Anda di halaman 1dari 3

Soal UTS STAI BAITUL ARQOM

1. Berikan sebuah contoh perubahan prilaku sebagai hasil belajar !

2. Amatilah seorang guru yang sedang mengajar atau renungkan prilaku anda ketika melakukan
pembelajaran di kelas ! Apakah kegiatan yang dilaksanakan guru atau anda mencerminklan
kegiatan yang menghasilkan proses belajar ?

3. Berdasarkan tiori classical conditionong bagaimana cara mengatasi kesulitan belajara siswa yang
cepat lupa ! Jwlaskan

4. Jelaskan istilah dibawah ini !

a. Signal Learning
b. Stimulus-Response Learning
c. Chaining Learning
d. Verbal Association Learning
e. Discrimination Learning
f. Concept Learning
g. Rule Learning
h. Problem Solving Learning
NAMA : NOVIANTI

NIM : 1920094

SEMESTER : VI B/6 B

MATKUL : PEMBELAJARAN PAI

DOSEN : OPIK TAUFIK RAHMAN,M.Ag

JAWABAN !!!

1. Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang
melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan
keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa
tersebut.

2. Ya menghasilkan proses belajar karena guru yang memberikan materi lalu menjelaskan kepada siswa
sehingga siswa tersebut dapat memahaminya maka ilmu yang diberikan guru terhadap siswa dapat
diingat dan mungkin menetap dalam diri siswa tersebut.

3.a. Merekam poin penting dan sering memutarnya

b. Membuat mind mapping yang menarik.

c. Menciptakan kuis dan permainan seru.

d. Rutin membaca ulang materi yang sudah diberikan.

e. Tidak memforsir kinerja otak.

4.a. Signal learning dapat diartikan sebagai penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat involuntary
( tidak sengaja dan tidak disadari tujuannya). Dalam tipe ini terlibat aspek reaksi emosional di dalamnya.

b. stimulus, respons, dan dorongan. Stimulus adalah peristiwa yang terjadi baik di luar maupun di dalam
tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya suatu perubahan tingkah laku. Respons adalah perubahan
yang disebabkan oleh adanya stimulus

c. Chaining learning adalah belajar menghubungkan satuan ikatan S-R (Stimulus-Respons) yang satu
dengan yang lain. Kondisi yang diperlukan bagi berlangsungnya tipe belajar ini antara lain, secara
internal anak didik sudah harus terkuasai sejumlah satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal
d. verbal association learning Tipe ini merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu
obyek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang
tepat.

e. Discrimination learning atau belajar membedakan. Tipe ini peserta didik mengadakan seleksi dan
pengujian di antara perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola-pola
respons yang dianggap paling Page 7 sesuai.

f. concept learning (belajar konsep) merupakan proses belajar berdasarkan kesamaan ciri-ciri dari
sekumpulan stimulus dan objek-objeknya, membentuk suatu pengertian atau konsep. Kondisi utama
yang diperlukan adalah menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya.

g. rule learning adalah siswa belajar mengadakan kombinasi dari berbagai konsep dengan
mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal, sehingga siswa dapat membuat konklusi tertentu yang
mungkin selanjutnya dapat dipandang sebagai rule (prinsip, dalil, aturan, hukum, kaidah, dan
sebagainya).

h. Problem solving learning adalah model belajar dengan melakukan pemecahan masalah. Metode ini
sangat bermanfaat bagi pelajar, dengan metode problem solving pelajar lebih mudah dalam mengingat
pembelajaran dan akan terbiasa untuk mencari solusi dari permasalah-permasalahan di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai