Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan dan beri alasan, benarkah hasil penelitian


tindakan kelas tidak dapat digeneralisasi (tidak dapat
berlaku secara umum)? 
2. Mengapa pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas
perlu ada observer (teman sejawat yang mengamati)?
Jelaskan, apakah ada standar untuk jumlah siklus yang
dilakukan?

1. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah metode penelitian yang dilakukan dalam
konteks kelas dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas tersebut.
Hasil dari PTK diperoleh melalui tindakan yang dilakukan di kelas tertentu dengan partisipasi
aktif dari guru dan siswa. Sebagai metode penelitian, PTK memiliki kelebihan dan kelemahan,
salah satunya adalah terkait dengan generalisasi hasil penelitian.
Beberapa ahli mengatakan bahwa hasil PTK tidak dapat digeneralisasi secara umum karena
lingkungan dan konteks kelas yang berbeda dapat mempengaruhi hasil dari penelitian
tersebut. Selain itu, variasi individu dalam kelas juga dapat mempengaruhi hasil penelitian,
sehingga sulit untuk menggeneralisasi hasil penelitian ke seluruh populasi.
Namun, di sisi lain, terdapat juga pendapat yang berbeda yang menyatakan bahwa hasil PTK
dapat digeneralisasi jika dilakukan dengan hati-hati dan cermat. Hal ini dapat dicapai dengan
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, seperti lingkungan,
konteks, dan variasi individu dalam kelas. Selain itu, hasil PTK yang digeneralisasi juga dapat
berguna bagi guru-guru lain yang memiliki kelas dengan karakteristik serupa.Dalam hal ini,
penting bagi peneliti PTK untuk mempertimbangkan dengan cermat tentang bagaimana hasil
penelitiannya dapat diterapkan pada konteks dan populasi yang lebih luas. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penelitian,
serta dengan melakukan replikasi penelitian di kelas-kelas yang berbeda.

Referensi:
- Kemmis, S., & McTaggart, R. (1988). The action research planner. Victoria, Australia: Deakin
University Press.
- Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2013). Research methods in education. Routledge.
2. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK), observer (teman sejawat yang mengamati)
perlu ada karena mereka dapat membantu dalam memantau dan mencatat tindakan yang
dilakukan oleh peneliti atau guru yang terlibat dalam penelitian tersebut. Observer juga
dapat memberikan umpan balik dan saran yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan PTK dan menghasilkan hasil penelitian yang lebih akurat.
Selain itu, observer juga dapat membantu dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah
yang mungkin muncul selama pelaksanaan PTK, serta memperkuat validitas dan keandalan
hasil penelitian dengan memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan objektif.

Terkait dengan jumlah siklus yang dilakukan dalam PTK, tidak ada standar yang pasti karena
jumlah siklus yang diperlukan tergantung pada kompleksitas permasalahan yang ingin
dipecahkan dan waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian. Namun, beberapa peneliti
merekomendasikan untuk melakukan minimal 2 atau 3 siklus untuk memastikan bahwa
tindakan yang diambil telah diuji secara cukup dan diperbaiki berdasarkan umpan balik yang
diterima.

Referensi:
- Kemmis, S., & McTaggart, R. (1988). The action research planner. Victoria, Australia: Deakin
University Press.
- Elliott, J. (1991). Action research for educational change. Open University Press.

Anda mungkin juga menyukai