Anda di halaman 1dari 15

MK.

KESEHATAN LINGKUNGAN
BENCANA
BENI HARI SUSANTO,SKL., M.KL

KESEHATAN
LINGKUNGAN

BENCANA BANJIR
S1 KESLING
ALIH JENJANG
NAMA NIM

NOVA DWI KARTIKASARI 221613251472

FITRIA DEWI KURNIAWATI 221613251473

OLEH KURNIA ARUM NDANI

LUTHFAN GHALI WISMAYA


221613251481

221613251485

NINDIA PUTERI 221613251487

Presentation title 2
UU NO 24 TAHUN 2007
Tentang Penanggulangan Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh


faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologi.

Presentation title 3
DEFINISI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Banjir
adalah suatu bencana yang mengganggu kehidupan manusia
berupa genangan air dari yang terkecil sampai terbesar yang
disebabkan faktor-faktor baik manusia maupun alam atau
aliran air yang tinggi, dan tidak tertampung oleh aliran sungai
sehingga air itu meluap ke daratan yang lebih rendah,

Banjir Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang


biasanya kering) karena volume air yang meningkat.

Presentation title
PENYEBAB BANJIR

FAKTOR ALAM FAKTOR MANUSIA


(NATURAL) (MANMADE)

• Tingginya curah hujan • Pertumbuhan penduuduk


• Topografi wilayah • Rendahnya kepedulian mengenai
• Pasang surut air sungai /laut dan lain - lain lingkungan
• Peningkatan infrastruktur
• Peningkatan jumlah sampah
Presentation title 5
TANGGAP DARURAT BENCAN A BANJIR
Koordinasi dilaksanakan secara horizontal dengan dinas di lingkungan seperti Dinas Sosial,
Dinas Bina Marga dan Tata Air, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran dan dinas lainnya.

Koordinasi juga dilakukan secara vertikal dengan BNPB,Kementerian Pekerjaan Umum,


Perum Jasa Tirta serta koordinasi ke instansi dibawah seperti Kecamatan, Kelurahan dan
masyarakat melalui RT/RW setempat.

Koordinasi dilakukan guna mengetahui kekuatan sumber daya yang dimiliki serta pembagian
peran dan tugas para pemangku kepentingan tersebut.

Presentation title 6
Lanjutan tanggap darurat bencana banjir


Perencanan telah masuk kedalam RPJMD program prioritas berupa
target pengurangan jumlah titik banjir.
Berdasarkan dokumen RPJMD target kinerja program dan kerangka


pendanaan indikator sasaran RPJMD adalah drainase dalam kondisi
baik, aliran air tidak tersumbat dan berkurangnya jumlah titik
genangan
Lanjutan tanggap darurat bencana banjir
• Pangkalan Sumber Daya tanggap Darurat banjir adalah dengan membangun Posko tetap di tanah
warga yang dibeli oleh BNPB. Posko ini mengkoordinir seluruh sumber daya barang dan tenaga
yang akan dikerahkan pada saat terjadinya bencana banjir.

• Sistem Peringatan Sistem peringatan dini banjir di daerah sepanjang aliran sungai dapat di akses
melalui aplikasi. Sistem peringatan telah dipasang mulai dari hulu di daerah puncak sampai hilir.
Informasi didukung dengan hasil visualisasi dari relawan yang tergabung dalam Komunitas Peduli
Informasi (Kompi) 887.
• Dengan adanya sistem peringatan dini warga disepanjang aliran sungai dapat melakukan upaya untuk
mengurangi dampaknya seminiminal mungkin dan dapat pulih kembali secara cepat.

• Pemerintah memfokuskan pada banjir yang terjadi di sepanjang aliran sungai, dikarenakan sangat
berdampak bagi warga sekitar. Prosedur evakusi, SAR dan transportasi darurat juga sudah disiapkan.
Hal ini sudah sesuai dengan panduan dari BNPB (2011) dan Twigg (2015). BPBD perlu
menyebarluaskan mekanisme respon agar diketahui oleh instansi lain agar semua pihak memahami alur
penanganan banjir.

Presentation title 8
MANAJEMEN KESEHATAN DAN SANITASI

Pada penanganan Bencana Banjir


Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang
sanitasi di wilayah didefinisikan sebagai
bencana banjir menjadi menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor tergenangnya suatu tempat
sesuatu hal yang
esensial. Mengingat lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. akibat meluapnya air yang
kemampuan masyarakat melebihi kapasitas
Sedangkan sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang pembuangan air disuatu
yang terbatas dari segi
finansial dan diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang wilayah dan menimbulkan
pengetahuannya kerugian fisik, sosial dan
menjadikan hal ini memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada ekonomi (Rahayu, et.al.
sangat penting. 2009).
pengawasan berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

Presentation title 9
Lanjutan manajemen Kesehatan dan sanitasi


Perencanaan Penanganan Sanitasi di Wilayah Bencana yaitu
Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Permukiman.
Sistem air limbah skala permukiman didefinisikan sebagai sebuah


sistem pelayanan sanitasi yang melayani sekelompok rumah tangga,
memiliki jaringan pipa, dan unit pengolahan air limbah. Dalam
pengelolaannya biasanya melibatkan masyarakat, mulai perencanaan,
pelaksanaan, dan operasi pemeliharaan.
Alternatif Penerapan Prasarana Air Limbah di Wilayah Banjir

• Pengolahan air limbah domestik di daerah banjir dapat menggunakan jenis teknologi apa saja selama tetap
memperhatikan ketinggian muka tanah serta ketinggian banjir maksimal.

Yang sangat diperlukan adalah teknik untuk mencegah air banjir masuk ke dalam sistem pengolahan, baik
melalui lubang kloset, lubang di lantai, lubang kontrol, ataupun outlet sistem pengolahan. Instalasi pengolahan
yang aman dari banjir mensyaratkan posisi lubang jamban, lubang hawa dan outlet instalasi pengolahan yang
berada di posisi terlindung dari rendaman banjir, khususnya untuk daerah rawan banjir. Hal ini untuk mencegah
masuknya air banjir ke dalam sistem yang akan menyebabkan instalasi pengolahan lebih cepat penuh atau bahkan
melimpah sehingga mencemari lingkungan (Harvey, et.al. 2002).

Presentation title 11
MENANGGULANGI BANJIR
1. PENDEKATAN 2. PENEKATAN 3. PENDEKATAN
TEKNOLOGI SOSIAL PEMERINTAH

Dengan arahan metode ecodrainage yang • Sosialisasi konsep ecodrainage Melalui pihak pemerintah Desa
dan pelaksanaan kepada dalam perencanaan, pelaksanaan
dapat diterapkan, diharapkan menurunkan masyarakat baik dengan pembangunan sistem ecodrainage
kerentanan banjir didaerah. Pendekatan tindakan arahan teknologi dan pasca pelaksanaan (operasiona
• Melakukan pemeliharaan dan pemeliharaan).
teknologi yang dapat diterapkan meliputi : lingkungan baik perawatan,
perbaikan atau penggantian
• pembuatan kolam Retensi sarana prasarana di area
genangan banjir
• Saluran Air Hujan dengan Rorak dan • Meningkatkan kegiatan gotong
Bak Pengumpul Air Hujan Saluran air royong
hujan,
12

Penanggulangan bencana banjir di Indonesia hendaknya tidak lagi bersifat
responsif namun perlu bergeser menjadi tindakan preventif.

Tindakan ini perlu dilakukan karena sifat bencana yang unpredictable, sehingga
masyarakat yang berada didaerah rawan banjir akan lebih siap dan dapat
mengantisipasi timbulnya bencana, dan dalam penanggulangannya bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun perlu melibatkan peran dari


masyarakat serta stakeholder. Dengan melibatkan semua sektor maka jatuhnya
korban akibat bencana banjir dapat diminimalisir.

KESIMPULAN
SARAN

Peran tenaga sanitasi lingkungan dalam mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi


bencana sangat diperlukan karena dengan demikian kita ikut berkontribusi dalam memandirikan
masyarakat dan memajukan bangsa.
Meet our team

NOVA DWI FITRIA DEWI


KARTIKASARI KURNIAWATI

Thank you
KURNIA NINDIA
ARUM NDANI PUTERI

LUTHFAN GHALI
WISMAYA

Anda mungkin juga menyukai