Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“METODE PENELITIAN R&D”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada


Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 4

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Gustira Puspita 1930201122


2. Mira Wulandari 1930201123
3. Sherin Azzahra 1930201124

Dosen Pengampu:
Dr. Haljuliza Fasari P, S.Pd. M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

2021
METODE PENELITIAN R&D.

1. Latar Belakang

Menurut Sugiyono (2012: 407), metode penelitian dan


pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development
adalah metoode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Penelitian Pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau


langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung
jawabkan. (Sujadi 2003 : 2004)

Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai


suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono 2011: 297)

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat dipahami bahwa


Metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah suatu proses atau
langkah untuk mengembangkan dan memvalidasi produk baru agar
menghasilkan produk yang dipertanggung jawabkan keefektifannya.

a. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah .


Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi. (Askari Zakaria 2020:87)

Masalah ini bisa diatasi melalui R&D yaitu dengan cara menelitinya,
sehingga bisa ditemukan suatu model, sistem atau pola penanganan
terpadu yang efektif yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah
tersebut. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam suatu

2
penelitian haruslah ditunjukkan dengan data yang empirik. (Hanafi
2017:139)

Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, akan
tetapi bisa juga berdasarkan laporan penelitian orang lain maupun dari
dokumentasi laporan kegiatan yang berasal dari perorangan atau
instansi tertentu yang masih up to date. Peneliti juga bisa melakukan
searching di internet untuk memperoleh data data tersebut.

b. Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual dan


up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. (Sigit
Purnama 2013:22)

Dalam hal ini diperlukan metode penelitian tersendiri. Mengenai


metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung
permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

c. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dari suatu penelitian R&D ini ada banyak
sekali jenisnya. Untuk menghasilkan sistem kerja baru, maka haruslah
dibuat rancangan kerja baru berdasarkan penilaian terhadap sistem
kerja lama, sehingga bisa ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap
sistem tersebut. (Sigit Purnama 2013:23)

Di samping itu, perlu dilakukan penelitian terhadap unit lain yang


dipandang sistem kerjanya baik. Selain itu, harus dilakukan pengkajian
terhadap referensi mutakhir yang berkaitan dengan sistem kerja yang
modern beserta indikator sistem kerja yang bagus. Hasil akhir dari
kegiatan ini biasanya berupa desain produk baru yang telah lengkap
dengan spesifikasinya.

3
Desain ini masih bersifat hipotetik, karena efektivitasnya masih
belum terbukti, dan baru bisa diketahui setelah melewati pengujian-
pengujian.

Desain produk haruslah diwujudkan ke dalam bentuk gambar atau


bagan, sehingga bisa dipakai sebagai pegangan guna menilai dan
membuatnya, serta akan memudahkan pihak lain untuk lebih
memahaminya.

d. Validasi Desain

Menurut (Askari Zakariah,dkk 2020:87) Validasi desain


merupakan kegiatan penilaian rancangan produk oleh para ahli yang
berkompeten didibidangnya. Validasi desain bertujuan untuk menilai
apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara
rasional akanvlvebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan
secara rasional, karena validasi padavtahap ini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan ada fakta lapangan

Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan


beberapa pakar atau tenaga ahli yang telah berpengalaman untuk
menilai produk baru yang dirancang tersebut. Kaitannya dalam
pengembangan ini minimal ada dua orang pakar dalam bidang media
dan materi. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut,
sehingga diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat
dilakukan dalam forum diskusi. Sebelumnya peneliti
mempresentasikan proses penelitian sampai dikembangkannya produk
tersebut.

e. Perbaikan Desain

Perbaikan desain dilakukan setelah dilakukannya validasi melalui


diskusi dengan para pakar, kelemahan-kelemahan yang ditemukan
akan dicoba untuk diperbaiki agar produk yang dihasilkan menjadi

4
lebih baik. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti itu
sendiri yang akan menghasilkan produk tersebut.

Menurut Sugiyono (2012 : 414) adalah “yang bertugas memprbaiki


desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut”,
dengan demikian peneliti akan mencoba untuk memperbaiki desain
alat ini dengan sebaik mungkin. Jika tidak ada yang perbaiki kembali
maka produk akan langsung di uji coba.

f. Uji Coba Produk

Desain produk yang sudah dibuat tidak dapat langsung


diujicobakan terlebih dahulu. Akan tetapi, haruslah dibuat terlebih
dahulu hingga menghasilkan produk, dan produk itulah yang
diujicobakan.

Pengujian dilakukan dengan tujuan mendapat informasi apakah


program tersebut lebih efektif disbanding dengan produk yang lama.
Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas produk lama dengan yang baru. (Sigit
Purnomo 2013:24-25)

g. Revisi Produk

Pengujian produk terhadap sampel yang terbatas tersebut dapat


menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih
baik/efektif bila dibandingkan dengan sistem yang lama. Perbedaan
yang sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut bisa
diterapkan atau diberlakukan. (Hanafi 2017:141)

Kemudian jika dalam pengujian adalah salah satu sistem yang


perbedaan keefektifannya tidak signifikan atau tidak sesuaidengan apa
yang diharapkan, misalnya sisitem yang baru mendapatkan nilai 55%,
maka desain produk perlu direvisi kembali. Setelah direvisi maka perlu
diujicobakan lagi ke yang lebih luas. Setelah ptoduk baru diterapkan

5
selama setengah atau satu tahun maka perlu dicek kembali, mungkin
masih ada kelemahannya. Kalau ada maka perlu segera diperbaiki lagi,
baru kemudian diproduksi secara masal dan dipergunakansecara lebih
luas lagi.

h. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk yang dihasilkan berhasil, dan


mungkin ada revisi yang tidak begitu penting, maka selanjutnya
berikutnya yaitu produk yang berupa sistem kerja baru tersebut
diberlakukan atau diterapkan pada kondisi nyata untuk ruang lingkup
yang luas. Dalam pengoperasian sistem kerja baru tersebut, tetap
harus dinilai hambatan atau kekurangan yang muncul guna dilakukan
perbaikan yang lebih lanjut.

i. Revisi Produk

Revisi produk ini dilaksanakan, bila dalam perbaikan pada yang


kondisi nyata terdapat kelebihan dan kekurangan. Dalam uji
pemakaian produk, sebaiknya pembuat produk selaku peneliti selalu
mengevaluasi bagaimana kinerja dari produknya dalam hal ini yaitu
sistem kerja.

j. Laporan Hasil Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan


pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji
keefektifan produk tersebut.

Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri


dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya.
Lampiran berupa produk yang dihasilkan tersebut, dibuat dalam buku
tersendiri dan diberikan penjelasan tentang kehebatan produk tersebut

6
berdasarkan hasil uji coba, serta cara menggunakan produk tersebut.
Sistematika laporan adalah seperti berikut

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN R & D

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN


PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

B. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Langkah-langkah Penelitian

B. Metode Penelitian Tahap I

1. Populasi sampel sumber data

2. Teknik pengumpulan data

7
3. Instrument penelitian

4. Analisis data

5. Perencanaan desain produk

6. Validasi desain

C. Metode Penelitian Tahap II

1. Model rancangan eksperimen untuk menguji produk


yang telah dirancang

2. Populasi dan sampel

3. Teknik pengumpulan data

4. Instrument penelitian

5. Teknik analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Desain Awal Produk (Gambar dan Penjelasan)

B. Hasil Pengujian Pertama

C. Revisi Produk (Gambar setelah revisi dan Penjelasan)

D. Hasil Pengujian Kedua

E. Revisi Produk (Gambar setelah revisi dan penjelasan)

F. Pengujian Tahap Ketiga (bila perlu)

G. Penyempurnaan Produk (gambar terakhir dan


penjelasan)

H. Pembahasan Produk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA

8
A. Kesimpulan

B. Saran Penggunaan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN INSTRUMEN

LAMPIRAN DATA

LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU


PENJELASAN

2. KESIMPULAN

Metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah suatu proses


atau langkah untuk mengembangkan dan memvalidasi produk baru agar
menghasilkan produk yang dipertanggung jawabkan keefektifannya.

Mengumpulkan Informasi Setelah potensi dan masalah dapat


ditunjukkan secara factual dan up to date, maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut.

Dikatakan secara rasional, karena validasi pada tahap ini masih


bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan ada
fakta lapangan Validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang telah berpengalaman
untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut

Pengujian produk terhadap sampel yang terbatas tersebut dapat


menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih
baik/efektif bila dibandingkan dengan sistem yang lama.

Setelah pengujian terhadap produk yang dihasilkan berhasil, dan


mungkin ada revisi yang tidak begitu penting, maka selanjutnya

9
berikutnya yaitu produk yang berupa sistem kerja baru tersebut
diberlakukan atau diterapkan pada kondisi nyata untuk ruang lingkup
yang luas.

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi. (2017). Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan.


Jurnal Kajian Keislaman. Vol 4. No.2.

Sigit Purnomo (2013). METODE PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN (Pengenalan untuk Mengembangkan
Produk Pembelajaran Bahasa Arab). Jurnal LITERASI. Vol IV.
No 1.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan


R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Zakariah, Askari dkk. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif,


Kuantutatif, Action Research. Research And Development (R n
D). Kolaka : Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah
Warrahmah.

10

Anda mungkin juga menyukai