Anda di halaman 1dari 2

NAMA: M.

FIGO ANANDA
NPM: 2051040089
KELAS : MBS A 20
UTS MANAJEMEN RESIKO
Studi kasus yang dibahas adalah perbandingan identifikasi risiko dan perencanaan respon
terhadap risiko pada perusahaan kontraktor BUMN dan Swasta. Berikut adalah hasil analisis
dari kedua perusahaan tersebut:
Perusahaan Kontraktor BUMN:

 Identifikasi Risiko: Perusahaan kontraktor BUMN memiliki tim khusus yang bertanggung
jawab dalam mengidentifikasi risiko. Tim tersebut terdiri dari berbagai divisi di
perusahaan, seperti keuangan, produksi, dan manajemen proyek. Identifikasi risiko
dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari sumber yang terpercaya, seperti
pelanggan, vendor, dan pihak terkait lainnya. Setelah risiko diidentifikasi, perusahaan
menyusun daftar risiko dan mengkategorikan risiko berdasarkan tingkat keparahannya.

 Perencanaan Respon terhadap Risiko: Perusahaan kontraktor BUMN memiliki prosedur


standar untuk merespon risiko yang teridentifikasi. Respon dilakukan dengan
mengimplementasikan strategi untuk meminimalkan dampak risiko pada proyek, seperti
melakukan mitigasi risiko, memindahkan risiko, menerima risiko, atau menghindari risiko
sepenuhnya. Perusahaan juga melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap
risiko yang ada dan mengevaluasi efektivitas dari strategi respon yang telah dilakukan.
Perusahaan Kontraktor Swasta:

 Identifikasi Risiko: Perusahaan kontraktor swasta juga memiliki tim khusus yang
bertanggung jawab dalam mengidentifikasi risiko. Namun, tim tersebut lebih kecil dan
terdiri dari beberapa divisi yang relevan saja. Identifikasi risiko dilakukan dengan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, seperti pengalaman sebelumnya,
informasi dari pihak terkait, dan penelitian pasar. Perusahaan juga melakukan analisis
SWOT untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi pada proyek.

 Perencanaan Respon terhadap Risiko: Perusahaan kontraktor swasta memiliki


pendekatan yang lebih fleksibel dalam merespon risiko. Respon dilakukan dengan
menyesuaikan strategi yang telah disusun sebelumnya atau mengembangkan strategi
baru sesuai dengan kebutuhan. Perusahaan juga melakukan pemantauan secara terus-
menerus terhadap risiko dan mengevaluasi efektivitas dari strategi respon yang telah
dilakukan.
Kesimpulan:
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan kontraktor BUMN memiliki
prosedur yang lebih terstruktur dalam mengidentifikasi risiko dan meresponnya. Perusahaan
kontraktor swasta memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dalam merespon risiko, tetapi
proses identifikasi risiko tidak sekomprehensif perusahaan kontraktor BUMN. Oleh karena itu,
perusahaan kontraktor BUMN lebih mampu mengelola risiko yang kompleks dan memastikan
keberhasilan proyek secara efektif. Namun, perusahaan kontraktor swasta memiliki kelebihan
dalam fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap situasi yang berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai