Anda di halaman 1dari 10

Penelitian dan Pengembangan

(Research and Development (R&D) )


Zulfa Humaira1, Nusfia Zulfa2, Syakirah safinah Najah3
112201200000891, 112201200000882, 11220120000033
Zufaa.humaira22@mhs.uinjkt.ac.id1, Nusfia.zulfa22@mhs.uinjkt.ac.id2,
Syakirah.safinah22@mhs.uinjkt.ac.id3

Ringkasan
Metode penelitian dan pengembangan adalah teknik penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk eksklusif dan menilai keefektifan produk tertentu. Selain itu, untuk
menghasilkan suatu produk perlu dilakukan analisis kebutuhan dan masalah yang muncul selama
proses produksi dan untuk mengurangi keefektifan produk tersebut, yaitu beberapa produk yang
efektif di masyarakat setempat. Oleh karena itu, pengembangannya bersifat jangka panjang
(dangka-dang berjalan secara bertahap selama beberapa tahun).
Penelitian dan pengembangan (R&D) dapat didefinisikan sebagai proses atau mekanisme
multidisiplin untuk menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya atau menciptakan
produk baru. Salah satu ciri khas dari penelitian dan pengembangan adalah bahwa penelitian
dilakukan secara terorganisir atau berulang-ulang, tetapi dengan kualitas yang permanen dan
teratur.
Pembahasan
1. Pengertian Penelitian R&D
Menurut Borg dan Gall (1989), penelitian dan pengembangan pendidikan adalah suatu
proses yang digunakan untuk menciptakan dan memvalidasi produk pendidikan. Artinya,
penelitian dan pengembangan adalah proses yang digunakan untuk menciptakan dan
memvalidasi produk pendidikan. Hasil penelitian pengembangan produk tidak terbatas pada
pengembangan produk yang telah selesai dibuat, tetapi juga dapat digunakan untuk memahami
atau mendapatkan wawasan tentang masalah-masalah praktis. Sugiyono (2009) menegaskan
bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah teknik penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk yang diinginkan dan menilai kualitas produk tersebut. Penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan (diaplikasikan dengan metode survey atau kualitatif) dan menguji
keefektifan produk tersebut untuk dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan
penelitian yang bersifat pengujian keefektifan produk tersebut (diaplikasikan dengan metode
eksperimen).
Lebih lanjut, Borg dan Gall (1989) menyatakan bahwa untuk melakukan analisis
kebutuhan yang menghasilkan produk dengan kualitas seperti hipotesis, metodologi penelitian
dasar biasanya digunakan. Selanjutnya, untuk mengevaluasi produk yang pada dasarnya
merupakan hipotesis, digunakan eksperimen atau penelitian tindakan. Setelah produk selesai
dibuat, produk tersebut dapat digunakan. Proses pengembangan produk dengan menggunakan
eksperimen ini dikenal sebagai penelitian terapan. Produk pendidikan yang dihasilkan dapat
berupa kurikulum yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, metode
pembelajaran, media pembelajaran, buku pembelajaran, modul, kompetensi pembelajaran, sistem
evaluasi, model unit produksi, model pengelolaan, sistem manajemen pembelajaran, dan sistem
lain yang terkait (Sugiyono:2009).

Sejalan dengan hal tersebut, Sukmadinata (2008) menyatakan bahwa penelitian dan
pengembangan (R&D) adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan dapat berupa perangkat keras
dan perangkat lunak. Produk perangkat lunak meliputi program untuk penggalian data,
pengajaran di kelas, pengajaran di laboratorium, model penelitian, model pembelajaran,
bimbingan, evaluasi, administrasi, dan lain sebagainya. Sedangkan produk perangkat keras
seperti buku teks, sistem manajemen pembelajaran, komputer laboratorium dan kelas, paket, atau
perangkat lunak pendidikan. Hasil analisis dan pengembangan berbeda dengan hasil analisis
bias, yang hanya menghasilkan saran-saran perbaikan. Analisis dan pengembangan
menghasilkan produk yang mudah dikonsumsi.1

2. Karakteristik penelitian R&D (Hanafi)


Karakteristik Penelitian dan Pengembangan dalam Pendidikan Menurut Borg dan Gall
(1989), ada tiga kriteria utama dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: A. Menganalisis
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan produk yang dikembangkan. Dengan demikian,
penelitian atau studi pendahuluan (prodahuluan) dilakukan untuk menemukan pertanyaan
penelitian yang berkaitan dengan produk yang belum dikembangkan.
B. Menciptakan produk berdasarkan penemuan-penemuan tersebut. Dengan demikian,
pengembangan produk didasarkan pada hasil studi pendahuluan ini.
C. Melakukan pengujian lapangan di lingkungan yang pada akhirnya akan digunakan. Dengan
demikian, perlu dilakukan studi setting atau situasi di mana produk yang dimaksud dapat
digunakan di masa yang akan datang.
D. Mengedit untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan selama fase pengujian lapangan.
Dapat disebutkan bahwa revisi harus dilakukan untuk memperbaiki masalah yang telah
diidentifikasi selama berbagai tahap uji coba lapangan. (http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.co.id).
1
S. Sumarni, Model Penelitian Dan Pengembangan (R&D) Lima Tahap (MANTAP) (digilib.uin-suka.ac.id, 2019),
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39153/.
Menurut Wayan (2009), ada juga delapan karakteristik utama dari desain penelitian untuk
pengembangan teknologi baru. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut: A. Masalah yang
perlu diatasi adalah masalah nyata yang berkaitan dengan inovasi atau kemajuan teknologi dalam
pendidikan sebagai pendekatan profesional dan kolaboratif untuk meningkatkan standar
pengajaran.
B. Pengembangan model, pendekatan, dan metode pembelajaran serta media pembelajaran yang
menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

C. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli dan uji coba lapangan,
harus dilakukan secara ketat agar produk yang dihasilkan bermanfaat untuk meningkatkan
standar pendidikan. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut di atas
dideskripsikan dengan baik sehingga dapat dipahami secara akademis. Dan dengan
pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran harus
didokumentasikan secara menyeluruh dan sistematis sesuai dengan metodologi penelitian yang
digunakan (https://navelmangelep.wordpress.com).2
3. Langkah-langkah Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan
Secara ringkas langkah-langkah penelitian R&D menurut Sugiyono,
dapat dijelaskan sebagai berikut.

A. Potensi dan masalah


Penelitian selalu dimulai dengan isu atau masalah potensial. Potensi mengacu pada bahan apa
pun yang, jika digunakan, akan memiliki kualitas tertentu. Masalah juga dapat dikembangkan
menjadi kemungkinan jika peneliti mampu menggunakan masalah tersebut. Melalui
penyimpangan akan muncul masalah yang diharapkan dengan keadaan yang terjadi. Masalah ini
dapat dipecahkan dengan penelitian dan pengembangan, yaitu melalui metode elusidasi,
sehingga dapat dikembangkan suatu model, sistem, atau penanganan terpadu yang efektif untuk
mengatasi masalah yang dimaksud. Potensi dan permasalahan yang diangkat dalam suatu
penelitian harus didukung oleh data empiris. Informasi mengenai potensi dan masalah tidak
harus ditentukan sendiri, tetapi juga dapat didasarkan pada studi penelitian orang lain atau
catatan kegiatan terdokumentasi yang bersumber dari organisasi atau individu terkait yang relatif
mutakhir.

B. Mengumpulkan informasi
Potensi dan masalah dapat diatasi dengan cara yang akurat dan terkini. Langkah selanjutnya
adalah mengumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai
2
H. Hanafi, “Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan,” Saintifika Islamica: Jurnal Kajian Keislaman, 2017,
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/saintifikaislamica/article/view/1204.
sumber daya untuk mengembangkan suatu produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah
yang dihadapi. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi konsep-konsep
teoretis serta landasan-landasan teoretis yang mungkin dapat digunakan untuk menyempurnakan
sebuah produk, khususnya yang berkaitan dengan produk pendidikan, seperti produk yang
berupa perangkat lunak, sistem, model, program, dan lain sebagainya. Pihak lain melalui studi
literatur ini akan dapat menilai cakupan produk, efisiensi penggunaan, kondisi pendukung agar
produk dapat digunakan atau diimplementasikan dengan sebaik-baiknya, serta keterbatasan dan
keunggulannya. Makalah Penelitian 140Hanafi: Prinsip-Prinsip Penelitian dan Pengembangan
Litbang. Literatur juga diperlukan untuk memahami langkah-langkah yang paling tepat untuk
dilakukan dalam mengembangkan produk yang dimaksud.
C. Desain produk
Ada banyak jenis produk yang dihasilkan dari penelitian R&D ini. Untuk mencapai sistem kerja
yang baru, laporan kerja yang baru harus dibuat berdasarkan analisis terhadap sistem laporan
kerja sebelumnya sehingga dapat diidentifikasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem
tersebut. Oleh karena itu, penelitian terhadap unit-unit lain yang mendukung sistem kerja yang
baik sangat diperlukan. Selain itu, penelitian juga perlu dilakukan terhadap referensi-referensi
terdahulu yang berkaitan dengan sistem kerja yang modern dan indikator sistem kerja yang
sesuai. Hasil akhir dari usaha ini biasanya berupa desain produk baru yang telah disempurnakan
dengan fitur-fitur tertentu. Desain ini cukup spekulatif, karena efektivitasnya masih belum
diketahui dan hanya dapat dipahami dengan menganalisis studi kasus. Merancang produk harus
selalu dilakukan dalam format grafis atau bagan agar lebih mudah dipahami oleh organisasi lain.
D. Validasi desain
Tujuan validasi desain adalah untuk menentukan tingkat waktu kerja produk. Dalam hal ini,
sistem kerja baru yang berjalan secara radial akan lebih efektif daripada sistem kerja yang
berjalan lambat. Dinyatakan secara rasional, hal ini dikarenakan validasi pada tahap ini lebih
banyak mengandalkan interpretasi rasional terhadap data daripada data keras. Validasi produk
dapat dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa tenaga ahli atau pakar yang telah terbukti
memberikan penilaian terhadap produk baru yang ditawarkan. Setiap mahasiswa diharapkan
dapat memberikan kontribusi terhadap desain baru tersebut, sehingga pada akhirnya karya
tersebut dapat dipahami dari segi kekuatan dan fleksibilitasnya. Validasi desain dapat dilakukan
dalam forum diskusi. Sebelum diskusi, peneliti mempresentasikan proses penelitian hingga hasil
yang diinginkan tercapai, beserta keterbatasannya.

E. Perbaikan desain
Desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan ahli lainnya. Dengan demikian dapat
diketahui kelemahan-kelemahannya. Kelemahan-kelemahan tersebut kemudian dipertimbangkan
untuk diperbaiki guna menyempurnakan desain yang bersangkutan. Orang yang cepat
memperbaiki desain adalah peneliti yang akan menghasilkan produk yang dimaksud.
F. Uji coba produk
Desain produk yang sudah dibuat tidak dapat dengan mudah diubah di kemudian hari. Namun,
harus dibuat dengan lebih hati-hati untuk menghasilkan sebuah produk, dan produk itulah yang
sedang diuji. Pengujian berpotensi untuk dilakukan melalui eksperimen, yaitu membandingkan
efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan yang baru.

G. Revisi produk
Jika dibandingkan dengan sistem lama, performa sistem kerja yang baru dikembangkan lebih
baik, seperti yang terlihat dari peningkatan produk pada sampel yang terpengaruh. Perbedaan
yang signifikan tersebut memungkinkan sistem kerja yang baru untuk disesuaikan atau
dijalankan.

H. Uji coba pemakaian


Setelah mengevaluasi produk yang berhasil dan mungkin melakukan beberapa revisi yang tidak
terlalu signifikan, langkah selanjutnya adalah menghasilkan produk, yaitu sistem kerja baru yang
diimplementasikan atau disesuaikan dengan ukuran yang cocok untuk area sekitarnya. Pada
sistem kerja yang baru diterapkan, perlu dilakukan identifikasi masalah atau isu yang muncul
untuk melakukan perbaikan yang lebih menyeluruh.

I. Revisi produk
Peninjauan produk ini dilakukan jika ada koreksi yang diperlukan untuk mengatasi kondisi yang
dinyatakan di mana terdapat cacat dan penyimpangan. Dalam evaluasi produk, penting bagi
peneliti untuk mempertimbangkan dengan cermat bagaimana sistem kerja produk yang
digunakan dalam hal ini.

J. Pembuatan produk masal


Selama fase proses pengembangan produk ini, produk yang telah disetujui oleh produsen
dinyatakan efektif dan cocok untuk produksi massal. Sebagai contoh sebuah mesin yang dapat
mengubah bahan limbah menjadi bahan yang berguna, akan sulit untuk menghasilkan limbah
jika tidak didasarkan pada studi ekonomi, teknologi, dan lingkungan yang baik. Dengan
demikian, untuk menghasilkan suatu barang tertentu, pemilik bisnis dan peneliti harus bekerja
sama secara erat. 3

4. Tahap-Tahap Research and Development (sri haryati)

3
Hanafi.
Borg & Gall (1983:775) mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model, yaitu:
Research and information collecting, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literature yang
berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil
dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;

1. Penelitian dan pengumpulan informasi meliputi, antara lain, tinjauan literatur yang berkaitan
dengan diskusi ilmiah, peramalan permintaan, penelitian skala kecil, dan proposal untuk
mendiskusikan kesulitan-kesulitan dalam melakukan penelitian;
2. Perencanaan, misalnya, dalam konteks ini mengacu pada proses penelitian yang melibatkan
analisis data dan wawasan yang terkait dengan topik, menentukan tujuan yang akan dicapai pada
setiap tahap, desain, atau fase penelitian, serta apakah perlu melakukan penelitian dengan cara
yang tidak transparan;
3. Membuat versi prototipe produk, yaitu merancang bentuk akhir dari produk akhir.
Berdasarkan metode ini, komponen pendukung akan dinilai, pedoman dan petunjuk akan
dievaluasi, dan perangkat pendukung akan ditata. Misalnya, pengembangan materi pendidikan,
proses pendidikan, dan alat evaluasi;
4. Main product revision, atau melakukan perbaikan terhadap produk akhir berdasarkan hasil
ujicoba awal. Perbaikan yang dilakukan di sini kemungkinan dilakukan lebih dari satu kali,
sesuai dengan hasil iterasi model produk terbaru yang diharapkan lebih akurat.
5. Pengujian lapangan utama, biasanya disebut dengan ujicoba utama yang melibatkan jumlah
sampel yang lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah dengan jumlah sampel 30 sampai 100 orang.
Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama yang berkaitan dengan riwayat
pekerjaan sebelum dan sesuai dengan pemutusan hubungan kerja. Hasil dari eksperimen ini
dievaluasi dalam hal seberapa baik hasil eksperimen (model desain) dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Dalam hal ini, sebagian besar bab ini menggunakan metode rancangan
penelitian empiris;
6. Modifikasi produk operasional, yaitu melakukan koreksi atau perbaikan terhadap hasil uji
coba secara lebih menyeluruh sehingga hasil akhir berupa model operasional yang telah
tervalidasi;
7. Uji lapangan operasional, atau proses validasi model operasional yang telah selesai dibuat.
Dilakukan selama 10 sampai 30 hari sekolah, dengan jumlah siswa 40 sampai 200 orang. Penguji
dilakukan melalui observasi, analisis hasil, dan wawancara. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menentukan apakah model yang dikembangkan di suatu sekolah dapat digunakan tanpa
memerlukan penelitian atau pengembangan model lebih lanjut oleh peneliti atau pendidik;
8. Revisi produk akhir, atau melakukan penyesuaian pada menit-menit terakhir terhadap model
yang sedang dikembangkan untuk menghasilkan produk akhir.
9. Diseminasi dan implementasi, atau proses membuat produk atau model yang dikembangkan
tersedia untuk masyarakat umum, terutama melalui jalur pendidikan. Tugas utama dalam tahap
ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan hasil temuan/model, baik melalui seminar,
publikasi di jurnal, maupun komunikasi langsung dengan pemangku kepentingan yang terkait
dengan temuan penelitian.4

5. Fungsi penelitian Research & Development


Di antara fungsi studi literatur dalam penelitian adalah sebagai berikut: memberikan definisi
yang jelas tentang masalah yang akan diteliti; menciptakan masalah sehingga fokus lebih pada
masalah utama yang menjadi fokus penelitian; mengidentifikasi potensi masalah atauplagiarisme
yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan, sehingga tidak perlu terjadi;membangun
hubungan antara pemahaman awal dan pemahaman selanjutnya yang pemahaman selanjutnya
yang nantinya dapat digunakan sebagai panduan untuk penelitian selanjutnya; selain itu
mendorong peneliti untuk mengembangkan kerangka berfikir penelitian; dan yang terakhir
adalah mengembangkan hipotesis penelitian.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan tinjauan pustaka sebagai berikut:
1) Melakukan analisis masalah:
2) Menelaah dan/atau membaca literatur alternatif:
3) Memanfaatkan indeks sebagai referensi atau basis data:
4) Mengubah pernyataan-pernyataan dari makalah penelitian ke dalam bahasa penelitian. 5

6. Jenis-Jenis Penelitian (R&D)


Berbagai jenis penelitian dan studi pengembangan disajikan, termasuk yang berikut ini:
R & D Dick and Carey dalam Versi
Model khusus ini didasarkan pada contoh prosedural. Secara khusus, contoh ini menggambarkan
bagaimana prinsip-prinsip desain instruksional dapat diterapkan dengan menggunakan langkah-
langkah yang diperlukan yang harus diikuti secara bertahap atau berurutan.

4
S. Haryati, “Research and Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan,”
Majalah Ilmiah Dinamika (academia.edu, 2012), https://www.academia.edu/download/38758800/13-21-1-
SM.pdf.
5
I. Prasetyo, “Teknik Analisis Data Dalam Research and Development,” Jurusan PLS FIP Universitas Negeri
Yogyakarta (academia.edu, 2012), https://www.academia.edu/download/48117245/teknik-analisis-data-dalam-
research-and-development.pdf.
R&D Membandingkan Gall dan Borg
Penelitian dan Pengembangan (R&D) dibagi menjadi beberapa kategori dalam pendidikan, yaitu:
A. Studi tentang subjek;
B. Terlibat dalam penelitian;
C. Mengembangkan desain;
D. Melakukan uji lapangan pendahuluan;
E. Memeriksa hasil Uji Lapangan Terbatas
F. Uji Lapangan Utama
G. Menelaah Hasil Uji Lapangan Lebih Mendalam h. Uji Kelayakan
I. Tinjauan Akhir setelah Uji Kelayakan
J. Desain dan Eksekusi Produk Ketiga
Versi 4D en R&D
Metode penelitian dan pengembangan ini menggunakan pendekatan pengembangan empat
dimensi. Sebagai contoh, perhatikan pengembangan berikut ini mencakup:
A.Tahap Perencanaan (Design).
B.Tahap Pendefinisian (Define).
C. Tahap Pengembangan (Develop).
D. Tahap Penyebaran (Disseminate).

Versi R&D ADDIE


Desain pendidikan yang lebih umum dikenal sebagai model ADDIE (analisis-desain-
pengembangan-pelaksanaan-evaluasi). Pada tahun 1990, ADDIE muncul dan dikembangkan oleh
Reiser dan Mollenda. Tujuan utamanya adalah sebagai tolok ukur atau kompetisi dalam
menciptakan strategi dan taktik untuk kolaborasi teman sebaya yang sukses, menghibur, atau
berisiko tinggi, serta memperkuat kolaborasi teman sebaya itu sendiri.6
7. Tujuan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Tujuan keseluruhan dari penelitian adalah untuk membantu dalam memahami cara melaksanakan
tugas tertentu sehingga lebih efektif dan efisien. Penelitian dan pengembangan (R&D) dilakukan
6
P. P. Danuri, S. Maisaroh, and P. Prosa, Metodologi Penelitian Pendidikan (repository.upy.ac.id, 2019),
http://repository.upy.ac.id/2283/.
untuk mengembangkan produk, yang untuk itu diperlukan analisis kebutuhan. Penelitian dan
riset juga memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman melalui "penelitian dasar" atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik tentang pengalaman praktis melalui "penelitian
terapan." Salah satu tujuan utama penelitian dan pengembangan yang tidak bergantung pada
lingkungan sekitar adalah:
A. Mengembangkan teori atau konsep baru
B. Meningkatkan teori atau konsep pendidikan yang sudah ada
C. Mengevaluasi atau memvalidasi penerapan teori atau konsep yang berbeda dalam
praktiknya
Efektivitas suatu konsep atau alat mengacu pada kemampuan untuk mengintegrasikan teori,
konsep, atau praktik dan mengamati berbagai metode untuk menyempurnakannya.
Berdasarkan tujuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian dan pengembangan
adalah untuk mengembangkan suatu produk melalui proses validasi atau verifikasi dalam rangka
menghasilkan produk yang handal, praktis, dan efisien.7

Daftar Pustaka

7
Danuri, Maisaroh, and Prosa.
Danuri, P. P., S. Maisaroh, and P. Prosa. Metodologi Penelitian Pendidikan. repository.upy.ac.id,
2019. http://repository.upy.ac.id/2283/.
Hanafi, H. “Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan.” Saintifika Islamica: Jurnal
Kajian Keislaman, 2017. https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/saintifikaislamica/article/
view/1204.
Haryati, S. “Research and Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam
Bidang Pendidikan.” Majalah Ilmiah Dinamika. academia.edu, 2012.
https://www.academia.edu/download/38758800/13-21-1-SM.pdf.
Prasetyo, I. “Teknik Analisis Data Dalam Research and Development.” Jurusan PLS FIP
Universitas Negeri Yogyakarta. academia.edu, 2012.
https://www.academia.edu/download/48117245/teknik-analisis-data-dalam-research-and-
development.pdf.
Sumarni, S. Model Penelitian Dan Pengembangan (R&D) Lima Tahap (MANTAP). digilib.uin-
suka.ac.id, 2019. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39153/.

Anda mungkin juga menyukai