TUNAS
JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/tunas
UMP
Volume 7 Nomor 1, Desember 2021 (26-31)
Marliani 26
ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENDAHULUAN of Philosophy, istilah “nilai” atau value dibagi
Aksiologi merupakan bagian ketiga menjadi tiga bentuk, yaitu: Kata “nilai”
dalam kajian lingkup filsafat ilmu. Penelitian ini digunakan sebagai kata benda abstrak. Seperti:
memuat ilmu matematika dalam penerapan baik, menarik, dan bagus (Rahmat
sehari-hari pada kehidupan masyarakat. Mulyana;30). Dalam pengertian yang lebih luas
Terkait dengan tema di atas maka makna dari yang mencakup segala bentuk kewajiban,
aksiologi ini erat kaitannya dengan ilmu kebenaran dan kesucian. Sebagai kata benda
pengetahuan yang telah dipelajari kemudian asli yang berbeda dengan fakta (Riseiri
bagaimana penerapannya sehingga memberi Frondiz; 60).
nilai manfaat dan berhasil guna baik bagi orang Mengacu pada keterangan di atas,
yang mempejari ilmu itu sendiri dan juga memberikan pada sebuah pemahaman bahwa
orang lain. yang dimaksud dengan “nilai” pada hakikatnya
Dalam pepatah Arab yang sangat adalah aksiologi ilmu pengetahuan sesuatu
populer disebutkan “ilmu yang tidak yang dimiliki manusia untuk melakukan
diamalkan laksana pohon yang tidak berbuah”. berbagai pertimbangan tentang apa yang
pemahaman yang diambil dari pepatah dinilai. Selanjutnya makna dari aksiologi ilmu
tersebut bahwa mudah-mudahan Allah konteksnya dengan matematika ini
memberikan kita ilmu yang banyak berkah dan memberikan pemahaman bahasan “aksiologi
manfaat dunia akhirat. Aksiologi Ilmu, ilmu” ini, dikaji secara khusus dari sisi
merupakan pelaksanaan atau implementasi “manfaat aplikasi ilmu matematika” dalam
dari ilmu yang telah dipelajarai. Untuk pemikiran akademik.
memahami apa yang dimaksud dengan
aksiologi, maka diuraikan beberapa definisi METODOLOGI PENELITIAN
atau pengertian tentang aksiologi. Kata
Penelitian ini menggunakan metode
aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai)
kajian pustaka. Adapun metode penelitian
dan logos (teori), yang berarti teori ini
kajian pustaka atau studi kepustakaan yaitu
membahas tentang nilai. Aksiologi dapat
berisi teori teori yang relevan dengan
diartikan pula sebagai teori mengenai sesuatu
masalah–masalah penelitian. Metode kajian
yang bernilai (Ahmad Tafsir; 37-41).
pustaka digunakan untuk mengumpulkan data
Salah satu yang menjadi perhatian
terkait penelitian sebelumnya dengan
adalah masalah etika atau kesusilaan yang
menggunakan sumber data dari paper, jurnal,
obyek materialnya adalah perilaku manusia
buku, dan penelitian lainnya. Studi Pustaka
yang dilakukan secara sadar. Sedangkan obyek
juga kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian
formalnya adalah mengenai baik atau buruk,
khususnya penelitian akademik yang tujuan
bermoral atau tidak bermoral dari suatu
utamanya adalah mengembangkan aspek
perbuatan atau perilaku yang dilakukan
teoritis maupun aspek manfaat praktis.
manusia (Ahmad Tafsir; 46) Sedangkan
Sehingga dengan menggunakan metode
aksiologi dalam buku yang berjudul Filsafat
penelitian ini penulis dapat dengan mudah
Ilmu Sebuah Pengantar Populer mengatakan
menyelesaikan masalah yang ingin diteliti.
bahwa aksiologi diartikan bahwa sebagai teori
nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
berbagai pengetahuan-pengetahuan yang
diperoleh atau didapat oleh manusia (Jujun Konsep Aksiologi dalam filsafat ilmu
S;233). Praksis falsafah pada konsep aksiologi
Kata “nilai” semakna dengan kata pada hakikatnya terdapat sebuah nilai. Nilai
“axios” dalam bahasa Yunani, dan “value” yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan
dalam bahasa Inggris. Dalam buku Enciclopedy sesuatu yang dimiliki manusia untuk
Marliani 27
ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
melakukan berbagai pertimbangan tentang apa sikap manusia untuk menyatakan baik atau
yang dinilai. Kattsoff (2016 : 27) jelek, benar atau salah, diterima atau ditolak.
mengemukakan tiga cara pendekatan terhadap Dengan demikian manusia memberikan
nilai: konfirmasi mengenai sejauh mana manfaat
a. Pendekatan subyektivisme, yakni dimana dari obyek yang dinilainya, demikian juga
nilai merupakan reaksi yang diberikan terhadap ilmu (Jujun S; 342).
manusia sebagai pelaku berdasarkan Ilmu dan moral memiliki keterkaitan
pengalamannya. yang kuat dimana ilmu bisa jadi malapetaka
b. Pendekatan obyektivisme logis, yakni kemanusiaan jika seseorang yang
dimana nilai merupakan esensi logis yang memanfaatkannya “tidak bermoral” atau
dapat diketahui melalui akal. paling tidak mengindahkan nilai-nilai moral
c. Pendekatan obyektivisme-metafisik, yakni yang ada. Namun sebaliknya, ilmu akan
dimana nilai merupakan unsur obyektif menjadi rahmat bagi kehidupan manusia jika
yang menyusun kenyataan (Irmayanti M. dimanfaatkan secara benar dan tepat,
Budianto; 106). tentunya tetap mengindahkan aspek moral.
Aksiologi Ilmu, yakni setiap ilmu akan Berbicara moral sama artinya berbicara
menghasilkan manfaat yang kemudian akan masalah etika atau susila, mempelajari kaidah-
diterapkan pada masyarakat. dengan demikian kaidah yang membimbing kelakuan manusia
proses ilmu yang benar-benar dapat sehingga baik dan lurus. Karena moral umum
dimanfaatkan oleh masyarakat tentu tidak diukur dari sikap manusia pelakunya,timbul
terlepas dari si ilmuwannya, seseorang pula perbedaan penafsiran (Jujun S; 341).
ilmuwan akan dihadapkan pada kepentingan Adapun masalah etika atau susila ini
pribadi ataukah kepentingan masyarakat akan bisa mengakibatkan berbagai pendapat tentang
membawa pada persoalan etika keilmuan etika tergantung pada citra dan tujuannya.
serta masalah bebas nilai. Untuk itulah Ada etika individual dan sosial, ada etika
tanggung jawab seorang ilmuwan haruslah situasi dan esensial. Ada dua pertentangan
“dipupuk” dan berada pada tempat yang dalam etika modern, yaitu etika yang
tepat, tanggung jawab akademis dan tanggung memperhatikan faktor psikologi secara nilai
jawab moral (Soetriono & Rita Hanafie; 25). kebahagiaan, dan etika situasi atau historisme
Menurut Jujun S. Suriasumantri, istilah yang berpendapat bahwa ukuran baik dan
aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang jahat ditentukan oleh situasi atau keadaan
berkaitan dengan kegunaan pengetahuan yang zaman (Jalaluddin dan Abdullah Idi; 80).
diperoleh. adapun secara teori, aksiologi Dengan demikian maka makna dan
dibagi kepada tiga bagian, yaitu: (1) Moral validitasnya bisa tergantung pada reaksi subjek
Conduct (tindakan moral), bidang ini pada objek yang dinilai tanpa
melahirkan disiplin ilmu khusus yaitu “ilmu mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis
etika” atau nilai etika. (2) Esthetic Expression atau fisik. Artinya bahwa penilaian subjektif
(Ekspresi Keindahan), bidang ini melahirkan akan selalu memperhatikan logika dan akal
konsep teori keindahan atau nilai estetika. (3) budi manusia, seperti perasaan dan
Sosio Political Live (kehidupan sosial politik), intelektualitas. Makanya, hasil dari penilaian ini
bidang ini melahirkan konsep sosio politik selalu mengarah pada suka atau tidak sukanya
atau nilai-nilai sosial dan politik (Jujun S; 340). subjek, atau senang dan tidak senang. Seperti
Hubungannya dengan nilai etika atau keindahan sebuah karya seni tidak dikurangi
moral, sebenarnya ilmu sudah terkait dengan dengan selera (perasaan) rendah orang yang
masalah-masalah moral, namun dalam menilai (Ahmad Tafsir; 46).
perspektif yang berbeda. Nilai menyangkut
Marliani 28
ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Hubungan manfaat ilmu matematika kelak dapat melatih orang menjadi orang yang
dengan kehidupan sehari-hari teliti, cermat dan tidak ceroboh.
Implementasi (aksiologi) pelajaran Ketiga, mempelajari matematika dapat
matematika dalam aktivitas manusia, manfaat melatih cara berpikir yang akurat, sehingga
pelajaran matematika dalam kajian aksiologi mempelajari matematika sangatlah menuntut
ilmu, pada umumnya sebagian besar murid di orang untuk berpikir cerdas. meskipun setiap
sekolah tersugesti oleh rasa takut orang memiliki kemampuan yang berbeda-
mempelajari pelajaran matematika, jika hal beda dalam berpikir. Ada kemampuan
tersebut dibiarkan maka rasa takut tersebut berpikirnya cepat ada juga yang lambat. Oleh
dapat membuat saraf-saraf tegang terutama karena itu dengan mengerjakan penyelesaian
pada otak. soal dapat melatih cara berpikir orang untuk
Selanjutnya apapun yang dipelajari lebih keras lagi. Ketika jawaban orang salah,
orang, tentunya semua memiliki manfaatnya, harus diperbaiki sampai jawabannya benar,
sekecil apapun pengetahuan yang dipelajari, dengan semikian maka tujuan orang untuk
suatu saat akan bernilai manfaat dalam kajian menyelesaikan soal tersebut mendapat hasil
aksiologi ilmu. Demikian pula dengan yang memuaskan.
mempelajari ilmu matematika. Keempat, mempelajari matematika
Menurut Haris Kurniawan (2018: 56), membuat pola pikir sistematis, hal ini
ada 8 manfaat belajar ilmu matematika jika di mengingat pelajaran matematika merupakan
aplikasikan atau diterapkan, yaitu: salah satu pelajaran yang membantu orang
Pertama, mempelajari matematika dapat berpikir secara cermat dan sistematis. Hal
memecahkan suatu permasalahan, sebab jika yang sangat penting dalam menjalani
tidak memahami maka akan merugikan diri kehidupan, baik dalam pekerjaan maupun
sendiri. Kita tidak dapat memecahkan suatu keseharian adalah melalui kebiasaan berhitung,
permasalahan, oleh karena itu, belajarlah berlatih bepikir runut, dan sejenisnya, secara
matematika dengan sungguh-sungguh. Dengan tidak sadar orang telah memaksa otak untuk
demikian, maka belajar matematika dapat terbiasa berpikir secara runut. kondisi
berguna untuk memecahkan suatu demikian akan membuat orang menjadi
permasalahan. Baik pemecahan dalam mudah dalam mengorganisasi segala sesuatu.
pengerjaan soal-soal maupun pemecahan Kemampuan ini yang juga sangat mendukung
permasalahan lainnya. Seperti, mengukur untuk menjadi seorang pemimpin dimasa
jauhnya jarak jalan, pemecahan masalah dalam depan ketika dia mejadi orang yang dewasa.
membangun rumah dan lainnya. Kelima, mempelajari matematika
Kedua, mempelajari matematika dapat menjadikan seseorang cara berpikir lebih
membantu untuk berdagang, hal ini mengingat berkembang, hal ini mengingat seluruh aspek
dasar belajar matematika adalah berhitung. dalam pelajaran matematika berbicara
Jika seseorang berprofesi sebagai berdagang, mengenai kemampuan berpikir logis tidak ada
maka harus pintar berhitung. Jika tidak pintar asumsi, praduga, atau tebak-tebakan. Semua
dalam berhitung maka akan kesulitan dalam hasil harus melalui hasil penghitungan yang
berdagang. Pedagang juga tidak akan keliru tepat, bahkan berdasarkan literasi yang ditulis
ketika menerima dan membayar kembalian oleh Johnson dan Rising (1972), matematika
dari pembeli sehingga tidak rugi dalam dibentuk atas dasar kebutuhan pembuktian
berdagang. Oleh karena itu lakukan dengan yang logis. Pernyataan ini tentu semakin
cermat jangan putus asa dalam belajar menguatkan posisi matematika sebagai media
matematika agar jawaban dalam penyelesaian pembelajaran efektif agar seseorang tumbuh
dan mengerjakan soal menjadi benar dan menjadi orang yang tidak galau. hal ini
Marliani 29
ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
dikarenakan logika dapat membantu yang lebih teliti, cermat, serta sabar. Buktinya,
menajamkan pola pikir, yang tentunya profesi semacam analis, ilmuwan, atau
membuat orang mampu mengambil keputusan akuntan, biasa dijalani oleh orang-orang yang
secara matang. teliti dalam menelaah data. Berdasarkan
Keenam, belajar matematika membuat delapan hasil mempelajari matematika di atas,
orang terlatih berhitung, hal ini karena semua untuk memudahkan pemahaman manfaatnya
orang butuh keterampilan berhitung. Bahkan digambarkan dalam bagan sebagai berikut
dalam skala yang sangat sederhana seperti berikut :
menghitung uang kembalian. Namun Bagan Delapan Manfaat Pelajaran Matematika.
Marliani 30
ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
memiliki nilai manfaat yang sangat besar Louis O. Kattsoff, Element of Philosophy
kepada semua orang. diterjemahkan oleh Soejono
Hubungan manfaat ilmu matematika Soemargono dengan judul Pengantar
Filsafat, Yogyakarta: Tiara Wacana,
untuk kehidupan sehari-hari memiliki nilai
2008.
manfaat dalam menunjang kehidupan manusia; Muslimah, Nilai Religious Culture di Lembaga
pertama, mempelajari matematika dapat Pendidikan, Pen. Aswaja Press. Sleman :
memecahkan permasalahan seperti, mengukur Yogyakarta, Cetakan I: Januari 2016.
jauhnya jarak jalan dan lainnya, kedua, Rahmat Mulyana, Mengartikulasikan
membantu hitung dagang ketika menerima Pendidikan Nilai, Bandung: Alfabeta,
dan membayar kembalian uang pembeli agar 2004.
Riseiri Frondiz, What Is Value?, Yogyakarta:
tidak rugi, ketiga,dapat melatih cara berpikir
Pustaka Pelajaran, 2019.
yang akurat dan berpikir cerdas, keempat, Salam Burhanuddin, Logika Materil, Filsapat
membuat orang berpikir sistematis dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Reneka
cermat, kelima, menjadikan seseorang cara Cipta, 2017 , cet. Ke-9
berpikir luas, logis dan bukan asumsi, praduga, Setiawan M Andi dan Izha Suci Maghfirah.
atau tebak-tebakan, keenam, membuat orang 2021. Efektivitas Aplikasi Zoom Dalam
terlatih berhitung dengan tepat dan cepat Proses Pembelajaran Matematika.
Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi
terutama bagi yang hobi sebagai pembisnis,
Informasi. 6:1(33-37).
ketujuh, mampu menarik kesimpulan secara Setyawan Dedy dan Chandra Anugrah Putra.
deduktif dan kedelapan, menjadikan seseorang 2020. PENGARUH LOGIC-
teliti, cermat, dan sabar dalam menelaah data. MATHEMATIC INTELLIGENCE DAN
COGNITIVE LOAD THEORY
TERHADAP HASIL BELAJAR
DAFTAR PUSTAKA MATEMATIKA. Jurnal Holistika. 4:2(96-
100).
Ahmad Tafsir, filsafat ilmu,
Soetriono & Rita Hanafie, Filsafat Ilmu dan
Bandung:Rosdakarya, 2017.
Metodologi Penelitian, Yogyakarta:
Amsal Baktiar, Filsafat Ilmu, Jakarta: Raja
Andi, 2016.
Grafindo Persada, 2004
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya
Burhanudin Salam, Logika Materiil Filsafat Ilmu
di Indonesaia, Jakarta : Bumi Aksara,
Pengetahuan, Jakarta: Rineka Cipta,
2019,Cet. 20.
2005
Drijakarta SJ, Percikan Filsafat, Jakarta: PT.
Pembangunan, 2009
Haris Kurniawan dan Eva Susanti,
Pembelajaran Matematika dengan
STEM, (science, Technology,
Engineering, Mhathematic), Jakarta:
Deepublish, 2021
Irmayanti M. Budianto, Filsafat dan
Metodologi Ilmu Pengetahuan; Refleksi
Kritis Atas Kerja Ilmiah, Depok:
Fakultas Sastra UI, 2016.
Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan,
Jakarta: Gaya Media Pratama, 2016
Jujun S Suriasumantri, filsafat ilmu, Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan, 2016.
Jujun S. Sumatriasumatri , Filsafat Ilmu Sebuah
Pengantar Populer, Jakarta: Sinar
Harapan, 2016.
Marliani 31
ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169