AVIF ILHAMSYAH
(NIM : 5032022011)
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................i
PENDAHULUAN................................................................................................1
Rumusan Masalah..................................................................................................1
Tujuan Masalah......................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak metode penelitian saat ini yang dapat dilakukan sesuai dengan masalah
yang dihadapi. Akan tetapi penelitian yang paling sering dan cukup populer adalah
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
dianggap paling akurat dengan menampilkan angka dan perhitungan matematis untuk
mendapatkan hasil penelitiannya. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif dan lebih cenderung menggunakan analisa. Penelitian kualitatif lebih
menekankan pada proses dan makna disbanding dengan hasil.
Ada beberapa metode penelitian selain metode penelitian kuantitatif dan kulitatif
yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian seperti metode penelitian Mix
Method dan metode penelitian reserch and defelopment (R&D) yaitu metode
penelitian dan pengembangan. Metode penelitian Mix Method adalah metode
gabungan dari metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan metode
penelitian R&D adalah metode penelitian untuk menghasilkan produk dan menguji
efektif dan kelayakan dari produk tersebut. Metode penelitian R& D banyak
digunakan dalam bidang teknologi, kesehatan dan ilmu-ilmu alam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi fokus
pembahasan pada makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian metode penelitian R&D?
2. Apa sajakah macam-macam model dari metode penelitian R&D?
3. Bagaimana langkah-langkah metode penelitian R&D?
4. Apa pengertian metode penelitian Mix Method?
5. Apa saja jenis penelitian Mixed Method ?
6. Bagaimana langkah-langkah metode penelitian Mix Method?
7. Apa pengertian variable penelitian?
8. Apa saja jenis-jenis variable dalam penelitian?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metode penelitian R&D
1
2. Untuk mengetahui macam-macam model dari metode penelitian R&D
3. Untuk mengetahui langkah-langkah metode penelitian R&D
4. Untuk mengetahui metode penelitian Mix Method
5. Untuk mengetahui jenis penelitian Mixed Method
6. Untuk mengetahui langkah-langkah metode penelitian Mix Method
7. Untuk mengetahui variable penelitian?
8. Untuk mengetahui jenis-jenis variable dalam penelitian?
2
PEMBAHASAN
3
Penelitian dan pengembangan (research and development) menurut Borg &
Gall (1983: 772) adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya
pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk
menemukan
pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Untuk dapat menghasilkan
produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk
menguji
keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka
diperlukan
penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Penelitian dan pengembangan (research and development) menurut Borg &
Gall (1983: 772) adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya
pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk
menemukan
pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Untuk dapat menghasilkan
produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk
menguji
keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka
diperlukan
penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
2. Macam-macam Model dari Metode Penelitian R&D
a. Model Pengembangan Borg dan Gall
Menurut (Borg & Gall, 1983) model pengembangan ini menggunakan alur
air terjun (waterfall) pada tahap pengembangannya. Model pengembangan Borg
dan Gall ini memiliki tahap-tahap yang relatif panjang karena terdapat 10 langkah
pelaksanaan: (1) penelitian dan pengumpulan data (research and information
colleting), (2) perencanaan (planning), (3) pengembangan draft produk (develop
preliminary form of product), (4) uji coba lapangan (preliminary field testing), (5)
penyempurnaan produk awal (main product revision), (6) uji coba lapangan (main
field testing), (7) menyempurnakan produk hasil uji lapangan (operational product
revision), (8) uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing), (9)
penyempurnaan produk akhir (final product revision), dan (10) diseminasi dan
implementasi (disemination and implementation) (Hamdani, 2011).
Tahap yang dilaksanakan pada pengembangan penelitian ini secara rinci
sebagai berikut:
1) Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data
melalui survei), termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang
4
berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk
merumuskan kerangka kerja penelitian.
2) Planning (perencanaan), termasuk dalam langkah ini merumuskan
kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan
tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan
melaksanakan studi kelayakan secara terbatas.
3) Develop preliminary form of product (pengembangan bentuk permulaan
dari produk), yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang
akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen
pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan
evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung.
4) Preliminary field testing (ujicoba awal lapangan), yaitu melakukan uji coba
lapangan awal dalam skala terbatas. Dengan melibatkan subjek sebanyak 6
– 12 subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat
dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket.
5) Main product revision (revisi produk), yaitu melakukan perbaikan terhadap
produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan ini
sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang
ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh draft produk
(model) utama yang siap diujicobakan lebih luas.
6) Main field testing (uji coba lapangan), uji coba utama yang melibatkan
seluruh peserta didik.
7) Operational product revision (revisi produk operasional), yaitu melakukan
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga
produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional
yang siap divalidasi
8) Operational field testing (uji coba lapangan operasional), yaitu langkah uji
validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan
9) Final product revision (revisi produk akhir), yaitu melakukan perbaikan
akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
(final)
10) Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan
produk/model yang dikembangkan dan menerapkannya di lapangan.
5
b. Model Pengembangan 4D
Menurut (Thiagarajan, 1974) terdiri dari empat tahap pengembangan. Tahap
pertama Define atau sering disebut sebagai tahap analisis kebutuhan, tahap kedua
adalah Design yaitu menyiapkan kerangka konseptual model dan perangkat
pembelajaran, lalu tahap ketiga Develop, yaitu tahap pengembangan melibatkan
uji validasi atau menilai kelayakan media, dan terakhir adalah tahap Disseminate,
yaitu implementasi pada sasaran sesungguhnya yaitu subjek penelitian.
Adapun rincian tahapan pengembangan sebagai berikut:
1) Tahap Define (Pendefinisian) Tahap awal dalam model 4D ialah pendefinisian
terkait sayarat pengembangan. Sederhananya, pada tahap ini adalah tahap
analisis kebutuhan. Dalam pengembangan produk pengembang perlu mengacu
kepada syarat pengembangan, manganalisa dan mengumpulkan informasi
sejauh mana pengembangan perlu dilakukan. Tahap pendefinisian atau analisa
kebutuhan dapat dilakukan melalui analisa terhadap penelitian terdahulu dan
studi literatur. (Thiagarajan, 1974) menyebut ada lima kegiatan yang bisa
dilakukan pada tahap define, yakni meliputi:
a) Front-end Analysis (Analisa Awal) Analisa awal dilakukan untuk
mengidentifikasi dan menentukan dasar permasalahan yang dihadapi
dalam proses pembelajaran sehingga melatarbelakangi perlunya
pengembangan. Dengan melakukan analisis awal peneliti/pengembang
memperoleh gambaran fakta dan alternatif penyelesaian. Hal ini dapat
membantu dalan menentukan dan pemilihan perangkat pembelajaran
yang akan dikembangkan.
b) Learner Analysis (Analisa Peserta Didik) Analisa peserta didik merupakan
kegiatan mengidentifikasi bagaimana karakteristik peserta didik yang
menjadi target atas pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik
yang dimaksud ialah berkaitan dengan kemampuan akademik,
perkembangan kognitif, motivasi dan keterampilan individu yang berkaitan
dengan topik pembelajaran, media, format, dan bahasa.
c) Task Analysis (Analisa Tugas) Analisa tugas bertujuan untuk
mengidentifikasi keterampilan yang dikaji peneliti untuk kemudian
dianalisa ke dalam himpunan keterampilan tambahan yang mungkin
6
diperlukan. Dalam hal ini, pendidik menganalisa tugas pokok yang harus
dikuasai peserta didik agar peserta didik bisa mencapai kompetensi
minimal yang ditetapkan.
d) Concept Analysis (Analisa Konsep) Dalam analisa konsep dilakukan
identifkasi konsep pokok yang akan diajarkan, menuangkannya dalam
bentuk hirarki, dan merinci konsep-konsep individu ke dalam hal yang
kritis dan tidak relevan. Analisa konsep selain menganalisis konsep yang
akan diajarkan juga menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan
secara rasional.
e) Specifying Instructional Objectives (Perumusan Tujuan Pembelajaran)
Perumusan tujuan pembelajaran berguna untuk merangkum hasil dari
analisa konsep (concept analysis) dan analisa tugas (task analysis) untuk
menentukan perilaku objek penelitian.
2) Tahap Design (Perancangan)
7
penggunaan bahan ajar dalam proses pengembanan bahan ajar pada
proses pembelajaran.
c) Format Selection (Pemilihan Format) Pemilihan format dalam
pengembangan perangkat pembelajaran bertujuan untuk merumuskan
rancangan media pembelajaran, pemilihan strategi, pendekatan, metode,
dan sumber pembelajaran.
d) Initial Design (Rancangan Awal) Rancangan awal adalah keseluruhan
rancangan perangkat pembelajaran yang harus dikerjakan sebelum
ujicoba dilakukan. Rancangan ini meliputi berbagai aktifitas
pembelajaran yang terstruktur dan praktik kemampuan pembelajaran
yang berbeda melalui praktik mengajar (Microteaching).
3) Tahap Develop (Pengembangan)
8
Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus,
yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan
dengan menggunakan suatu produk tertentu.
Menurut Borg dan Gall (1989) ada sepuluh langkah pelaksanaan penelitian dan
pengembangan yaitu:
1. Penelitian dan pengumpulan data.
2. Perencanaan.
3. Pengembangan draf produk.
4. Uji coba lapangan awal.
5. Merevisi hasil uji coba.
6. Uji coba lapangan.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan.
9. Penyempurnaan produk akhir.
10. Diseminasi dan implementasi.
9
Johnson dan Cristensen (dalam Sugiyono, 2013) mixed method atau metode
penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang
mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif (mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan dan
mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian).
Creswell, 2015, mixed method merupakan pendekatan penelitian yang
mengkombinasikan atau menggabungkan bentuk kualitatif dan kuantitatif
Maka dapat di simpulkan penelitian Mix Method berupa penelitian gabungan
antara metode penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Kaloborasi metode
penelitian kualitatif dengan kuantitatif secara bersamaan dalam sebuah penelitian ini
bertujuan agar dapat menyelesaikan dan menemukan jawaban dari masalah penelitian
secara detail dan kongkrit.
10
yaitu data kuantitatif dan kualitatif dapat diidentifikasi dengan sangat
jelas,sehingga memudakan bhagi pembaca dan peneliti lain yang berencana
untukmendesign penelitian dengan menggunakan model ini. Model penelitian
campuran inimemerlukan keahlian peneliti dalam menentukan aspek apa pada data
kuantitatif yang perlu ditindaklanjuti dengan menggunakan data kualitatif,
sehingga untuk melakukan penelitian diperlukan waktu yang cukup lama
3) The Exploratory Sequantial Design.
Model penelitian diawali dengan pengumpulan data kualitatif kemudian
dilanjutkan dengan pengumpulan data kuantitatif. Peneliti dapat membuat
gambaran awal mengenai masalah penelitian melalui pendapat peserta (objek
penelitian) tanpa melalui pendekatan untuk menentukan variabel yang belum
diketahui. Kelemahan dari model ini adalah diperlukan waktu yang sangat lama
terutama untuk mengumpulkan data serta validasi instrumen baik data kualitatif
maupun kuantitatif dan penelitian ini memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang
lebih besar. (Sugiyono, 2018)
4) The Embedded Design.
merupakan model penelitian campuran yang mengumpulkan data kuantitatif dan
kualitatif secara bersama-sama atau berurutan dimana salah satu bentuk data
memainkan peran pendukung bagi bentuk data yang lain (Creswell, 2011).
Kelebihan dari model penelitian ini adalah bahwa dapat menggunakan kelebihan
dari masing-masing bentuk data dalam proses analisis datasedangkan Tantangan
dalam menggunakan model penelitian ini antara lain terletak pada kejelasan data
pendukungnya, pengcampuranan atau penggabungan kedua data yang berbeda,
serta dimungkinkan terjadinya interferensi hasil penelitian oleh data pendukung.
5) The Transfomative Design.
merupakan model penelitian campuran yang menggunakan salah satu dari
keempat model sebelumnya (convergent, explanatory, exploratory, embedded)
yang didesain menggunakan suatu kerangka transformatif atau lensa (Creswell,
2011). kekuatan dari model penelitian campuran ini adalah berbasis pada nilai dan
ideologinya. Metode penelitian ini lebih menarik, karena peneliti dapat
mengumpulkan dua macam data (kuantitatif dan kualitatif atau sebaliknya) secara
simultan, dalam satu tahap pengumpulan data. Kerangka transformatif yang sering
digunakan dalam mixed methods antara lain mengenai feminisme, ras, etnis,
11
disabilitas, gay, atau lesbian. Sebagai contoh penelitian kuantitatif pengukur berat
badan seseorang, dan sekaligus diamati prilaku masing-masing orang berdasarkan
berat badannya berat badannya dengan metode kualitatif. Mengamati eksperimen
sekaligius mengamati prilaku orang-orang yang sedang terlibat dalam eksperimen.
(Sugiyono, 2018)
6) The Multiphase Design
merupakan model penelitian campuran yang berdasar pada model convergent,
explanatory, exploratory, Dan embedded. Model penelitian campuran multiphase
design memiliki memiliki kelebihan yaitu dapat memahami secara lebih baik dari
suatu penelitian melalui beberapa program yang dilakukan secara bersama-sama.
Tantangan yang muncul dalam model penelitian campuran ini adalah kerja sama
tim peneliti dalam mengintegrasikan proyek atau program secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama serta lamanya waktu yang diperlukan selama
proses penelitian
6. Langkah-langkah Metode Penelitian Mix Method
12
dan memahami permasalahan. Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek
pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam
penelitian atau gejala yang akan diteliti.
a. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output. Variabel
terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang
dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi
yang hendak kita jelaskan. Dalam eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah
variabel yang dimanipulasikan/dimainkan oleh pembuat eksperimen.
Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: (1) Hubungan
antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), (2)
Hubungan antara kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis pemain bola voli
(Y). Bertolak dari dua contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang akan terjadi pada
Y jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal ini peneliti memandang Y
sebagai variabel terikat, karena Y akan berubah sebagai akibat dari diubahnya X.
Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/ tergantung) pada nilai
variabel bebas (X).
b. Variabel Bebas
13
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui
hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain.
Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: (1)
Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain
sepakbola (Y), (2) Hubungan antara kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis
pemain bola voli (Y). Bertolak dari dua contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang
akan terjadi pada Y jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal ini peneliti
memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y akan berubah sebagai akibat dari
diubahnya X. Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/ tergantung)
pada nilai variabel bebas (X).
c. Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel antara, adalah sebuah tipe khusus
variabel bebas, yaitu variabel bebas sekunder yang diangkat untuk menentukan
apakah ia mempengaruhi hubungan antara variabel bebas primer dan variabel terikat.
Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk
mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y tetapi ragu-ragu apakah hubungan antara X dan Y tersebut berubah
karena variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai variabel moderator.
c. Variabel Kontrol
14
(dianalisis) pengaruhnya, sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk
dinetralkan/disamakan pengaruhnya.
e. Variabel Diskrit
Variabel diskrit: disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena
hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”.
Misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain: “wanita-pria”, “hadir-tidak
hadir”, “atas-bawah”. Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini yang dapat
dioperasikan untuk menghitung frekuensi yang muncul, yaitu banyaknya pria,
banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyatakan sebagai frekuensi.
Dengan demikian data penelitian dengan variabel diskrit merupakan penanda kategori,
yang tidak dapat dioperasikan berbentuk penambahan, pengurangan, perkalian atau
pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentuan sebagai frekuensi.
f. Variabel Kontinum
Variabel kontinum dapat dipisahkan menjadi tiga jenis variabel kecil, yaitu:
Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tata urutan berdasarkan tingkatan
misalnya sangan tinggi, tinggi, pendek. Untuk sebutan lain adalah variabel “lebih
kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding yang lain. Contoh: Agung
terpandai, Nico pandai, Ganang tidak pandai.
Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan
15
variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya: Suhu
udara di luar 31° C. Suhu tubuh kita 37° C. Maka selisih suhu adalah 6° C. Jarak
Surabaya-Blitar 162 km, sedangkan Surabaya-Malang 82 km. Maka selisih jarak
Malang-Blitar, yaitu 80 km.
Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ratio memiliki harga nol mutlak
yang dapat dioperasikan berbentuk perkalian sekian kali. Contoh: Berat Pak Rudi 70
kg, sedangkan anaknya 35 kg. Maka Pak Rudi beratnya dua kali anaknya.
9.
16
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, B.Berlian dkk. (2019). Penelitian Kualitatif, PTK, R&D, Mixed Method.
(Makalah, Universitas anegeri Malang). 2019. Diakses dari
http://www.scribd.com/document/445217224/PTK-R-D-dan-mix-method#
Fitri, A.Zainal & Haryanti, Nik. (2020). Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang:
Madani Media. Tersedia dari repo.uinsatu.ac.id/23533/
Krisnan. (2022). 6 Pengertian Penelitian dan Pengembangan (R&D) Menurut Ahli.
Diakses pada 17 Mei 2023, dari https://meenta.net/pengertian-penelitian-dan-
pengembangan/
Rosaria, Anadia dkk. (2020). Desain Penelitian Mixed Method (Metodologi
Penelitian). (Makalah, Universitas Lampung, 2020) Diakses dari
http://www.researchgate.net/publication/346606460
Maydiantoro, Albet. (2021). MODEL-MODEL PENELITIAN PENGEMBANGAN (RESEARCH
AND DEVELOPMENT). Diakses pada 17 Mei 2023, dari
http://repository.lppm.unila.ac.id/34333/1/ Model-Model%20Penelitian%20dan
%20Pengembangan.pdf
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
17