Bab Iv
Bab Iv
BAB IV
A. Hasil Penelitian
yang secara geografis terletak antara 112°03'45" dan 112°27'21" Bujur Timur dan
kabupaten lainnya :
Adapun lokasi dari Polres Jombang yaitu terletak di Jl. KH. Wahid Hasyim
No.62, Kepanjen, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61419 yang
Polres Jombang memiliki duapuluh satu (21) Polsek yaitu Polsek Jombang
Kota, Polsek Bandar Kedungmulyo, Polsek Bareng, Polsek Diwek, Polsek Gudo,
Polsek Jagoroto, Polsek Kabuh, Polsek Kesamben, Polsek Kudu, Polsek Megaluh,
41
42
Polres Jombang memiliki satuan kerja yang memiliki tugas yang berbeda
dari antara satuan kerja yang satu dengan yang lain yang diantaranya adalah
Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) yang terdapatnya ada unit PPA.
Penelitian ini dilakukan pada salah satu unsur pelaksana tugas pokok yaitu
kewajibannya Kasat Reskrim dibantu oleh Kanit dan Kasubnit. Kasat Reskrim
Polres bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kapolres dan dalam
oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) yang bernama AKP. Teguh
Setiawan, S.H.,M.H.
Wakapolres, yaitu :
2. Selaku penyidik.
jajaran sat reskrim dan dalam batas kewenangannya memimpin sat reskrim
dalam hal kasat reskrim berhalangan serta melaksanakan tugas lain sesuai
PPNS;
2. Pelayanan dan pelindungan khusus kepada remaja, anak dan wanita baik
perundang-undang
perundang-undangan.
7. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana umum dan khusus antara lain
tindak pidana ekonomi, korupsi dan tindak pidana tertentu di daerah hukum
Polres;
45
Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak di Lingkungan Kepolisian
RI. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jombang adalah unit
perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) terdiri dari unsur pimpinan
berupa dan unsur pembantu pimpinan serta pelaksana berupa perwira unit
perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan, dan dalam melaksanakan
perlindungan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan, dan
Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), serta perwira unit penyidik (Panit Idik)
terhadap perempuan dan anak. Semua anggotanya sebagian besar terdiri dari
perempuan. Hal ini disebabkan banyak perempuan telah menjadi korban KDRT
dialaminya tersebut. Hal yang akan disampaikan oleh korban itu bersifat sangat
privasi. Demikian pula halnya dengan anak yang menjadi korban kekerasan.
Seorang anak sering kali merasa takut apabila dimintai keterangan oleh polisi
lakilaki, maka petugas yang diajukan untuk meminta keterangan dari anak
46
tersebut adalah Polwan. Tujuannya agar anak-anak sebagai pelaku maupun korban
1) Perdagangan orang
lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar Negara,
norma atau kaidah kesopanan yang saat ini cenderung banyak terjadi di
kalangan masyarakat.
Mengenai gambaran umum data kasus yang masuk dan diproses tindak
lanjut oleh Unit PPA Polres Jombang pada Tahun 2020 dan 2021 ialah sebagai
berikut :
KDRT 9 kasus
Pencabulan 15 kasus
Persetubuhan 26 kasus
2020 Penganiayaan 12 kasus selesai P21
Perkosaan 1 kasus
Perzinahan 5 kasus
Pengeroyokan 2 kasus
Jumlah 70 Kasus
KDRT 7 kasus
Pencabulan 3 kasus
Persetubuhan 20 kasus
2021 Penganiayaan 6 kasus selesai P21
Perkosaan 1 kasus
Perzinahan 2 kasus
Pengeroyokan 5 kasus
Jumlah 44 Kasus
48
Data di atas memberikan gambaran bahwa tindak pidana terhadap anak yang
diproses di Unit PPA Polres Jombang ialah meliputi Kekerasan Dalam Rumah
menjadi korban terhadap tindak pidana. Sehingga Unit PPA Polres Jombang perlu
mengintensifkan kinerja agar tindak pidana ini tidak semakin tinggi dan korban
Anak (PPA) Polres Jombang yang beralamat di Jalan Wahid Hasyim Jombang,
terhadap anak korban tindak pidana asusila dilaksanakan sesuai dengan peraturan
35
Wawancara dengan Bripda Annisya Shela Puspita, Anggota Unit PPA Polres Jombang,
pada hari Jumat, tanggal l3 November 2021, pukul 09.00 WIB
49
3. Berhak atas bantuan medis, dalam hal ini pihak kepolisian mendampingi
sebagai korban tindak pidana asusila, Unit PPA Polres Jombang bekerja sama
dengan Dinas Sosial, dalam hal ini tentu akan melibatkan PEKSOS (Pekerja
36
Wawancara dengan Bripda Annisya Shela Puspita, Anggota Unit PPA Polres Jombang,
pada hari Jumat, tanggal l3 November 2021, pukul 09.00 WIB
37
Wawancara dengan Bripda Agustina dari bag. Pelayanan Unit PPA Polres Jombang pada
hari Jumat, tanggal l3 November 2021, pukul 10.00 WIB
50
Menurut Aida Isti bahwa pelindungan hukum terhadap anak korban tindak
Pidana Anak
Peksos)
Akan tetapi, Aida Isti juga mengatakan bahwa psikolog dibutuhkan untuk
menghilangkan trauma yang diderita oleh anak. Namun hal ini juga melahirkan
melakukan upaya untuk memulihkan traumanya dan anak seolah-olah telah lupa
dengan kejadian yang menimpanya namun pada saat anak kembali dihadapkan di
muka persidangan anak akan teringat kembali dengan kejadian tersebut, sehingga
38
Wawancara dengan Ibu Aida Isti dari Koordinator Pekrja Sosial (Peksos) Dinas Sosial
Jombang. Pada hari Rabu, tanggal 18 November 2021, pukul 09.00 WIB
51
bekerja sama dengan psikolog untuk melindungi hak-hak anak sebagai korban dan
Sosial (Peksos) dalam memenuhi hak-hak anak korban atas perlindungan, bentuk
perlindungan yang juga diberikan oleh pihak Unit Perlindungan Perempuan dan
penyidikan korban. Hal ini bertujuan agar korban anak lebih terbuka dalam
memberikan keterangan
tuanya;
39
Wawancara dengan Bripda Agustina dari bag. Pelayanan Unit PPA Polres Jombang, pada
hari Jumat, tanggal l3 November 2021, pukul 10.00 WIB
52
sampai korban sembuh dan laporan tertulis berupa visum, dimana hasil
visum tersebut sangat dibutuhkan sebagai alat bukti dalam menangani kasus
tersebut.
kesempatan kepada korban anak yang ingin didampingi oleh LBH atau
ingin menunjuk kuasa hukum sendiri. Hal ini bertujuan agar memberikan
pemahaman kepada korban anak bahwa pelaku tindak pidana asusila pada
dirinya dapat dihukum, hal tersebut dapat membantu Anak Korban agar
dan motivasi agar korban tidak merasa dikucilkan oleh masyarakat dan bisa
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jombang. Dinas Sosial dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, tidak terlepas dari laporan yang masuk
atas adanya tindak pidana asusila yang dilaporkan dari Unit PPA Polres Jombang,
dalam hal ini dinas sosial bertindak sebagai pelaksana pemberi perlindungan
korban tindak pidana asusila, Bripda Agustina dari bagian pelayanan masyarakat
53
dan bantuan medis serta bantuan hukum untuk anak korban tindak pidana
asusila.40
yang diberikan terhadap anak korban tindak pidana asusila yang terjadi di
(LP2A) tentunya melakukan koordinasi dengan pihak dari Peksos (Dinas Sosial)
2. Bantuan medis, dalam hal korban didampingi pada saat melakukan visum
3. Menempatkan anak di rumah aman apabila anak korban merasa tidak aman
40
Wawancara dengan Bripda Agustina dari bag. Pelayanan Unit PPA Polres Jombang, pada
hari Jumat, tanggal l3 November 2021, pukul 10.00 WIB
41
Wawancara dengan Bapak Moch. Saleh Kepala Bidang LP2A Kabupaten Jombang, pada
hari Kamis, tanggal 19 November 2021, pukul 10.00 WIB
54
pemberian hak terhadap anak korban tindak asusila yang ditangani oleh Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jombang dengan beberapa pihak
persidangan selesai.
luka
menghadirkan psikolog/psikiater.
mendapatkan restitusi
terhadap anak korban setelah terjadinya tindak pidana asusila, namun juga melalui
2. Para Pihak Yang Dilibatkan Oleh Unit PPA Polres Jombang Dalam
Asusila
a. Dinas Sosial
Dalam hal ini dinas sosial sebagai salah satu lembaga yang memiliki
mengawal anak korban tindak pidana asusila. Pada lembaga ini terdapat bidang
Pekerja Sosial (Peksos) yang akan terjun secara langsung mendampingi anak
korban tindak pidana asusila yang berkoordinasi langsung dengan Unit PPA
Polres Jombang.
sosial (dalam hal ini Peksos) untuk mengawal proses perlindungan hukum bagi
anak korban tindak pidana asusila, karena Peksos juga punya peran penting dalam
mendampingi korban, sehingga proses yang kami lakukan dapat berjalan lancar
Sejalan dengan itu, wawancara dengan Ibu Aida Isti, menyampaikan hal
demikian, bahwa pihaknya selalu mendampingi Unit PPA Polres Jombang dalam
(PEKSOS).
sebagai berikut :
1) Pembela (advocator)
42
Wawancara dengan Bripda Annisya Shela Puspita, Anggota Unit PPA Polres Jombang,
pada hari Jumat, tanggal l3 November 2021, pukul 09.00 WIB
57
tugas dan sistem yang berlaku, serta melakukan advokasi kebijakan yang
2) Mediator
3) Pemungkin (enaber)
4) Pemberi motivasi
Jombang
pemerhati perempuan dan anak yang berfokus untuk melakukan layanan advokasi
bagi perempuan dan anak dari kelompok rentan, utamanya perempuan dan anak
korban kekerasan.
dalam bentuk pusat pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak dalam upaya
dengan tugas dan fungsi sebagai lembaga yang memberikan pelayanan terhadap
Dalam hal ini bukan saja anak tapi perempuan juga. Jadi, kami menangani kasus
anak dan perempuan yang hanya tinggal di Kabupaten Jombang karena ranah
dari sini kita rekomendasikan supaya dinas harus lakukan ini, karna akarnya
sudah begini.”43
kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak berdasarkan atas laporan
43
Wawancara dengan Bapak Moch. Saleh Kepala Bidang LP2A Kabupaten Jombang, pada
hari Kamis, tanggal 19 November 2021, pukul 10.00 WIB
44
Wawancara dengan Bapak Moch. Saleh Kepala Bidang LP2A Kabupaten Jombang, pada
hari Kamis, tanggal 19 November 2021, pukul 10.00 WIB
60
di daerah.”
Kabupaten Jombang ini, tidak lain sebagai bentuk kepedulian kepada perempuan
menyatakan bahwa LP2A ini merupakan rumah besar untuk pencegahan dan
penelantaran dan perlakuan salah terhadap anak. Selain itu, LP2A Kabupaten
yang bergerak dibidang ini ialah Woman Crisis Centre (WCC). Woman Crisis
Centre (WCC) adalah lembaga masyarakat sipil yang merupakan bagian dari
masyarakat yang tidak memiliki mandat secara konstitusi, jadi Woman Crisis
Centre (WCC) merupakan organisasi yang berpartisipasi atau ikut serta dalam
45
Wawancara dengan Bapak Moch. Saleh Kepala Bidang LP2A Kabupaten Jombang, pada
hari Kamis, tanggal 19 November 2021, pukul 10.00 WIB
61
berikut: 46
pemenuhan hak-haknya.
haknya.
oleh negara atau belum sepenuhnya dipenuhi dan WCC hadir untuk
sebagainya.
8. Mengajak semua kalangan baik kaum tua maupun kaum muda untuk ikut
46
Wawancara dengan Ibu Farida, SH. Direktur Woman Crisis Centre (WCC) Kabupaten
Jombang, pada hari Rabu, tanggal 25 November 2021, pukul 10.00 WIB
62
sebayanya.
juga negara.
asusila. Hal ini didasarkan pada Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang berbunyi: “Dalam setiap
tingkat pemeriksaan, anak wajib diberikan bantuan hukum dan didampingi oleh
peraturan perundang-undangan”.
Berdasarkan paparan di atas, dalam hal ini perlu diketahui bahwa fungsi
anak.
47
Wawancara dengan Kolil Askohar, ST.,SH Direktur LBH Kabupaten Jombang, pada hari
Jumat, tanggal 27 November 2021, pukul 09.00 WIB
63
menangani mengenai kasus anak dan pekerja sosial yang ada di Dinas Sosial Kab.
Jombang, menurut keterangan Ibu Aida Isti, S.T selaku Bidang Peksos, beliau
menerangkan bahwa:
“Bentuk perlindungan yang diberikan oleh pihak Dinas sosial adalah dengan
melakukan sosialisasi mengenai Undang-undang No. 11 Tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, pemberian bantuan medis berupa
psikiater dan melakukan rehabilitasi bagi korban yang membutuhkan”.
“Apabila korban mengalami trauma ataupun gangguan jiwa yang diakibat
tindak pidana asusila yang dialaminya, maka pekerja sosial akan
mendatangkan seorang Psikolog untuk menangani korban dan membawa
korban ke pusat rehabilitasi untuk dapat memulihkan kejiwaan korban atas
truma yang dialaminya”.48
48
Wawancara dengan Ibu Aida Isti dari Koordinator Pekrja Sosial (Peksos) Dinas Sosial
Jombang. Pada hari Rabu, tanggal 18 November 2021, pukul 09.00 WIB
64
memberikan perlindungan hukum kepada anak korban tindak asusila ialah sebagai
berikut :49
B. Pembahasan
dilaukan oleh Kepolisian Resort Jombang, dalam hal ini dilaksanakan oleh Unit
koordinasi dan keberlanjutan dengan beberapa pihak yang memiliki tujuan yang
perlindungan hukum kepada anak korban tindak asusila ialah Dinas Sosial (yang
49
Wawancara dengan Bripda Annisya Shela Puspita, Anggota Unit PPA Polres Jombang,
pada hari Jumat, tanggal l3 November 2021, pukul 09.00 WIB
65
Nomor 68 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan Dan Kerja
seperti yang diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan Dan Kerja Sama Kepolisian Negara
Tata Cara Pelaksanaan Hubungan Dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik
pada perlindungan hukum terhadap anak korban tindak pidana di atas telah
mencakup dari kedua pasal yaiyu Pasal 2 dan Pasal 3. Hal itu dapat dilihat dari
66
proses kerjasama yang selalu melibatkan antara satu pihak dengan pihak yang
Lebih lanjut, koordinasi Unit PPA Polres Jombang dengan pihak terkait
lainnya masih belum memiliki kontrak kerja hitam di atas putih atau kerjasama
tertulis. Hal ini dapat dilihat dari proses koordinasi yang temporal, dimana
koordinasi tersebut hanya berdasarkan pada peristiwa saja, tidak diatur dalam
kerjasama tertulis. Ditinjau dari titik ini, koordinasi tersebut tidak dapat dikatakan
kerjasama karena tidak terdapat dokumen tertulis yang nantinya menimbulkan hak
dan kewajiban. Sebagaimana diatur dalam Pasal 1 PP. 68 Tahun 2008 yang juga
yang mengatur tentang tata cara kerjasama pihak kepolisian Indonesia. Maka
secara hukum, koordinasi Unit PPA Polres Jombang dengan Peksos (Dinsos),
LP2A (Pemkab Jombang), Woman Crisis Centre (WCC) (LSM Jombang) dan
LBH Jombang, belum dapat dikatakan kerjasama, karena tidak terdapat kontrak
kerja tertulis yang menimbulkan hak dan kewajiban. Meskipun dalam prosesnya,
hukum terhadap anak korban tindak asusila yang dilakukan oleh Unit PPA Polres
proses perlindungan hak-hak korban dalam skala fasilitas baik secara sarana
dan prasarana,
yang dilakukan Oleh Unit PPA Polres Jombang bersama pihak terkait lainnya
tentang proses perlindungan hukum bagi anak korban tindak pidana asusila ini,
68
Perlindungan Anak.
Identitas korban merupakan salah satu item yang wajib diperhatikan bagi
sesuai dengan amanat dari Pasal 17 ayat 2 dan Pasal 64 ayat 3 poin b
“Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang
dilakukan oleh Unit PPA Polres jombang sudah sesuai dengan Undang-
pidana asusila yang dilakukan oleh Unit PPA Polres Jombang beserta mitra
diperlukan oleh korban. Sehingga hal ini menjadi poin penting dalam proses
dan perlindungan hukum yang dilakukan oleh Unit PPA Polres Jombang
dan mitranya telah sesuai dengan Pasal 17 ayat 1 poin b, yaitu setiap anak :
Unit PPA Polres Jombang dan mitra koordinasinya sebagai yang pertama
korban telah sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Pasal 44 ayat 3
Anak, yaitu :
Anak
70
(1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, baik untuk
bagi korban tindak pidana asusila. Bantuan ini dilakukan untuk melindungi
kerusakan yang ditimbulkan dari tindak pidana asusila tersebut, baik secara
Mengenai penyediaan rumah aman bagi anak korban tindak pidana asusila
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, bahwa anak korban tindak pidana
pelayanan yang berupa bantuan agar anak yang menjadi korban dapat
Perlindungan Anak, bahwa “Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku
Bentuk perlindungan yang dilakukan oleh Unit PPA Polres Jombang dan
terkait dalam mengawal korban hingga kasus yang dialami korban selesai.
perkembangan perkara.
oleh Unit PPA Polres Jombang beserta mitra koordinasinya (Dinsos, Pemkab,
LSM dan LBH Kabupaten Jombang) telah sesuai dengan prosedur yang
Anak. Sehingga, segala proses yang diupayakan oleh pihak-pihak terkait memiliki
dasar hukum yang jelas dan sesuai koridor hukum yang berlaku.