Research and Development (R&D) adalah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari mempelajari temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan tersebut, mengujinya di lapangan dalam setting di mana produk tersebut nantinya akan digunakan. , dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada tahap uji coba lapangan.
Banyak metode yang dapat digunakan dalam upaya mengembangkan
praktik kependidikan. Salah satu yang saat ini banyak digunakan adalah metode R&D. Perlu dipahami pula bahwa R&D merupakan metode penelitian multi tahap bahkan dalam beberapa kasus, penelitian dengan metode ini memakan waktu lebih dari satu tahun, sehingga peneliti perlu untuk lebih terampil dalam merencanakan penelitian ini agar hasil yang diharapkan dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Sesuai dengan namanya, R&D difahami sebagai kegiatan penelitian yang
dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment) sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yang dapat dikaitkan dengan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, yaitu:
1. Apa saja model validitas dan reliabilitas dalam R&D?
2. Bagaimana tahapan-tahapan penelitian dalam R&D? 1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jenis validitas dan reliabilitas dalam R&D
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan penelitian dalam R&D BAB II PEMBAHASAN
2.1 Cara Memvalidasi Model Dalam R&D
Validitas adalah kunci penting untuk penelitian yang efektif. Jika sebuah penelitian tidak valid maka itu tidak berharga. Validitas dengan demikian merupakan persyaratan untuk baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif/naturalistik dan R&D. Validitas adalah pengembangan bukti yang kuat untuk menunjukkan bahwa interpretasi tes (skor tentang konsep atau konstruk yang diasumsikan oleh tes) ukuran) cocok dengan penggunaan yang diusulkan (AERA, APA, NCME, 1999). Validitas internal berusaha untuk menunjukkan bahwa penjelasan tentang peristiwa, masalah, atau rangkaian tertentu data yang disediakan oleh sebuah penelitian dapat benar-benar ditopang oleh data. Dalam beberapa derajat ini menyangkut akurasi, yang dapat diterapkan pada penelitian kuantitatif dan kualitatif. Temuan harus menggambarkan secara akurat fenomena yang diteliti. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi validitas internal, yaitu: a) sejarah waktu berlalu antara awal percobaan dan akhir, dan peristiwa dapat terjadi antara pretest dan posttest yang mempengaruhi hasil. Dalam eksperimen pendidikan, tidak mungkin untuk memiliki kontrol yang ketat dalam lingkungan dan memantau semua kejadian. Namun, peneliti dapat memiliki kendali dan kelompok eksperimen mengalami kegiatan yang sama (kecuali perlakuan) selama percobaan, b) Individu berkembang atau berubah selama percobaan (yaitu, menjadi lebih tua, lebih bijaksana, lebih kuat, dan lebih berpengalaman), dan perubahan ini dapat mempengaruhi skor antara pretest dan posttest. Seleksi yang cermat dari peserta yang matang atau berkembang dengan cara yang sama (misalnya, individu pada tingkat kelas yang sama) untuk baik kelompok kontrol dan eksperimen membantu menjaga dari masalah ini, c) regresi, ketika peneliti memilih individu untuk kelompok berdasarkan skor ekstrim, mereka secara alami akan melakukan lebih baik (atau lebih buruk) pada posttest daripada pretest terlepas dari pengobatan. Skor dari individu, dari waktu ke waktu, mundur menuju mean, d) seleksi merupakan akibat yang mempengaruhi hasil penelitian dikarenakan prosedur proses pemilihan responden, e) testing atau tes yang mempengaruhi responden dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, f) mortalitas atau efek diartikan dengan dikarenakan hilangnya responden yang sedang diteliti karena alasan-alasan tertentu. (Cresswell, 2008). Validitas eksternal melibatkan sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisasikan (diterapkan) di luar sampel. Dengan kata lain, dapatkah Anda menerapkan apa yang Anda temukan dalam penelitian Anda kepada orang lain (validitas populasi) atau setting (validitas ekologis). Reliabilitas berarti bahwa skor dari suatu instrumen stabil dan konsisten. Skor harus hampir sama ketika peneliti mengelola instrumen beberapa kali pada waktu yang berbeda. Juga, skor harus konsisten. Ketika seorang individu menjawab pasti pertanyaan satu cara, individu harus secara konsisten menjawab pertanyaan terkait erat dengan cara yang sama.