Anda di halaman 1dari 9

JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)

ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)


Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

1~5

Upaya Pendayagunaan Limbah Pertanian sebagai Pakan Unggulan Musim


Kemarau di Lahan Kering

Markus Miten Kleden, Mariana Nenobais


Universitas Nusa Cendana Kupang, mkleden21@gmail.com

Abstract

Limitation of feed and low nutrient consumption in dry season cause a longer period of
cattle fattening. The problems can be overcome by applying a cheaper and easier
technology namely feed conservation technology. Method applied were extension,
training, DQG PHQWRULQJ 7KH UHVXOW VKRZHG WKDW WKH IDUPHUV¶ SDUWLFLSDWLRQ ZHUH YHU\
active refers to their present and questiones raised deal with the materials presented.
The highly participation also found during the training and mentoring since the feed
conservation technology was an innovative activity and high benefit. The activities result
were two units of representative model cattle cage due to clean and hygienic aspects, one
unit of feed storage, 400 kg corn straw silage, 300 kg rice straw ammoniation, and 100
kg concentrate.

Keywords: agricultural waste; ammoniation; feed technology; silage.

Abstrak

Kekurangan pakan dan konsumsi nutrien yang rendah oleh ternak selama musim
kemarau menyebabkan periode penggemukan sapi menjadi lebih lama. Masalah
tersebut dapat diatasi dengan menerapkan teknologi yang murah dan mudah, seperti
teknologi konservasi pakan. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian
meliputi penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Keterlibatan masyarakat sebagai
anggota kelompok tani selama kegiatan penyuluhan sangat tinggi yang tercermin dari
banyaknya peserta yang hadir dan pertanyan yang diajukan sebagai respon balik
terhadap apa yang telah disampaikan oleh pemateri. Partisipasi aktif mitra juga nampak
saat pelatihan dan pendampingan kegiatan konservasi pakan karena merupakan
kegiatan baru dan memiliki manfaat tinggi. Hasil yang diperoleh adalah tersedia dua
unit kandang contoh yang representatif dari segi kebersihan dan kesehatan, satu unit
gudang pakan, silase jerami jagung 400 kg, jerami amoniasi 300 kg padi dan pakan
konsentrat 100 kg.

Kata Kunci: limbah pertanian; amoniasi; teknologi pakan; silase

213
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

A. PENDAHULUAN dengan berat awal 150 ± 180 kg. Hal ini


berarti adanya perbaikan teknologi
Peternakan sebagai bagian integral terutama pemberian pakan yang sesuai
dari pertanian memegang peranan penting kualitas dan kuantitasnya dapat
dalam penyediaan protein hewani bagi memperpendek masa penggemukan,
masyarakat. Pemenuhan kebutuhan protein meningkatkan bobot pasar sehingga
hewani terkendala setiap tahun karena pendapatan yang akan diperoleh petani pun
seiring dengan berjalannya waktu, jumlah menjadi lebih tinggi.
pendudukpun semakin bertambah. Kekurangan pakan selama musim
Pertambahan jumlah penduduk ini kemarau baik kualitas maupun kuantitas,
menyebabkan kebutuhan protein hewani merupakan masalah utama yang dialami
setiap tahun meningkat. Meskipun mitra. Alternatif yang dapat dilakukan
demikian, faktor ini sebenarnya merupakan untuk mengatasi masalah ini adalah
peluang karena permintaan pemenuhan bagaimana menjaga kesinambungan usaha
kebutuhan protein hewani terus bertambah. melalui upaya penyediaan pakan sehingga
Kontribusi pertanian termasuk sub ketahanan pakan dapat terwujud. Usaha
sektor peternakan terhadap pendapatan ketahanan pakan merupakan usaha yang
perkapitan masyarakat cukup signifikan. menjadi prioritas dalam mengatasi masalah
Tingginya kontribusi pendapatan dari usaha kekurangan pakan serta meningkatkan
ternak sapi, maka petani di Desa Baumata pertumbuhan ternak yang bermuara pada
Utara termasuk anggota Kelompok Tani peningkatan pendapatan petani. Usaha
Ternak (KTT) Koleo dan Ikbaun selain ketahanan pakan dapat dilakukan melalui
menjalankan usaha tani tanaman pangan kegiatan penyuluhan menyangkut budidaya
juga melakukan usaha penggemukan sapi tanaman pakan dalam areal kebun dan
potong. Pelaksanaan usaha penggemukan demonstrasi pengolahan pakan hijauan,
sapi potong dilakukan dengan cara serta inovasi teknologi suplemen. Melalui
mengikat/meng-andangkan ternak dengan kegiatan tersebut diatas diharapkan
sistem pemberian pakannya adalah cut and ketahanan pakan dapat terwujud sehingga
carry. Dominasi wilayah desa yang masalah kekurangan pakan bagi
termasuk dalam kawasan agribisnis dan masyarakat dapat teratasi. Disamping itu
agrowisata juga menjadi alasan petani juga, masalah konflik antara masyarakat
untuk mengandangkan ternak sapinya. akibat pemanfaatan sumberdaya pakan
Jenis pakan yang diberikan terutama yang bukan menjadi miliknya dapat
rumput alam dan hijauan makanan ternak dihindari.
serta limbah pertanian yang cukup tersedia Berbagai metoda yang dapat
di desa ini. Walaupun demikian, pemberian dilakukan dalam pengolahan bahan pakan
konsentrat tidak pernah dilakukan. Hal ini baik silase, amoniasi dan penyusunan
menyebabkan masa penggemukan relatif konsentrat. Silase umumnya terbuat dari
panjang. Lalus, Lay dan Deno Ratu, 2010 rumput, namun dapt juga digunakan
melaporkan bahwa lama penggemukan sapi campuran rumput dan leguminosa seperti
di Kabupaten Kupang rata-rata 8,33 bulan daun gamal, daun lamtoro dan jerami
hingga 2,09 tahun dengan pertambahan kacang tanah (Kleden, 1999; Didiek dkk.
berat badan harian maksimal 0,4 kg. 2003; Kleden dan Keban, 2012). Limbah
Sementara itu, Goa Owa (2010) pertanian yang diproduksi petani berupa
mengemukakan bahwa masa penggemukan jerami jagung, jerami padi serta hasil ikutan
sapi potong di Amarasi Barat adalah 18 penggilingan padi. Jerami jagung dapat
bulan untuk mencapai berat > 300 kg bagi diolah dalam bentuk silase. Teknologi ini
ternak sapi bakalan berumur 18 bulan memberikan keuntungan karena jerami

214
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

1~5

jagung yang dihasilkan tidak dibuang ini dapat terlaksana tepat waktu dan tepat
begitu saja, namun dapat dimanfaatkan sasaran.
sebagai sumberdaya pakan. Disamping Melalui metode pendekatan dan
jerami jagung, jerami padi yang dihasilkan diikuti dengan kegiatan penyuluhan,
petani juga dapat dimanfaatkan sebagai pelatihan dan pendampingan kepada
sumber pakan. Jerami padi merupakan anggota mitra. Ada 2 mitra dengan masing-
sumber pakan yang memiliki kualitas masing mitra terdiri atas 10 orang sehingga
rendah karena kandungan protein yang secara keseluruhan 20 orang peserta dalam
rendah dan tingginya kandungan serat kegiatan ini.
kasar. Jerami padi dapat diolah melalui Setelah kegiatan penyuluhan dan
proses amoniasi sehingga dapat diikuti dengan pelatihan dan pendampingan
meningkatkan kualitasnya. Penambahan pada mitra dan evaluasi terhadap kegiatan
urea sebanyak 4-6 % dalam proses mitra. Mitra dapat melaksanakan apa yang
amoniasi akan meningkatkan kandungan N telah diinformasikan terutama menyangkut
jerami padi (McDonald, 1982). penerapan teknologi konservasi pakan
Peningkatan N ini akan meningkatkan dengan memanfaatkan limbah pertanian.
aktifitas mikroba rumen sehingga secara Secara keseluruhan materi yang diberikan
umum amoniasi dapat meingkatkan nilai selama kegiatan penyuluhan adalah
cerna nutrien. 1).budidaya tanaman pakan ternak; 2)
Kualitas jerami padi setelah proses Manajemen pemberian pakan pada ternak
amoniasi mengalami peningkatan sapi; 3) perkandangan ternak sapi; 4)
kandungan protein kasar. Bata (2008) pengolahan jerami pada dalam bentuk
melaporkan bahwa kandungan protein amoniasi; 5) pengolahan pakan limbah
kasar jerami padi setelah amoniasi sebesar jerami jagung sebagai silase; 6)
8,105 % sedangkan yang diamoniasi dan penyusunan konsentrat bagi ternak sapi; 7)
ditambah tetes tebu memiliki kandungan dinamika kelompok; dan 8) pembukuan
protein sebesar 10,122 %. Adanya sederhana dalam usaha penggemukan
peningkatan ini memberikan indikasi ternak sapi.
bahwa jerami padi dapat dimanfaatkan
sebagai sumberdaya pakan yang potensial Luaran yang diperoleh
terutama selama musim kemarau yang
panjang. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini
Kegiatan usaha ketahanan pakan adalah:
dapat terealisasi karena pelaksana kegiatan
ini memiliki latar belakang pengetahuan Informasi lisan dan tertulis.
yang memadai serta adanya kesadaran Tersedianya informasi dalam bentuk tulisan
masyarakat dalam menerima dan yang diterima saat mengikuti kegiatan
mentransfer informasi teknologi yang penyuluhan. Informasi yang diperoleh
disertai dengan adanya kesepakatan antara diharapkan meningktkan pengetahuan dan
ketua kelompok dengan pelaksana dapat digunakan sendiri dalam mengelola
kegiatan. Pelaksana kegiatan ini adalah sumberdaya pakan untuk memenuhi
dosen pada Universitas Nusa Cendana yang kebutuhannya maupun informasi yang ada
memiliki kapabilitas ilmu yang sesuai dapat disebarluaskan ke angota masyarakat
dengan kegiatan yang akan dilakukan. lainnya sehingga dapat bermanfaat secara
Disamping itu, jarak yang cukup mudah komprehensif. Peningkatan pengetahuan
dijangkau sehingga pelaksanaan kegiatan akan berpengaruh terhadap perubahan

215
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

perilaku yang lebih baik dalam budidaya B. PELAKSANAAN DAN METODE


ternak sapi.
Partisipasi anggota kelompok.
Partisipasi anggota kelompok menjadi Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Desa
salah satu indikator keberadaan kelompok Baumata Utara Kecamatan Taebenu
tersebut. Hasil yang diperoleh adalah Kabupaten Kupang tanggal 1 dan 2 Juli
terlihat adanya partisipasi anggota dalam 2016 berupa kegiatan penyuluhan dan
kegiatan penyuluhan sebagai peserta simulasi, selanjutnya diikuti dengan
kegiatan. Jumlah anggota yang hadir kegiatan pendampingan hingga 30
merupakan salah satu indikasi kesadaran September 2016. Materi kegiatan
anggota dalam berorganisasi dan dalam penyuluhan meliputi budidaya tanaman
kegiatan pertemuan lainnya. Jumlah pakan, perkandangan ternak sapi, teknik
anggota yang hadir dan berpartisipasi pengolahan bahan pakan, manajemen
dalam kegiatan sebesar 95% dari total pemberian pakan serta pembukuan
anggota yang ditargetkan dalam kegiatan sederhana dalam pemeliharaan ternak sapi.
ini. Dari anggota yang hadir sebagian
merupakan badan pengurus kelompok Ada dua mitra dengan masing-masing mitra
sehingga diharapkan adanya terdiri dari 10 orang sehingga total anggota
kesinambungan informasi yang diberikan yang terlibat sebanayal 20 orang. Tingkat
dapat disebarluaskan ke anggota lainnya. pendidikan dari para peserta sangat
Respon dalam pertemuan. Selama bervariasi dengan persentasi terbanyak
proses penyampaian materi oleh nara berpendidikan SD 50 %, SMP 25 % dan
sumber, terlihat adanya perhatian anggota SMA 25 %. Meskipun memiliki tingkat
dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. Hal pendidikan yang bervariasi, namun
ini terlihat saat hadir mengikuti kegiatan partisipasi anggota sangat tinggi baik
penyuluhan, anggota kelompok datang selama kegiatan penyuluhan maupun
dengan membawa alat tulis. Informasi yang kegiatan simulasi serta pendampingan.
dianggap dan dirasa penting dicatat. Setelah
diberikan materi penyuluhan, terjadi respon Metode pendekatan yang ditawarkan
balik dari para anggota menyangkut materi kepada anggota KTT adalah melalui
penyululuhan yang sudah diberikan. telaahan terhadap masalah aktual yang
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dialami anggota serta kemampuan dan
anggota kelompok berdasarkan informasi kemauan yang dimiliki anggota.
yang sudah diperoleh dan pengalaman yang Kemampaun dan kemauan anggota inilah
mereka alami dalam kegiatan pemeliharaan menjadi dasar penentuan kegiatan yang
ternak serta dinamika anggota kelompok akan dilakukan karena merupakan fakta
tani. yang menjadi faktor penentu keberhasilan
Tersedianya dua unit kandang contoh pelaksanaan program. Umumnya
yang memiliki syarat higienis, tersedianya pelaksanaan program yang berhasil apabila
satu unit gudang pakan, tersedianya pakan didasarkan pada apa yang miliki dan
hasil olahan berupa silase jerami jagung diinginkan masyarakat. Apa yang ada pada
sebanyak 400 kg, jerami padi amoniasi masyarakat menjadi acuan utama dalam
sebanyak 300 kg dan pakan konsentrat mengembangkan program kegiatan IbM
sebanyak 100 kg. baik sumberdaya pakan yang tersedia
. terutama limbah pertanian dan partisipasi
masyarakat dalam mengelola sumberdaya
yang dimiliki.

216
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

1~5

Peningkatan partisipasi masyarakat sebagai minggu untuk proses ensilase dan setelah 3
wujud adopsi terhadap inovasi yang minggu silo dibuka. Evaluasi kualitas
diberikan dapat dilihat dari partisipasi dengan pengamatan warna, bau dan
masyarakat dalam suatu kegiatan memberikannya kepada ternak sapi dalam
penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang kandang yang sudah disiapkan sebelumnya.
disertai dengan simulasi dan pendampingan
Pengolahan amoniasi:
perlu dilakukan secara terus menerus. Hal
ini bermanfaat dalam membangun Amoniasi jerami padi dilakukan
kesadaran dalam menjalankan kegiatan dengan prosedur yang digambarkan
usahatani menuju pada peningkatan Trisnadewi dkk. (2011) sebagai berikut:
produksi dan pemenuhan kebutuhan Siapkan jerami padi sejumlah 100
masyarakat. kg, urea sebanyak 4 kg dilarukan dalam air
Pembangunan kandang contoh sebanyak 70 liter (perbandingan air:bahan
yang higienis dalam mengatasi pola kering adalah 1:1). Selanjutnya jerami
pemeliharaan ternak yang diikat di sekitar dicacah dengan ukuran 3-5 cm. Potongan
rumah dengan kandang yang kurang jerami padi diletakkan di atas alas
higienis dan berpengaruh terhadap terpal/plastik dan diperciki dengan larutan
kesehatan manusia. Disamping itu juga urea hingga semua larutan urea yang
dilakukan pembangunan gudang pakan disiapkan habis dan tercampur merata dan
sebagai tempat penyimpanan pakan dengan selanjutnya dimasukkan dalam kantung
memanfaatkan bahan bangunan yang plastik (silo) dan dipadatkan serta diikat
terdapat di lokasi kegiatan. Pengolahan dengan kuat sehingga tidak ada udara yang
pakan dalam bentuk silase jerami jagung masuk. Silo ditempatkan di tempat yang
dan amoniasi jerami padi serta penyusunan teduh dan tidak terkena matahari langsung
konsentrat. Proses pengolahan pakan dalam dan dibiarkan selama 3 minggu. Sesudah
bentuk silase dan amoniasi dan penyusunan itu silo dibuka dan jerami diangin-anginkan
konsentrat adalah sebagai berikut: selam 1-2 jam ditempat terbuka dan
selanjutnya jerami diberikan pada ternak.
Pengolahan silase:
Langkah-langkah dalam pembuatan Penyusunan konsentrat
silase jerami jagung yang seperti yang Konsentrat yang digunakan dalam
dilaporkan peneliti sebelumnya (Didik dkk kegiatan ini terdiri dari bahan lokal dengan
2003; Kleden 1999; Kleden dkk 2009 dan kandungan protein kasar sebesar 12%.
Kleden dan Keban 2012) adalah: Langkah penyusunan adalah sebagai
Siapkan jerami jagung yang masih berikut:
segar setelah dipanen hasilnya dalam Siapkan tepung jagung 47 %,
bentuk jagung muda dan siapkan silo dalam siapkan dedak halus 30 %, siapkan bungkil
bentuk plastik dan drum bekas. Jerami kelapa 22 % dan garam 1 %.
jagung dicacah dengan ukuran 3-4 cm
sehingga mempermudah pemadatan dalam Bahan tersebut diatas dicampur dengan
silo. Tambahkan stimulant fermentasi cara mencampur bahan yang jumlah
berupa tepung jagung atau dedak halus proporsi yang paling kecil pertama, paling
sebanyak 5 % dari berat hijauan secara kecil kedua dan seterusnya hingga
berlapis-lapis ke dalam silo. Padatkan semuanya tercapur merata dan siap
hijauan jerami jagung dalam silo dan digunakan sebagai pelengkap sebanyak 0,5
pengepakan serta dibiarkan selama 3 kg per hari

217
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

C. HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan tinggi, karena merupakan kegiatan


yang menarik. Sebelum kegiatan IbM
Pelaksanaan kegiatan IbM telah anggota kelompok hanya diberi materi
dilakukan dengan melibatkan anggota penyuluhan namun tidak diikuti dengan
kedua kelompok mitra. Sebanyak 20 orang kegiatan praktek. Kegiatan IbM merupakan
anggota dengan tiap kelompok 10 orang kegiatan yang tidak hanya diberi materi
dilibatkan dalam kegiatan IbM. Kegiatan penyuluhan namun disertai dengan
tersebut dibuka oleh kepala Desa Baumata kegiatan praktek sehingga antusias anggota
Utara. Inti kegiatan saat itu adalah untuk berpartisipasi secara langsung sangat
penyuluhan yang diberikan oleh tim tinggi. Peningkatan pengetahuan dan
pelaksana. Dalam pelaksanaan kegiatan keterampilan anggota kelompok peserta
penyuluhan terjadi interaksi yang kegiatan akan berdampak pada perubahan
merupakan respon dari para anggota. perilaku dan kesadaran dalam
Respon tersebut berupa pertanyaan baik mempertahankan ketersediaan pakan
menyangkut budidaya ternak, budidaya selama penggemukan ternak sapi.
pakan dan aspek perkandangan serta
analisis ekonomi usaha ternak. Ketersediaan pakan hasil pengawetan
Partisipasi anggota kelompok tani limbah pertanian berupa jerami jagung dan
dalam mengikuti kegiatan penyuluhan jerami padi. Jerami jagung diawetkan
seperti tertera dalam gambar 1: dalam bentuk silase sedangkan jerami padi
diawetkan dalam bentuk amoniasi. Silase
bertujuan untuk mempertahankan dan atau
meningkatkan kualitas hijauan dalam
suasana fermentasi terkontrol. Proses
pembuatan silase seperti tertera dalam
gambar 2.

Gambar 1. Partisipasi saat kegiatan


penyuluhan.

Respon ini mengindikasikan bahwa


keterlibatan anggota dalam kegiatan
tersebut termasuk kategori baik. Disamping
kegiatan penyuluhan, juga dilakukan
kegiatan simulasi terutama bagaimana
proses pengawetan pakan baik dalam
bentuk segar (silase) maupun dalam bentuk Gambar 2. Proses pembuatan silase
amoniasi serta pembuatan pakan
konsentrat. Jumlah bahan dalam simulasi Untuk meningkatkan berkembangnya
tersebut diperoleh dari anggota kelompok bakteri dalam proses ensilase, maka
mitra. Mereka menyediakan pakan dalam ditambahkan sumber karbohidrat yang
bentuk rumput segar dan jerami padi dan mudah terfermentasi secara berlapis-lapis
pakan konsentrat terutama dedak padi. ke dalam silo. Penggunaan sumber
Umumnya partisipasi anggota kelompok karbohidrat yang mudah terfermentasi
sejak awal kegiatan hingga berakhirnya

218
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

1~5

umumnya banyak tersedia di tingkat sedangkan jerami jagung yang diawetkan


masyarakat sehingga teknologi ini dapat dalam bentuk silase sebanyak 400 kg.
dengan mudah untuk diterapkembangkan. Selain amoniasi jerami padi dan silase
Meskipun terdapat adanya sumber bakteri jerami jagung, dalam kegiatan iuni juga
yang digunakan dalam proses ensilase yaitu dialatih tentang penyusunan konsentrat.
inokulant, namun penggunaan sumber Konsentrat ini penting karena merupakan
karbohidrat yang mudah terfermentasi sumber pakan suplemen terutama selama
merupakan cara yang paling tepat dan proses penggemukan ternak. Pakan yang
mudah untuk digunakan. digunakan dalam penyusunan konsentrat
Selain silase, ada teknologi sederhana adalah bahan pakan yang tersedia disekitar
lainnya yang dapat diterapkembangkan masyarakat sehingga secara umum dapat
yaitu teknologi amonias. Amoniasi selain diterapkan.
berfungsi untuk mencegah kerusakan Proses pembuatan pembuatan pakan
jerami padi, juga dapat meningkatkan nilai konsentrat seperti tertera dalam gambar 4.
gizi

Gambar 4. Pencampuran pakan konsentrat

Bahan pakan yang digunakan dalam


penyusunan konsentrat adalah pakan lokal
terutama terdiri atas jagung giling, dedak
halus dan bungkil kelapa yang disusun
Gambar 3. Pembuatan amoniasi jerami dengan kandungan protein kasar sebesar 13
padi % sebanyak 100 kg. Proses pencampuran
dilakukan dengan cara mencampur bahan
Peningkatan nilai gizi jerami padi hasil pakan yang paling sedikit proporsinya dan
amoniasi berupa peningkatan kandungan terkahir adalah bahan pakan yang paling
protein kasar yang disuplay oleh besar proporsinya
kandungan N dalam urea. Nitrogen yang
terpenetrasi dalam jaringan jerami padi, Selama proses pendampingan,
akan dimanfaatkan sebagai sumber keinginan anggota kelompok dalam
nitrogen dalam proses fermentasi di dalam menyediakan sumberdaya pakan dari
saluran pencernaan ternak. Hasil fermentasi limbah pertanian sangat tinggi yang
yang diperoleh dari pemecahan jerami mengindikasikan bahwa pengolahan
amoniasi adalah senyawa amoniak yang limbah pertanian menjadi sumberdaya
berperanan dalam sintesis asam amino dan pakan untuk musim tanam berikutnya
protein mikroba sehingga secara umum menjadi perhatian utama. Anggota
efisiensi jerami padi sebagai sumber pakan kelompok tidak akan membiarkan limbah
semakin ditingkatkan. Total jerami padi pertanian yang ada menjadi rusak, namun
dalam bentuk amoniasi sebanyak 300 kg mengolahnya menjadi sumberdaya pakan

219
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

yang dapat digunakan selama musim diterapkan dengan biaya yang relatif murah
kemarau. Hal ini menjadi salah satu point dan dapt terjangkau
utama keberhasilan kegiatan IbM yaitu Tersedianya produk berupa pakan
masyarakat sasaran mampu mengatasi hasil olahan limbah pertanian berupa silase
masalah yang ada secara mandiri. jerami jagung, jerami padi amoniasi, pakan
Kemampuan masyarakat dalam konsentrat dan kandang contoh yang
mengatasi masalah yang dihadapi secara representatif serta gudang pakan.
mandiri menjadi indikator utama
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan Saran
hidup. Kesadaran masyarakat dalam Perbandingan performa ternak yang
memanfaatkan semua potensi yang dimiliki diberi pakan hasil olahan dan ternak yang
dapat ditingkatkan melalui penyampaian tidak diberi pakan secara konvensional
informasi baik formal maupun informal. dapat diamati apabila kegiatan IbM dapat
Kegiatan IbM merupakan salah satu diteruskan untuk tahun berikutnya sehingga
kegiatan formal yang sangat bermanfaat pendanaan kegiatan IbM tidak hanya
dalam penyampaian informasi karena diberika untuk 1 tahun kegiatan namun
merupakan implementasi dari informasi untuk 2 tahun kegiatan.
ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan Anggota mitra dapat menerapkan
penelitian. teknologi konservasi pakan dalam budidaya
Hasil kegiatan yang dilaksanakan penggemukan ternak sapi dengan
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat memanffatkan hijauan selama musim hujan
dalam menerima dan menerapkan disaat produksi hijauan tertinggi untuk
informasi yang disampaikan sangat tinggi menjaga kesinambungan suplai pakan
sehingga kegiatan tersebut memiliki selain memanfaatkan produksi limbah
manfaat yang tinggi dan merupakan inovasi pertanian yang ada
yang berhasilguna
Ucapan Terima Kasih

D. PENUTUP Penulis menyampaikan terima kasih


Simpulan kepada Direktur Direktorat Riset dan
Pelaksanaan penyuluhan telah Pengabdian Masyarakat Direkorat Jenderal
berlangsung dengan tingkat partisipasi Penguatan Riset dan Pengembangan,
anggota tinggi baik dalam proses Kementerian Riset, Teknologi dan
penyampaian makalah maupun respon Pendidikan Tinggi atas bantuan dana
balik dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.
yang disampaikan peserta
Adanya partisipasi diharapkan terjadi
peningkatan pengetahuan dan pemahaman
DAFTAR PUSTAKA
anggota kelompok dalam berusaha
terutama dalam upaya penyediaan pakan, Bata, M. 2008. Pengaruh Molases Pada
pengadaan kandang, manajemen usaha Amoniasi Jerami Padi Menggunakan
serta pemasaran dan analisis ekonomi Urea Terhadap Kecernaan Bahan
Partisipasi anggota dalam pembuatan Kering dan Bahan Organik In Vitro.
pakan olahan tinggi saat simulasi Agripet : 8(2):15-20
pembuatan pakan olahan selama
pendampingan karena merupakan Deno Ratu, M.R., Kleden, M.M. dan
teknologi yang relatif mudah untuk dapat Aryanta, M.S. 2007. Peluang dan
Kendala Pemberdayaan Potensi

220
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

1~5

Peternakan bagi Perbaikan Ekonomi Nasional, Ambon 2 Maret 2009 hal


Masyarakat Desa Oeletsala 143-161 Jurusan Peternakan Fakultas
Kecamatan Taebenu, Kabupaten Peternakan Universitas Pattimura
Kupang sebagai Desa Binaan Undana Ambon.
dalam Potensi dan Pengembangan
Peternakan Maluku dalam Kleden, M.M., Sarifudin, K. dan Manu,
Mendukung Ketahanan Pangan A.E. 2009. Suplementasi Pakan Dan
Nasional. Proseding Seminar Cobalt/Zeolit Alam Aktif (Co/Zaa)
Nasional, Ambon 2 Maret 2009 hal Untuk Optimalisasi Fungsi Rumen
200-319 Jurusan Peternakan Fakultas Dan Peningkatan Pertumbuhan
Peternakan Universitas Pattimura Ternak Kambing Lokal Sebagai
Ambon. Upaya Pemenuhan Kebutuhan
Protein Hewani. Laporan Penelitian
Didiek, A.B., Ratnawaty, S. dan Marawali, Fakultas Peternakan Universitas
H.H. 2003. Kelayakan Kompetitif Nusa Cendana, Kupang.
Teknologi Silase dalam
Penggemukan Sapi di Kabupaten Kleden, M.M. dan Keban, A. 2012. Nilai
TTU, Nusa Tenggara Timur. Balai Gizi dan Nilai Cerna Nutrien Secara
Pengkajian Teknologi Pertanian In Vitro Silase Campuran rumput
Nusa Tenggara Timur Gajah-Daun Gamal yang
Ditambahkan Tepung Bonggol
Goa, O.O. 2010. Kajian terhadap Program Pisang. Seminar Nasional BPTP
Bantuan Pinjaman Langsung Naibonat Kupang Nusa Tenggara
Masyarakat (BPLM) Usaha Ternak Timur
Sapi Penggemukan dan
Keberlanjutannya di Kecamatan Lalus, M.F. dan Deno Ratu, M.R. 2009.
Amarasi Barat, Kabupaten Kupang. Pengembangan Sistem Pemeliharaan
Skripsi. Fakultas Peternakan Ternak Sapi Bali (Modifikasi Sistem
Universitas Nusa Cendana, Kupang. Tradisional Timor) Menghadapi
Target Kecukupan Daging Nasional
Kleden, M.M. 1996. Kecernaan In Vivo 2010 di Kabupaten Kupang. Laporan
Hijauan Pakan segar dan Penelitian Fakultas Peternakan
Konservasinya pada Kambing. Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Thesis Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada, McDonald, P., Edwards, R.A. and
Yogyakarta Greenhalg, J.P.D., 2002. Animal
Nutrition. sixth Ed. Prentice hall.
Kleden, M.M. dan Sipahelut, G.M. 2009. Gosport. London. Pp : 427-428.
Pemanfaatan Nira Lontar dan Urea
dalam Proses Ensilase dan Efeknya Trisnadewi, A.A.A.S., Sumardani, N.L.G.,
terhadap Kandungan Serat Kasar dan Tanama Putri, B.R., Cakra, I G.L.O.
Total Nutrisi Tercerna rumput Kume dan Aryani, I G.A.I. 2011.
(Andropogon Timorensis) dalam Peningkatan Kualitas Jerami Padi
Potensi dan Pengembangan Melalui Penerapan Teknologi
Peternakan Maluku dalam Amoniasi Urea sebagai Pakan Sapi
Mendukung Ketahanan Pangan Berkualitas di Desa Bebalang
Nasional. Proseding Seminar Kabupaten Bangli. Udayana
Mengabdi 10(2):72-74
221

Anda mungkin juga menyukai