Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOKIMIA

TRANSFORMASI ENERGI OLEH KLOROFIL

Dosen Pengampuh: Najma helu

Disusun Oleh: Kelompok 1

Faiga Olifia Dg. Mangawe


Martina S Karim
Siti Jabaria Anwar
Devinovita Wajipalu
Zuriyati Abubakar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penyusun panjatkan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-nya makalah yang berjudul “Transformasi Energi” dapat diselesaikan dengan
baik sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Pennulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah biokimia

Dalam penulisan makalah ini, penulis yang masih dalam proses pembeljaran menyadari
bahwa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu,
penulisan `menerima saran dan kritik yang bersifa membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih

Gorontalo, 31-mei-2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ...................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Transformasi Energi Dalam Sel ................................................................................................ 2
BAB III KESIMPLAN ........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan begitu saja oleh manusia. Energi
hanya dapat mengubah wujudnya menjadi energi lain. Misalnya energi cahaya. Konversi
energi dapat terjadi pada organisme heterotrof yang menggunakan makanan organik sebagai
sumber energi dan tidak dapat mengubah senyawa anorganik menjadi zat organik.

Klorofil pada tumbuhan berguna untuk proses fotosintesis, yaitu menangkap energi sinar
matahari untuk memperlancar proses fotosintesis. Pada dasarnya konversi energi oleh
klorofil ini mengubah energi matahari berupa energi cahaya menjadi energi potensial dan
energi kimia, yang tersimpan dalam molekul karbohidrat dan bahan makanan lainnya.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu tranformasi energi?
2. Apa itu transformasi energi dalam sel?
3. Bagaimana proses transformasi energi oleh klorofil

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Transformasi Energi
2. Mengetahui Transformasi Energi Dalam Sel
3. Mengetahui Proses Transformasi Energi Oleh Klorofil

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Transformasi Energi Dalam Sel


Pada organisme heterotrof (makhluk yang menggunakan sumber makanan
organik/makhluk yang tidak dapat mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa
organik), energi diperoleh dari makanannya. Energi ini diubah dari energi potensial
berupa energi kimia pada makanan menjadi energi panas dan energi kinetik/energi dalam
aktivitas makhluk hidup tersebut. Konversi energi ini terjadi di organel sel. Konversi
energi dalam sel terjadi sebagai berikut.

1 Transformasi Energi Oleh Klorofil

Pada dasarnya, transformasi energi oleh klorofil ini mengubah energi radiasi
matahari yang berbentuk energi cahaya menjadi energi potensial dan energi kimiawi,
yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan bahan makanan lainnya. Energi yang
telah diubah oleh klorofil tersebut dimanfaatkan oleh tumbuhan, untuk beraktivitas
yang meliputi kegiatan tumbuh dan berkembang, serta dimanfaatkan oleh makhluk
hidup lain, yang mengonsumsi tumbuhan tersebut. Dari peristiwa tersebut, energi yang
terdapat pada tumbuhan berpindah ke dalam tubuh makhluk hidup lainnya, dan
menjadi energi potensial yang bisa digunakan dan ditransformasikan kembali sesuai
dengan kebutuhannya.
Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang
disebut kloroplas (Reece, dkk, 2008). Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi
pancaran sinar matahari yang diserap oleh klorofil memicu terjadinya proses
fotosintesis. Dalam proses ini, CO2 dan H2O diubah menjadi glukosa. Reaksi tersebut
tidak hanya menghasilkan energi kimia dalam bentuk glukosa, tetapi juga oksigen,
yang dapat digunakan tanaman untuk aktivitas seperti pertumbuhan, perkembangan,
dan respirasi (lihat gambar 2.1)

2
Gambar 2.1 prinsip kerja tranformasi energi pada klorofil

Jadi energi matahari ni mengubah energi matahari dalam bentuk energi cahaya
menjadi energi potensial dan energi kimia, yang disimpan dalam molekul karbohidrat
dan komponen makanan lainnya. Energi ini digunakan oleh tumbuhan untuk aktivitas
(pertumbuhan dan perkembangan) serta oleh makhluk hidup lain yang memakan
tumbuhan tersebut. Akibatnya, energi yang terkandung dalam tumbuhan masuk ke
dalam tubuh makhluk hidup lain dan berubah menjadi energi potensial. Di dalam
tubuh makhluk-makhluk ini, energi diubah kembali.
1 Konversi energi oleh mitokondria
Konversi energi oleh mitokondria. Mitokondria adalah organel sel yang
berperan dalam respirasi sel (lihat Gambar 2.2). Mitokondria menggunakan energi
kimia untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak. Mitokondria berlimpah
dalam sel otot hidup dan sel saraf.

3
Gambar 2.2 prinsip kerja transformasi energi pada mitokondria

Energi kimia digunakan dalam mitokondria untuk mengubah karbohidrat,


protein, dan lemak. Mitokondria berlimpah dalam sel otot hidup dan sel saraf.

1. Pertukaran sel Metabolisme adalah proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh sel
hidup.Metabolisme disebut reaksi enzimatik karena metabolisme selalu
berlangsung dengan fotosintesis dan katabolisme/katabolisme seperti respirasi
(lihat Gambar menggunakan katalis enzim. Metabolisme sendiri terdiri dari
pembentukan/sintesis/reaksi anabolik seperti 2.3). Enzim mengarahkan aliran zat
melalui jalur metabolisme dengan mempercepat langkah reaksi.

4
1. Fotosintesis
Fotosintesis adalah pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk
glukosa. Sumber energi cahaya alami adalah matahari, yang memiliki spektrum
cahaya tampak dari ungu hingga merah. Sinar inframerah dan ultraviolet tidak
digunakan dalam fotosintesis. Fotosintesis pada daun merupakan reaksi kimia antara
senyawa air (H2O) dan karbondioksida (CO2) melalui penyerapan sinar matahari
oleh klorofil untuk menghasilkan oksigen (O2) dan senyawa glukosa (C6H12O6).
Glukosa adalah makanan bagi tanaman. Oksigen yang dihasilkan selama fotosintesis
sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan.
2. Pernapasan
Pernapasan, yaitu proses pelepasan energi yang tersimpan dalam bahan bakar
melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi menghasilkan energi
kimia untuk aktivitas kehidupan seperti sintesis (anabolisme), pergerakan, dan
pertumbuhan

Contoh: Respirasi pada glukosa, reaksi sederhananya


𝐶6𝐻12𝑂6 + 𝑂2 → 6𝐶𝑂2 + 6𝐻2𝑂 + 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖. (𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎)

Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi
panas atau energi bentuk lain. Sebagian energi ini digunakan untuk mempertahankan
suhu tubuh. Saat Anda sedang kedinginan, Anda akan menggigil untuk mempercepat
metabolisme tubuh sehingga suhu tubuh tetap terjaga. Setiap makanan kemasan harus
tercantum kandungan energinya.

5
Gambar 2.4 produsen makanan kemasan diharuskan mencantumkan kandungan
energi yang terdapat pad makanan.

B. Transformasi energi dalam klorofil (fotosintesis)


Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme pada tanaman untuk membentuk
karbohidrat yang menggunakan karbondioksida (CO2) dari udara bebas dan air (H2O)
dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Pada dasarnya fotosintesis
adalah proses perubahan energy cahaya matahari menjadi energy kimia yang tersimpan
dalam sel berupa gula. Inilah yang membedakan tumbuhan dengan hewan dan manusia.
Selain tumbuhan tingkat tinggi, fotosintesis juga terjadi pada tumbuhan pakis, lumut,
ganggang (hijau, biru, merah, dan coklat), berbagai mikroba (protozoa dari golongan
Euglena, bakteri belerang ungu Thiorhodaceae dan bakteri belerang biru
Chlorobacteriaceae).
Pada tumbuhan hijau dan alga, fotosintesis berlangsung di dalam kloroplas yang
mengandung klorofil (Gambar 2.1), sedangkan pada bakteri berlangsung di dalam
membrane plasma bakteri atau dalam invaginations darinya yang disebut kromatofor.
Tumbuhan tingkat tinggi memiliki dua jenis klorofil, yaitu klorofil a (hijau tua) dan
klorofil b (hijau muda). Rumus molekul klorofil a dan b disajikan pada Gambar 2

6
Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang
berwarna hijau,tetapi sel fotosintesis lainnya seperti ganggang dan bakteri, berwarna
coklat, merah atau ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain disamping klorofil,
yaitu pigmen pelengkap seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan
pigmen fikobilin yang berwarna biru atau merah. Seperti halnya klorofil, karotenoid dan
fikobilin juga mempunyai kemampuan untuk menangkap energy matahari, tetapi pada
panjang gelombang sinar tampak yang tidak tercakup oleh pigmen klorofil. Jadi, pigmen
tersebut berperan sebagai pelengkap penerima cahaya. Energi matahari yang diterima oleh
pigmen pelengkap harus dipindahkan terlebih dahulu ke molekul klorofil sebelum
digunakan untuk fotosintesis. Karotenoid ditemukan dalam jaringan fotosintesis tumbuhan
tingkat tinggi, ganggang fotosintesis, dan bakteri. Pada tumbuhan tingkat tinggi, karotenoid
tersebar di kloroplas, terutama di grana, di seluruh buah, bunga, dan akar. Bakteri memiliki
kromofor. Daun berbagai tumbuhan hijau mengandung berbagai macam karotenoid, yaitu
β-karoten, lutein, violaxanthin, dan neoxanthin. Dari sekitar 300 jenis karotenoid yang
ditemukan di alam, dua jenis terpenting dalam kloroplas adalah karoten dan xantofil.
Karoten adalah hidrokarbon isoprenoid yang tidak memiliki atom oksigen, sedangkan
xantofil memiliki struktur yang mirip dengan karoten tetapi memiliki oksigen di kedua
ujung molekul. β-karoten merupakan karoten yang paling melimpah di alam, terutama pada
tumbuhan hijau. Karoten lainnya adalah likopen, α-karoten, γ-karoten dan δ-karoten.
Lycopene adalah pigmen utama yang ditemukan pada buah-buahan seperti tomat, γ-
karoten yang melimpah pada jamur, dan α-karoten dengan β-karoten pada daun.
7
Phycobilins ditemukan pada ganggang merah dan biru-hijau, tetapi tidak pada tumbuhan
tingkat tinggi. Cahaya efektif untuk fotosintesis adalah cahaya merah gelombang panjang
(lebih dari 680 nm) dan cahaya biru-ungu gelombang pendek (440-480 nm). Hanya sekitar
1-2% dari cahaya yang jatuh pada permukaan daun yang digunakan untuk fotosintesis,
sisanya dipantulkan, ditransmisikan atau diserap sebagai panas.

Reaksi fotosintesis berlangsung dalam 2 fase yang berbeda, yaitu :

1. Reaksi terang: terjadi di membran tilakoid dan menggunakan energi sinar matahari
untuk memecah molekul air (2H2O  2H+ + O2 + 2e-). Oksigen dilepaskan ke udara
untuk membentuk molekul oksigen, sedangkan hidrogen diambil oleh NADP untuk
membentuk NADPH2. Penangkapan energi cahaya, selain fotolisis, juga digunakan
untuk mengubah ADP (adenosin difosfat) menjadi ATP (adenosin trifosfat), yang
dikenal sebagai fosforilasi. Jadi, reaksi terang menghasilkan NADPH dan ATP.
2. Reaksi gelap: berlangsung di stroma (Gambar 2.3), menggunakan NADPH dan ATP
untuk membentuk glukosa dari CO2 dan H2O, yang kemudian digunakan sebagai hasil
akhir dari proses fotosintesis untuk membentuk pati, selulosa dan senyawa polisakarida
lainnya. Fase gelap pada dasarnya adalah transfer hidrogen dari air yang telah
dihidrolisis dalam fase terang oleh transporter hidrogen (NADPH2) ke asam organik
berenergi rendah untuk membentuk karbohidrat berenergi tinggi. Reaksi reduksi ini
melibatkan penambahan elektron dan atom hidrogen ke karbon dioksida, menghasilkan
pembentukan unit gula.

Tahapan Reaksi Terang

Sinar matahari diserap oleh molekul klorofil yang masing-masing merupakan


magnesium porfirin. Pigmen tambahan seperti karotenoid menyerap cahaya pada
panjang gelombang lain, memaksimalkan penyerapan cahaya. Pigmen diatur sebagai
sistem foto, di mana setiap sistem foto terdiri dari kompleks antena dan pusat reaksi
fotosintesis. Kompleks antena terdiri dari beberapa ratus molekul klorofil dan pigmen
pelengkap yang berkumpul di membran tilakoid. Ketika klorofil terkena sinar matahari,
energinya meningkat, menyebabkan elektron menjadi tereksitasi. Energi eksitasi

8
ditransfer ke pusat reaksi fotokimia. Pada reaksi terang terdapat dua pusat reaksi
fotokimia, yaitu :

1. Fotosistem I : klorofil, terdapat kompleks dengan protein khusus yang dieksitasi oleh
sejumlah cahaya dengan panjang gelombang 700 nm maka disebut P700 ( P). untuk
pigmen). )

2. Fotosistem II: kompleks protein - klorofil, yang menerima cahaya maksimum pada
panjang gelombang 680 nm dan karenanya disebut P680. Dua sistem foto
dihubungkan oleh pembawa elektronik lainnya. Berbagai senyawa disusun menurut
potensial oksidasinya, kebanyakan seperti huruf Z, dan karenanya disebut skema Z.

Gambar. Skema Z pada fotofosforilasi tumbuhan hijau

1. Cahaya dikumpulkan oleh kompleks antena klorofil fotosistem II dan energinya


ditransfer ke pusat reaksi tempat P680 berada.

2. P680 saat eksitasi memancarkan elektron berenergi tinggi, yang disumbangkan ke


plastoquinone (Pq), chion bergerak dari membran tilakoid. Ini menyisakan P680 sebagai

9
kation (P680 + ). Plastoquinone hanya menerima dua elektron dan dua ion H+ untuk
membentuk PqH2.

3. P680+ menghilangkan elektron dari air, mengembalikannya ke keadaan tidak tereksitasi.

4. Elektron kemudian disumbangkan oleh PqH2 ke plastosianin (Pc) oleh kompleks


sitokrom bf (disebut juga kompleks sitokrom b6f). Plastocyanin memiliki protein
tembaga yang menerima elektron dan tembaga beralih antara keadaan Cu2+ dan CU+.

5. Energi cahaya yang jatuh pada kompleks antena PS I diarahkan ke pusat reaksi. Di sini,
P700 tereksitasi dan mengirimkan elektron berenergi tinggi ke ferredoxin (Pd),
sekelompok protein yang mengandung setidaknya satu gugus FeS, untuk menjadi kation
P700+. P700+ menerima elektron dari plastosianin dan mengembalikannya ke keadaan
tidak tereksitasi.

6. Dua elektron berenergi tinggi dari dua molekul peredoksin tereduksi sekarang ditransfer
ke NADP+, membentuk NADPH. Reaksi ini dilakukan oleh NADP reduktase.
Pembentukan ATP (fotofosforilasi). Selama transpor elektron di sirkuit Z, ion H+ yang
dihasilkan selama oksidasi air PS II dilepaskan ke dalam ruang tilakoid untuk
menghasilkan oksigen, sedangkan H+ digunakan untuk mereduksi NADP+ menjadi
NADPH oleh NADH reduktase, yang berasal dari stroma. Jadi, kedua reaksi ini juga
berkontribusi pada gradien proton. Gradien proton mengontrol sintesis ATP dengan
sintesis ATP di membran tilakoid. Ini disebut fotofosforilasi dan mirip dengan sintesis
ATP dalam gradien proton selama fosforilasi oksidatif di mitokondria

Reaksi gelap Reaksi

Kegelapan menggunakan ATP dan NADPH yang dihasilkan oleh reaksi terang untuk
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Produk akhirnya adalah sukrosa dan pati.
Reaksi fiksasi karbon yang penting dikatalisis oleh enzim besar yang disebut ribulosa
bifosfat karboksilase (disingkat Rubisco), yang terletak di stroma. Reaksi ini
mengembunkan satu molekul CO2 dengan ribulosa-1,5-bifosfat (molekul lima karbon)
untuk membentuk zat antara enam karbon yang dengan cepat dihidrolisis menjadi dua
molekul 3-fosfogliserat.

10
Rubisco adalah enzim yang sangat lambat yang hanya memperbaiki tiga molekul
substratnya per detik dan karenanya membutuhkan jumlah yang besar. Reaksi rubisko
membentuk sebagian dari siklus reaksi yang disebut siklus Kalvin, yang mengarah pada
regenerasi ribulosa 1,5-bifosfat (siap memfiksasi CO2 yang lain) dan produksi total
gliseraldehid 3-fosfat untuk sintesis sukrosa dan pati. Tiga molekul CO2 harus diikat untuk
menciptakan satu molekul gliseraldehid 3-fosfat (molekul tiga karbon). Konversi
gliseraldehid 3-fosfat menjadi ribulosa 1,5-bifosfat dalam siklus tersebut membutuhkan
tujuh enzim termasuk transketolase dan aldolase.

Banyak gleseraldehid 3-fosfat yang diproduksi oleh siklus Kalvin dalam kloroplas
yang dikeluarkan ke sitosol dan digunakan untuk memproduksi disakarida, sukrosa.
Pertama-tama gleseraldehid 3-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat dan glukosa 1-fosfat.
Glukosa-1-fosfat kemudian diubah menjadi UDP-glukosa dan bereaksi dengan fruktosa-6-
fosfat untuk mensintesis sukrosa-6-fosfat.

Sukrosa dibentuk oleh hidrolisis sukrosa-6-fosfat. Ini adalah gula utama yang
diangkut antar sel tanaman dengan cara yang sama seperti glukosa diangkut ke jaringan
hewan melalui aliran darah. Dimana hewan menyimpan kelebihan karbohidrat dalam
bentuk glikogen, tumbuhan menyimpannya dalam bentuk pati (starch). Pati diproduksi di
stroma kloroplas dan disimpan di sana dalam bentuk butiran pati. Sintesis pati terjadi dari
ADP-glukosa, CDP-glukosa atau GDP-glukosa (tetapi dari UDP-glukosa). Jalur ini
melibatkan konversi gliseraldehida-3-fosfat (dari masa Calvin) menjadi glukosa-1-fosfat,
yang kemudian digunakan untuk sintesis turunan gula nukleotida.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPLAN
Transformasi energi terjadi ketika satu bentuk energi lainnya. Contoh: energi
matahari diubah menjadi energi kimia oleh tumbuhan selama fotosintesis. Prinsip utama
dalam transformasi energi adalah penghematan kerugian energi dan peningkatan efisiensi
energi yang diatur melalui manajemen energi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Prima E.C. Energi Dalam Kehidupan. Modul Belajar Pembelajaran 3. (Online).Diakses Pada
Tanggal 1 Juni 2023
(Https://Cdngbelajar.Simpkb.Id/S3/P3k/IPA/Biologi/Modul%20Pembelajaran/Per%
20Mata%20Pelajaran/Pembelajaran%203.Pdf )
AJAR, B., & Sukmawati, N. M. S. Laboratorium Biokimia Fakultas Peternakan Universitas
Udayana.

13

Anda mungkin juga menyukai