Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Research and Development (R&D) adalah proses yang digunakan untuk


mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari
proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari mempelajari
temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan tersebut,
mengujinya di lapangan dalam setting di mana produk tersebut nantinya akan
digunakan. , dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan
pada tahap uji coba lapangan.

Banyak metode yang dapat digunakan dalam upaya mengembangkan


praktik kependidikan. Salah satu yang saat ini banyak digunakan adalah metode
R&D. Perlu dipahami pula bahwa R&D merupakan metode penelitian multi tahap
bahkan dalam beberapa kasus, penelitian dengan metode ini memakan waktu lebih
dari satu tahun, sehingga peneliti perlu untuk lebih terampil dalam merencanakan
penelitian ini agar hasil yang diharapkan dapat diperoleh sesuai dengan waktu
yang direncanakan.

Sesuai dengan namanya, R&D difahami sebagai kegiatan penelitian yang


dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs
assessment) sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan
perangkat pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yang dapat dikaitkan dengan
latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, yaitu:

1. Apa saja model validitas dan reliabilitas dalam R&D?


2. Bagaimana tahapan-tahapan penelitian dalam R&D?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis validitas dan reliabilitas dalam R&D


2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan penelitian dalam R&D
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Memvalidasi Model Dalam R&D


Validitas adalah kunci penting untuk penelitian yang efektif. Jika sebuah
penelitian tidak valid maka itu tidak berharga. Validitas dengan demikian
merupakan persyaratan untuk baik penelitian kuantitatif maupun
kualitatif/naturalistik dan R&D.
Validitas adalah pengembangan bukti yang kuat untuk menunjukkan bahwa
interpretasi tes (skor tentang konsep atau konstruk yang diasumsikan oleh tes)
ukuran) cocok dengan penggunaan yang diusulkan (AERA, APA, NCME, 1999).
Validitas internal berusaha untuk menunjukkan bahwa penjelasan tentang
peristiwa, masalah, atau rangkaian tertentu data yang disediakan oleh sebuah
penelitian dapat benar-benar ditopang oleh data. Dalam beberapa derajat ini
menyangkut akurasi, yang dapat diterapkan pada penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Temuan harus menggambarkan secara akurat fenomena yang diteliti.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi validitas internal, yaitu: a)
sejarah waktu berlalu antara awal percobaan dan akhir, dan peristiwa dapat terjadi
antara pretest dan posttest yang mempengaruhi hasil. Dalam eksperimen
pendidikan, tidak mungkin untuk memiliki kontrol yang ketat dalam lingkungan
dan memantau semua kejadian. Namun, peneliti dapat memiliki kendali dan
kelompok eksperimen mengalami kegiatan yang sama (kecuali perlakuan) selama
percobaan, b) Individu berkembang atau berubah selama percobaan (yaitu,
menjadi lebih tua, lebih bijaksana, lebih kuat, dan lebih berpengalaman), dan
perubahan ini dapat mempengaruhi skor antara pretest dan posttest. Seleksi yang
cermat dari peserta yang matang atau berkembang dengan cara yang sama
(misalnya, individu pada tingkat kelas yang sama) untuk baik kelompok kontrol
dan eksperimen membantu menjaga dari masalah ini, c) regresi, ketika peneliti
memilih individu untuk kelompok berdasarkan skor ekstrim, mereka secara alami
akan melakukan lebih baik (atau lebih buruk) pada posttest daripada pretest
terlepas dari pengobatan. Skor dari individu, dari waktu ke waktu, mundur menuju
mean, d) seleksi merupakan akibat yang mempengaruhi hasil penelitian
dikarenakan prosedur proses pemilihan responden, e) testing atau tes yang
mempengaruhi responden dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, f)
mortalitas atau efek diartikan dengan dikarenakan hilangnya responden yang
sedang diteliti karena alasan-alasan tertentu. (Cresswell, 2008).
Validitas eksternal melibatkan sejauh mana hasil penelitian dapat
digeneralisasikan (diterapkan) di luar sampel. Dengan kata lain, dapatkah Anda
menerapkan apa yang Anda temukan dalam penelitian Anda kepada orang lain
(validitas populasi) atau setting (validitas ekologis).
Reliabilitas berarti bahwa skor dari suatu instrumen stabil dan konsisten.
Skor harus hampir sama ketika peneliti mengelola instrumen beberapa kali pada
waktu yang berbeda. Juga, skor harus konsisten. Ketika seorang individu
menjawab pasti pertanyaan satu cara, individu harus secara konsisten menjawab
pertanyaan terkait erat dengan cara yang sama.

2.2 Yudguyagf
2.3 Fksdjknk
2.4 dfkndjfk

Anda mungkin juga menyukai