Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR AUDIT

SOAL PILIHAN GANDA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Contoh dan pembahasan soal-soal pilihan ganda berikut dapat digunakan oleh calon peserta
ujian untuk mendapatkan gambaran/ ilustrasi singkat akan soal-soal yang akan diujikan. Jenis
dan variasi soal dapat saja berbeda dengan soal-soal yang dikeluarkan ketika ujian. Calon
peserta harus tetap belajar, berlatih, dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk memahami
setiap konsep materi sesuai dengan learning outcomes dan aturan/standar terkini.

1. Manakah dari pengendalian (kontrol) berikut ini, untuk sistem pengolahan data terdistribusi
yang paling mungkin diperhatikan oleh seorang auditor?
A. Pengendalian perangkat keras.
B. Pengendalian sistem dokumentasi.
C. Pengendalian akses.
D. Pengendalian pemulihan bencana.

2. Berikut ini adalah tindakan seorang karyawan terkait persediaan yang memerlukan
verifikasi internal karena ada risiko yang bisa menyebabkan salah saji, yaitu
A. Karyawan mengeluarkan bahan baku, mendapatkan permintaan bahan untuk setiap
pengeluaran, dan menyiapkan angka total harian untuk bahan yang dikeluarkan.
B. Karyawan membandingkan catatan barang yang ada di tangan dengan kuantitas fisik,
namun dia tidak menyelenggarakan catatan atau menyimpan persediaan.
C. Karyawan membandingkan catatan barang atau menyimpan persediaan.
D. Karyawan tidak terlibat dalam penerbitan perintah produksi dan tidak memutakhirkan
catatan dari lembar biaya pesanan yang sudah selesai.

3. Apakah tujuan auditor secara keseluruhan dalam melaksanakan suatu audit atas laporan
keuangan?
A. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk
menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
B. Mengakui secara eksplisit atau implisit bahwa bahwa untuk mencapai penyajian wajar
laporan keuangan, manajemen mungkin perlu menyediakan pengungkapan yang
melampaui pengungkapan yang secara khusus diharuskan oleh kerangka.
C. Mengakui secara eksplisit bahwa manajemen mungkin perlu untuk menyimpang dari
suatu ketentuan kerangka untuk mencapai penyajian wajar laporan keuangan.
D. Mengarahkan audit ke area yang paling diduga mengandung risiko kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
4. Apakah yang dimaksud dengan prakondisi suatu audit?
A. Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit
antara auditor, manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola entitas.
B. Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan
memahami tanggung jawabnya.
C. Penggunaan suatu kerangka pelaporan keuangan yang dapat diterima dalam
penyusunan laporan keuangan oleh manajemen dan persetujuan manajemen dan, jika
relevan, pihak yang bertanggung jawab terhadap tata kelola atas premis-premis
pelaksanaan suatu audit.
D. Memberikan kepada auditor akses ke semua informasi yang dianggap relevan oleh
manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.

5. Mengapa auditor mengimplementasikan prosedur pengendalian mutu pada tingkat


perikatan?
A. Untuk memberikan keyakinan-keyakinan memadai bagi auditor bahwa audit telah
dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang
berlaku.
B. Untuk memberikan keyakinan-keyakinan memadai bagi auditor dan entitas bahwa audit
telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan
yang berlaku.
C. Untuk memberikan keyakinan-keyakinan memadai bagi entitas bahwa audit telah
dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang
berlaku.
D. Untuk memberikan keyakinan-keyakinan memadai bagi pihak-pihak yang terikat dalam
perikatan bahwa audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku.

6. Apakah yang dapat menentukan bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit?
A. Skala rancangan dan strategi audit.
B. Ukuran dan kompleksitas entitas.
C. Ruang lingkup audit.
D. Tingkat risiko audit yang dapat diterima.

7. Apa tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan
keuangan?
A. Menilai apakah terdapat kondisi yang memerlukan suatu revisi terhadap ketentuan
perikatan audit.
B. Menarik diri dari perikatan audit karena auditor sulit menemukan kecurangan yang
dilakukan manajemen.
C. Mengidentifikasi kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan.
D. Memperoleh keyakinan memadai apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas
dari kesalahan penyajian material, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.
8. Apakah prosedur audit yang harus dilakukan auditor untuk membantu dalam menemukan
kejadian atas ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang dapat
berdampak material terhadap laporan keuangan?
A. Meminta keterangan kepada manajemen dan, apabila relevan, pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, mengenai tingkat kepatuhan entitas terhadap
peraturan perundang-undangan tersebut.
B. Menentukan kecocokan prosedur analitis substantif untuk asersi yang tersedia, dengan
memperhitungkan risiko kesalahan penyajian material yang ditentukan, dan pengujian
rinci, jika ada, untuk asersi-asersi tersebut.
C. Meminta keterangan kepada manajemen tentang ketersediaan dan keandalan informasi
yang diperlukan.
D. Mengonfirmasi ketentuan dalam perjanjian, kontrak atau transaksi antara entitas
dengan pihak lain.

9. Kapan auditor harus melakukan komunikasi tertulis kepada pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola tentang temuan signifikan selama audit?
A. Sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
B. Jika temuan signifikan tersebut perlu didokumentasikan.
C. Jika, menurut pertimbangan profesional auditor, komunikasi secara lisan tidak cukup.
D. Jika komunikasi yang dilakukan harus dilampirkan sebagai bukti audit.

10. Apakah yang dapat menjadi indikator adanya defisiensi signifikan dalam pengendalian
internal?
A. Kurangnya pemahaman manajemen tentang penyebab dari defisiensi.
B. Tidak adanya proses penilaian risiko di dalam entitas yang mana proses tersebut
biasanya telah ditetapkan.
C. Terjadi kesalahan saji dalam laporan keuangan.
D. Manajemen menolak memberikan akses tak terbatas kepada auditor.

11. Terdapat beberapa hal yang harus dimasukkan dalam dokumentasi audit yaitu strategi audit
secara keseluruhan; rencana audit; dan setiap perubahan signifikan yang dilakukan selama
perikatan audit. Apakah dimaksud dengan dokumentasi rencana audit?
A. Suatu memorandum yang singkat dan sesuai dapat berfungsi sebagai dokumentasi atas
strategi audit.
B. Suatu catatan atas sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan dan
prosedur audit lanjutan pada tingkat asersi sebagai respons atas risiko yang dinilai.
C. Suatu catatan atas keputusan-keputusan utama yang dipandang perlu untuk
merencanakan audit dengan tepat dan untuk mengomunikasikan hal-hal signifikan
kepada tim perikatan.
D. Memorandum yang berisi keputusan-keputusan utama tentang ruang lingkup, saat, dan
pelaksanaan audit secara keseluruhan.

12. Untuk menyediakan suatu basis/dasar bagi perancangan dan pelaksanaan prosedur audit
lanjutan, auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan material pada:
A. Tingkat laporan keuangan.
B. Tingkat akun.
C. Tingkat operasional entitas.
D. Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan.
13. Manakah yang termasuk faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses identifikasi suatu
tolak ukur yang tepat dalam penentuan materialitas untuk laporan keuangan secara
keseluruhan?
A. Struktur kepemilikan dan pendanaan entitas.
B. Pengendalian internal yang diterapkan.
C. Kepatuhan entitas kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. Materialitas pelaksanaan.

14. Apa prosedur audit yang dapat dilaksanakan hanya pada saat atau setelah akhir periode?
A. Prosedur analitis.
B. Pemeriksaan penyesuaian yang dibuat selama penyusunan laporan keuangan.
C. Prosedur analitis substantif.
D. Pengevaluasian efektivitas pengendalian umum.

15. Verifikasi internal yang independen atas besarnya uang muka operasional yang sangat
besar dan overdue dalam pertanggungan jawab biaya misalnya lebih dari 12 (dua belas)
bulan sangat diperlukan bagi auditor karena situasi tertentu:
A. Pengeluaran dana operasional hanya diotorisasi oleh manager divisi dan langsung
instruksi ke kasir tanpa verifikasi bagian akunting.
B. Membandingkan daftar anggaran biaya operasi dengan rencana perjalanan dinas.
C. Mencocokkan laporan pertanggunganjawab sebelumnya dengan permintaan dana
operasi sekarang.
D. Manager tidak terlibat dalam penerbitan perintah perjalanan dinas keluar kota sebagai
bukti pendukung otorisasi.

16. Bagaimana cara memperoleh bukti audit jika auditor perlu memastikan eksistensi
persediaan?
A. Menginspeksi persediaan.
B. Mengobservasi pelaksanaan prosedur penghitungan yang dilakukan oleh manajemen.
C. Menguji penghitungan fisik.
D. Mengevaluasi instruksi dan prosedur manajemen.

17. Apakah prosedur audit alternatif yang dapat dilakukan jika konfirmasi eksternal perihal saldo
piutang tidak direspons?
A. Auditor dapat memeriksa pengeluaran kas setelah tanggal laporan posisi keuangan
atau korespondensi dengan pihak ketiga, dan catatan lainnya, seperti catatan
penerimaan barang.
B. Auditor dapat kembali mengirimkan permintaan konfirmasi eksternal dengan
menyertakan dokumen pendukung tambahan.
C. Auditor dapat memeriksa penerimaan kas khusus setelah tanggal laporan posisi
keuangan, dokumen pengiriman, dan penjualan mendekati akhir periode.
D. Auditor dapat mengungkapkannya dalam laporan audit.

18. Apakah yang dimaksud dengan prosedur analitis?


A. Pengevaluasian terhadap informasi keuangan yang dilakukan melalui analisis
hubungan antara data keuangan dan data non keuangan.
B. Prosedur untuk mendesain dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai atas bukti audit.
C. Prosedur untuk merencanakan dan melaksanakan audit terhadap sesuai dengan tujuan
keseluruhan auditor.
D. Pengevaluasian terhadap bukti audit untuk memperoleh keyakinaan memadai tentang
apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.
19. Apakah dampak terhadap ukuran sampel jika auditor menginginkan tingkat risiko sampling
yang kecil?
A. Ukuran sampel yang dibutuhkan harus ditentukan dengan pendekatan statistik.
B. Ukuran sampel tidak dapat ditentukan dengan pendekatan statistik.
C. Ukuran sampel yang dibutuhkan semakin besar.
D. Ukuran sampel yang dibutuhkan semakin kecil.

20. Jika terdapat peristiwa kemudian setelah tanggal laporan keuangan yang tidak disadari
auditor sampai laporan audit diterbitkan, maka apa yang harus dilakukan auditor?
A. Auditor tidak perlu menyelidiki dampaknya terhadap laporan keuangan yang diterbitkan
karena terjadinya setelah tanggal laporan keuangan.
B. Auditor perlu menyelidiki dampaknya terhadap laporan keuangan yang telah diterbitkan
karena terjadinya setelah tanggal laporan keuangan dan sebelum tanggal laporan audit.
C. Auditor tidak perlu menyelidiki dampaknya terhadap laporan keuangan yang telah
diterbitkan karena terjadi setelah tanggal laporan audit.
D. Auditor perlu menyelidiki dampaknya terhadap laporan keuangan yang telah diterbitkan
karena peristiwa terjadi dalam periode “subsequent event” namun auditor tidak bisa
merevisi laporan keuangan dan laporan audit yang sudah terlanjur diterbitkan.

21. Manakah kondisi atau kejadian berikut ini yang menunjukkan terjadinya keraguan atas
kelangsungan usaha perusahaan?
A. Banyak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi.
B. Batas tenggat waktu untuk mendapatkan diskon pemasok (cash discount) selalu gagal
tercapai.
C. Terdapat pembayaran dividen saham preferen yang telah tertunda (in arrears).
D. Terdapat pembatasan untuk melepas suatu aset tetap.

22. Apabila manajemen menolak untuk menyerahkan representasi tertulis atas perikatan
pelaporan pengendalian intern suatu entitas, maka apa pendapat yang paling tepat
dikeluarkan oleh auditor?
A. Pendapat dengan pengecualian.
B. Pendapat tanpa pengecualian.
C. Pendapat dengan catatan.
D. Pendapat dengan tanggapan manajemen atas ketiadaan representasi tertulis tersebut.

23. Intimidation threat dapat mengancam etika profesi akuntan publik. Contoh keadaan berikut,
manakah yang dapat menimbulkan ancaman intimidasi?
A. Suatu kantor mempromosikan saham dari klien audit.
B. Seorang personel tim audit sedang dalam negosiasi hubungan kerja dengan klien audit
tersebut.
C. Ada personel tim asurans yang baru selesai menjabat sebagai komisaris di perusahaan
klien.
D. Kantor ditekan untuk mengurangi lingkup pekerjaan sehingga imbalan berkurang.
24. Akuntan publik dilarang menerima perikatan asurans yang jenis, periode, dan kerangka
pelaporan keuangan sama dengan perikatan asurans yang telah dilakukan oleh akuntan
publik lain, kecuali
A. Perikatan tersebut harus dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-
undangan, hukum dan peraturan lain yang berlaku di dalam negeri yang dikeluarkan
oleh pihak berwenang.
B. Perikatan tersebut harus dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-
undangan, hukum dan peraturan lain yang berlaku di luar negeri yang dikeluarkan oleh
pihak berwenang.
C. Pihak kepolisian dan perbankan membutuhkan informasi.
D. A dan B benar.

25. Entitas diharuskan untuk menggunakan metode akuntansi ekuitas untuk suatu entitas
terasosiasi, dan auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
informasi keuangan entitas terasosiasi tersebut untuk mengevaluasi apakah metode
ekuitas tersebut telah diterapkan dengan tepat. Hal ini termasuk contoh ketidakmampuan
auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat berkaitan dengan:
A. Kondisi di luar pengendalian entitas.
B. Kondisi yang berkaitan dengan sifat dan waktu pekerjaan auditor.
C. Pembatasan dilakukan oleh manajemen.
D. Pembatasan dilakukan oleh otoritas pemerintah.

===========

Anda mungkin juga menyukai