Anda di halaman 1dari 94

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Setelah menyelesaikan materi pelatihan ini,


peserta akan dapat:
1. Mengidentifikasi teori belajar dan motivasi
dalam pembelajaran
2. Menciptakan pembelajaran yang optimal dan
menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti materi ini peserta akan dapat:
1. Menganalisis perbedaan beberapa teori belajar
dan contoh konkrit penerapan setiap teori
belajar di Perguruan Tinggi
2. Mendikripsikan prinsip-prinsip belajar dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Mendiskripsikan teori motivasi dalam
pembelajaran
4. Mengaplikasikan teori motivasi dan strateginya
dalam proses pembelajaran
Belajar?
Teori Belajar?
Definisi
• Belajar : Kegiatan yang menghasilkan
perubahan dalam diri si pelajar; perubahan itu
pada pokoknya berupa diperolehnya
pengetahuan dan kecakan baru, dan
perubahan itu terjadi karena usaha yang
dilakukan oleh si pelajar (Sumadi Suryabrata,
1987)
Proses Belajar (Blair, dkk.,1976)

1. belajar sebagai proses asosiasi


2. belajar sebagai proses penguatan
3. belajar sebagai proses persepsi
4. belajar sebagai proses pengorganisasian
dan pengertian
5. belajar sebagai proses imitasi
6. belajar sebagai proses kegiatan syaraf
TEORI BELAJAR

1. Apa pengertian belajar/Pembelajaran ?


2. Apa pengertian teori belajar ?
3. Bagaimana Teori belajar dan Implikasinya
dalam praktek Pembelajaran di Perguruan
Tinggi
adalah cara-cara yang digunakan
untuk memahami tingkah laku
individu yang relative menetap
sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan.

Dalam psikologi,
teori belajar selalu dihubungkan dengan stimulus-respons dan teori-
teori tingkah laku yang menjelaskan respons makhluk hidup
dihubungkan dengan stimulus yang didapat dalam lingkungannya.

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan Dosen dan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Permendikbut: 3/2020
tetngan SNPT)
Teori Pembelajaran
5 Kelompok Utama

Behaviorisme Kognitivisme Konstruktivistik


Social Humanis
Learning

Pavlov Gagne Piaget Bandura. Rogers


Thorndike Bruner Vygotsky
Skinner Ausubel
1. Teori Belajar BEHAVIORISME
Stimulus
Respon
Stimulus Hadiah
Black box
Stimulus Hukuman
PEMBELAJARAN BEHAVIORISME

DIRENCANAKAN

STIMULUS PROSES RESPON

DIEVALUASI

Perubahan perilaku /tingkah laku


Karakteristik Teori Belajar
Behaviorisme
1. Bersifat mekanistis

2. Menekankan peranan lingkungan

3. Menekankan pentingnya latihan

4. Mementingkan mekanisme hasil belajar


Pertama kali teori ini dicetuskan oleh Gagne dan
Berliner yaitu tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman
Teori belajar behaviour menyatakan bahwa
interaksi antara stimulus respons dan penguatan
terjadi dalam suatu proses belajar.
• Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu
adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur
dan dinilai secara konkret.
• Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang
menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon)
berdasarkan hukum-hukum mekanistik.
• Stimulans adalah lingkungan belajar anak yang menjadi
penyebab belajar.
• Respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik
terhadap stimulans.
• Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat da
kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).
Peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara
peristiwa yang disebut stimulus dan respon.
menggambarkan proses belajar sebagai proses
pemecahan masalah.
Eksperimen yang dilakukan adalah dengan
kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup
yang apabila pintunya dapat dibuka secara
otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh.
menganggap reward dan reinforcement merupakan
faktor penting dalam belajar.
Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah
atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin.
Albert Baruda

Pentingnya proses
mengamati dan meniru
perilaku, sikap, dan reaksi
emosi orang lain
Teori Pembelajaran Social
Learning
• Teori Pemodelan : Baruda
➢Tingkah laku kanak-kanak adalah dipelajari
melalui peniruan atau pemodelan.
➢Orang diperhatikan sebagai model.
➢Proses pembelajaran melalui memperhatikan
tingkah laku model sebagai permodelan
(modelling).
Teori Pembelajaran Social
Learning
• Teori Pemodelan : Baruda
– 4 unsur utama
➢Perhatian (attention)
➢Mengingat (retention)
➢Reproduksi (reproduction)
➢Penguatan/Motivasi
(reinforcement/motivation)
Proses Pembelajaran Pemerhatian/Pemodelan

Proses 1 Proses 2 Proses 3

Perhatian Mengingat Reproduksi


Proses Pembelajaran Pemerhatian/Pemodelan

Proses 4

Penguatan/Motivasi
Jenis-Jenis Peniruan

4.5.Tak Sekat
Tanpa
1. Langsung 2. Tak Langsung 3. Gabungan 4. Penyaringan Laluan
Penyaringan

• Melalui • menggabung
• Tingkah laku • Tingkah laku
• Meniru tingkah imaginasi tingkah laku yang
yang ditiru
laku yang secara tidak berlainan. yang ditiru
•Peniruan langsung hanya sesuai sesuai untuk
ditunjukkan langsung.
untuk situasi
• Cth: meniru dan tidak segala situasi
oleh model langsung. tertentu saja.
melalui proses watak yang • Cth: pelajar
dibaca dalam •Cth : siswa • Meniru
perhatian. meniru gaya
buku., meniru gaya pakaian di tv,
• Cth: meniru gurunya melukis berbudi
memerhati kan tapi tak boleh
gaya penyanyi dan cara mewarna bahasa
cara seorang pakai di
terkenal guru mengajar dari buku yang gurunya.
dibacanya. sekolah.
Implikasi Teori Pemodelan
Bandura
• Penyampaian dosen sebaiknya cukup menarik bagi siswa.
• Demontrasi dosen secara singkat dan jelas agar mudah
ditirukan siswa
• Dosen dapat menggunakan rekan sebaya sebagai model
Berubah atau Duplikasi ……..
PENGAJARAN TCL

8 3
9 5 6
0 91283
PENGAAJARAN TCL
Berhati-
hatilah
Jangan
keashikan

Naudhubillah himin dhalik !!!


TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
• Belajar adalah perubahan tingkah laku
• Proses belajar mengajar :

Penguatan (+)

Stimulus Proses Respons

Penguatan (-)

• Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya


respons. Reinforcement bisa positive bisa negative
• Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respons (karena
dapat diamati)
• Kritik :
1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks
2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur

35
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PROSES BM

MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
• Menentukan tujuan instruksional
• Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”
mahasiswa
• Menentukan materi pelajaran
• Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
• Menyajikan materi pelajaran
• Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
tugas-tugas
• Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
• Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
• Memberikan stimulus baru
• Mengevaluasi hasil belajar
• Memberikan penguatan, dan seterusnya
36
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk
mengidentifikasi “entry behavior” mahasiswa (pengetahuan
awal mahasiswa)
3. Menentukan materi pelajaran (pokok bahasan, topik)
4. Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil (sub
pokok bahasan, sub topik)
5. Menyajikan materi pelajaran
6. Memberikan stimulus berupa:
 pertanyaan
 tes
 latihan
 tugas-tugas
7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
8. Memberikan penguatan/reinforcement (positif
ataupun negatif)
9. Memberikan stimulus baru
10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
(mengevaluasi hasil belajar)
11. Memberikan penguatan
12. dan seterusnya
Pembelajaran yang lebih
menekankan pada pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki
peserta didik.
• Belajar bukan sekedar melibatkan hubungan S-R, belajar
merupakan proses melibatkan pemikiran yang sangat
kompleks.
• Untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa, dan
membantu siswa menjadi pembelajar yang sukses, maka
pengajar yang menganut paham Kognitivisme banyak
melibatkan siswa dalam kegiatan dimana faktor motivasi,
kemampuan problem solving, strategi belajar, memory
retention skill sering ditekankan.
Teori Belajar KOGNITIVISME

Stimulus

Stimulus
Respon
PROSES
Stimulus
Teori Belajar Kognitif
• belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan
dengan tahap perkembangan kognitif peserta
didik.
• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang
ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya
dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
• Dosen hendaknya banyak memberikan
rangsangan kepada peserta didik agar mau
berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari
lingkungan.
Prinsip Belajar
• belajar aktif → akan menghindarkan
mahasiswa dari kebosanan
• belajar lewat interaksi sosial,manusia
• belajar lewat pengalaman sendiri,pada
pembelajaran ini proses mencari ilmu
dilakukan secara tidak sengaja, jadi
mahsiswa merasa tidak terpaksa untuk
belajar
Perbedaan Behavioristik dan Kognitif

Behavioristik Kognitif
Mementingkan pengaruh Mementingkan apa yang ada
lingkungan dalam diri
Mementingkan bagian2 Mementingkan fungsi kognitif

Hasil belajar terbentuk secara Terjadi keseimbangan dalam


mekanis diri
Mementingkan pembentukan Mementingkan terbentuknya
kebiasaan struktur kognitif
Memecahkan masalah dengan Didasarkan pada insight
trial and error
(Piaget)
1. Menentukan tujuan instruksional
2. Memilih materi pelajaran
3. Menentukan topik yang mungkin dipelajari secara
aktif oleh mahasiswa
4. Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang
cocok untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa.
5. Mempersiapkan pertanyaan yang dapat memacu
kreatifitas mahasiswa untuk berdiskusi atau
bertanya
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
(Bruner)

1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional


2. Memilih materi pelajaran
3. Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh
mahasiswa
4. Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi, yang dapat
digunakan mahasiswa untuk belajar
5. Mengatur topik-topik pelajaran:
sederhana ➔ kompleks
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
(Ausubel)
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Mengukur kesiapan mahasiswa (minat, kemampuan,
struktur kognitif)
3. Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk
penyajian konsep-konsep kunci
4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai
mahasiswa dari materi tersebut
5. Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang
apa yang harus dipelajari
6. Membuat dan menggunakan “advanced organizer”
7. Memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara
konsep-konsep yang ada
8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
Pengetahuan yang kita miliki adalah konstruksi
(bentukan) kita sendiri. Seseorang yang belajar
akan membentuk pengertian, ia tidak hanya meniru
atau mencerminkan apa yang diajarkan atau yang
ia baca, melainkan menciptakan pengertian baik
secara personal maupun social. Pengetahuan
tersebut. dibentuk melalui interaksi dengan
lingkungannya.
Teori Belajar KONSTRUKTIVISME

AKTIF
MEMBANGUN
SENDIRI
Konstruktivisme
• Pengetahuan dibangun oleh Mahasiswa
sendiri
• Pengertahuan tidak dapat dipindahkan oleh
Dosen
• Mahasiswa menuju ke konsep yang lebih
rinci
• Dosen sekedar memfasilitasi
PENGARUH KONSTRUKTIVISME
TERHADAP MAHASISWA
• Kegiatan belajar adalah kegiatan aktif mahasiswa
menemukan sesuatu dan membangun sendiri
pengetahuannya
• Setiap mahasiswa mempunyai cara sendiri untuk
mengkonstruksikan pengetahuannya, yang
kadang sangat berbeda dengan teman-temannya
• Mahasiswa mencoba bermacam cara belajar
yang cocok (dosen perlu menciptakan bermacam
situasi dan metode yang dapat membantu
mahasiswa belajar)
• Mahasiswa belajar dalam kelompok belajar.
PENGARUH KONSTRUKTIVISME TERHADAP
STRATEGI PEMBELAJARAN :

• Ciri Pembelajaran konstruktivisme :


1. Orientasi, mengembangkan motivasi, mengadakan
observasi
2. Elisitasi, mengungkapkan ide secara jelas,
mewujudkan hasil observasi
3. Restrukturisasi Ide, klarifikasi ide, membangun ide
baru,mengevaluasi ide baru
4. Penggunaan ide dalam banyak situasi, aplikasi
pada berbagai situasi
5. Review, merevisi dan mengubah ide
Pembelajaran Tradisional vs Konstruktivisme
• Tradisional: • Konstruktivisme :
1. Ruang lingkup terpisah 1. utuh, ada keterkaitan
2. Kurikulum secara tuntas 2. Lebih penting pertanyaan
3. Berdasar buku teks mahasiswa dan konstruksi
4. Mahasiswa sebagai wadah yang jawaban
akan diisi 3. Beragam sumber
5. Dosen mengajar dan sebagai 4. mahasiswa sebagai Pemikir
penyebar informasi 5 .Dosen interaktif, mediator dan
6. Mencari jawaban yang benar fasilitator
7. Penilaian terpisah dari proses 6. Dosen mengikuti pola pikir
belajar mahasiswa
8. mahasiswa bekerja sendiri 7. Penilaian integral mengenai hasil
kerja mahasiswa
8. Lebih banyak belajar berkelompok
STRATEGI PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME
❑ Belajar Aktif
❑ Belajar Mandiri
❑ Belajar Kooperatif dan Kolaboratif
❑ Generative Learning
❑ Model Pembelajaran Kognitif
- Problem based Learning
- Discovery learning
- Cognitive Strategies
BELAJAR AKTIF
• Peran Dosen dan Mahasiswa : belajar mandiri
• Mengapa Belajar Aktif
• Bagaimana Cara Belajar Aktif
Strategi : - Refleksi
- Pertanyaan mahasiswa
- Rangkuman
- Pemetaan Kognitif
Pengelolaan Kelas, beragam bukan saja ceramah
Sumber Belajar, beraneka ragam di dalam dan luar kelas
Peran Mahasiswa, perbedaan individu
Umpan balik dan Penilaian hasil belajar mahasiswa
Jenjang Keterampilan Belajar Aktif

Effective habits Berdaya Nalar Efektif


of mind

Cooperation/ Bekerjasama
Collaboration

Effective Berkomunikasi Efektif


Communication

Information Memproses Informasi


Processing

Complex Berpikir Kompleks


Thinking
Beberapa Strategi Pembelajaran yang
Konstruktivistik

Secara singkat strategi pembelajaran


yang konstruktivistik adalah strategi
pembelajaran yang mengaktifkan
mahasiswa.
Contoh :
1. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Inquiry Based Learning)
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching & Learning = CTL)
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning)
Implikasi teori konstruktivistik
• tujuan pendidikan → menghasilkan individu atau anak yang
memiliki kemampuan berpikir untuk menyelesaikan setiap
persoalan yang dihadapi,
• kurikulum dirancang untuk memungkinkan pengetahuan dan
keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
• latihan memecahkan masalah dilakukan melalui belajar kelompok
dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari
• peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara
belajar yang sesuai bagi dirinya.
• Dosen hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman
yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi
pengetahuan pada diri peserta didik.
MENJADI DOSEN KONSTRUKTIVIS

BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
TAKSONOMI KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILLS)
Kecakapan
Berkomunikasi Kemampuan Bekerja
Kecakapan
Mandiri
Analitik

Kemampuan Disiplin
Ilmu dalam bidangnya Kemampuan Teknologi Baru

Kecakapan
Sintesis

Kemampuan Bekerja Bijak dalam


dalam Tim Menyelesaikan
Kecakapan
Menghargai Masalah
Keragaman
Soft Skills
Hard Skills
MOTIVASI
• Pengertian : “Movere” = menggerakkan

• Kondisi yang :
- menimbulkan perilaku
- mengarahkan perilaku
- mempertahankan intensitas
perilaku

77
MOTIVASI BELAJAR

A. Fungsi Motivasi Dalam Belajar


1. Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam
proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.
2. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.

Fungsi Motivasi
1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitas yang
dilakukan
2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan
4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi
Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar antara lain :
1. Memberi Angka
Dosen dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalam memberi nilai, yang
hendaknya angka tersebut mencerminkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
2. Memberi hadiah
Hadiah akan sangat menarik mahasiswa sebagai motivasi dalam melakukan
sesuatu pekerjaan.

3. Kompetisi
Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk merangsang dan
menguatkan motivasi belajar.

4. Memberi Pujian
Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari pada di lecehkan.
Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuai dengan prestasi
bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati dan tidak termotivasi belajar.
Sumber Motivasi
Meningkatkan Motivasi
dengan HARCS Model
▪ H = Happy-Fine/Bahagia-Senang
▪ A = Attention/Perhatian Mahasiswa
▪ R = Relevance/Relevansi bahan
▪ C = Confidence/Beri kepercayaan
▪ S = Satisfaction/Kepuasan Mahasiswa
ATTENTION

Perhatian ditimbulkan
oleh elemen yang :

❖Baru
❖Aneh
❖Kontradiktif
❖Kompleks

82
STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT
DAN PERHATIAN MAHASISWA

• Gunakan metode instruksional yang bervariasi


• Gunakan variasi media (transparansi, videotape,
dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan
• Bila tepat, gunakan humor dalam presentasi
• Gunakan peristiwa nyata sebagai contoh untuk
memperjelas konsep
• Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan
mahasiswa
83
RELEVANCY (RELEVANSI)
Hubungan antara materi kuliah dengan
kebutuhan dan kondisi mahasiswa
Mahasiswa akan terdorong mempelajari sesuatu kalau apa
yang dipelajari ada relevansinya dengan kehidupan mereka,
dan memiliki tujuan yang jelas.
• Motif pribadi (McClelland)
 Kebutuhan untuk berprestasi
(needs for achievement)
 Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)
 Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)
• Motif instrumental , bahwa keberhasilan dalam suatu tugas
adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut
• Nilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok 84
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN
RELEVANSI PERKULIAHAN

• Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah


mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu
menjelaskan tujuan instruksional
• Menjelaskan manfaat pengetahuan/ keterampilan
yang akan dipelajari yang bekaitan dengan pekerjaan
lulusan nanti
• Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung
berhubungan dengan profesi tertentu

85
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
Sikap percaya diri, yakin akan hasil perlu ditanamkan
kepada mahasiswa untuk mendorong mereka berusaha
dengan maksimal guna mencapai hasil yang optimal.

86
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

• Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa


(urutan materi dari mudah ke sukar)
• Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil
• Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan
menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan
kriteria tes pada awal kuliah)
• Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan
mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)
• Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa
• Berikan umpan balik yang konstruktif 87
KEPUASAN (SATISFACTION)
Mahasiswa yang telah berhasil mengerjakan atau
mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas
keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan
itu menjadi penguat bagi siswa tersebut untuk
mencapai keberhasilan berikutnya.

88
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN

• Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang


informatif, bukan ancaman atau sejenisnya
• Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan
pengetahuan yang dipelajarinya
• Minta mahasiswa membantu teman yang belum
berhasil menguasai suatu keterampilan atau
pengetahuan
• Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya
sendiri di masa lalu atau standar lain, bukan dengan
mahasiswa lain
89
90
91
92
Tugas
1. Jelaskalah perbedaan Behavioristik dan Kognitif
2. Teori belajar konstruktivisme yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran akan memberikan sumbangan besar dalam membentuk
manusia yang kreatif, produktif, dan mandiri. Deskripsikanlah
sumbangan yang dimaksud. Bagaimana karakteristik Komponen
komponen pembelajarnya, seperti tujuan pembelajaran, strategi dan
evaluasi.
3. Coba berikan contoh pembelajaran Kontruktivisme yang pernah
Bapak/Ibu aplikasikan

Anda mungkin juga menyukai