Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS KATOLIK MATA PELAJARAN : EKONOMI

SMAK “SATYA CENDIKA” KELAS/PROGRAM : X / MIPA , IPS


Terakreditasi A
Jalan Mojopahit Blok X-16 Jember 68135 HARI/TANGGAL : Selasa, 17 Mei 2022
Telp.0331481014 Fax.0331427775 Emai. satyacendika@gmail.com PUKUL : 07.30-09.00

LEMBAR SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP


TAHUN PELAJARAN 2021 - 2022

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!

Bacalah artikel di bawah ini! (Untuk soal no.1)

Penulis : Rully R. Ramli


Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita

JAKARTA, KOMPAS.com - Koperasi merupakan salah satu organisasi atau lembaga pembiayaan
masyarakat yang telah lama hadir di Indonesia.
Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah koperasi di Indonesia terus menyusut
sejak 2017.
Hal tersebut selaras dengan menurunnya minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi. Data
Kementerian Koperasi dan UKM menunjukan, jumlah anggota koperasi terus menunjukkan
penurunan sejak tahun 2017.
Tercatat pada tahun 2010, jumlah anggota mencapai 30,5 juta orang dan terus meningkat hingga
puncaknya pada 2016 tercatat 38,6 juta orang.
Namun, gemilang koperasi meredup pada 2017 ketika jumlah anggota yang tercatat hanya 18,2 juta
orang atau menurun lebih dari setengah dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk menyiasati penurunan tersebut, sejumlah koperasi memutuskan untuk melakukan digitalisasi.
Langkah tersebut dinilai mampu mempermudah penyaluran dana hingga catatan keanggotaan dapat
diakses dengan mudah dan aman.
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati menjadi salah satu koperasi yang telah
melakukan digitalisasi.
Langkah digitalisasi dilakukan KSP Sahabat Mitra Sejati dengan meluncurkan aplikasi SOBATKU,
simpanan online yang memberikan layanan modern kepada anggota dalam melakukan transaksi
keuangan.
Di tengah pandemi Covid-19, koperasi digital juga menjadi solusi untuk tetap menyalurkan
pembiayaan di tengah berbagai aturan pembatasan masyarakat.
Ketua I KSP Sahabat Mitra Sejati Ceppy Y Mulyana mengatakan, aplikasi simpanan online yang telah
diluncurkan pada 2017 itu, untuk memfasilitasi kebutuhan anggota di tengah kondisi pandemi.
“Anggota dapat menabung dengan mudah melalui smartphone tanpa perlu keluar rumah," kata Ceppy
dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (7/8/2021). Tercatat hingga Desember tahun lalu, KSP
Sahabat Mitra Sejati memiliki 30.343 anggota yang tersebar di seluruh Tanah Air, di mana mayoritas
anggota merupakan UMKM dengan beragam usaha, antara lain usaha makan minum, ritel, kesehatan,
pertanian, dan bangunan. Sementara itu, sepanjang Januari hingga Desember tahun lalu, KSP Sahabat
Mitra Sejati telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp. 2.9 Triliyun
Untuk memaksimalkan pinjaman tersebut, Ceppy menyebutkan, pihaknya juga melakukan program
pendampingan yang berkesinambungan untuk para anggota koperasi. Program tersebut dinilai dapat
memaksimalkan momentum percepatan adaptasi penggunaan teknologi pelaku UMKM dan koperasi
yang telah terjadi semenjak munculnya pandemi. "Sejak dari pertengahan tahun lalu, mulai ada geliat
yang positif dari anggota koperasi dan mitra UMKM untuk kembali memacu operasional dan kinerja
usahanya setelah dapat beradaptasi dengan situasi saat ini," kata Ceppy. “Kami mendukung geliat ini
dengan proaktif melakukan pendampingan dan pembiayaan kepada anggota dan mitra sesuai
kebutuhan demi kembali memacu operasional dan kinerja usaha mereka," tambah dia.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, di tengah kondisi pandemi,
koperasi sudah seharunya memasuki ranah digital. “Jika tidak ingin tergerus perubahan zaman, sudah
saatnya koperasi melakukan transformasi dari konvensional ke digital dan melakukan kerja sama
antar koperasi,” ujar Teten.

1. Setelah membaca artikel di atas, jelaskan manfaat apa yang didapatkan dengan berdirinya
koperasi digital di Indonesia bagi para anggota dan masyarkatnya?
2. Diketahui :
Pada tahun 2011, Koperasi Sejahtera mempunyai data sebagai berikut.
Total SHU dari anggota : Rp.30.000.000,00
Total SHU dari bukan anggota : Rp. 5.000.000,00
Dalam AD/ART Koperasi Sejahtera ditetapkan pengalokasian SHU sebagai berikut.
Penggunaan SHU SHU dari anggota SHU dari bukan anggota
1. Cadangan koperasi 25% 40%
2. Bagian anggota
- Jasa modal 25%
- Jasa anggota 15%
3. Dana pengurus 10% 15%
4. Dana karyawan 10% 15%
5. Dana pendidikan 5% 10%
koperasi
6. Dana sosial 5% 10%
7. Dana pembangunan 5% 10%
daerah kerja
Berdasarkan keterangan tersebut, tentukan:
a. Perhitungan pembagian SHU
b. Hitunglah SHU yang diterima anggota bernama Siska bila simpanan Siska Rp.
500.000, 00, total simpanan di koperasi Rp. 50.000.000, 00, serta penjualan
kepada Siska Rp. 2.000.000, 00, dan total penjualan koperasi kepada anggota Rp.
75.000.000, 00
3. Jelaskan cara pengambilan keputusan yang dilakukan dalam Rapat Anggota.
4. Manfaat apa yang kamu dapatkan dengan menjadi anggota koperasi?
5. Langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan dalam mengembangkan koperasi?
6. Identifikasikan kelebihan dan kelemahan pengelolaan koperasi di sekolahmu!
7. Buatlah sebuah tulisan cara memperbaiki pengelolaan koperasi di sekolahmu!
8. Buatlah bagan perangkat organisasi dr koperasi sekolah!
9. Mengapa logo koperasi diganti menjadi logo baru? Dan dari yang baru diganti
kembali ke logo lama. Jelaskan alasannya dan apa pendapat kalian mengenai
perubahan logo tersebut? Jelaskan
10. Mengapa koperasi di Indonesia tidak bisa berkembang? Jelaskan! Dan apa saja faktor-
faktor yang mempengaruhi hal tersebut?

Anda mungkin juga menyukai