Anda di halaman 1dari 9

PUTRI KEMBANG DADAR

PEMERAN:
1. Raja hilir ( Daffa )
2. Panglima raja hilir ( Hafizh )
3. Istri raja hilir ( Shiyra )
4. Putri Kembang Dadar ( Nilam )
5. Dayang raja hilir 1( Medisya )
6. Dayang raja hilir 2 ( Keyza )
7. Raja hulu ( Nabil )
8. Panglima raja hulu ( Revin )
9. Dayang raja hulu ( Zalfa )
10. Prajurit hulu 1( Arka )
11. Prajurit hulu 2 ( Fadhil )
12. Prajurit hilir 1 ( Rayzal )
13. Prajurit hilir 2 ( Ibrahim )
14. Rakyat 1 (Frissilia)
15. Rakyat 2 (Vania)

Sutradara: Daffa
Assisten : Nilam
Narator : Medisya
Rias dan Busana : Keyza
Vania
Frissilia
Lighting : Nadya
Fourine
Sound : Aqlima
Nadira
Property : Arkananta
Rayzal
Ibrahim
Fadhil
NASKAH
Adegan 1

Ribuan tahun yang lalu sebelum berdiri kerajaan besar, telah berdiri kerajaaan-keraajaan
kecil, yang memiliki rajanya masing-masing. Salah satu kerajaan itu adalah kerajaan hulu, dan
juga kerjaan hilir, kedua kerajaan ini berada di daerah Sumatera Selatan. Kerajaan hilir memiliki
seorang putri yang bernama Putri Kembang Dadar. Diantara kerajaan ini terjadi suatu
perselisihan, sehingga tampaknya tak pernah damai diantara keduanya, ada saja keributan yang
terjadi diantara mereka. Kini konflik tersebut membesar dimana kata perang akan terjadi.

Dayang hilir 1 : Oi oi oi. Aku denger denger kerajaan kito ni, nak ngaduke rapat nak perang lagi
samo kerajaan hulu.
Dayang hilir 2 : Hah? Ai bebener bae. Ai mak mano men kito ni kalah? Dak biso lagi aku ini nak
nyingok panglima kito ni yang ganteng itu.
Dayang hilir 1 : Lah kau ni ketinggalan info nian. Madaki nian kau dak tau? Aku ni jingok
kemarin kalo panglima tuh hari ini nak rapat samo raja.
Dayang hilir 2 : (menghela nafas) kau ni.. jahat nian baru ngasih tau aku sekarang.
Dayang hilir 1 : Oii kau ni, amen aku kasih tau kau kemaren agek kau tu kan galak nyenyes.
Dayang hilir 2 : Oh cak itu ee cukup tau aku samo kauu..
Dayang hilir 1 : dem demlah kau ni, yang penting kau lah tau sekarang.
Dayang hilir 2 : Yo serah kau lah.
Dayang hilir 1 : nah nak marah…,dah dah dah balek balek, bawaklah baju tuh

Adegan 2

(mengadakan sebuah rapat)


Raja hilir : PANGLIMA
Panglima hilir : Siap baginda, ada apa gerangan baginda memanggil saya kemari?
Raja hilir : Apakah persiapan pasukan sudah betul-betul handal ( bertanya kepada panglima
kerajaan hilir)
Panglima hilir : (berdiri dengan gagah) Baginda raja, Pasukan sudah siap untuk berangkat
Raja hilir : (dengan penampilan yang sangat perkasa) Baiklah saya harapkan tugas kalian ini
untuk mengalahkan kerajaan hulu itu akan berhasil.
Istri hilir : (Menghampiri sang raja) Wahai suamiku, pergilah dan hadapilah kerajaan hulu,
pulanglah engkau membawa kemenangan.
Raja hilir : Tentu istriku, aku akan pulang dengan membawa kemenangan dari kerajaan hulu
(pergi meninggalkan kerajaan hilir)
Anak hilir : Ibunda, apakah ayah handa bisa mengalahkan kerajaan hulu?
Istri hilir : Anakku, doakan saja agar ayah handa bisa mengalahkan kerajaan hulu
Anak hilir : Baik ibunda, putri akan mendoakan yang terbaik untuk ayahanda
Raja,Istri, dan anak raja hilir keluar dari ruangan
Panglima : Prajurit!!!
Prajurit 1 dan 2 : SIAP PANGLIMA
Panglima : kita akan melaksanakan perang ke kerajaan hulu sesuai dengan perintah raja.
Prajurit 1 dan 2 : Siap laksanakan perintah panglima

(dayang hilir 1 dan dayang hilir 2 mengintip dari jendela)


Dayang hilir 1 : nah kan apo ujiku la rapat mereka ni, caknyo nak belajuan nian perang ke hulu
nih
Dayang hilir 2 : (wajah memelas) aiii sede nian aku med, ilang nian kakak ganteng itu dak pacak
lagi aku nak nyingokki muko dio
Panglima dan prajurit 1 dan 2 keluar dari ruangan
Dayang hilir 2 : ADU ADUU MED MED LA RAPI BELOM, CANTEK DAK CANTEK DAK,
YAALAH DAK SANGGOP NIAN AKU NYINGOKNY..
Dayang hilir 1 : NAH SIKOK INI, IYO LA RAPI LA CANTEK MASYAALLAH NIAN
KAUNI DEM.
( panglima lewat di depan mereka )
Dayang hilir 2 : panglima….
Panglima menoleh datar

Adegan 3
Pasukan hilir keluar dari kerajaan hilir dan menuju ke kerajaan hulu.
Raja hilir : PANGLIMA…PRAJURIT..
Panglima dan prajurit : SIAPP BAGINDA LAKSANAKAN
Panglima dan prajurit mengatur barisan
Di perjalanan panglima hulu melihatnya dengan terkejud dan langsung menemui raja di istana
kerajaan hulu

Panglima hulu : (tergesah-gesah) yang mulia seperti yang baginda katakan. terlihat pasukan
kerajaan hilir akan datang kemari
Raja hulu : (Hanya tersenyum) seperti yang saya duga. Kita tunggu mereka datang di
perbatasan ini lalu kita habisi mereka menggunakan rencana yang sudah dipersiapkan!!
Panglima hulu : Baiklah baginda raja
Terdengar teriakan suatu aba-aba penyerangan dari kerajaan hulu, lalu pasukan kerajaan
hilir mendengar teriakan dari arah kiri mereka.
Panglima hilir : Ku dengar dengan jelas bahwa pasukan hulu itu telah datang di depan kita wahai
baginda.
Raja hilir : Persiapkan diri kalian!
Raja hulu : Mari kita serang mereka!! Serang !!
Panglima & Raja hilir : Serang mereka!, Serang !
Perang telah berlangsung cukup sengit dengan seimbang.
Raja hulu : Wahai raja hilir, engkau tidak bisa berbuat apa-apa lagi, aku telah memenangkan
perperangan ini.
Raja hilir : Engkau pasti telah berbuat curang raja hulu, saya pasti akan membalas
perbuatanmu ini. Tunggu pembalasanku.
Panglima hilir : Mari baginda, kita pergi meninggalkan tempat ini ( pergi meninggalkan kerajaan
hulu )
Panglima hulu : Wahai yang mulia, kita telah memenangkan perperangan ini
Raja hulu : Aku sangat bangga kepada-mu. Engkau telah berusaha untuk memenangkan
perperangan ini.

Adegan 3
Raja hilir,Panglima dan prajurit Kembali ke istana hilir
Raja hilir merasa marah atas kekalahannya melawan kerajaan hulu
Istri hilir : (Menghampiri sang raja ) Ada apa suamiku? Kau tampak terlihat begitu kesal.
Apakah kerajaan kita menang melawan kerajaan hulu?
Raja hilir : Maaf istriku, aku tidak dapat memenangkan perperangan ini. Karena raja hulu
berbuat curang. Dayang tolong panggilkan putriku bawa dia kemari.
Dayang hilir : Baiklah baginda, akan saya panggilkan ( pergi meninggalkan ruangan )
Anak hilir : Ada apa ayahhanda? Engkau memanggil diriku?
Raja hilir : Wahai anakku, apakah pendapatmu? Tentang ini, kau tampak tenang dan tidak
gelisah ataupun merasa takut.
Anak hilir : Ayah handa, jika Ananda diizinkan untuk berangkat ke kerajaan hulu, Ananda
tidak akan pulang jika Ananda tidak berhasil!
Istri hilir : Wahai anakku, engkau apakah tidak berpikir itu sangat berbahaya bagimu?
Dayang hilir : Iya putri, itu sangat berbahaya bagimu. Lebih baik engkau jangan pergi kesana
Anak hilir : Ini aku sampaikan dengan penuh kesadaran. Ini sudah menjadi tekadku!
Istri hilir : Anakku jika itu sudah menjadi tekadmu. Tak dapat aku menghalanginya. Aku
hanya berdoa kau akan berhasil, Kau akan ditemani dayang dari kerajaan ini.
Anak hilir : Baiklah ayah handa. Aku akan pergi bersama dayangki. Apakah engkau sanggup
menemaniku menuju ke kerajaan hulu?
Dayang hilir : Aku siap mendampingmu putri. Aku akan laksanakan perintah baginda raja.
Anak hilir : Baiklah! Aku meminta doa kepada ayahanda dan ibunda agar Ananda bisa
berhasil ( pergi meninggalkan kerajaan hilir )

Adegan 4
Raja hulu , panglima, dan prajurit kembali ke kerajaan untuk merayakan kemenangannya
Dayang hulu : Wahai baginda raja. Apakah kerajaan kita telah memenangkan peperangan
melawan kerajaan hilir?
Raja hulu : Tentu saja dayangku. Mereka telah menerima kekalahan besar dari kerajaan ini.
Tidak mungkin mereka datang lagi.
Panglima hulu : Yang mulia. Bagaimana tiba-tiba pasukan kerajaan hilir menyerang kita ?
Sedangkan kita belum berjaga-jaga.
Dayang hulu : Mungkin saja kerajaan hilir akan membalas kekalahannya baginda? Kita harus
berhati-hati.
Raja hulu : Kalian benar. Kita harus lebih berhati-hati kedepannya. Dan untuk sekarang
semestinya kalian berbahagia dan marilah kita merayakan kemenangan ini
Dayang hulu menari untuk merayakan kemenangannya
Tidak lama kemudian putri Kembang dadar telah sampai di wilayah kerajaan hulu. Putri
dan 2 dayangnya menyamar sebagai pedagang sayur untuk mengetahui kondisi kerajaan hulu
Dayang hilir 2 : Wahai putri. Sepertinya tempat ini pantas untuk kita menyamar?
Anak hilir : Baiklah, Kita berhenti di sini saja sepertinya tempat ini memang pantas
Putri Kembang dadar, dayang hilir 1 dan dayang hilir 2 pun melakukan aksi penyamarannya
menjadi pedagang sayur
Rakyat 1 : Bu, beli sayur ini sikok yo
Putri Kembang dadar : oke bu ini sayurnyo
Dayang 1 : ay gawat nian ini semoga be dak ketauan penyamaran kito ni
Dayang 2 : iyo semoga be dak ketauan yo, ngeri nian akuni nyamar-nyamar mak ini laju cak di
film film itu kitoni
Dayang 1 : stststt kecik kecik be kauni ngomong gek ketauan laju bahayo
Rakyat 1 : mokasih bu, ehhh caknyo kamu betigo ni bukan wong sini ye, sebabnyo aku dak
perna nian tejingok muko kamu betigo ni
Dayang hilir 1 : Baseng bae kamini lalamo disini, mungkin ibu bae yang dak perna tejingok kami
disini
Dayang hilir 2 : Iyo ibu ini cak ketauan nian, men daktau tu diem bae bu
Rakyat 1 : NEHH KAMUNI AKUNI TAU GALO WONG SINI. KATEK SIKOK PUN YANG
AKU DAKTAU DISINI KECUALI KALIAN
Putri Kembang dadar : tidak bu, kami memang sudah lama disini
Rakyat 1 : NAH..NAH.. kau ni ngapo ngomong Bahaso Indonesia emang kau bangsawan?atau
jangan jangan kamu betigo ni nyamar ee
Saat perdebatan terjadi datanglah rakyat yang lainnya
Rakyat 2 : EH EH NGAPO INI REBOT REBOT
Rakyat 1 : inina jingoklah e rai rai wong ini cak bukan wong sini cak wong dari hilir sano men
uji aku
Rakyat 2 : Mano manoo kujingok dulu cubo gek jangan jangan dioni nyamar
Rakyat 2 pun melihat dengan teliti wajah putri Kembang dadar beserta kedua dayangnya
Dayang 1 : NGAPO NYINGOK NYINGOK NI, dak percayo apo kamu
Dayang 2 : iyo nak ngapo kamu apodio urusan kamu dengan muko kami ni, men nak beli tu beli
bae dak usah nak nuduh nuduh
Rakyat 2 : neh nyenyes nian molot wong duo ini, ngapo yang sikok nyo ni dak nyenyes jugo e
HAHAHA takot apo?
Rakyat 1 : iyo aneh nian yang sikoknyo nih mano dio ngomong makek bahaso Indonesia cak ke
iyo an itu
Sementara itu Rombongan kerajaan hulu sedang berkeliling di wilayah hulu lalu melihat
keramaian dan keributan dipasar sehingga raja, panglima dan dayang nya menghampiri
tempat tersebut
Raja hulu : Ada apa kelihatan ramai sekali? Tidak biasanya seperti ini?
Panglima hulu : Kelihatannya ada seorang gadis ya baginda?
Raja hulu : Dayang tolong kau panggilkan gadis itu, bawa mereka kemari.
Dayang hulu : Baiklah raja. Saya akan memanggilnya.
Dayang raja hulu mendekati 3 orang gadis itu.
Dayang hulu : Kau gadis ! Raja hulu memanggilmu. Sepertinya kau orang baru disini?
Dayang hilir 1 : Idak! Kami wong lamo disini. Cak nyo kamu bae dak pernah jingok kami.
Dayang hulu : Saya tidak percaya! Pasti kalian mau berniat buruk kepada raja hulu.
Anak hilir : Kami tidak ada niat buruk untuk raja hulu.
Dayang hulu : Baiklah! Cepat kamu pergi sana! (pergi dan mendekati sang raja hulu)
Raja hulu : kalian ikut ke kerajaan sekarang juga!
Putri Kembang dadar serta kedua dayangnya dibawa pergi menuju ke kerajaan hulu.

Sesampainya dikerajaan..
Raja hulu : Sebenarnya kalian ini siapa? Saya tidak pernah melihat kalian di wilayah saya,
apa maksud kalian datang ke wilayah kerajaan saya?
Dayang hilir 2 : Kami ni dari kerajaan hilir. Terus dio ni putri Kembang dadar anak raja di
kerajaan hilir.
Dayang hilir 1 : Kami katek maksud apo apo kesini.
Raja hulu : lalu kenapa kalian menyamar sebagai pedagang?
Dayang hilir 2 : Hmm…
Dayang hilir 1 : Kepo nian raja ini kau. Laju amper ketauan rencano kito.
Dayang hilir 2 : Alay nian rajo ini kau. Pantaslah katek yang galak samo rajo sikok ini.
Betingkah ,banyak oceh, peot, tuo bangko pulok
Raja hulu : Hei!, Jawab dulu pertanyaan saya!.
Dayang hilir 1 : lah nak marah pulok tuo bangko ini
Lalu dayang hilir 2 tersandung
Dayang hilir 1 : payo kauni malui namo hilir nian bejalan bae dak seimbang cak budak kecik
bae
Dayang hilir 2 : (bergaya imut) biarlah men budak kecik kan lucu berarti akuni lucu jugo aww
Dayang hilir 1 : lemak men lucu masalanyo ni e rai kau tu…
Dayang hilir 2 : ngapo rai aku ?
Dayang hilir 1 : rai kautu cak kambing nak dikurbanke itu
Dayang hilir 2 : DIH NAK NGAPO KAU RAI RAI AKU JUGO
Raja hulu : HEY BERHENTI INI BUKAN TEMPAT UNTUK BERKELAHI, CEPAT JAWAB
PERTANYAAN SAYA ATAU KALIAN SEMUA AKAN SAYA BUNUH
Dayang hilir 2 : ay gilo men aku mati disini gek aku dakpacak lagi jingok ketampanan panglima
hilir unch..
Dayang hilir 1 : suda suda diemla kauni gek laju kito tebunu nian disini
Putri Kembang dadar : wahai baginda, maafkanlah atas perlakuan kedua dayang ku ini. Kami
datang ke wilayah hulu ini tidak bermaksud untuk berbuat jahat.
Raja hulu : Kalau begitu karena kalian sudah memasuki wilayah hulu maka kau putri harus
menikah dan menjadi permaisuri ku
Dayang 1 : MAKSUD?HOI RAJO APODIO KENDAK KAUNI
Dayang 2 : oi penonton jingokla rajo ini la tuo tapi masih kanji nian. Iyo apo Iyo?
Raja hulu : KALIAN BERDUA CEPAT GANTIKAN BAJU PUTRI KALAU TIDAK AKAN
KUHABISI KALIAN SEKARANG
Putri Kembang dadar : Wahai para dayangku aku rela menikah dengan raja hulu asal kerajaan
hilir dan hulu damai
Dayang 1 : yang bener putri?
Putri Kembang dadar : iya dayangku saya akan melakukan apapun agar kedua kerajaan ini bisa
hidup dengan tentram dan sesuai janji ku kepada ayahanda bahwa saya tidak akan
Kembali sebelum bisa mendamaikan kedua kerajaan ini
Dayang 2 : sedee niann aku jingok putri ni (bergoyang sambil menangis lawak)
Dayang 1 : sudah diemlah kauni laju nak melok nangis pulok akuni
Kedua dayang tersebut menangis
Putri Kembang dadar : sudahlah dayangku jangan bersedih, ayo temani saya berganti pakaian
Dayang 1 dan dayang 2 : baiklah tuan putri

Selesainya mengganti pakaian dan menikah. raja hulu pun mengumumkan pernikahannya ke
wilayah kerajaan hulu
Raja hulu : Mulai saat ini kalian telah memiliki permaisuri Wanita yang ada di hadapan
kalian ini. Dia sudah menjadi istriku.
Berita tentang menikahnya putri Kembang dadar pun telah sampai ke wilayah kerajaan hilir.
Sehingga raja hilir marah besar dan mendatangi kerajaan hulu.sesampainya di kerajaan
hulu terjadilah perdebatan antara raja hulu dan hilir
Raja hilir : Wahai raja hulu mengapa kau menikahi anakku tanpa izin dariku?
Raja hulu : Ini akibat dari dia menyamar memasukki wilayah ku dan memang dari awal kita
bermusuhan saya sudah mengincar putrimu, dan juga dengan adanya pernikahan ini bisa
membuat kedua kerajaan kita damai
Raja hilir : Tetap saja saya tidak setuju dengan pernikahan ini, kau akan kubunuh karena lancang
kepada putriku
Putri Kembang dadar : SUDAH CUKUP SAYA LETIH MELIHAT KALIAN BERTENGKAR,
KALAU BEGITU LEBIH BAIK SAYA MATI SAJA SUPAYA KEDUA KERAJAAN
INI BISA DAMAI DAN TENTRAM
Putri Kembang dadar pun membunuh dirinya sendiri di hadapan raja hilir dan raja hulu. Pada
akhirnya putri Kembang dadar lah yang dapat menyatukan ke-2 kerajaan, sehingga tidak
ada lagi permusuhan dan terjadilah perdamaian antara dua kerajaan ini.

Anda mungkin juga menyukai