PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2. Nilai-nilai Pancasila
a. Identitas fundamental yaitu Pancasila sebagai filsafat bangsa, hukum dasar,
pandangan hidup, etika politik, dan paradigma pembangunan. Identitas instrumental berarti
UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,
Garuda Pancasila sebagai lambang negara, Sang Saka Merah Putih sebagai bendera negara,
Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, dan Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan. Identitas alamiah merupakan Indonesia sebagai negara kepulauan dan
kemajemukan terhadap suku, budaya, dan agamanya.
b. Pancasila menggambarkan karakter bangsa Indonesia, dimana juga mengandung
cita-cita, hukum dasar, dan pandangan hidup yang seharusnya dimiliki oleh warga negara
Indonesia. Pancasila juga merupakan dasar dari segala hukum yang disahkan negara.
Pancasila mengandung nilai, asas, dan norma bagi sikap tindak bagi rakyat Indonesia.
3. Primordialisme dan separatisme
a. Primordialisme adalah suatu loyalitas yang berlebihan terhadap suatu suku,
agama, ras, maupun golongan tertentu. Terkadang loyalitas tersebut mengantarkan kepada
kepercayaan bahwa suku, ras, agama, atau golongan yang dianut seorang individu lebih baik
daripada suku, ras, agama, dan golongan lain. Contoh dari primordialisme adalah aksi Mei
1998 yang menyerah warga Indonesia beretnis Tionghoa karena dianggap menjadi penyebab
turunnya kondisi ekonomi negara. Gerakan anti-Cina tersebut menyebabkan kerusuhan dan
tindakan-tindakan yang menyimpang moral terhadap etnis Tionghoa di Indonesia.
b. Separatisme adalah suatu paham berupa gerakan untuk membuat negara sendiri.
Contoh dari gerakan separatisme adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terjadi di
antara tahun 1976 hingga 2005. Dalam peristiwa ini, para separatis mendirikan organisasi
bernama GAM yang bertujuan untuk melepas diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini dipicu karena perbedaan pendapat mengenai hukum Islam, ketidakpuasan atas
distribusi sumber daya alam Aceh, dan peningkatan jumlah orang Jawa di Aceh.
5. Konstitusionalisme
a. Tindakan konstitusional adalah semua tindakan yang sesuai dengan aturan hukum
yang berlaku di suatu negara. Kebalikannya, tindakan inkonstusional adalah segala tindakan
yang menyimpang dari aturan hukum yang berlaku di suatu negara.
b. Perilaku konstitusional dapat berupa menaati peraturan lalu lintas, tidak main
hakim, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, dan melakukan musyawarah. Contoh dari
tindakan inkonstusional adalah korupsi, penyalahgunaan wewenang, diskriminasi terhadap
suatu kelompok atau golongan, dan merampas hak asasi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, T. (2018). Identitas Nasional di Tinjau Dari Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2009. AJUDIKASI: Jurnal Ilmu Hukum, Vol 2 No 2. Halaman
187-198.