen yaitu siswa - siswi yang bersekolah di
SD tersebut. Makanan yang disajikan adalah makanan yang dikonsumsi untuk
makan siang yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan minuman. Jadi berdasar
capaian AKG termasuk kategori baik yaitu pada rentang 80-120%.
Dalam aspek analisis ketenagaan terdapat beberapa yang tidak terpenuhi
dengan baik karena tenaga kerja pengolah pada penyelenggaraan makanan di
SDI Surya Buana ini berasal dari ibu rumah tangga yang tidak memiliki
pendidikan khusus dalam pengolahan makanan (hanya lulusan SMA ataupun
SMK sederajat), sehingga berdasar pengalaman pribadi.
Dapat diketahui dalam perencanaan makanan ini, perbandingan tenaga
pengolah dan siswa yang dilayani tidak sesuai, dimana tenaga pengolah memiliki
beban berlebih dari yang seharusnya. Untuk pengolahan tidak tersedianya sop
pemasakan bahan makanan, suhu dan waktu pemasakan sesuai
prosedur/standar yang telah ditetapkan, serta tidak tersedianya prosedur tetap
perilaku higiene sanitasi (SSOP) dalam pemasakan bahan makanan. Sistem
Distribusi yang terdapat di penyelenggara makanan SD Islam Surya Buana
Malang adalah desentralisasi. Proses distribusi desentralisasi dilakukan dengan
mekanisme pengolahan mahan makanan di dapur pusat penyelenggaraan.
Terdapat system unik disini yang dapat menciptakan suasana gotong royong
antar siswa pada saat pendistribusian makanan ke kelas.
Berdasar perhitungan biaya makan SDI Surya Buana yang harus dibayar
setiap bulannya, diperoleh hasil biaya estimasi per-porsi makan siang yaitu Rp.
15.000,00. Persentase yang di dapat dari observasi kepada penyelenggaraan
makanan di SDI Surya Buana Malang diperoleh 66/92 x 100 = 71,7% , maka dari
itu dapat dikatakan bahwa hygine sanitasi penyelenggaraan makanan di SDI
Surya Buana Malang masih dibawah persyaratan jasaboga golongan B
40
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan setelah kegiatan penilaian dan
pengamatan penyelenggara makanan SD Islam Surya Buana yaitu pada
dapur, tempat pembuangan limbah, karyawan, dan pengolahanan bahan
makanan. Meskipun hasil akhir terlihat baik namun pada proses kita masih
melihat banyak sekali hal yang harus diperbaiki yang akan menunjang mutu
makanan yang diproduksi.
Dapur diharapkan bisa lebih rapi dan tertata. Selain itu jalur memasak
diusahakan mengikuti type dapur agar tidak simpang siur saat bekerja di
sapur. Selain itu diusahakan lantai selalu bersih karena proses pengolahan
juga sebagian dilantai seperti mengupas bahan makanan dan memotong
bahan makanan dan juga memasak. Tempat pembuangan limbah tidak
tertutup, jika sampah meluber dikhawatirkan akan mencemari lingkungan
dan menyebabkan bau. Hal ini juga dapat memicu munculnya serangga
seperti lalat. Selain itu tempat sampah besar terletak didekat dapur, hal ini
dikhawatirkan dapat mencemari makanan karena sampah juga dapat
mengundang lalat.
Karyawan pada penyelenggara makanan SD Islam Surya Buana belum
pernah mendapatkan pelatihan GMP ataupun food safety maka untuk
meingkatkan kualitas kerja diharapkan dapat mengikuti pelatihan tersebut.
Pengolahan makanan juga diharapkan dapat memenuhi standard,
menggunakan APD, dan tertata rapi. Selain itu pengolahan makanan juga
harus menjaga kehigienisan makanan agar tidak terkontaminasi bahaya
bakteri. Sehingga diharapkan tidak lagi mengolah makanan dilantai.
41
DAFTAR PUSTAKA
PMK No.28 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat
Indonesia.
42
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Kepala Yayasan
(Dra. Hj. Sri Istutik
Mamiek, M.Ag)
Kepala
Penyelenggaraan
Makanan
(Julia Wardhani, S. T)
Kepala Sekolah
(Endang Suprihatin,
S.s S.Pd)
43
Lampiran 2. Formulir Observasi
I. ANALISIS KETENAGAAN
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
1. Ada struktur organisasi
2. Kualifikasi tenaga sesuai dengan jabatan
Rasio tenaga dengan jumlah konsumen yang
dilayani
S1/DIV Gizi =
3.
D3 Gizi =
SMK/sederajat =
SD/SMP =
Cara penerimaan dan penempatan tenaga kerja
4.
sesuai aturan
Pelatihan, bimbingan dan penyediaan juklak bagi
5.
tenaga kerja
Ada penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti:
6.
celemek, tutup kepala, sepatu kerja, dll
JUMLAH 3 3
PRESENTASE (%) 50
44
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Menu dibuat berdasarkan keterampilan dan
5 jumlah pegawai dimana 1 tenaga melayani 10-
12 konsumen
Menu dibuat berdasarkan jenis pelayanan yang
6
diberikan (tray service/cafetaria/ self service dll)
Menu dibuat berdasarkan musim dan keadaan
7
pasar
Menu yang disusun harus sesuai dengan dana
8 yang tersedia atau dana yang telah ditetapkan
oleh institusi
Menu disusun oleh tim yang menguasai ilmu
9
tentang kebutuhan gizi konsumen
JUMLAH 7 3
PRESENTASE (%) 70
45
III. ANALISIS MENU
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Pola menu seimbang (terdiri dari makanan pokok,
1
lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah)
2 Nilai gizi sesuai kebutuhan konsumen yang dilayani
Variasi dan kombinasi sudah baik, ditinjau dari:
3 variasi bahan makanan, cara pengolahan, warna,
rasa dan aroma (flavour), tekstur dan konsistensi
5 Ukuran dan bentuk potongan sesuai jenis masakan
6 Temperatur/ suhu sesuai dengan masakannya
7 Penyajian yang menarik dan saniter
8 Tidak ada pengulangan menu
JUMLAH 4 3
PRESENTASE (%) 57
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
46
Memiliki spesifikasi bahan makanan yang baik
1
untuk berbagai golongan bahan makanan
Pemesanan bahan makanan memperhitungkan
2 faktor refuse atau Bagian yang dapat Dimakan
(BDD) untuk masing-masing bahan makanan
Menggunakan sistem pembelian yang tepat
(sistem lelang/pembelian langsung) sesuai
3 dengan jenis institusi, jumlah konsumen,
kemampuan tenaga kerja dan biaya yang
tersedia
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Ada bon pemesanan/pembelian bahan makanan
4
yang terdokumen dengan baik
Ada surat perjanjian kontrak (bila menggunakan
5
sistem pembelian formal)
Tenaga pengadaan makanan mempunyai
6 pengetahuan yang cukup tentang bahan
makanan
JUMLAH 2 4
PRESENTASE (%) 33,3
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Tenaga penerima bahan makanan
memiliki sifat teliti, cepat/cekatan, memiliki
pengetahuan yang luas tentang bahan
makanan, dan tidak mudah berkompromi
2 Ada dokumen rincian pesanan bahan
makanan harian berupa macam dan
jumlah yang dipesan/akan diterima.
3 Ada spesifikasi bahan makanan yang telah
ditetapkan, yang tertulis dan jelas
4 Ada tempat penerimaan bahan makanan
yang memadai
47
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
5 Truk / mobil pengangkut (bila ada) dalam
keadaan bersih dan tersanitasi
6 Ada sarana penerimaan bahan makanan
seperti timbangan, meja, pisau, dan alat
lain yang dibutuhkan.
7 Sarana penimbangan selalu dikalibrasi.
8 Selalu menimbang dan menghitung bahan
makanan yang sudah diterima.
9 Memeriksa dan mencocokkan bahan
makanan yang diterima dengan surat
permintaan baik segi kuantitas maupun
kualitas (sesuai spesifikasi)
10 Petugas mengembalikan jika terjadi
ketidak cocokkan atau apabila bahan
makanan telah rusak.
11 Faktur pembelian ditandatangani setelah
bahan diterima dan didokumentasikan
12 Ada pencatatan dan pelaporan
penerimaan bahan makanan
13 Penyerahan bahan makanan pada bagian
persiapan dan penyimpanan dengan
menggunakan bon
JUMLAH 6 7
PRESENTASE (%) 46,1
NO URAIAN YA TIDA
1 K
0
1 Terdapat tempat penyimpanan khusus bahan makanan.
Mencatat semua bahan makanan, rotasi, diberikan label
2
untuk masing-masing kriteria produk.
3 Menggunakan sistim FIFO (First In First Out)
Memisahkan bahan makanan kering dan bahan makanan
4
basah.
48
NO URAIAN YA TIDA
1 K
0
Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras
5
dengan makanan yang tidak berbau
Penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai,
6 dinding dan langit-langit dan disimpan diatas rak-rak
penyimpanan
Jarak penyimpanan :
Jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm
7
Jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm
Jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm
8 Suhu ruang penyimpanan kering 19 - 21 °C
Tepung, biji-bijian dan rempah-rempah dimasukan dalam
9
kontainer plastik dan tertutup rapat dilengkapi dengan label
Penyimpanan bahan makanan
Penyimpanan Lauk Hewani :
10 - Suhu sesuai dengan lamanya bahan makanan disimpan
- Daging, ayam, ikan, suhunya = 0-4°C selama 3-5 hari dan
< 00 C untuk yang disimpan > 5 hari
Daging, ikan, ayam dan sejenisnya dibungkus plastik dan
11
disimpan khusus di tempat tersendiri
Suhu penyimpanan untuk buah dan sayur adalah 10 0 C
12
selama 5-7 hari.
Penyimpanan makanan jadi/masak
13 Makanan yang sudah dimasak disimpan dalam tempat yang
bersih, diberi label dan dikemas.
14 Makanan tidak kontak dengan air dan tetesan es
Makanan masak yang basah (berkuah) yang akan segera
15 disajikan disimpan pada suhu > 600 C, dan yang belum
segera disajikan disimpan pada suhu -100 C
Makanan cepat basi (santan, telur, susu) yang akan segera
16 disajikan disimpan pada suhu ≥ 65,50 C dan yang belum
segera disajikan dismpan pada suhu -50 s/d -10 C
Makanan disajikan dingin yang akan segera disajikan
17 disimpan pada suhu 50 s/d 100 C dan yang belum segera
disajikan disimpan pada suhu < 100 C
49
NO URAIAN YA TIDA
1 K
0
Pengecekan terhadap suhu 2 x sehari dan pembersihan
18
lemari es setiap hari
19 Semua bahan makanan dicuci dulu sebelum disimpan
Bahan makanan yang mempunyai bau keras, sebelum
20
disimpan harus tertutup rapat.
Sarana penimbangan dan pengukuran suhu selalu
21
dikalibrasi.
JUMLAH 13 8
PRESENTASE 61,9
50
NO URAIAN TID
YA
AK
1
0
JUMLAH 7 5
51
TID
YA
NO URAIAN AK
1
0
makanan)
Melakukan kontrol porsi (menghitung jumlah porsi hasil
12
produksi makanan)
JUMLAH 5 7
PRESENTASE (%) 41,7
TIDA
YA
NO URAIAN K
1
0
Melaksanakan sistem distribusi makanan sesuai
1
persyaratan
Tersedianya standar porsi penyajian yang ditetapkan dan
2
tertulis
Tersedianya peralatan distribusi dan penyajian yang
3
sesuai jumlah dan kualitasnya
4 Melakukan kontrol porsi penyajian sesuai standar
Tersedianya prosedur tetap pendistribusian dan penyajian
5
makanan (SOP)
Melaksanakan sistem penyajian/pelayanan sesuai dengan
6
kondisi konsumen
7 Ketepatan waktu penyajian sesuai waktu yg ditetapkan.
Temperatur atau suhu penyajian makanan sesuai dengan
jenis masakannya:
8
- Penyajian panas: 600-800 C
- Penyajian hangat: 300-450 C
Transportasi makanan didistribusikan dalam tempat yang
9
tertutup.
Makanan yang disajikan menarik dengan menggunakan
10 garnis dan alat saji yang tepat (sesuai dengan jenis
masakannya)
11 Memperhatikan kebersihan alat yang digunakan pada √
52
TIDA
YA
NO URAIAN K
1
0
pendistribusian dan penyajian makanan.
Tenaga kerja menggunakan alat pelindung saat
12 distribusi/memegang makanan (sendok, penjepit atau √
plastik penutup tangan)
JUMLAH 7 5
PRESENTASE (%) 58,3
TID
YA
NO URAIAN AK
1
0
1 Pencucian alat menggunakan air hangat √
Pencucian alat menggunakan sabun yang sesuai untuk
2 √
mencuci alat
3 Prosedur pencucian alat sesuai standar (mesin/manual) √
4 Mencuci alat sesuai dengan jenisnya masing-masing √
sanitasi peralatan pengolahan dan penyajian makanan
cukup baik:
- Tidak ada sisa kotoran melekat seperti : minyak,
5 sabun, dan lain-lain √
- Bau tidak amis
- Disimpan pada tempat yang aman dan terlindung dari
debu
JUMLAH 3 2
PRESENTASE (%) 60
TIDA
YA
NO URAIAN K
1
0
1 Tempat sampah jumlahnya mencukupi
53
2 Tempat sampah terbuat dari bahan yang berkualitas baik
3 Tempat sampah selalu tertutup
4 Sampah dibuang segera setelah selesai memasak
Tempat pengumpulan sampah sementara berjarak > 500
5
m dari dapur
TIDA
YA
NO URAIAN K
1
0
6 Sistem pembuangan limbah tertutup
JUMLAH 2 4
PRESENTASE (%) 33,3
54
XIII. PERSONAL HYGIENE DAN PELATIHAN KARYAWAN
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan secara
1
berkala.
Karyawan yang bekerja di unit pengolahan dalam
2
keadaan sehat dan tidak menderita penyakit menular.
Karyawan menjaga kebersihan badan dan pakaian
3
kerja.
Karyawan tidak mengunyah makan, minum dan
4
sebagainya selama pengolahan makanan.
5 Karyawan tidak memakai perhiasan atau asesoris.
Karyawan pernah mengikuti pelatihan / penyuluhan
6
GMP atau Keamanan Pangan (Food Safety).
Karyawan mengikuti pelatihan / penyuluhan GMP atau
7
Keamanan Pangan (Food Safety) secara berkala.
JUMLAH 4 3
PRESENTASE (%) 57,1
XIV. PENERAPAN HIGIENE SANITASI DAN KESELAMATAN KERJA
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Terdapat tempat cuci tangan dan kamar mandi sesuai
1
jumlah tenaga pengolah.
Penggunaan alat pelindung diri seperti hand gloves, apron,
2
topi, masker, dll pada setiap penjamah makanan
3 Tersedianya alat pemadam kebakaran yang cukup
Tenaga kerja menggunakan alat pelindung saat distribusi/
4 memegang makanan (sendok, penjepit atau plastik
penutup tangan)
JUMLAH 2 2
PRESENTASE (%) 50
XV. LAY OUT DAPUR
55
YA TIDAK
NO URAIAN
1 0
Luas dapur cukup untuk jumlah karyawan (luas ruang
1 √
gerak untuk setiap karyawan 2 m2)
Alur kerja karyawan sesuai prosedur (tidak ada arus
2 √
bolak balik)
Tata letak alat-alat dapur tidak mengganggu gerak kerja
3 √
karyawan
Tipe dapur sesuai dengan kondisi dan luas dapur (Tipe
4 √
U, L dan lain-lain)
JUMLAH 1 3
PRESENTASE (%) 25
Kriteria Nilai : ( ) = 1 (-) = 0
56
Lampiran 3. Siklus Menu
57
Nasi Goreng Nasi Putih Nasi Putih Nasi Goreng
(100 g) (100 g) (100 g) (100 g)
Bakso+Wortel Tahu Telur Tongkol Suwir Sosis
(50 g) (50 g) (50 g) (20 g)
Krupuk bumbu Kacang, Bening Bayam Krupuk
JUMA
(5 g) Tauge, (50 g) (5 g)
T
Jus Mangga (50 g) Es Cincau Semangka
(300 ml) Krupuk Susu (100 g)
(5 g) (300 ml)
Es Tai Tea
(300 ml)
58
Lampiran 3. Siklus Menu
59
Nasi Goreng Nasi Putih Nasi Putih Nasi Goreng
(100 g) (100 g) (100 g) (100 g)
Bakso+Wortel Tahu Telur Tongkol Suwir Sosis
(50 g) (50 g) (50 g) (20 g)
Krupuk bumbu Kacang, Bening Bayam Krupuk
JUMA
(5 g) Tauge, (50 g) (5 g)
T
Jus Mangga (50 g) Es Cincau Semangka
(300 ml) Krupuk Susu (100 g)
(5 g) (300 ml)
Es Tai Tea
(300 ml)
60
Lampiran 4. Standar Porsi
STANDAR PORSI
61
Lampiran 5. Layout Dapur
62
Lampiran 6. FORMULIR PERMENKES 1096
N BOBO SKO
URAIAN
O T R
LOKASI, BANGUNAN, FASILITAS
Halaman bersih, rapi, kering dan berjarak sedikitnya 500 m
dari sarang lalat/tempat pembuangan sampah serta tidak
1 1 1
tercium bau busuk/tidak sedap yang berasal dari sumber
pencemaran.
Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih dan
2 bebas dari barang-barang yang tidak berguna/ barang 1 1
sisa.
3 Lantai rapat air, kering, terpelihara dan mudah dibersihkan. 1 0
Dinding,langit-langit dan perlengkapannya dibuat dengan
4 1 0
baik, terpelihara dan bebas dari debu.
Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi bahan yang
5 1 0
kedap air setinggi 2m.
Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat. Pintu
dibuat menutup sendiri, membuka kedua arah dan
6 1 0
dipasang alat menahan lalat dan bau-bauan. Pintu dapur
yang berhubungan keluar membuka ke arah luar.
PENCAHAYAAN
7 Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak 1 0
63
menimbulkan bayangan. Kuat cahaya sedikitnya 10 fc
pada bidang kerja.
PENGHAWAAN
Ruang kerja maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang
8 1 1
baik sehingga diperoleh kenyamanan dan sirkulasi udara.
AIR BERSIH
Sumber air bersih yang aman, jumlahnya cukup dan air
9 5 3
bertekanan.
AIR KOTOR
Pembuangan air kotor dari dapur, kamar mandi, WC dan
10 1 1
air hujan, lancar, baik dan kering sekitar.
BOBO SKO
No Uraian
T R
FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET
11 Cukup jumlah, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan. 3 3
Tersedia bak/tong sampah yang cukup untuk menampung
12 sampah, dibuat anti lalat, tikus dan dilapisi kantong plastik 2 2
yang selalu diangkat setiap kali penuh.
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN
Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja pada
13 bangunan yang terpisah dari tempat tidur/tempat mencuci 1 1
pakaian.
Keadaan ruangan bersih dari barang yang tidak berguna.
14 1 0
Barang tersebut disimpan rapi digudang.
KARYAWAN
Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit infeksi,
15 5 5
penykit kulit, bisul, luka terbuka dan ISPA.
Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas
16 5 3
kosmetik dan perilaku yang higienis.
Pakaian kerja dalam keadaan bersih, rambut pendek dan
17 1 1
tubuh tanpa perhiasan.
MAKANAN
18 Sumbernya, keutuhan dan tidak rusak. 5 4
64
Bahan yang terolah dalam wadah/kemasan asli terdaftar,
19 1 1
berlabel, tidak kadaluarsa.
PERLINDUNGAN MAKANAN
Penanganan makanan yang potensi bahaya pada suhu,
cara dan waktu yang memadai selama penyimpanan,
20 peracikan, persiapan, penyajian dan pengangkutan 5 5
makanan serta melunakkan makanan beku sebelum
dimasak/thowing.
Penanganan makanan yang potensial berbahaya karena
21 4 3
tidak ditutup/disajikan ulang.
PERALATAN MAKAN DAN MASAK
Perlindungan terhadap peralatan makan dan masak dalam
22 cara pembersihan, penyimpanan, penggunaan dan 2 2
pemeliharaannya.
Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak dipakai
23 2 2
ulang.
Proses pencucian tahap mulai pembersihan sisa makanan
24 5 5
perendaman, pencucian dan pembilasan.
Bahan racun/pestisida disimpan tersendiri di tempat yang
25 aman, terlindung, menggunakan label/tanda yang jelas 5 5
untuk digunakan.
Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan peliharaan
26 4 0
dan hewan pengganggu lainnya.
JUMLAH 65 49
KHUSUS GOLONGAN A.1.
Ruang pengolahan makanan tidak dipakai sebagai ruang
27 1 1
tidur.
BOBO SKO
No Uraian
T R
JUMLAH 70 54
KHUSUS GOLONGAN A.2.
Pengeluaran asap dapur dilengkapi dengan alat 0
29 1
pembuangan asap.
30 Fasilitas pencucian dilengkapi dengan 3 bak pencuci. 2 1
65
Tersedia kamar ganti pakaian dan dilengkapi dengan
31 1 0
penyimpanan pakaian/loker.
JUMLAH 74 55
KHUSUS GOLONGAN A.3.
Saluran penbuangan limbah dapur dilengkapi dengan
32 1 0
grease trap (penangkap lemak)
Tempat memasak terpisah secara jelas dengan tempat
33 1 0
penyiapan makanan matang.
Lemari penyimpanan dingin dengan suhu -5ºC dilengkapi
34 4 4
dengan thermometer pengontrol.
35 Tersedia kendaraan pengangkut makanan yang khusus. 3 3
JUMLAH 83 62
KHUSUS GOLONGAN B
36 Sudut lantai dan dinding konus 1 0
37 Tersedia ruang belajar 1 0
38 Alat pembuangan asap dilengkapi filter 1 0
N BOBO
URAIAN SKOR
O T
39 Dilengkapi saluran air panas untuk pencucian 2 0
40 Lemari pendingin dapat mencapai suhu – 100 C 4 4
JUMLAH 92 66
Pemeriksa,
Novanda Rizky
66
Lampiran 7. Perhitungan biaya
Depresiasi Biaya
Gedung Harga Depresiasi
Gedung 15000000000 1798500000
TOTAL 1798500000
Depresiasi Biaya
Equipment Harga Depresiasi
Rak 2250000 269775
Refrigerator dan
freezer 3500000 419650
Rice cooker 271000 56639
TOTAL 476289
Biaya
Depresiasi Utensil Harga Depresiasi
Pengocok telur
manual 15000 3597
Gelas scale 16500 3956,7
Spatula kayu 15000 3597
Spatula stainless 45000 10791
Solet 4000 959,2
Mangkuk 9000 2158,2
Can opener 25000 5995
Sendok makan 35000 8393
Sendok the 11000 2637,8
Garpu 15000 3597
Piring bulat sedang 115000 27577
Piring bulat kecil 80000 19184
Mangkuk sup 27000 6474,6
Wajan 60000 14388
Teflon 76000 18224,8
Panic 90000 21582
Panci tim 150000 35970
Sendok sayur 15000 3597
Talenan 12000 2877,6
Stock pot 230000 55154
Frying pan 115000 27577
Grill pan 175000 41965
Risopan 120000 28776
Pisau buah 40000 9592
Pisau sayur 25300 6066,94
Pisau daging 60000 14388
Centong 20000 4796
67
Baskom besar 35000 8393
Baskom kecil 25000 5995
Baskom peniris 20000 4796
Gelas belimbing 35000 8393
Cangkir 35000 8393
Tutup gelas 7500 1798,5
Termos besar 85000 20383
Termos kecil 50000 11990
TOTAL 454013,34
Depresiasi
variabel Harga Biaya depresi
Tisu 200000 23980
Plastic 170000 20383
Gas elpiji 350000 41965
Minyak goring 700000 83930
Listrik 9000000 1079100
Wifi 3600000 431640
Air 7000000 839300
Telepon 2000000 239800
TOTAl 2760098
68
Tabel 10. Perhitungan Food Cost
TOTAL
NAMA BDD KEBUTUHAN BERAT HARGA TOTAL
KET KEBUTUHAN SATUAN PORSI FREQUENSI HARGA
BM (%) BM KOTOR SATUAN HARGA
BM
SEREALIA
beras
putih 100 50 589.05 589 kg 11235 6302835 561 21 1000 10700
giling
tepung
100 5 2.805 3 kg 45 25245 561 1 1000 9000
terigu
tepung
100 10 33.66 34 kg 540 302940 561 6 1000 9000
terigu
tepung
100 20 11.22 11 kg 180 100980 561 1 1000 9000
terigu
soun 100 20 11.22 11 kg 500 280500 561 1 1000 25000
KACANG-KACANGAN
tahu 100 20 22.44 22 kg 500 280500 561 2 1000 12500
tahu 100 30 16.83 17 kg 375 210375 561 1 1000 12500
tahu 100 35 39.27 39 kg 875 490875 561 2 1000 12500
Tempe 100 25 14.025 14 kg 375 210375 561 1 1000 15000
Tempe 100 50 56.1 56 kg 1500 841500 561 2 1000 15000
SAYUR
bayam 71 50 28.05 40 kg 700 392700 561 1 1000 14000
Toge 100 25 14.025 14 kg 250 140250 561 1 1000 10000
kacang
92 25 28.05 30 kg 900 504900 561 2 1000 18000
panjang
labu siam 83 25 14.025 17 kg 375 210375 561 1 1000 15000
Kol 75 20 33.66 45 kg 1200 673200 561 3 1000 20000
jamur
100 50 28.05 28 kg 1250 701250 561 1 1000 25000
tiram
Buncis 90 15 16.83 19 kg 510 286110 561 2 1000 17000
Kangkung 60 50 28.05 47 kg 675 378675 561 1 1000 13500
wortel 80 25 56.1 70 kg 1500 841500 561 4 1000 15000
Kentang 85 25 14.025 17 kg 325 182325 561 1 1000 13000
sawi
79 25 14.025 18 kg 250 140250 561 1 1000 10000
putih
sawi
87 50 28.05 32 kg 500 280500 561 1 1000 10000
daging
Oyong 85 25 14.025 17 kg 375 210375 561 1 1000 15000
BUAH
Semangka 46 100 168.3 366 kg 1800 1009800 561 3 1000 6000
Melon 58.1 100 168.3 290 kg 4800 2692800 561 3 1000 16000
Manga 65 100 112.2 173 kg 3000 1683000 561 2 1000 15000
Papaya 75 75 42.075 56 kg 1500 841500 561 1 1000 20000
jambu biji 82 100 56.1 68 kg 1600 897600 561 1 1000 16000
Lemon 100 20 11.22 11 kg 500 280500 561 1 1000 25000
jeruk
72 100 112.2 156 kg 3200 1795200 561 2 1000 16000
manis
69
DAGING DAN UNGGAS
daging
58 50 168.3 290 kg 10500 5890500 561 6 1000 35000
ayam
daging
58 15 8.415 15 kg 525 294525 561 1 1000 35000
ayam
bakso
100 20 33.66 34 kg 3000 1683000 561 3 1000 50000
sapi
daging
100 50 56.1 56 kg 11000 6171000 561 2 1000 110000
sapi
sosis
100 20 11.22 11 kg 1000 561000 561 1 1000 50000
ayam
sosis
100 30 16.83 17 kg 1500 841500 561 1 1000 50000
ayam
IKAN DAN OLAHAN
ikan teri 100 25 14.025 14 kg 2250 1262250 561 1 1000 90000
ikan dori 72 50 28.05 39 kg 1750 981750 561 1 1000 35000
ikan tuna 100 25 14.025 14 kg 2125 1192125 561 1 1000 85000
ikan
80 50 28.05 35 kg 4500 2524500 561 1 1000 90000
kakap
ikan
100 50 28.05 28 kg 2250 1262250 561 1 1000 45000
tongkol
TELUR
telur
100 50 84.15 84 kg 3750 2103750 561 3 1000 25000
ayam
SUSU
kental
100 20 33.66 34 kg 1800 1009800 561 3 1000 30000
manis
MINYAK
minyak
kelapa 100 5 2.805 3 Liter 80 44880 561 1 1000 16000
sawit
minyak
kelapa 100 3 3.366 3 liter 96 53856 561 2 1000 16000
sawit
BUMBU
gula 100 10 78.54 79 kg 1820 1021020 561 14 1000 13000
garam 100 10 11.22 11 kg 280 157080 561 2 1000 14000
bawang
90 5 2.805 3 kg 210 117810 561 1 1000 42000
merah
bawang
88 60 134.64 153 kg 3360 1884960 561 4 1000 14000
putih
bawang
94 30 84.15 90 kg 2250 1262250 561 5 1000 15000
bombay
Ketumbar 100 30 50.49 50 kg 1440 807840 561 3 1000 16000
merica 100 5 2.805 3 kg 77.5 43477.5 561 1 1000 15500
kaldu
100 1 2.244 2 kg 260 145860 561 4 1000 65000
bubuk
saos
100 5 11.22 11 kg 570 319770 561 4 1000 28500
teriyaki
lengkuas 100 10 5.61 6 kg 370 207570 561 1 1000 37000
Jahe 100 10 5.61 6 kg 300 168300 561 1 1000 30000
Saus
100 10 5.61 6 kg 350 196350 561 1 1000 35000
barbeque
70
Tomat 100 10 22.44 22 kg 480 269280 561 4 1000 12000
Keluwak 100 10 5.61 6 kg 230 129030 561 1 1000 23000
The 100 10 5.61 6 kg 700 392700 561 1 1000 70000
Jelly 100 5 2.805 3 kg 500 280500 561 1 1000 100000
TOTAL HARGA 56469419 3388165110
DIBAGI 561 100658.5
DIBAGI 3 33553
Jumlah
Pembulatan
Jumlah Gaji Jumlah Biaya/ Jumlah Porsi 1 kali Harga/
SDM Harga/
Pegawai Bersih/bln Bulan tahun siswa makan/tahu porsi/ hari
porsi
n
Pemasak 3 1.100.000 12 39600000 561 134640 294,1176471 294
39600000 561 134640 294,1176471 294
Biaya Tenaga kerja/porsi 588
71
Lampiran 8. Dokumentasi
Tempat penyimpanan alat makan (termos dan Ventilasi yang terdapat pada dapur
gelas plastik
72
Gambar 2. Kegiatan pengolahan makanan
73
Gambar 3. Kegiatan pendistribusian makanan
Situasi saat antri untuk mengambil termos Termos nasi sesudah dibagikan pada
nasi dan lauk untuk dibawa ke masing- masing-masing kelas (menunggu untu
masing kelas dilakukan proses pencucian)
74
Gambar 4. Kegiatan pengambilan data oleh mahasiswa DIV-Gizi
75