Final Ma Yeni Fitriani Ekonomi Sma F Xi (11.5-11.6)
Final Ma Yeni Fitriani Ekonomi Sma F Xi (11.5-11.6)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertanyaan Inti
Prasyarat Kompetensi
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memproses informasi dan
menganalisis pendapatan nasional suatu negara, kreatif (menghasilkan gagasan yang
orisinil), bergotong royong (kemampuan bekerja sama dengan orang lain), demokratis
(dalam mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta menumbuhkan sikap peduli sosial terhadap lingkungan sekitar.
Sarana dan Prasarana
➢ Komputer/Laptop/Smartphone
➢ Jaringan internet
➢ LCD/ proyektor
➢ Papan Tulis
Target perangkat ajar ini dapat digunakan Jumlah peserta didik untuk pembelajaran
Guru untuk mengajar: maksimal 32 peserta didik
▪ Peserta didik regular/tipikal
▪ Peserta didik cerdas istimewa
berbakat istimewa (CIBI)
Ketersediaan Materi
• Pengayaan untuk peserta didik YA/TIDAK
berpencapaian tinggi
• Alternatif penjelasan, metode, YA/TIDAK
aktivitas untuk peserta didik yang
memiliki kesulitan konsep
Referensi Internet
❖ Situs website:
https://www.ruangguru.com/blog/pendapatan-perkapita-dan-distribusi-
pendapatan-nasional
Persiapan pembelajaran
Pendahuluan 30 menit
• Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran
peserta didik)
• Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
disampaikan
• Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
Inti 120 Menit
• Guru menampilkan gambar atau video tentang kondisi ketimpangan
yang terjadi di suatu wilayah
Gambar
Sumber: pinterpolitik.com
Atau bisa menayangkan video berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=a2uA02zk8nw
Berdasarkan video yang ditayangkan, ajukan pertanyaan pemantik
sebagai berikut:
1. Kondisi tersebut menunjukan fenomena apa?
2. Kenapa bisa terjadi demikian?
3. Apakah setiap negara akan mengalami permasalahan tersebut?
4. Kriteria ketimpangan distribusi pendapatan?
5. Apakah permasalahan ketimpangan distribusi bisa diatasi?
Bagaimana caranya?
• Guru dan peserta didik melakukan curah pendapat terkait video
yang dibahas
• Guru memberikan penjelasan materi terkait ketimpangan distribusi
pendapatan
• Guru meminta peserta didik untuk mencatat hal-hal penting selama
proses pembelajaran
Penutup 30 Menit
• Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing-
masing
• Guru bersama peserta didik membuat simpulan tentang materi
pada pertemuan kali ini
• Guru memberikan materi sebagai penguatan
• Guru memberikan refleksi (lembar refleksi terlampir)
• Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu kurva Lorenz dan indeks gini.
• Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alternatif Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 1
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Petunjuk
Foto 3: Pemukiman kumuh di salah satu Kawasan di Kota Bandung, Jawa Barat
Sumber: Republika
Berdasarkan foto-foto yang sudah kalian lihat,
Apakah setiap daerah, terlihat fenomena seperti yang tertera digambar tersebut?
Apabila di wilayah tempat tingal kalian ditemukan kondisi seperti pada gambar,
Uraikan solusi yang sudah diterapkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan
tersebut!
Kegiatan pembelajaran 2 (4JP = 2 Pertemuan)
Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 30 Menit
• Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran
peserta didik)
• Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
disampaikan
• Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
• Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah
pembelajaran dengan teknik pembelajaran think talk and write
Inti 120 Menit
• Guru membentuk peserta didik ke dalam beberapa kelompok
(masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik)
• Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok (LKPD
1 terlampir)
• Peserta didik mencari informasi, membaca teks, membuat catatan
individu untuk dibawa ke forum diskusi (think)
• Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan satu
kelompoknya untuk menyelesaikan LKPD yang diberikan. Di tahap
ini masing-masing peserta didik menyampaikan ide atau gagasan
(talk)
• Peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompoknya (write)
• Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
Penutup 30 Menit
• Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing-
masing
• Guru bersama peserta didik membuat simpulan tentang materi
pada pertemuan kali ini
• Guru memberikan materi sebagai penguatan
• Guru memberikan refleksi (lembar refleksi terlampir)
• Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu analisis tentang ketimpangan distribusi
pendapatan
• Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2: INDEKS GINI
ANGGOTA KELOMPOK :
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
6. …………………………………
Petunjuk
1. Tugas ini dikerjakan secara berkelompok!
2. Cari data/referensi informasi dari sumber terpercaya (buku/website)!
3. Tuliskan hasil diskusi kelompokmu dibawah ini!
4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
Diksusi Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
Pendahuluan 30 Menit
• Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran
peserta didik)
• Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
disampaikan
• Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
• Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah
pembelajaran dengan teknik Group investigation
Inti 120 Menit
• Guru membagi peserta didik kedalam 5-6 kelompok
Tahapan diskusi dengan teknik Group investigation
• Seleksi topik: Guru meminta peserta didik untuk memilih artikel
yang disediakan oleh Guru
• Perencanaan kerja sama: Guru membagikan lembar kerja peserta
didik (LKPD 2) kepada setiap kelompok. Masing-masing peserta
didik dalam setiap kelompok diberikan tugas.
• Implementasi: Peserta didik berdiskusi untuk menyelesaikan
LKPD yang diberikan. Guru mendampingi peserta didik selama
proses diskusi, mengikuti kemajuan setiap kelompok dan
memberikan bantuan jika jika diperlukan.
• Analisis dan Sintesis: Peserta didik menganalisis dan mencatat
hasil analisisnya di lembar kerja yang tersedia. Meringkasnya untuk
disajikan secara menarik di depan kelas
• Penyajian hasil akhir: Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas
• Evaluasi: Guru dan peserta didik melakukan evaluasi mengenai
kontribusi setiap kelompok terhadap jalannya diskusi.
Penutup 30 Menit
• Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing-
masing
• Guru bersama peserta didik membuat simpulan tentang materi
pada pertemuan kali ini
• Guru memberikan materi sebagai penguatan
• Guru memberikan refleksi (lembar refleksi terlampir)
• Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3
Analisis Kesenjangan Pendapatan Nasional
ANGGOTA KELOMPOK :
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
6. …………………………………
Petunjuk
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok
2. Baca dan pahami artikel yang diberikan oleh Guru
3. Tuangkan hasil analisis kelompokmu pada tabel dibawah ini!
4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
Analisis artikel:
1. https://katadata.co.id/yuliawati/finansial/602a8483e91fc/ketimpangan-ekonomi-
semakin-melebar-akibat-pandemi-covid-19 (pertanyaan warna hijau)
2. https://katadata.co.id/arsip/analisisdata/6038b264e3df2/ketimpangan-ekonomi-
di-jakarta-melebar-akibat-pandemi (pertanyaan warna biru)
3. https://katadata.co.id/muhammadridhoi/analisisdata/600ae1cc246d2/ketimpang
an-ekonomi-indonesia-ada-di-berbagai-sisi (pertanyaan warna ungu)
4. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200715125602-532-524918/jurang-
ketimpangan-si-kaya-dan-miskin-di-ri-makin-melebar (pertanyaan warna orange)
(artikel diakses pada tanggal 30 Juni 2021 Pukul 11.00 WIB)
Berdasarkan artikel yang sudah kelompok kalian baca, jawablah pertanyaan
berikut ini:
No Pertanyaan Jawaban
1. Uraikan point-point penting
dari artikel tersebut! (berlaku
untuk semua artikel)
Pendahuluan 30 Menit
• Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran
peserta didik)
• Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya (kesenjangan pendapatan nasional) dan mengaitkan
dengan materi yang akan disampaikan
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran
Inti 165 Menit
• Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal pengayaan
dan soal pilihan ganda secara individu sebagai latihan untuk
persiapan ulangan harian
• Guru juga bisa memberikan alternatif soal yang terdapat di buku
paket yang dipakai amsing-masing sekolah
• Setelah semua selesai mengerjakan, Guru dan peserta didik
membahas soal yang diberikan.
Penutup 30 Menit
• Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing-
masing
• Guru bersama peserta didik membuat simpulan tentang materi
pada pertemuan kali ini
• Guru memberikan refleksi (lembar refleksi terlampir)
• Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu ketimpangan distribusi pendapatan.
• Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Refleksi Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk proses pembelajaran dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang harus diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, lembar
kerja yang diberikan. pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang dilakukan
selama proses pembelajaran?
4. Apakah proses pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran?
5. Tanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik selama proses pembelajaran
6. Apakah 100% tujuan pembelajaran tercapai?
7. Apakah materi penguatan yang diberikan bisa dipahami peserta didik?
8. Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama diskusi kelompok berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan lembar kerja peserta didik dan partisipasi
peserta didik dicatat
2. Penilaian hasil diskusi dan presentasi (format penilaian terlampir)
3. Penilaian hasil lembar kerja peserta didik (format penilaian terlampir)
4. Guru mengajukan pertanyaan secara lisan
5. Asesmen tertulis (post test, soal pilihan ganda dan soal essay terlampir)
Daftar Pustaka
➢ Huda, Miftahul. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
➢ Kunandar. (2015). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis disertai contoh.
Depok: Rajagrafindo Persada
➢ Firmansyah, Herlan., dan Nurdiansyah, Diana. (2016). Buku Peserta didik
Aktif dan Kreatif Belajar Ekonomi 2 untuk SMA/ MA Kelas XI Peminatan Ilmu-
Ilmu Sosial. Bandung: Grafindo Media Pratama
Bahan bacaan peserta didik
➢ Mulyani, Endang. (2016). Ilmu Ekonomi 1 untuk kelas X SMA dan MA.
Sukoharjo: Platinum Tiga Serangkai
➢ Firmansyah, Herlan., dan Nurdiansyah, Diana. (2016). Buku Peserta didik
Aktif dan Kreatif Belajar Ekonomi 2 untuk SMA/ MA Kelas XI Peminatan Ilmu-
Ilmu Sosial. Bandung: Grafindo Media Pratama.
➢ Alam, S. (2017). Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Esis
➢ Widiastuti, Anik, dkk. (2016). Buku Peserta didik Ekonomi untuk SMA/MA
Kelas X. Klaten : PT. Cempaka Putih.
➢ Buku sekolah elektronik
https://bse.belajar.kemdikbud.go.id/#!/Content/List/Ma
➢ Video dapat diakses di:
https://www.youtube.com/watch?v=jhxTXk96JqA
Materi untuk Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar misalkan
kesulitan memahami penjelasan Guru, bisa diberikan video
peserta didik yang
pembelajaran tentang materi pendapatan nasional.
kesulitan belajar Link video:
https://www.youtube.com/watch?v=rqzzkC63x3Y&t=36s
Rubrik Pengamatan:
- Baik : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata dan sesuai
dengan indikator aspek yang diamati.
- Cukup : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan cukup
sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
- Kurang : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata dan kurang
sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
Penskoran
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai akhir = x 100 %
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Konversi skala 4
Kategori
Baik = 80 – 100
Cukup = 60 – 79
Kurang = < 60
Format Penilaian presentasi
No Aspek/Kriteria B C K Keterangan
1 Penyampaian B = Baik
2 Penampilan C = Cukup
3 Komunikasi Non Verbal K = kurang
4 Komuikasi Verbal
5 Alat bantu visual
Tanggapan terhadap
6
pertanyaan
7 Isi
Keterangan
B : Baik (skor 3)
C : Cukup (skor 2)
K : Kurang (skor 1)
Rubrik Pengamatan:
1) Baik : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata dan sesuai
dengan indikator aspek yang diamati.
2) Cukup : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan cukup
sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
3) Kurang : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata dan kurang
sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai : x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan Penilaian
1. Baik skornya 80-100
2. Cukup skornya 61 – 79
3. Kurang skornya kurang dari 60
SOAL PILIHAN GANDA
3. Distribusi pendapatan pada masyarakat suatu negara dianggap baik (merata) bila
....
A. kurva Lorenz mendekati garis diagonal
B. kurva Lorenz menjauhi garis diagonal
C. kurva Lorenz berbentuk horizontal
D. kurva Lorenz berbentuk vertical
E. pendapatan per kapita tinggi
4. Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garis pemerataan sempurna, semakin
tinggi tingkat ketidakmerataan pendapatannya.
SEBAB
Suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai koefisien Gini mendekati nol.
A. Pernyataan benar, alasan benar, keduanya menunjukkan hubungan
sebab akibat
B. Pernyataan benar, alasan benar, tapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat
C. Pernyataan benar, alasan salah
D. Pernyataan salah, alasan benar
E. Pernyataan salah, alasan salah
5. Untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dapat digunakan
Indeks Gini.
SEBAB
• BPS mencatat tingkat ketimpangan atau rasio gini nasional pada September 2020 mencapai
0,385.
• Kesenjangan yang melebar terlihat juga dari distribusi simpanan yang dicatat oleh LPS.
• Pemerintah kembali menambah alokasi anggaran program bantuan sosial untuk rakyat
miskin.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan kesenjangan penduduk antara yang kaya dan miskin semakin
melebar. Badan Pusat Statistik mencatat ketimpangan pengeluaran penduduk RI yang diukur oleh
rasio gini (gini ratio) sebesar 0,385 per September 2020.
Rasio ketimpangan menunjukkan peningkatan dibandingkan pada masa awal pandemi atau Maret
2020 yang sebesar 0,381 dan September 2019 yang sebesar 0,380.
Secara nasional, angka gini ratio mengalami penurunan sejak September 2014 hingga September
2019. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode pemerintahan lima tahun Presiden Joko
Widodo terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia. Namun, pandemi membuat gini
ratio kembali mengalami kenaikan yang terlihat pada data Maret 2020 dan September 2020.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, gini ratio perkotaan pada September 2020 adalah 0,399, naik
dari Maret 2020 yang sebesar 0,393 dan September 2019 yang sebesar 0,391. Untuk pedesaan,
gini ratio pada September 2020 tercatat 0,319, naik dari Maret 2020 0,317 dan 0,31 pada
September 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa nilai gini ratio berada di antara 0 dan 1. "Semakin
mendekati angka 1, gini ratio semakin dikhawatirkan," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers
Perkembangan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk September 2020 secara virtual, Senin
(15/2).
Provinsi yang mempunyai nilai gini ratio tertinggi yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu sebesar
0,437. Sementara, terendah tercatat di Kepulauan Bangka Belitung dengan gini ratio sebesar 0,257.
Jika dibandingkan dengan gini ratio nasional yang sebesar 0,385, terdapat tujuh provinsi dengan
angka gini ratio lebih tinggi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta 0,437, Gorontalo 0,406, DKI Jakarta
0,400, Jawa Barat 0,398, Papua 0,395, Sulawesi Tenggara 0,388, dan Nusa Tenggara Barat 0,386.
Selain gini ratio, ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran
pada kelompok penduduk 40% terbawah atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia.
Berdasarkan ukuran ini, tingkat ketimpangan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tingkat ketimpangan
tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40% terbawah angkanya di bawah 12%,
ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12–17%,serta ketimpangan rendah jika
angkanya berada di atas 17%.
BPS melaporkan, persentase pengeluaran pada kelompok 40% terbawah adalah sebesar 17,93%
pada September 2020, berada pada kategori ketimpangan rendah. Namun, kondisi tersebut
meningkat jika dibandingkan dengan Maret 2020 yang sebesar 17,73% dan September 2019 yang
sebesar 17,71%.
Peneliti Institute For Development of Economics and Finance Sugiyono Madelan Ibrahim
memperkirakan kesenjangan perekonomian akan lebih tinggi lagi sepanjang 2021. "Perkiraannya
rata-rata gini ratio sekitar 0,385 pada tahun ini," ujar Sugiyono kepada Katadata.co.id, Senin (15/2).
Penyebabnya, yakni perbandingan antara pertumbuhan ekonomi dan rasio gini. "Jadi semakin
rendah perekonomiannya gini ratio menjadi cenderung lebih tinggi," kata dia.
Pada 2018 lalu, saat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17% pada 2018, gini ratio tercatat 0,389
pada Maret dan 0,384 pada September. Kemudian, saat ekonomi tumbuh 5,02% pada 2019, gini
ratio tercatat 0,382 pada Maret dan 0,380 pada September.
Selanjutnya pada 2020 dengan pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi 2,07% membuat gini
rationya tercatat 0,385 pada September.
Faktor lainnya yang akan mempengaruhi kenaikan rasio gini tahun ini yakni ekonomi yang belum
akan pulih dalam waktu dekat meski program vaksinasi berjalan. Pemulihan ekonomi akan
dipengaruhi herd immunity atau kekebalan kelompok yang tercipta dari vaksinasi terhadap 70%
penduduk RI.
Dengan target vaksinasi 1 juta perhari, pemerintah menghitung herd immunity akan tercapai tahun
depan. Namun, saat ini realisasi vaksinasi kurang dari 100 ribu per hari.
Meski gini ratio pada 2021 akan meningkat, tak akan mencapai level 0,41 yang tercapai di era
Susilo Bambang Yudhoyono."Pada era tersebut gini ratio lebih tinggi karena fenomena
perkembangan harga komoditas pangan yang lebih tinggi dibandingkan pada periode Joko Widodo,"
ujarnya.
Salah satu indikator kesenjangan yang melebar terlihat dari distribusi simpanan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam
menjelaskan bahwa pandemi ini meningkatkan jumlah pengangguran, pertambahan penduduk
miskin sekaligus memperlebar kesenjangan.
Data distribusi simpanan LPS menunjukkan kenaikan simpanan pada dana di atas 5 miliar yang
mencapai 14,2% pada tahun lalu. Sedangkan simpanan hingga Rp 100 juta hanya tumbuh 8,1%.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyebutkan bahwa pertumbuhan tabungan
di bawah Rp 10 juta mulai melambat, bahkan cenderung menurun. "Ini artinya ada indikasi yang
kuat masyarakat berpendapatan rendah mulai tertekan dan memakan tabungannya," kata Purbaya
dalam Konferensi Pers Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS secara virtual, Kamis (28/1).
Kendati demikian, Piter menjelaskan bahwa bansos tidak bisa mengurangi kesenjangan. Menurut
dia, kesenjangan hanya bisa diatasi dengan menciptakan kembali lapangan kerja.
"Bansos hanya untuk membantu mereka yang terdampak pandemi bisa bertahan hidup normal di
tengah Covid-19," katanya.
Bansos yang diberikan pemerintah berkisar antara Rp 600 ribu per bulan. Sementara, rata-rata
masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja kehilangan pendapatan sekitar Rp 3 juta per
bulan. "Meski tidak cukup tapi bukan berarti tidak diperlukan," ujar dia.
Ekonom Centre for Strategic and International Studies Fajar Hirawan menuturkan bahwa
ketimpangan bisa berkurang pada September 2021, asalkan proses pemulihan ekonomi dan
instrumennya berjalan dengan baik. Terutama dalam penyaluran bantuan sosial dan program
khusus untuk masyarakat miskin dan rentan miskin.
Pemerintah kembali menambah alokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional tahun ini
menjadi Rp 688,33 triliun. Angka ini melonjak dari alokasi awal dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara 2021 Rp 372,2 triliun, bahkan lebih tinggi dari realisasi PEN 2020 Rp 579,78 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kenaikan PEN yang cukup signifikan
terjadi pada sektor kesehatan. "Ini termasuk untuk vaksinasi," ujar Sri Mulyani dalam Rapat
Pimpinan TNI dan Polri, Senin (15/2).
Secara perinci, program PEN akan terdiri dari dana di bidang kesehatan Rp 173,3 triliun,
perlindungan sosial Rp 150,21 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp 187,17 triliun, insentif
usaha dan pajak Rp 53,86 triliun, serta program prioritas Rp 123,8 triliun.
Bantuan perlindungan sosial diberikan dalam bentuk Program Keluarga Harapan kepada 10 juta
penerima, kartu sembako, kartu prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, bansos tunai
untuk 10 juta pemegang kartu bansos, subsidi kuota internet, diskon listrik, dan iuran jaminan
kehilangan pekerjaan.
Menurut Bank Dunia, keberhasilan penyaluran paket bantuan sosial untuk menekan kemiskinan
akan bergantung pada identifikasi target penerima yang layak. "Ini adalah sesuatu yang perlu
dipantau pada bulan mendatang," kata Bank Dunia dalam laporannya tahun 2020, Selasa (29/9).
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Ketimpangan Ekonomi Semakin Melebar
Akibat Pandemi Covid-19" , https://katadata.co.id/yuliawati/finansial/602a8483e91fc/ketimpangan-
ekonomi-semakin-melebar-akibat-pandemi-covid-19
Penulis: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati
https://katadata.co.id/yuliawati/finansial/602a8483e91fc/ketimpangan-ekonomi-
semakin-melebar-akibat-pandemi-covid-19