Anda di halaman 1dari 7

Dosen Pengampuh:

Prof. Dr. H. Syahrul, M.Pd

RESUME PERKULIAHAN PERTEMUAN 2


Jenis- Jenis Penelitian “Jenis-Jenis Penelitian (Eksperimen dan Pengembangan)”

Oleh:
Afdaliah Alif
NIM. 220020301002

PTK Kelas A

PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
Pengertian Penelitian Eksperimen

Menurut (Arikunto, 2013) eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen
selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.

Contohnya, seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar. Maka factor-faktor lain seperti
materi, lingkungan, buku, dan sebagainya tidak diubah, tetapi tetap seperti sediakala, dan hanya
metode atau cara mengajarlah yang diubah. Dalam hal ini, guru dengan sengaja mengajar dengan
metode tertentu secara sempurna dalam satu periode tertentu, kemudian setelah selesai hasilnya
dinilai. Peneliti mengamati akibat perubahan metode mengajar.

Desain Eksperimen

1. Desain tanpa kelompok perbandingan; Dalam desain ini, pembandingan dilakukan hanya
terhadap satu kelompok, yakni kelompok eksperimen, dengan cara menganalisis X melalui skor
yang diperoleh dari pelaksanaan pretest (Ti) dan posttest (T2).

2. Desain dengan kelompok pembanding; pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan


kelompok pembanding, dilakukan dengan cara mengadakan eksperimen terhadap dua kelompok
adatau lebih dengan tujuan untuk meningkatkan kontrol dan mempertinggi validitas.

3. Desain Counterbalance; Desain Counterbalance/crossofer/swicthvhover) digunakan untuk


mengatasi kelemahan-kelemahan desain yang pengambilan S untuk sample dilakukan secara tak
acak terutama jika anggota sampel terbatas, tidak menggunakan pretest, dan yang ditest lebih dari
satu variasi X.

4. Desain factorial; Pada desain factorial memungkinkan dapat digunakan, diamati serta dianalisis
berbagai pengaruh dari dua atau lebih variabel secara bersamaan. Dari penelitian ini dapat dilihat
suatu proses lebih mendekati keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat dinilai secara serentak
berbagai akibat dari setiap X (variable eksperimen).
Langkah-langkah Eksperimen

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa menurut penulis, langkah-
langkah penelitian eksperimen adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.
2. Mengadakan pembatasan masalah.
3. Melakukan studi pendahuluan (literature).
4. Menyusun rencana experiment secara lengkap dan operasional, meliputi: 1) Menentukan
variabel bebas dan terikat, 2) Memilih desain experiment yang digunakan, 3) Menentukan
sample, 4) Menyusun alat experiment, 5) Membuat outline prosedur pengumpulan data,
6) Merumuskan hipotesis statistic (hipotesis nol).
5. Melakukan eksperimen.
6. Menentukan taraf arti (level Of Significant) yang akan digunakan dalam menguji
hipotesis.
7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan teknik yang relevan dan
8. Membuat laporan penelitian

Penelitian Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifannya.
Menurut Borg and Gall, yang dimaksud dengan model penelitian dan pengembangan adalah “a
process used develop and validate educational product”. Bahwa penelitian pengembangan
sebagai usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Pengertian yang hampir sama. dikemukakan oleh Asim bahwa penelitian
pengembangan dalam pembelajaran adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Karakteristik Penelitian Pengembangan

1. Produk berbasis masalah


Sebagaimana dikemukakan, bahwa output dari penelitian pengembangan adalah produk (baca
produk pendidikan). Akan tetapi, produk yang dikembangkan tidak sembarang produk
melainkan produk yang didesain sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran. Akan tidak efektif, manakala masalah utama yang dihadapi terkait dengan
penggunaan bahan ajar, tetapi produk yang dikembangkaninstrumen asesmen atau media
pembelajaran.

Menurut Soenarto, masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara ”yang seharusnya”
dengan ”kenyataan atau afktual, atau fakta empirik” yang dirasakan oleh pendidik atau
peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas/laboratorium. 7 Selanjutnya dia menegaskan
bahwa (a) masalah yang dipilih dapat diselesaikan dengan menggunakan produk yang akan
dihasilkan, (b) masalah yang dipilih adalah masalah memiliki nilai inovatif dan bukan sesaat,
dan memungkinkan ditemukannya produk pembelajaran yang menarik, mudah digunakan,
tersedia dana, dan alat pendukung, adanya keahlian untuk merancang dan membuat produk,
dan produk yang dihasilkan dipergunakan untuk memecahkan masalah yang serumpun

.
2. Uji coba produk

Sekalipun inti dari penelitian pengembangan adalah menghasilkan produk (produk pendidikan),
tetapi tidak serta merta produk itu langsung diklaim sebagai hasil yang efektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran. Untuk memperoleh produk yang layak guna, maka sebelum finalisasi
produk perlu dilakukan uji coba produk atau validasi untuk menentukan tingkat efektifitas produk
yang dihasilkan. Secara prosedural ujia coba produk dielaborasi dengan para ahli yang relevan,
pengguna produk, dan uji lapang. Uji coba produk di sini tidak harus dalam bentuk kegiatan
eksperimen dengan mengkaitkan pengaruh variabel X terhadap Y dengan teknik analisis data
kuantitaif , (misalnya teknik uji-t) melainkan untuk mengetahui sejuahmana tingkat kelayakan,
kesesuaian, dan keefektifan produk yang dihasilkan sebagai solusi untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran.
3. Revisi produk

4. Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa produk yang dihasilkan tidak

serta merta dapat diaplikasikan begitu saja, melainkan harus diujicoba terlebih dahulu baik
kepada para ahli, pengguna, maupun uji lapang. Dari uji coba ini, peneliti memperoleh masukan
baik secara kuantitatif maupun kualitatif dari para ahli, pengguna, dan uji lapang. Masukan dari
berbagai pihak yang kompeten tersebut dijadikan bahan oleh peneliti sebagai bahan revisi produk
agar produk yang dihasilkan efektif dan layak guna Tidak menguji teori

5. Kebermanfaatan produk untuk perbaikan

Kemanfaatan produk untuk perbaikan atau untuk peningkatan kualitas pembelajaran baik dari
aspek proses maupun hasil merupakan esensi dari penelitian pengembangan. Apa arti sebuah
produk apabila tidak dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk peningkatan kualitas
pembelajaran. Oleh karena itu, azas kemanfaatan produk tidak hanya didasarkan pada seberapa
besar biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan produk, melainkan seberapa besar produk
tersebut memiliki daya guna untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Tahap Perencanaan Produk dan Pengujian Produk

1. Tahapan Studi Literatur dalam R&D


2. Fungsi Studi Literatur
3. Sumber-sumber dalam Studi Literatur
4. Penyajian Studi Literatur dalam Penelitian Pengembangan

Langkah Pengembangan Instrumen

Meskipun banyak instrumen tersedia yang dihasilkan oleh para peneliti sebelumnya, namun ada
kalanya peneliti harus

mengembangkan sendiri intrumen penelitiannya. Beberapa langkah dasar yang dapat dilakukan
oleh peneliti dalam mengembangkan intrumen antara lain:

a. Terlebih dahulu harus memahami pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur sifat atau
perilaku yang menjadi objek penelitian

b. Melakukan kajian bahan bacaan terkait topik penelitian kemudian melakukan diskusi dengan
teman sebaya (peer review) yang membahaspendekatan yang akan dilakukan untuk mengukur
masing-masing variabel penelitian

c. Bertanya pada beberapa orang yang ahli (profesional) dibidang yang akan dikaji untuk
meninjau item yang dibuat, mulai dari keterbacaan, pemaknaan, tingkat kebiasan, dan tingkat
kerumitan

d. Menentukan sampel kecil yang sama dengan sampel yang akan digunakan dalam penelitian
sebenarnya, kemudian ujicobakan. Sehingga dapat diketahui validitas dan reliabilitas
instrumennya.
e. Melakukan revisi, pengurangan, perubahan dan bahkan penambahan item jika diperlukan,
tergantung hasil dari uji coba instrumen .

Anda mungkin juga menyukai