Anda di halaman 1dari 1

Penulis Jurnal : Swetha P.U.

Nagashree, Sumana Manohar, Latha Kanchi Parthasaranty

Judul jurnal : ABO incompatibility: its impact on pregnancy and neonate (Ketidakcocokan
ABO : dampaknya pada kehamilan dan neonates)

Tahun Terbit : 2019

Resume :

Tujuan Penelitian : Untuk megetahui pengaruh dari ketidakcocokan ABO ibu hamil terhapad
bayinya.

Subjek Penelitian : Ibu hamil dengan ketidakcocokan ABO dan bayinya.

Metode Penelitian : Laporan kasus (studi kasus).

Hasil Penelitian : Anak ke satu abortus, anak kedua bayi mengalami ikterus neonatorum,
transfusi tukar dilakukan dan anak mengalami keterlambatan perkembangan. Anak itu secara
ekstensif diselidiki untuk penyebab penyakit kuning dan itu dikaitkan dengan ketidakcocokan
ABO, anak ketiga, keempat, kelima mengalami abortus dan saat ini kehamilan ke enam
konsepsi dan periode antenatal berjalan lancar ibu dirawat pada usia kehamilan 37 minggu
dengan persalinan laten, ibu melahirkan bayi laki-laki yang hidup dengan berat 2.65 kg
dengan Apgar 8/10, 9/10. Mengingat saudara kandung memiliki riwayat ikterus neonatorum,
bilirubin serum darah tali pusat diukur dan tinggi (4,5mg/dl) lalu fototerapi
dilakukan. Golongan darah bayi ditemukan menjadi A Positif sedangkan ibunya bergolongan
darah O positif setelah kadar bilirubinnya mulai stabil selanjutnya dilakukan terapi
imunoglobulin dan transfusi tukar dengan darah O negatif dilakukan pada 15 jam kehidupan.
Fototerapi dilakukan selama 3 hari dan setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif bayi
dipulangkan dan skrining dilakukan sampai 30 hari kehidupan. penyakit kuning pada bayi ini
kemungkinan besar disebabkan oleh ketidakcocokan ABO. Ketidakcocokan ABO sebagian
besar terjadi secara eksklusif pada bayi golongan darah A atau B yang lahir dari ibu golongan
O karena IgG anti A, anti B lebih sering terjadi pada kelompok O daripada individu
kelompok A atau B. Ketidakcocokan dapat menyebabkan hemolisis janin. Insiden ibu tipe O
dengan ABO ketidakcocokan kemungkinan besar memiliki spontan aborsi (antara 40 hari
hingga 135 hari).

Kekuatan Penelitian : Menurut saya peneliti mampu menyampaikan hasil penelitiannya


dengan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas.

Kelemahan Penelitian : Menurut saya akan lebih baik jika peneliti menambahkan dampak
dari ABO itu sendiri kepada ibu hamil bukan hanya kepada bayinya saja.

Kesimpulan: Bahwa deteksi dini dengan tingkat kecurigaan yang tinggi pada ABO pasangan
yang tidak cocok harus membantu dalam menghindari HDFN di negara
berkembang. Kesadaran dan penyaringan yang tepat dapat membantu dalam manajemen awal
untuk menghindari bencana pada bayi baru lahir.

Anda mungkin juga menyukai