Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN (R&D)

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7:

DEA XCY AQUALITA 2084205003

RAMADHAN WIRANDI 2084205031

DOSEN PENGAMPUH :

MAR’ATUL AFIDAH, S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BIOLOGI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT.Karena tanpa rahmat dan ridho-Nya kami tidak dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah metodologi penelitian dengan baik dan selesai tepat
waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Mar’atul afidah, S.Pd.,
M.Pd selaku dosen pengampu Metoologi Penelitian yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam
pembuatan makalah ini.Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang penelitian
pengembangan (R&D) terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.Maka dari itu
kami mohon saran dan kritik yang membangun sehingga kita bisa sama-sama belajar
dalam meperbaiki makalah kita yang selanjutnya.

Pekanbaru, 24 Mei 2022

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

PEENLITIAN PENGEMBANGAN (R&D)


KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................5
1.3. TUJUAN.......................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
2.1. PENGERTIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN....................................................6
2.2. TUJUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN.............................................................9
2.3. LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN PENGEMBANGAN................................10
2.3.1. PERBEDAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN (R&D) DENGAN
PENELITIAN LAIN......................................................................................................18
2.3.2. CONTOH PENELITIAN PENGEMBANGAN (R&D)................................20
BAB III..................................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................................23
3.1. KESIMPULAN...........................................................................................................23
3.2. SARAN.......................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Penelitian merupakan suatu proses mencari suatu informasi secarasistematis
dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah. Agarpenelitian dapat
berlangsung secara lancar, maka peneliti harus membuat rancangan penelitiannya.
Ada beberapa jenis penelitian antara lain : penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif,
penelitian pengembangan, penelitian tindakankelas, dan lain sebagainya. Masing-
masing penelitian memiliki karakteristik tersendiri.

Penelitian pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yangsedang


marak dilaksanakan oleh para peneliti dan masih tergolong penelitian yangbaru di
bidang pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil penelitian yang dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Dimana bukan untuk menguji
teori, menguji hipotesis namun menguji dan menyempurnakanproduk. Jenis
penelitian ini sudah mulai diterapkan dalam penelitian dalam dunia pendidikan.

Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkahuntuk


mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk
hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas danlaboratorium), tetapi
bisa juga perangkat lunak (software) seperti program untukpengolahan data,
pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model- model
pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi,manajemen,dll.

Penelitian dilakukan karena adanya kesenjangan yang terjadi pada situasiyang


mengharuskan dilakukannya sebuah penelitian atau dengan kata lain karena adanya
sebuah masalah. Identifikasi masalah dapat dilakukan melalui berbagai sumber, yaitu
pengalaman, literatur, atau teori-teori yang sudah ada. Winarno (2011:13)
mengartikan masalah merupakan “kesenjangan antara harapan dankenyataan” atau
“kesenjangan antara teori dengan praktik” yang memerlukanjawaban, penjelasan atau
pemecahan.

4
Dengan demikian bahwa konsep dasar darisebuah penelitian itu adalah
kegiatan pemecahan masalah karena andanyaketidaksesuaian antara harapan dengan
fakta yang terjadi di lapangan.

Masalah yang diangkat pada penelitian pengembangan sama halnyadengan


permasalahan yang diangkat pada peneleitiian deskriftif, korelasional,eksperimen,
penelitian kualitatif dan tindakan. Namun rumusan masalahpenelitian pengembangan
agak sedikit berbeda dengan penelitian lainnya.Penelitian dilakukan untuk
memecahkan persoalan praktis di lapangan yaitudengan cara memverifikasi sebuah
rancangan atau desain, strategi, pendekatandan model. Untuk pemecahan masalah
praktis di lapangan biasanya digunakanpenelitian tindakan tapi dapat juga melakukan
penelitian pengembangan, yaitumengembangkan suatu produk tertentu, rancangan
atau desain, strategi,pendekantan atau suatu model.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan penelitian pengembangan (R&D)?
2. Apa saja langkah – langkah penelitian (R&D)?
3. Bagaimana perbedaan dari penelitian R&D dengan penelitian lainya?
4. Bagaimana contoh dari perbedaan dari penelitian R&D?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud dari penelitian pengembanga R&D
2. Untuk mengetahui langkah – langkah penelitian R&D
3. Untuk mengetahui perbedaan antara penelitian R&D dengan penelitian lainya
4. Untuk mengetahui contoh dari penelitian R&D

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN


Metode Penelitian pengembangan (Litbang) atau sering juga disebut dengan
istilah Research & Development (R&D), merupakan jenis penelitian yang umumnya
banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Secara umum pengertian penelitian
pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data sehingga
dapat dipergunakan untuk menghasilkan, mengembangkan dan memvalidasi
produk.Penelitian pengembangan difungsikan sebagai dasar untuk
bangunan/konstruksi model dan teori.

Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk


menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian
yang bersifat analisis kebutuhan (metode survey atau kualitatif) dan penelitian untuk
menguji keefektifan produk (metode eksperimen). Bersifat longitudinal (bertahap).

Kata penelitian merujuk pada proses pemecahan masalah dan menemukan


fakta secara terorganisir sedangkan pengembangan merujuk kepada usaha
peningkatan kemampuan teoritis, konseptual dan moral sesuai kebutuhan melalui
latihan dan pendidikan.Jika digabungkan, pengertian penelitian pengembangan
(Research & Development) didefinisikan sebagai jenis penelitian yang memfokuskan
diri pada tujuan mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih jauh atas sebuah
teori dalam disiplin ilmu tertentu.

Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) saat ini


merupakan salah jenis penelitian yang banyak dikembangkan. Penelitian
pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat menjadi
penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian
terapan. Pengertian Penelitian Pengembangan atau Research and Development
(R&D) sering diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

6
Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini adalah tidak selalu
berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan
laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak (software) seperti program untuk
pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun
model- model pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen,dll.

Penelitian pengembangan (R & D) dalam pendidikan adalah proses yang


digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-
langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari
mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian
dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk
memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian.
Dalam program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji
menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.

Pengertian penelitian pengembangan menurut para ahli ;

 Borg dan Gall:

“Penelitian pengembangan pendidikan adalah suatu proses yang digunakan


untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan” Luaran atau hasil dari
penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan produk yang sudah ada, tetapi
juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas persoalan/permasalahan
praktis.

 Gay (1990)

Mengemukakan bahwa pengertian penelitian pengembangan didefinisikan


sebagai upaya untuk mengembangkan suatu produk yang efektif dan berupa bahan-

7
bahan pembelajaran, media, strategi pembelajaran untuk digunakan di sekolah, dan
bukan untuk menguji teori.

 Van Den Akker dan Plomp (1993)

Menjelaskan bahwa ada dua dasar tujuan penelitian pengembangan yaitu: 1)


pengembangan Model/prototype produk dan 2) penyusunan saran-saran metodologi
untuk perancangan dan evaluasi model atau prototype produk.

 Seels dan Richey (1994)

Pengertian penelitian pengembangan diartikan sebagai suatu analisis


sistematik terhadap perancangan, pengembangan dan evaluasi, proses dan produk
pembelajaran yang harus memenuhi kriteria efektifitas, validitas, dan kepraktisan.

 Richey dan Klein (2007)

Pengembangan merupakan proses penerjemahan spesifikasi rancangan ke


dalam bentuk riil/fisik yang berkaitan dengan rancangan belajar sistematik,
pengembangan dan evaluasi dilakukan dengan maksud menetapkan dasar
ilmiah/empiris untuk membuat produk pembelajaran dan non-pembelajaran yang baru
atau model peningkatan pengembangan yang telah ada.

 Sugiyono (2011)

Metode penelitian dan pengembangan didefinisikan sebagai suatu metode


penelitian yang dipakai untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektifitas
produk tersebut.

8
2.2. TUJUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Dalam penelitian pengembangan produk yang dapat dihasillkan berupa:


materi pembelajaran, buku/modul, sistem pembelajaran, model-model perencanaan
pembelajaran, strategi pembelajaran/manajemen, media pembelajaran, program,
test/kuis, dan kurikulum. Dalam bidang pendidikan serta pembelajaran, penelitian
pengembangan memfokuskan kajian pada bidang desain atau rancangan, apakah itu
berupa model desain dan desain bahan ajar, produk (media), maupun proses
pembelajaran.

Terdapat beberapa tujuan penelitian pengembangan dalam dunia pendidikan,


diantaranya:

1. Menjembatani kesenjangan antara sesuatu yang terjadi dalam penelitian


pendidikan dengan praktik pendidikan.

2. Menghasilkan produk penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangan


mutu pendidikan dan pembelajaran secara efektif.

Akker (1999) menyebutkan bahwa tujuan penelitian pengembangan ada pada


empat bagian, yaitu: bagian kurikulum, bagian teknologi dan media, bagian pelajaran
dan instruksi, bagian pendidikan guru dan didaktis Sedangkan menurut Punaji
Setyosari (2015) tujuan penelitian pengembangan ingin menilai perubahan-perubahan
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.

9
2.3. LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN PENGEMBANGAN

Secara umum langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan mencakup:

1. Potensi dan masalah Potensi adalah sesuatu yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah. Contoh: potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak,
sehingga melalui model pendidikan tertentu dapat diberdayakan sebagai tenaga kerja
pertanian atau industri. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi. Contoh: sampah, pengangguran, korupsi. Potensi dan masalah
yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data
tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan
penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi
tertentu yang masih up to date.

10
2. Mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut.

3. Desain produk Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan


diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang banyak,
berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan: kurikulum,
metode mengajar, media pembelajaran, buku ajar, modul, kompetensi tenaga
kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas.

4. Validasi desain Merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan


produk secara rasional akan efektif. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain
tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya.Validasi
desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi, peneliti
mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut
keunggulannya.

5. Perbaikan desain Kelemahan produk dicoba untuk dikurangi dengan cara


memperbaiki desain.

6. Uji coba produk Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan
produk. Setelah disimulasikan, maka dapat diuji cobakan pada kelompok yang
terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah
produk tersebut akan efektif atau tidak. Pengujian dapat dilakukan dengan
eksperimen. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah menggunakan produk (pre experimental design/ one
group pretest-postest) atau dengan membandingkan antara kelompok yang
menggunakan dengan yang tidak menggunakan produk tersebut (true experimental
design/ pretest-postest control group design).

11
Dalam hal ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian
signifikansi efektivitas produk, bila data berbentuk interval dan dilakukan pada dua
kelompok, maka dapat menggunakan t-test berpasangan, sedangkan bila dilakukan
pada lebih dari dua kelompok dapat menggunakan Analisis Varians (Anava).

7. Revisi produk Produk direvisi untuk meningkatkan nilai indikator menjadi lebih
tinggi/ sesuai dengan yang diharapkan. Setelah direvisi, maka diujicobakan lagi ke
kelas yang lebih luas. Produk digunakan selama setengah tahun atau satu tahun,
kemudian dicek lagi kelemahannya, kalau ada, segera diperbaiki lagi.

8. Ujicoba pemakaian Setelah revisi produk selesai, selanjutnya produk tersebut


digunakan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas. Kekurangan atau hambatan
yang muncul tetap dinilai untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi produk Dilakukan jika dalam penggunaannya di lembaga yang luas terdapat
kekurangan dan kelemahan.

10. Pembuatan produk masal Bila produk tersebut sudah dinyatakan efektif dalam
beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat digunakan pada setiap lembaga
pendidikan.

Adapun langkah-langkah penelitian pengembangan (R & D) menurut Borg dan


Hall (1989:775) adalah : a) Penelitian dan Pengumpulan Data, b) Perencanaan, c)
Pengembangan Produk Awal, d) Uji coba produk awal / Uji Coba Terbatas, e)
Penyempurnaan Produk Awal, f) Uji Coba Lapangan Lebih Luas, g) Penyempurnaan
Produk Hasil Uji Lapangan Lebih Luas, h) Uji Coba Produk Akhir, i) Revisi atau
Penyempurnaan Produk Akhir, j) Diseminasi dan Implementasi

 Penelitian dan Pengumpulan Data

Pada tahap ini, paling tidak ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu studi literatur
dan studi lapangan. Pada studi literatur, digunakan untuk menemukan konsep-konsep
atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu produk. Melalui studi literatur

12
dikaji pula ruang lingkup suatu produk, keluasaan penggunaan, kondisi pendukung,
dll. Melalui studi literatur diketahui pula langkah-langkah yang paling tepat untuk
mengembangkan produk. Studi literatur juga akan meberikan gambaran hasil-hasil
penelitian terdahulu yang bisa sebagai bahan perbandingan untuk mengembangkan
suatu produk tertentu. Selain studi literatur, perlu juga dilakukan studi lapangan atau
dengan kata lain disebut sebagai pengukuran kebutuhan dan penelitian dalam skala
kecil (Sukmadinata: 2005). Dalam mengembangkan suatu produk, sebaiknya
didasarkan atas pengukuran kebutuhan (need assessment).

 Perencanaan

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, maka dibuat perencanaan /


rancangan produk yang antara lain mencakup : a) tujuan dari penggunaan produk; b)
siapa pengguna dari produk tersebut; c) deskripsi dari komponen-komponen produk
dan penggunaannya.

 Pengembangan Produk Awal

Pengembangan produk awal merupakan draft kasar dari produk yang akan
dibuat.Meskipun demikian, draft produk tersebut harus disusun selengkap dan
sesempurna mungkin. Draft atau produk awal dikembangkan oleh peneliti bekerja
sama atau meminta bantuan para ahli dan atau praktisi yang sesuai dengan bidang
keahliannya (uji coba di belakang meja/ desk try out atau desk evaluation).Pada tahap
ini sering juga disebut dengan tahap validasi ahli. Uji coba atau evaluasi oleh ahli
bersifat perkiraan atau judgment, berdasarkan analisis dan pertimbangan logika dari
para peneliti dan ahli. Uji coba lapangan akan mendapatkan kelayakan secara mikro,
kasus demi kasus untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum atau
digeneralisasi.

 Uji coba produk awal / Uji Coba Terbatas

Setelah uji coba diatas meja, maka dilakukan uji coba lapangan di sekolah
ataupun di laboratorium. Menurut Borg and Hall (1989), uji coba lapangan produk

13
awal disarankan dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan jumlah responden antara
10 sampai 30 orang. Selama pelaksanaan uji coba di lapangan, peneliti mengadakan
pengamatan secara intensif dan mencatat hal-hal penting yang dilakukan oleh
responden yang akan dijadikan bahan untuk penyempurnaan produk awal tersebut.

 Penyempurnaan Produk Awal

Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah dilakukan uji coba lapangan
secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan
dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap
proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.

 Uji Coba Lapangan Lebih Luas

Meskipun sudah diperoleh produk yang lebih sempurna, tetapi uji coba dan
penyempurnaan produk masih perlu dilakukan sekali lagi. Hal ini dilakukan agar
produk yang dikembangkan memenuhi standar tertentu. Oleh karena itu target
populasinyapun harus disesuaikan. Uji coba dan penyempurnaan pada tahap produk
awal masih difokuskan kepada pengembangan dan penyempurnaan materi produk,
belum memperhatikan kelayakan dalam konteks populasi. Kelayakan populasi
dilakukan dalam uji coba dan penyempurnaan produk yang telah disempurnakan.
Dalam tahap ini, uji coba dan penyempurnaan dilakukan dalam jumlah sampel yang
lebih besar.

Borg dan Gall (1989), menyarankan dalam tahap ini digunakan sampel sekolah 5
sampai dengan 15 sekolah, dengan sampel subjek antara 30 sampai 100 orang (Ini
bersifat relatif, tergantung jumlah-kategori-dan karakteristik populasi). Langkah-
langkah uji coba produk yang telah disempurnakan sama persis dengan uji coba
produk awal, hanya jumlah sampelnya saja yang berbeda.

 Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan Lebih Luas

14
Penyempurnaan produk dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih
memantapkan produk yang kita kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan
sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan
adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan
produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif.

 Uji Coba Produk Akhir

Pengujian produk akhir, dimaksudkan untuk menguji apakah suatu produk


pendidikan layak dan memiliki keunggulan dalam tataran praktek. Dalam pengujian
ini tujuannya bukan lagi menyempurnakan produk, karena produk diasumsikan sudah
sempurna. Pengujian produk akhir, dapat dilakukan pada sekolah yang sama dengan
pada tahap ujicoba kedua ataupun berbeda dengan jumlah sampel yang sama. Dalam
pengujian produk akhir, sebaiknya digunakan kelompok kontrol. Pengujian
dilaksanakan dalam bentuk desain eksperimen. Model desain yang digunakan adalah
“The randomized pretest-postest control group design” atau minimal “the matching
only pretests-posttest Control Group Design”. Desain pertama merupakan desain
eksperimen murni, karena kedua kelompok eksperimen dirandom atau disamakan.
Desain kedua termasuk eksperimen kuasi, sebab kedua kelompok eksperimen hanya
dipasangkan.

 Revisi atau Penyempurnaan Produk Akhir

Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk


yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat
efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir
memiliki nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.

 Diseminasi dan Implementasi

Setelah dihasilkan suatu produk final yang sudah teruji keampuhannya, langkah
selanjutnya adalah desiminasi, implementasi, dan institusionalisasi. Desiminasi dari

15
suatu produk, yang dikembangkan akan membutuhkan sosialisasi yang cukup
panjang dan lama. Biasanya prses desiminasi dan implementasi akan bergadapan
dengan berbagai masalah kebijakan, legalitas, pendanaan, dll.

Penelitian Pengembangan dalam bidang pendidikan biasanya dimulai dengan


identifikasi masalah pembelajaran yang ditemui di kelas oleh guru yang akan
melakukan penelitian. Yang dimaksud masalah pembelajaran.dalam penelitian
pengembangan adalah masalah yang terkait dengan perangkat pembelajaran, seperti
silabus, bahan ajar, lembar kerja siswa, media pembelajaran, tes untuk mengukur
hasil belajar, dsb. Perangkat pembelajaran dianggap menjadi masalah karena belum
ada, atau ada tetapi tidak memenuhi kebutuhan pembelajaran, atau ada tetapi perlu
diperbaiki, dsb. Tentunya tidak semua masalah perangkat pembelajaran akan
diselesaikan sekaligus, satu masalah perangkat pembelajaran saja yang dipilih sebagai
prioritas untuk diselesaikan lebih dulu.

Tahap berikutnya adalah mengkaji teori tentang pengembangan perangkat


pembelajaran yang relevan dengan yang akan dikembangkan. Setelah menguasai teori
terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran, peneliti kemudian bekerja
mengembangkan draft perangkat pembelajaran berdasarkan teori yang relevan yang
telah dipelajari. Setelah selesai dikembangkan, draft harus berulangkali direview
sendiri oleh peneliti atau dibantu oleh teman sejawat (peer review).

Setelah diyakini bagus sesuai dengan yang diharapkan, draft tersebut dimintakan
masukan kepada para ahli yang relevan (expert validation). Masukan dari para ahli
dijadikan dasar untuk perbaikan terhadap draft. Setelah draft direvisi berdasar
masukan dari para ahli, langkah berikutnya adalah menguji-coba draft tersebut. Uji-
coba disesuaikan dengan penggunaan perangkat. Bila yang dikembangkan adalah
bahan ajar, maka uji-cobanya adalah digunakan untuk mengajar kepada siswa yang
akan membutuhkan perangkat tersebut. Uji-coba bisa dilakukan pada beberapa bagian
saja terhadap sekelompok kecil siswa, atau satu kelas. Bila yang diuji-coba adalah
silabus, maka uji-cobanya adalah terhadap guru yang akan menggunakan silabus

16
tersebut. Kegiatan uji-cobanya adalah meminta guru menggunakan silabus untuk
menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP).

Tujuan uji-coba adalah untuk melihat apakah perangkat pembelajaran yang


dikembangkan dapat diterima atau tidak. Dari hasil uji-coba, beberapa bagian
mungkin memerlukan revisi. Kegiatan terakhir adalah revisi terhadap draft menjadi
draft akhir perangkat pembelajaran tersebut.

2.3.1. PERBEDAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN (R&D) DENGAN


PENELITIAN LAIN.
Secara umum, jenis metodologi penelitian dibedakan menjadi 3, yaitu kuatitatif,
kualitatif, dan pengembangan (Research and Development). Pada kesempatan kali ini
saya akan menguraikan perbedaan dari ketiga jenis penelitian tersebut ditinjau dari
dimensi tujuan, desain, proses, hasil, dan dimensi manfaat.

a. Dimensi tujuan:
Tujuan dari penelitian kuantitatif antara lain: (a) menunjukkan adanya hubungan
antar variabel, (b) menguji teori, dan (c) mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif.
Tujuan dari penelitian kualitatif antara lain: (a) menemukan hubungan pola yang
bersifat interaktif -tidak terlihat dengan jelas posisi dari variabel dependen dan
independen-, (b) menemukan teori, (c) menggambarkan realitas yang kompleks, dan
(d) memperoleh pemahaman makna.
Tujuan dari penelitian pengembangan antara lain: (a) menghasilkan produk; dan (b)
menguji keefektifan suatu produk. Kedua tujuan tersebut bisa bersifat kesatuan atau
parsial. Bersifat kesatuan artinya peneliti bisa menghasilkan produk sekaligus
menguji keefektifan dari produk yang dihasilkan. Secara parsial memiliki arti bahwa
peneliti bisa memilih salah satu dari kedua tujuan tersebut, yaitu menghasilkan poduk
tanpa harus melakukan uji keefektifan atau menguji keefektifan suatu produk yang
telah dihasilkan peneliti lain.

b. Dimensi desain:
Desain dari penelitian kuantitatif antara lain: (a) spesifik, jelas, dan rinci; (b)
ditentukan secara mantap sejak awal; (c) menjadi pedoman langkah demi langkah.
Desain dari penelitian kualitaif antara lain: (a) umum; (b) fleksibel; (c) berkembang
dan muncul di dalam proses penelitian; dan (d) mengedepankan konstruksi dari teori
daripada pengujian teori.

17
Desain dari penelitian pengembangan antara lain: (a) memerlukan analisis kebutuhan;
(b) melakukan uji produk; (c) long live product evaluation (evaluasi produk bersifat
sepanjang hayat), hal ini dimaksudkan pada penyesuaian perkembangan produk
dengan revisi.

c. Dimensi proses:
Berbicara penelitian pendidikan, tidak bisa dipisahkan dari penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Creswell (2012:12) menunjukkan dua jalur pendekatan yang berbeda dari
kedua penelitian ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut.

Pendekatan proses penelitian kuatitatif dan kualitatif (Sumber: Creswell, 2012:12)


Proses dari penelitian kuantitaif selalu diawali dengan permasalahan yang jelas dan
diurai secara empirik dan teoritik (studi pendahuluan/ preliminary study). Secara
umum, proses penelitian kuantitatif antara lain: (a) Sumber masalah (empiris dan
teoritis), (b) rumusan masalah, (c) pengajuan hipotesis, (d) pendugaan terhadap
hubungan antar variabel, (e) menyusun instrument penelitian, (f) mengumpulkan dan
menganalisa data, (g) penemuan sesuai, hipotesis, dan (h) kesimpulan
Proses dari penelitian kualitatif tidak diawali dengan permasalahan yang jelas
sehingga peneliti harus melakukan pengamatan-pengamatan secara umum atau kasar
terhadap obyek yang akan diteliti secara berulang-ulang (proses ini disebut sebagai
tahap deskripsi). Berikut adalah proses penelitian kualitatif: (a) tahap deskriptif
(memasuki konteks sosial), (b) tahap reduksi (menentukan fokus: memilih diantara
yang telah dideskripsikan, (c) tahap seleksi (mengurai fokus : menjadi komponen
yang lebih rinci), (d) proses memperoleh data dilakukan secara sirkular dan berulang-
ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber, (e) proses analisa dan
intepretasi data, dan (f) menarik kesimpulan.
Proses penelitian pengembangan diawali dengan potensi atau masalah yang muncul
di lingkungan peneliti, kemudian peneliti menetapkan produk apa yang akan
dihasilkan sebagai solusi atas masalah tersebut. Merujuk pada Sugiyono (2010:408),
tahap-tahap penelitian pengembangan diantaranya: Adapun langkah-langkah
penelitian media yang digunakan adalah sebagai berikut (a) potensi masalah, (b)
pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji
coba produk, (g) revisi produk, (h) uji coba pemakaian, (i) revisi produk, dan (j)
produksi masal.

d. Dimensi hasil:

Hasil penelitian kuantitatif hasil adalah berupa jawaban berupa simpulan atas
rumusan masalah yang didapat dari pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.

18
Hasil penelitian kualitatif tidak hanya menghasilkan data atau informasi yang sulit
dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga menghasilkan informasi-informasi yang
bermakna, bahkan menghasilkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan
untuk membantu memecahkan masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Hasil
penelitian akan dapat ditemukan oleh peneliti lain, asal sasaran, masalah, pendekatan,
metode, rancangan dan latar relatifnya sama (Suparlan, 1994) dalam Mukhadis
(2013:81)
Hasil penelitian pengembangan adalah berupa produk yang telah teruji dan layak
untuk diproduksi secara masal

19
e. Dimensi manfaat:
Manfaat dari penelitian kuantitatif lebih bersifat makro, karena hasil dari penelitian
atas sampel dapat digeneralisasikan kepada populasi. Manfaat dari penelitian
kualitatif lebih bersifat mikro, hasil dari penelitian hanya bisa diberlakukan untuk
lingkup yang diteliti dan memiliki tranferability terhadap kasus yang benar-benar
serupa dengan obyek yang diteliti. Manfaat dari penelitian pengembangan memiliki
sifat sama dengan penelitian kualitatif dan tergantung terhadap cakupan masalah yang
sedang “diobati”. Semakin luas cakupan wilayah penelitian maka manfaat dari hasil
penelitian (produk) juga dapat diterapkan di wilayah yang luas.menutup rapat botol
dan kemudian diberi label yang berisi nama spesimen tersebut.

2.3.2. CONTOH PENELITIAN PENGEMBANGAN (R&D)

Contoh judul Penelitian dan Pengembangan;

 Pengembangan pola pembelajaran teknologi bagi anak-anak cacat.


 Model penanganan murid korban narkoba dengan mengintensifkan peranan
orang tua.
 Pengembangan model pendidikan bagi anak berbakat.
 Pengembangan sistem manajemen pendidikan berbasis kemajuan.
 Pengembangan sistem ujian nasional yang efektif dan adil.

Contoh ;

Perancangan Aplikasi Kajian Islam Berbasis Android di Universitas Negeri


Padang (Studi Kasus Lembaga Dakwah Kampus)

Metode yang digunakan : Metode yang dilakukan dalam pembuatan tugas akhir
dengan menggunakan analisis sistem dan perancangan sistem.

Analisis sistem ialah tahapan awal dalam proses pengembangan sistem yang
dilakukan setelah perencanaan sistem, proses selanjutnya yaitu dengan
perancangan sistem informasi itu sendiri. Tujuan dari analisis sistem adalah
untuk memperjelas langkah kerja dan konsep perancangan dengan unsur-unsur yang

20
terlibat dalam sistem, dimulai dari pengelolaan sistem, pengguna sistem, serta
perangkat-perangkat yang dibutuhkan dan digunakan dalam proses pembuatan
sistem. Berikut gambaran analisis

permasalahan dan solusi yang terlampir dalam tabel berikut :

Setelah analisis sistem, tahapan berikutnya adalah perancangan sistem. Perancangan


sistem adalah aktivitas atau kegiatan yang menggambarkan, merencanakan, membuat
sketsa atau pengaturan secara rinci dari beberapa elemenyang terpisah menjadi suatu
kesatuan yang utuh.

Aplikasi ini memiliki tiga actor yaitu admin, user, dan mediator. Admin bisa
mengatur waktu, input menu ibadah, input doa harian, data kajian, data tanya jawab,
menghitung zakat, dan menerima database user ataupun mediator. User dimulai
dengan registrasi dan login.

21
Lalu, user bisa diskusi tentang kajian dan mengoreksi bacaan. Selain itu, user bisa
menghitung zakat. Antara user dan mediator hanya fungsional sajayang membedakan
dimana mediator sebagai fasilitator dalam diskusi tanya jawab dan mengoreksi
bacaan user.

gambar di atas menjelaskan bahwa masing-masing entitas memiliki atribut


pendukung yang dibutuhkan dalam perancangan basisdata. Dan masing-masing
entitas berelasi denganentitas yang lain dalam sistem.

22
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) saat ini
merupakan salah jenis penelitian yang banyak dikembangkan. Penelitian
pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat menjadi
penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian
terapan. Pengertian Penelitian Pengembangan atau Research and Development
(R&D) sering diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk
hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi
bisa juga perangkat lunak (software) seperti program untuk pengolahan data,
pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model- model
pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen,dll.

Penelitian pengembangan (R & D) dalam pendidikan adalah proses yang


digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-
langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari
mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian
dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk
memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian.

3.2. SARAN

Dalam penyususnan makalah ini saya sangat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan baik dari segi kata, bahasa maupun kalimat, oleh karena
itu saya sangat berharap sekali masukan, kritik dan saran yang membangun.

23
DAFTAR PUSTAKA

Aththorick, T.A, dan Siregar E.S. 2006. Taksonomi Tumbuhan. DepartemenBiologi


FMIPA USU. Medan

Yamantolsa. https://www.slideshare.net/YamantoIsa/penelitian-pengembangan-research-
and-development diakses paa 23 mei 2022

Pendekatan proses penelitian kuatitatif dan kualitatif (Sumber: Creswell, 2012:12)

Borg and Gall (1983). Educational Research, An Introduction. New York and London.
Longman Inc.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for Analysis and
Application. Second edition. New York: Macmillan Publishing Compan.

Rita C. Richey, J. D. K., Wayne A. Nelson. (2009). Developmental Research : Studies of


Instructional Design and Development.

Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. (1994). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK
UNJ.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Plomp, Tj. (1994). Educational Design: Introduction. From Tjeerd Plomp (eds). Educational
&Training System Design: Introduction. Design of Education and Training (in
Dutch).Utrecht (the Netherlands): Lemma. Netherland. Faculty of Educational Science
andTechnology, University of Twente

Tessmer, Martin. (1998). Planning and Conducting Formative Evaluations. Philadelphia:


Kogan Page.

24
van den Akker J. (1999). Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den
Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design Approaches and
Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers.

25

Anda mungkin juga menyukai