PEMERAN:
1. Raja hilir ( Daffa )
2. Panglima raja hilir ( Hafizh )
3. Istri raja hilir ( Shiyra )
4. Putri Kembang Dadar ( Nilam )
5. Dayang raja hilir 1(Medisya)
6. Dayang raja hilir 2 (Keyza)
7. Raja hulu ( Nabil )
8. Panglima raja hulu ( Revin )
9. Dayang raja hulu ( Zalfa )
10. Prajurit hulu 1( Arka )
11. Prajurit hulu 2 ( Fadhil )
12. Prajurit hilir 1 ( Rayzal )
13. Prajurit hilir 2 ( Ibrahim )
14. Rakyat 1 (Frissilia)
15. Rakyat 2 (Vania)
Sutradara: Daffa
Assisten : Nilam
Narator : Cheisya
Rias dan Busana : Keyza
Vania
Frissilia
Tsaniyah
Lighting : Nadya
Fourine
Sound : Aqlima
Nadira
Property : Arkananta
Rayzal
Ibrahim
Fadhil
NASKAH
Pembukaan
Saudaraku, apalah kabar? ( Kabar baik, berita baik)
Baiklah kalau demikian peri, marilah kita beremas kepada para penonton sekalian
(Silahkan saudaraku)
Adegan 2
(Dayang hilir 2 akan menari sambil masuk ke panggung)
Dayang hilir 2 : Oi penonton !. Pengumuman pengumuman! 2x. Bagi seluruh warga jubel yang
di sini, yang di sana, dan yang di hati..
Dayang hilir 2 : Sebelum aku nak kasih tau, alangke baeknyo aku bepantun dlu ye, setuju? Okeh,
jadi balasnyo ngomong “cakep” ye.
Dayang hilir 2 : Hah? Siapo itu yang ngomong? Nah wong ini rupanya (kaget).
Dayang hilir 1 : Iyo lah siapo lagi , Dak usah keiyaan eh kau.
Dayang hilir 2 : Halah, mana ado kau tu kambeng. Aku ni kan kece..(sambil memakai kacamata
hitam) ekbeww.
Dayang hilir 2 : aw sakit oi, ngapoi kau tu. ( membalas dayang hilir )
Dayang hilir 2 : eaa dak keno itulah galak-galak nyahili uwong (menghindar dan joget, lanjut
memukul dayng hilir 1)
Adegan 3
Maka Prajurit 1 dan Dayang hilir 1 pun beradu kekuatannya (#beradu yang dimaksud
itu lewat main gunting batu kertas, alhasil dayang hilir 1 menang)
Panglima hilir : Baiklah, itu sudah cukup.
Dayang hilir 2 : liat tu, hebat dak aku?
Dayang hilir 1 : kau tu bukan miring lagi cak ini, lah 180 derajat .
Dayang hilir 2 : miring miring tapi panglimanyo tergiring samo aku.
Dayang hilir 1 : Iyo, tergiring karno ado nian uong nak nyari mati.
Dayang hilir 2 : Ai, sudahlah yang penting rencano ni berjalan dengan bagus.
Dayang hilir 1 : Rencano dak pacak berjalan, katek kaki dio.
Dayang hilir 2 : Ai dah, lamo kelamoan aku ni ringam samo kau.
Panglima hilir : Hentikan keributan tidak jelas kalian. Ada hal yang membuat saya terpikir, jika
kalian ikut perang maka siapa yang akan melakukan pekerjaan rumah tangga di kerajaan?
Dayang hilir 2 : Kalau itu, biar dio yang ngelakui ( menunjuk ke dayang hilir 1)
Dayang hilir 1 : Lah ngapo aku?
Dayang hilir 2 : Siapo lagi selain kau? Kau kan dak galak ikut.
Dayang hilir 1 : Galak ikut aku.
Dayang hilir 2 : Lah katonyo nendak nyari mati.
Dayang hilir 1 : yo kau yang nyari mati.
Dayang hilir 2 : Maksudnyo?
Dayang hilir 1 : Kau yang perang, aku yang ngawas. Daripado aku capek capek ngerjoi tugas aku
di kerajaan maupun nak mati beperang, lemak ngawas uong perang.
Dayang hilir 2 : Ohh cak itu, pinter jugo ee.
Dayang hilir 1 : Betul.
Dayang hilir 2 : Jadi siapo yang ngelakui pekerjaan kito ni?
Dayang hilir 1 : Ohh kalo itu kasih tau bae, ya dak tau ngerjoi nyo.
Dayang hilir 2 : Lah kok dak tau?
Dayang hilir 1 : bukan, “ya dak tau” yang ngerjoinyo.
Dayang hilir 2 : Ohh..
Panglima hilir : Jadi? Siapa yang akan mengganti kalian?
Dayang hilir 1 : Ya dak tau.
Panglima hilir : Jadi siapa?
Dayang hilir 1 : Ya dak tau. Kok tanya saya?
Dayang hilir 2 : Tuan, “Ya dak tau” itu namo orang.
Panglima hilir : Begitu. Jadi siapa dia dan dimana dia?
Dayang hilir 2 : Dia ya dak tau,di.. dak tau jugo dimano.
Panglima hilir : Ah , terserah kalian. Kalian ikut saya untuk bersiap. Prajurit!
Prajurit 1&2 : Siap panglima?
Panglima hilir : Kalian ikut juga.
Prajurit 1&2 : Siap.
Dan Panglima bersama prajuritnya pun keluar dengan diikuti oleh kedua dayang.
Adegan 4
Pasukan hilir keluar dari kerajaan hilir dan menuju ke kerajaan hulu.
Panglima hulu : (tergesah-gesah) yang mulia seperti yang baginda katakan. terlihat pasukan
kerajaan hilir akan datang kemari
Raja hulu : (Hanya tersenyum) seperti yang saya duga. Kita tunggu mereka datang di
perbatasan ini lalu kita habisi mereka menggunakan rencana yang sudah dipersiapkan!!
Panglima hulu : Baiklah baginda raja
Terdengar teriakan suatu aba-aba penyerangan dari kerajaan hulu, lalu pasukan
kerajaan hilir mendengar teriakan dari arah kiri mereka.
Panglima hilir : Itu mereka wahai baginda.
Raja hilir : Persiapkan diri kalian!
Raja hulu : Mari kita serang mereka!! Serang !!
Panglima & Raja hilir : Serang mereka!, Serang !
Perang telah berlangsung cukup sengit dengan seimbang. Disaat perang berlangsung,
tiba tiba kedua Dayang pun datang.
Dayang hilir 2 : Perhatian para babu raja!
Semua pasukan pun berhenti mengayunkan senjata.
Dayang hilir 1 : Gilo kau ni, terdiam galo mereko.
Dayang hilir 2 : Baguslah mereko terdiam, berarti nunduk mereko samo aku.
Dayang hilir 2 : Sebelum kalian nak ngelawan babu-babu aku , wahai para babu raja hululu
kalian mesti langkahke dulu aku.
Raja hulu : Hah? Siapa badut-badut ini panglima?
Panglima hulu : Maaf baginda, saya tidak mengetahui siapa badut-badut ini.
Dayang hilir 2 : Badut kau kato? Berani e samo aku? Emang kau dak tau siapo aku ni?
Dayang hilir 1 : Bukan kawan aku.
Panglima hulu : Berani beraninya kalian melawan ke baginda raja!
Raja hulu : Biarkan saja dulu panglima.
Panglima hulu : Siap baginda.
Raja hulu : Jadi kalian ini siapa?
Dayang hilir 2 : Saya..
Dayang hilir 1 : Kambing.
Dayang hilir 2 : Issh dah.
Dayang hilir 1 : Kan betul kau kambing, teriak teriak (sambil mempraktikkan)
Panglima hulu : Sepertinya mereka itu Dayang dari raja hilir.
Raja hulu : Hahahaha, sepertinya Raja hilir sedang bercanda. Sampai-sampai membawa
para pelawak disini.
Pasukan bersama raja hulu pun tertawa terbahak-bahak.
Raja hilir : Panglima!
Panglima hilir : Siap baginda!
Raja hilir : Kenapa ada dayang saya disini!
Panglima hilir : Maafkan saya baginda.
Raja hilir : Kamu harus menjelaskan segalanya setelah ini!
Panglima hilir : Baik baginda.
Raja hulu : Baiklah, selagi para pelawak ada disini, apa yang kalian bisa tunjukkan?
Dayang hilir 1 : (Mendorong dayang hilir 2)
Dayang hilir 2 : Kok aku?
Dayang hilir 1 : Kan kau yang mulai.
Dayang hilir 2 : Lah , kau bae
Dayang hilir 1 : kau. (Mendorong lebih kuat sampai ke tengah panggung)
Raja hulu : Jadi? Apa yang engkau bisa lakukan?
Dayang hilir 2 : Aku..? Aku punyo kekuatan sakti, yang prajurit kau ni dak level dengan aku.
Raja hulu : Kekuatan sakti? Ya sudah tunjukkan. (menyuruh prajurit 1 ke tengah)
Dayang hilir 2 : Aku sebut ini jurus “3 mematikan” , yang cumo ampuh untuk para lanang. Lebih
baik kau dak usah buat aku cubo ini ke kau agek nyesel.
Prajurit hulu 1 : Tunjukkan saja kebodohan kau ni.
Dayang hilir 2 : Oke, liat bae agek.
Dayang hilir 1 : Astaga nak ngapoi kau ni..
Dayang hilir 2 : 1.. (Sambil meninju memakai tangan kanan ke dada kanan prajurit hulu
1)#keliatan kuat tapi dak mempan
Dayang hilir 2 : 2.. ( meninju lagi tapi memakai tangan kiri ke dada kiri prajurit 2) #seperti yang
tadi
Dayang hilir 3 : 3! ( menendang bagian vital prajurit 1)
Prajurit hulu 1 : Arrghh ( Menderita kesakitan)
Dayang hilir 2 : Hahahaha lah dibilangi masih bae kau mencak jantan.
Prajurit hulu 2 : Coba lakukan kepada saya.
Dayang hilir 2 : Oh berani kau? Lah di tunjukke masih dak percayo pulo.
Dayang hilir 2 : 1…
Dayang hilir 2 : 2…
Dayang hilir 2 : 3! (menendang bagian vital prajurit hulu 2)
Dayang hilir 2 : Lah kok dak mempan? Jangan-jangan kau ni betino ye!
Dayang hilir 1 : Mano ado lah dio ni betino, muka cak lanang.
Dayang hilir 2 : Oh, berarti transgender.
Dayang hilir 2 : (Menoleh ke prajurit hulu 2 yang sudah bersiap mengarah tombak kepada
dayang hilir 2), Eh? Hehehehe..
Dayang hilir 1 : Mampus.
Raja hulu : Sudahilah candaan ini, Serang!!
Raja hilir : Serang!!.
Setelah itu pun perang dilanjutkan kembali.
Raja hulu : Wahai raja hilir, engkau tidak bisa berbuat apa-apa lagi, aku telah memenangkan
peperangan ini.
Raja hilir : Engkau pasti telah berbuat curang raja hulu, saya pasti akan membalas
perbuatanmu ini. Tunggu pembalasanku.
Panglima hilir : Mari baginda, kita pergi meninggalkan tempat ini ( pergi meninggalkan kerajaan
hulu )
Panglima hulu : Wahai yang mulia, kita telah memenangkan peperangan ini
Raja hulu : Aku sangat bangga kepada-mu. Engkau telah berusaha untuk memenangkan
peperangan ini.
Adegan 5
Raja hilir,Panglima dan prajurit bersama kedua dayang Kembali ke istana hilir .Raja
hilir merasa marah atas kekalahannya melawan kerajaan hulu.
Istri hilir : (Menghampiri sang raja ) Ada apa suamiku? Kau tampak terlihat begitu kesal
dan punya banyak luka. Apakah kerajaan kita tidak menang melawan kerajaan
hulu?
Raja hilir : Maaf istriku, aku tidak dapat memenangkan perperangan ini. Karena raja hulu
pasti berbuat curang.
Istri hilir : Tidak apa-apa, suamiku. Walaupun kerajaan kita kalah, anda masih tetap
bersamaku.
Raja hilir : Terimakasih istriku. Dayang!
Dayang hilir 1&2: Siap baginda?
Raja hilir : Panggilkan putriku, bawa dia kemari.
Dayang hilir 1&2: Baik baginda. #Setelah ngomong diem bae
Raja hilir : Kenapa kalian diam saja?
Dayang hilir 1 : Oi, baginda tu nyuruh kau yang manggilke putri ( menoleh dan berbisik ke
dayang hilir 2)
Dayang hilir 2 : Idak, baginda nyuruh kau yang manggilke putri
Dayang hilir 1 : Ai, idak lah kau.
Dayang hilir 2 : Lah, udah jelas itu kau.
Dayang hilir 1 : Ngapo sih kau nendak galak?
Dayang hilir 2 : Yo capek aku, kau?
Dayang hilir 1 : Samo. Capek jugo aku.
Raja hilir : Apa yang kalian ributkan! Saya suruh kalian berdua untuk memanggil putri,
sekarang!.
Dayang hilir 1&2: Siap baginda.
Kedua dayang pun memanggil putri dan tidak lama putri Kembang dadar pun datang.
Putri kembang dadar : Ada apa ayahanda? Engkau memanggil diriku?
Raja hilir : Wahai putriku, apakah pendapatmu? Tentang ini, kau tampak tenang dan tidak
gelisah ataupun merasa takut.
Putri kembang dadar : Ayahanda saya berpikir ada suatu cara untuk mengatasi hal ini. Izinkan
Ananda untuk berangkat ke kerajaan hulu, Ananda tidak akan pulang jika Ananda tidak
berhasil!
Raja hilir : Apa maksudmu!
Istri hilir : Wahai anakku, apakah engkau tidak berpikir itu sangat berbahaya bagimu?
Dayang hilir 1 : Iyo putri, kesano tuh berbahayo. Alangke baeknyo dak usah kesano.
Putri kembang dadar : Ini aku sampaikan dengan penuh kesadaran. Ini sudah menjadi tekadku!
Istri hilir : (jeda sedikit) Anakku jika itu sudah menjadi tekadmu. Tak dapat aku
menghalanginya. Aku hanya berdoa kau akan berhasil, Kau akan ditemani dayang
dari kerajaan ini.
Raja hilir : Baiklah, jika istriku berkata demikian, maka ayah tidak keberatan.
Putri kembang dadar : Baiklah ayahanda Ananda berterimakasih. Ananda akan pergi bersama
dayangku. Apakah kalian sanggup menemaniku menuju ke kerajaan hulu?
Dayang hilir 2 : Wah sanggup aku. Samping aku dak sanggup
Dayang hilir 1 : Eh mano ado. Sanggup aku.
Dayang hilir 2 : Lah tadi??
Dayang hilir 1 : Tadi, tadi. Sekarang, sekarang.
Putri kembang dadar : Baiklah! Aku meminta doa kepada ayahanda dan ibunda agar Ananda
bisa berhasil ( pergi meninggalkan kerajaan hilir )
Adegan 6
Raja hulu , panglima, dan prajurit kembali ke kerajaan untuk merayakan
kemenangannya
Dayang hulu : Wahai baginda raja. Apakah kerajaan kita telah memenangkan peperangan
melawan kerajaan hilir?
Raja hulu : Tentu saja dayangku. Mereka telah menerima kekalahan besar dari kerajaan ini.
Tidak mungkin mereka datang lagi.
Panglima hulu : Yang mulia. Bagaimana tiba-tiba pasukan kerajaan hilir menyerang kita ?
Sedangkan kita belum berjaga-jaga.
Dayang hulu : Mungkin saja kerajaan hilir akan membalas kekalahannya baginda? Kita harus
berhati-hati.
Raja hulu : Kalian benar. Kita harus lebih berhati-hati kedepannya. Dan untuk sekarang
semestinya kalian berbahagia dan marilah kita merayakan kemenangan ini.
Dayang hulu : Siap baginda.
Dayang hulu menari suatu tari tradisional untuk merayakan kemenangannya
#Bagi narrator jeda dulu , selesaike nari.
Setelah dayang hulu menari
Raja hulu : Menakjubkan dayangku. Tarian anda sangat bagus, sampai bisa menyadarkan
saya suatu hal bahwa ada suatu yang tegak tapi bukan keadilan.
Adegan 7
Tidak lama kemudian putri Kembang dadar telah sampai di wilayah kerajaan hulu.
Putri dan 2 dayangnya menyamar sebagai pedagang sayur untuk mengetahui kondisi
kerajaan hulu .Putri Kembang dadar, dayang hilir 1 dan dayang hilir 2 pun melakukan aksi
penyamarannya menjadi pedagang sayur.
Rakyat 1 : Bu, beli sayur ini sikok yo
Dayang hilir 2: oo, oke oke. bu ini sayurnyo
Dayang hilir 1 : Pacak pulo kau nyamar
Dayang hilir 2 : Iyolah, aku kan lah lamo nyamar jadi ___
Dayang hilir 1 : iyo iyo, semoga be dak ketauan yo, ngeri nian akuni nyamar-nyamar mak ini
laju cak di film film itu kitoni
Dayang hilir 2 : stststt kecik kecik be kauni ngomong gek ketauan laju bahayo
Rakyat 1 : mokasih bu, ehhh caknyo kamu betigo ni bukan wong sini ye, sebabnyo aku dak
perna nian tejingok muko kamu betigo ni
Dayang hilir 2 : Baseng bae kamini lalamo disini, mungkin ibu bae yang dak perna tejingok kami
disini
Dayang hilir 1 : (memukul kepala dayang hilir 2) Baseng bae kau ni ngomong.
Rakyat 1 : Nehh kamuni akuni tau galo wong sini. Asak nak tau e katek sikokpun yang aku
daktau disini kecuali kamu betigo ni
Putri Kembang dadar : tidak bu, kami memang sudah lama disini
Rakyat 1 : Nah..Nah.. kau ni ngapo ngomong Bahaso Indonesia emang kau bangsawan?
Jangan-jangan kalian ini…
Dayang hilir 2 : Ngapoi kami nyamar? dak level.
Rakyat 1 : Siapo yang bilang kau nyamar? Aku tadi nak bilang kalo kalian tuh ____
Dayang hilir 2 : Maksud aku ye nyamar dalam arti ____
Adegan 8
Sesampainya dikerajaan..
Raja hulu : Sebenarnya kalian ini siapa? Saya tidak pernah melihat kalian di wilayah saya,
apa maksud kalian datang ke wilayah kerajaan saya?
Putri Kembang Dadar :
Beli songket di dekat pasar
Jangan lupo membeli semir
Perkenalkan hamba putri kembang dadar
Putri dari kerajaan hilir
Dayang hilir 2 : Kami ni dari kerajaan hilir nah aku samo dio ni dayang sano
Dayang hilir 1 : Kami katek maksud apo apo kesini.
Raja hulu : lalu kenapa kalian menyamar sebagai pedagang?
Dayang hilir 2 : Hmm…
Dayang hilir 1 : Kepo nian raja ini kau. Laju amper ketauan rencano kito.
Dayang hilir 2 : Alay nian rajo ini kau. Pantaslah katek yang galak samo rajo sikok ini.
Betingkah ,banyak oceh, peot, tuo bangko pulok
Raja hulu : Hei!, Jawab dulu pertanyaan saya!.
Dayang hilir 1 : lah nak marah pulok tuo bangko ini
Lalu dayang hilir 2 tersandung
Dayang hilir 1 : Payo kauni malui namo hilir nian bejalan bae dak seimbang cak budak kecik
bae.
Dayang hilir 2 : Bukan salah aku, salahi rajonyo buat istana dak bener. Miring miring lantainyo.
Raja hulu : Hey! Berhenti ini bukan tempat untuk berkelahi! Cepat jawab pertanyaan saya atau
kalian semua akan saya bunuh
Dayang hilir 2 : ay gilo men aku mati disini gek aku dakpacak lagi jingok ketampanan panglima
hilir unch..
Dayang hilir 1 : suda suda diemla kauni gek laju kito tebunu nian disini
Putri Kembang dadar : wahai baginda, maafkanlah atas perlakuan kedua dayang ku ini. Kami
datang ke wilayah hulu ini tidak bermaksud untuk berbuat jahat.
Raja hulu : Kalau begitu karena kalian sudah memasuki wilayah hulu maka kau putri harus
menikah dan menjadi permaisuri ku
Dayang 1 : Maksud?Hoi rajo apodio kendak kauni betingkah nian
Dayang 2 : Oi penonton jingokla rajo ini la tuo tapi masih kanji nian. Iyo apo Iyo?
Raja hulu : Kalian bersua cepat gantikan baju putri kalau tidak akan kuhabisi kalian sekarang
Putri Kembang dadar : Wahai para dayangku aku rela menikah dengan raja hulu asal kerajaan
hilir dan hulu damai
Dayang 1 : yang bener putri?
Putri Kembang dadar : iya dayangku saya akan melakukan apapun agar kedua kerajaan ini bisa
hidup dengan tentram dan sesuai janji ku kepada ayahanda bahwa saya tidak akan
Kembali sebelum bisa mendamaikan kedua kerajaan ini
Dayang 2 : sedee niann aku jingok putri ni (bergoyang sambil menangis lawak)
Dayang 1 : sudah diemlah kauni laju nak melok nangis pulok akuni
Kedua dayang tersebut menangis.
Putri Kembang dadar : sudahlah dayangku jangan bersedih, ayo temani saya berganti pakaian
Dayang 1 dan dayang 2 : baiklah tuan putri
Adegan 9
Selesainya mengganti pakaian dan menikah. raja hulu pun mengumumkan pernikahannya
ke wilayah kerajaan hulu
Raja hulu : Mulai saat ini kalian telah memiliki permaisuri Wanita yang ada di hadapan
kalian ini. Dia sudah menjadi istriku.
Berita tentang menikahnya putri Kembang dadar pun telah sampai ke wilayah kerajaan hilir.
Sehingga raja hilir marah besar dan mendatangi kerajaan hulu.sesampainya di kerajaan
hulu terjadilah perdebatan antara raja hulu dan hilir
Raja hilir : Wahai raja hulu mengapa kau menikahi anakku tanpa minta izin dariku!
Istri hilir : Anakku, saya tidak menyangka akan terjadi seperti ini. (sambil bersedih)
Raja hulu : Ini akibat dari dia menyamar memasukki wilayah ku dan memang dari awal kita
bermusuhan saya sudah mengincar putrimu, dan juga dengan adanya pernikahan ini bisa
membuat kedua kerajaan kita damai
Raja hilir : Tetap saja saya tidak setuju dengan pernikahan ini, kau akan kubunuh karena lancang
kepada putriku.
Raja hilir : Wahai prajurit!, Serang mereka!
Raja hulu : Serang!!
Putri Kembang dadar : Sudah cukup!. Hamba letih melihat kalian bertengkar, kalau begitu lebih
baik saya mati aaja supaya kedua kerajaan ini bisa damai dan tentram.
Putri Kembang dadar pun membunuh dirinya sendiri di hadapan raja hilir dan raja hulu. Pada
akhirnya putri Kembang dadar lah yang dapat menyatukan ke-2 kerajaan, sehingga tidak
ada lagi permusuhan dan terjadilah perdamaian antara dua kerajaan ini.