1~5
Abstract
Limitation of feed and low nutrient consumption in dry season cause a longer period of
cattle fattening. The problems can be overcome by applying a cheaper and easier
technology namely feed conservation technology. Method applied were extension,
training, DQG PHQWRULQJ 7KH UHVXOW VKRZHG WKDW WKH IDUPHUV¶ SDUWLFLSDWLRQ ZHUH YHU\
active refers to their present and questiones raised deal with the materials presented.
The highly participation also found during the training and mentoring since the feed
conservation technology was an innovative activity and high benefit. The activities result
were two units of representative model cattle cage due to clean and hygienic aspects, one
unit of feed storage, 400 kg corn straw silage, 300 kg rice straw ammoniation, and 100
kg concentrate.
Abstrak
Kekurangan pakan dan konsumsi nutrien yang rendah oleh ternak selama musim
kemarau menyebabkan periode penggemukan sapi menjadi lebih lama. Masalah
tersebut dapat diatasi dengan menerapkan teknologi yang murah dan mudah, seperti
teknologi konservasi pakan. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian
meliputi penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Keterlibatan masyarakat sebagai
anggota kelompok tani selama kegiatan penyuluhan sangat tinggi yang tercermin dari
banyaknya peserta yang hadir dan pertanyan yang diajukan sebagai respon balik
terhadap apa yang telah disampaikan oleh pemateri. Partisipasi aktif mitra juga nampak
saat pelatihan dan pendampingan kegiatan konservasi pakan karena merupakan
kegiatan baru dan memiliki manfaat tinggi. Hasil yang diperoleh adalah tersedia dua
unit kandang contoh yang representatif dari segi kebersihan dan kesehatan, satu unit
gudang pakan, silase jerami jagung 400 kg, jerami amoniasi 300 kg padi dan pakan
konsentrat 100 kg.
213
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
214
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
1~5
jagung yang dihasilkan tidak dibuang ini dapat terlaksana tepat waktu dan tepat
begitu saja, namun dapat dimanfaatkan sasaran.
sebagai sumberdaya pakan. Disamping Melalui metode pendekatan dan
jerami jagung, jerami padi yang dihasilkan diikuti dengan kegiatan penyuluhan,
petani juga dapat dimanfaatkan sebagai pelatihan dan pendampingan kepada
sumber pakan. Jerami padi merupakan anggota mitra. Ada 2 mitra dengan masing-
sumber pakan yang memiliki kualitas masing mitra terdiri atas 10 orang sehingga
rendah karena kandungan protein yang secara keseluruhan 20 orang peserta dalam
rendah dan tingginya kandungan serat kegiatan ini.
kasar. Jerami padi dapat diolah melalui Setelah kegiatan penyuluhan dan
proses amoniasi sehingga dapat diikuti dengan pelatihan dan pendampingan
meningkatkan kualitasnya. Penambahan pada mitra dan evaluasi terhadap kegiatan
urea sebanyak 4-6 % dalam proses mitra. Mitra dapat melaksanakan apa yang
amoniasi akan meningkatkan kandungan N telah diinformasikan terutama menyangkut
jerami padi (McDonald, 1982). penerapan teknologi konservasi pakan
Peningkatan N ini akan meningkatkan dengan memanfaatkan limbah pertanian.
aktifitas mikroba rumen sehingga secara Secara keseluruhan materi yang diberikan
umum amoniasi dapat meingkatkan nilai selama kegiatan penyuluhan adalah
cerna nutrien. 1).budidaya tanaman pakan ternak; 2)
Kualitas jerami padi setelah proses Manajemen pemberian pakan pada ternak
amoniasi mengalami peningkatan sapi; 3) perkandangan ternak sapi; 4)
kandungan protein kasar. Bata (2008) pengolahan jerami pada dalam bentuk
melaporkan bahwa kandungan protein amoniasi; 5) pengolahan pakan limbah
kasar jerami padi setelah amoniasi sebesar jerami jagung sebagai silase; 6)
8,105 % sedangkan yang diamoniasi dan penyusunan konsentrat bagi ternak sapi; 7)
ditambah tetes tebu memiliki kandungan dinamika kelompok; dan 8) pembukuan
protein sebesar 10,122 %. Adanya sederhana dalam usaha penggemukan
peningkatan ini memberikan indikasi ternak sapi.
bahwa jerami padi dapat dimanfaatkan
sebagai sumberdaya pakan yang potensial Luaran yang diperoleh
terutama selama musim kemarau yang
panjang. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini
Kegiatan usaha ketahanan pakan adalah:
dapat terealisasi karena pelaksana kegiatan
ini memiliki latar belakang pengetahuan Informasi lisan dan tertulis.
yang memadai serta adanya kesadaran Tersedianya informasi dalam bentuk tulisan
masyarakat dalam menerima dan yang diterima saat mengikuti kegiatan
mentransfer informasi teknologi yang penyuluhan. Informasi yang diperoleh
disertai dengan adanya kesepakatan antara diharapkan meningktkan pengetahuan dan
ketua kelompok dengan pelaksana dapat digunakan sendiri dalam mengelola
kegiatan. Pelaksana kegiatan ini adalah sumberdaya pakan untuk memenuhi
dosen pada Universitas Nusa Cendana yang kebutuhannya maupun informasi yang ada
memiliki kapabilitas ilmu yang sesuai dapat disebarluaskan ke angota masyarakat
dengan kegiatan yang akan dilakukan. lainnya sehingga dapat bermanfaat secara
Disamping itu, jarak yang cukup mudah komprehensif. Peningkatan pengetahuan
dijangkau sehingga pelaksanaan kegiatan akan berpengaruh terhadap perubahan
215
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
216
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
1~5
Peningkatan partisipasi masyarakat sebagai minggu untuk proses ensilase dan setelah 3
wujud adopsi terhadap inovasi yang minggu silo dibuka. Evaluasi kualitas
diberikan dapat dilihat dari partisipasi dengan pengamatan warna, bau dan
masyarakat dalam suatu kegiatan memberikannya kepada ternak sapi dalam
penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang kandang yang sudah disiapkan sebelumnya.
disertai dengan simulasi dan pendampingan
Pengolahan amoniasi:
perlu dilakukan secara terus menerus. Hal
ini bermanfaat dalam membangun Amoniasi jerami padi dilakukan
kesadaran dalam menjalankan kegiatan dengan prosedur yang digambarkan
usahatani menuju pada peningkatan Trisnadewi dkk. (2011) sebagai berikut:
produksi dan pemenuhan kebutuhan Siapkan jerami padi sejumlah 100
masyarakat. kg, urea sebanyak 4 kg dilarukan dalam air
Pembangunan kandang contoh sebanyak 70 liter (perbandingan air:bahan
yang higienis dalam mengatasi pola kering adalah 1:1). Selanjutnya jerami
pemeliharaan ternak yang diikat di sekitar dicacah dengan ukuran 3-5 cm. Potongan
rumah dengan kandang yang kurang jerami padi diletakkan di atas alas
higienis dan berpengaruh terhadap terpal/plastik dan diperciki dengan larutan
kesehatan manusia. Disamping itu juga urea hingga semua larutan urea yang
dilakukan pembangunan gudang pakan disiapkan habis dan tercampur merata dan
sebagai tempat penyimpanan pakan dengan selanjutnya dimasukkan dalam kantung
memanfaatkan bahan bangunan yang plastik (silo) dan dipadatkan serta diikat
terdapat di lokasi kegiatan. Pengolahan dengan kuat sehingga tidak ada udara yang
pakan dalam bentuk silase jerami jagung masuk. Silo ditempatkan di tempat yang
dan amoniasi jerami padi serta penyusunan teduh dan tidak terkena matahari langsung
konsentrat. Proses pengolahan pakan dalam dan dibiarkan selama 3 minggu. Sesudah
bentuk silase dan amoniasi dan penyusunan itu silo dibuka dan jerami diangin-anginkan
konsentrat adalah sebagai berikut: selam 1-2 jam ditempat terbuka dan
selanjutnya jerami diberikan pada ternak.
Pengolahan silase:
Langkah-langkah dalam pembuatan Penyusunan konsentrat
silase jerami jagung yang seperti yang Konsentrat yang digunakan dalam
dilaporkan peneliti sebelumnya (Didik dkk kegiatan ini terdiri dari bahan lokal dengan
2003; Kleden 1999; Kleden dkk 2009 dan kandungan protein kasar sebesar 12%.
Kleden dan Keban 2012) adalah: Langkah penyusunan adalah sebagai
Siapkan jerami jagung yang masih berikut:
segar setelah dipanen hasilnya dalam Siapkan tepung jagung 47 %,
bentuk jagung muda dan siapkan silo dalam siapkan dedak halus 30 %, siapkan bungkil
bentuk plastik dan drum bekas. Jerami kelapa 22 % dan garam 1 %.
jagung dicacah dengan ukuran 3-4 cm
sehingga mempermudah pemadatan dalam Bahan tersebut diatas dicampur dengan
silo. Tambahkan stimulant fermentasi cara mencampur bahan yang jumlah
berupa tepung jagung atau dedak halus proporsi yang paling kecil pertama, paling
sebanyak 5 % dari berat hijauan secara kecil kedua dan seterusnya hingga
berlapis-lapis ke dalam silo. Padatkan semuanya tercapur merata dan siap
hijauan jerami jagung dalam silo dan digunakan sebagai pelengkap sebanyak 0,5
pengepakan serta dibiarkan selama 3 kg per hari
217
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
218
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
1~5
219
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
yang dapat digunakan selama musim diterapkan dengan biaya yang relatif murah
kemarau. Hal ini menjadi salah satu point dan dapt terjangkau
utama keberhasilan kegiatan IbM yaitu Tersedianya produk berupa pakan
masyarakat sasaran mampu mengatasi hasil olahan limbah pertanian berupa silase
masalah yang ada secara mandiri. jerami jagung, jerami padi amoniasi, pakan
Kemampuan masyarakat dalam konsentrat dan kandang contoh yang
mengatasi masalah yang dihadapi secara representatif serta gudang pakan.
mandiri menjadi indikator utama
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan Saran
hidup. Kesadaran masyarakat dalam Perbandingan performa ternak yang
memanfaatkan semua potensi yang dimiliki diberi pakan hasil olahan dan ternak yang
dapat ditingkatkan melalui penyampaian tidak diberi pakan secara konvensional
informasi baik formal maupun informal. dapat diamati apabila kegiatan IbM dapat
Kegiatan IbM merupakan salah satu diteruskan untuk tahun berikutnya sehingga
kegiatan formal yang sangat bermanfaat pendanaan kegiatan IbM tidak hanya
dalam penyampaian informasi karena diberika untuk 1 tahun kegiatan namun
merupakan implementasi dari informasi untuk 2 tahun kegiatan.
ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan Anggota mitra dapat menerapkan
penelitian. teknologi konservasi pakan dalam budidaya
Hasil kegiatan yang dilaksanakan penggemukan ternak sapi dengan
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat memanffatkan hijauan selama musim hujan
dalam menerima dan menerapkan disaat produksi hijauan tertinggi untuk
informasi yang disampaikan sangat tinggi menjaga kesinambungan suplai pakan
sehingga kegiatan tersebut memiliki selain memanfaatkan produksi limbah
manfaat yang tinggi dan merupakan inovasi pertanian yang ada
yang berhasilguna
Ucapan Terima Kasih
220
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN 25411977 (Print) E- ISSN 2615-2649 (Online)
Vol. 3 No. 1, 2018
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm
1~5